Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENEMBAKAN ANGGOTA LASKAR FPI OLEH POLISI DITINJAU DARI SEGI


HUKUM DAN KEMANUSIAAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM - PENELITIAN

Diusulkan Oleh:

Boby Rivaldi Ramadestya (C100200397)


Bagus Dwi Yulianto (C100200282)
Riza Ihza Asy’ari (A310180057)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


2020/2021
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN

1. Judul kegiatan : Penembakan Anggota Laskar FPI oleh Polisi Ditinjau


Dari Segi Hukum dan Kemanusiaan
2. Bidang Kegiatan : PKM-Penelitian
3. Ketua Pelaksana :
a. Nama : Boby Rivaldi Ramadestya
b. NIM : C100200397
c. Program Studi : Ilmu Hukum
d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta
e. Alamat : Sambirejo RT 007/RW 001, Banjarsari, Banjarsari,
Surakarta
f. No. Telepon : 089522980679
g. Email : bobyrivaldiramadestya99@gmail.com
4. Anggota : Bagus Dwi Yulianto
: Riza Ihza Asy’ari
5. Dosen Pendamping : Dr. Sri Waljinah, S.Pd., S.H., M.Hum

Menyetujui, Surakarta, 11 Juni 2021


Ketua Program Studi Fakultas Hukum Ketua Pelaksana Kegiatan

Muchamad Iksan, S.H., M.H Boby Rivaldi Ramadestya

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping

Prof. Taufik, S.Psi., M.Si., Ph.D Dr. Sri Waljinah, S.Pd., S.H., M.Hum

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
ABSTRAK............................................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan................................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian............................................................................................................4

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................5


B. Jenis dan Strategi Penelitian................................................................................5
C. Data dan Sumber Data.........................................................................................5
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................5
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya...................................................................................................6
B. Jadwal Kegiatan...................................................................................................6
BAB V. KESIMPULAN
A. Penutup................................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
Penembakan Anggota Laskar FPI oleh Polisi Ditinjau Dari Segi Hukum dan Kemanusiaan
Boby Rivaldi Ramadestya, Bagus Dwi Yulianto, dan Riza Ihza Asy’ari
Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

The purpose of this study is to find out how the Indonesian National Police (Polri)
handles the shooting of Laskar FPI by members of the National Police, why this case is
categorized as Unlawful Killing or Extrajudicial Killing, what is the obstacle for the Police to
determine the suspect as the shooter of Laskar FPI, how will Komnas HAM respond. of the cases
that occurred, and how the community responded to the cases. This research uses case study
methods, data collection techniques using discussion techniques, interview techniques, and
searching techniques. The data were analyzed in a narrative manner with in-depth meaning. The
conclusion makes students and the public know the bright spot of this case.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pihak Kepolisian Republik
Indonesia (Polri) menangani kasus penembakan Laskar FPI yang dilakukan oleh anggota Polri,
mengapa kasus ini dikategorikan Unlawfull Killing atau Ekstrajudicial Killing, apa yang menjadi
kendala Polri tetapkan tersangka penembak Laskar FPI, bagaimana tanggapan Komnas HAM
terhadap kasus yang terjadi, dan bagaimana tanggapan masyarakat tentang kasus tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, teknik mengumpulkan data menggunakan
teknik diskusi, teknik wawancara, dan teknik searching. Data dianalisis secara narasi dengan
pemaknaan secara mendalam. Kesimpulannya menjadikan mahasiswa dan masyarakat
mengetahui titik terang kasus ini.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Indonesia berhaluan
Islamisme konservatif yang didirikan pada tahun 1998 oleh Muhammad Rizieq Shihab
atau yang biasa disebut Habib Rizieq dengan dukungan dari tokoh militer dan politik
pada saat itu. FPI awalnya didirikan sebagai suatu kelompok sipil yang memposisikan
diri sebagai sebuah kekuatan pengawas moral Islam melawan kemungkaran, yang
kegiatannya tidak diizinkan oleh pemerintah.
FPI telah mengorganisasi sejumlah aksi protes dan demonstrasi massa; salah satu
yang paling menonjol adalah Aksi Bela Islam yang terdiri dari rangkaian aksi unjuk rasa
sebagai reaksi atas pernyataan gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Basuki Tjahja
Purnama tahun 2016. Unjuk rasa lain yang dilakukan oleh FPI adalah unjuk rasa di
Kedutaan Besar Amerika Serikat yang mengutuk Perang Irak, yang dimulai pada akhir
tahun 2003 serta kejahatan bernuansa agama lainnya. Pada 30 Desember 2020,
pemerintah Indonesia secara resmi melarang seluruh aktivitas FPI dan akan
menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI.
Berbeda dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah kepolisian
Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri
mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri
mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan
tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas:
1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli
terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;
2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;

v
3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;
4. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
6. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa;
7. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana
sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya;
8. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian;
laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan
tugas kepolisian;
9. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan
lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk
memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia;
10. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang;
11. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian; serta
12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Tetapi timbul permasalahan antara Front Pembela Islam (FPI) dan Kepolisian
Republik Indonesia (Polri) yang melakukan penembakan kepada anggota Laskar FPI
pada Senin, 7 Desember 2020. Kejadian itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50
sekitar pukul 00.30 WIB. Kejadian tersebut berawal saat Polri sedang menyidik kasus
kerumunan oleh Muhammad Rizieq Shihab. Lalu pihak Polri berupaya melakukan
pemeriksaan dan membuntuti kendaraan anggota FPI yang berakhir dengan tewasnya 6
orang anggota FPI.

vi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang didapat
adalah:
1. Bagaimana pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangani kasus
penembakan Laskar FPI oleh Anggota Polri?
2. Mengapa kasus ini dikategorikan Unlawfull Killing atau Ekstrajudicial Killing?
3. Apa yang menjadi kendala Polri tetapkan tersangka penembak Laskar FPI?
4. Apa tanggapan Komnas HAM terhadap kasus yang terjadi?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang kasus tersebut?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati bagaimana cara aparat penegak
hukum melaksanakan tugasnya dan bagaimana tanggapan masyarakat tentang kasus yang
terjadi serta apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

D. Manfaat Penelitian
Dari uraian rumusan masalah dan tujuan, maka manfaat yang didapat adalah:
1. Untuk mengetahui cara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangani kasus
penembakan Laskar FPI oleh Anggota Polri.
2. Untuk mengetahui sebab kasus ini dikategorikan Unlawfull Killing atau
Ekstrajudicial Killing.
3. Untuk mengetahui kendala Polri tetapkan tersangka penembak Laskar FPI.
4. Untuk mengetahui tanggapan Komnas HAM terhadap kasus yang terjadi.
5. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat tentang kasus tersebut.

vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian
1. Kajian buku Gerakan Islam Simbolik: Politik Kepentingan FPI, ditulis pada 2006
oleh Al-Zastrouw Ng. Yang menyatakan Islam radikal yang dapat mengancam
keutuhan bangsa dan negara, seperti contoh: Peristiwa Tanjung Priok, Komando
Jihad, Talang Sari Lampung, dan Haor Koneng Jawa Barat, adalah sederet kasus yang
bisa dijadikan bukti mengenai ketegasan sikap pemerintah terhadap gerakan Islam
radikal.

Persamaan hubungan buku Gerakan Islam Simbolik: Politik Kepentingan FPI dengan
penelitian ini yaitu penekanan pemerintah Orde baru selalu melakukan tekanan dan
bahkan bertindak sangat keras terhadap gerakan semacam ini, ia tetap saja hidup.
Pada era ini, kelompok Islam radikal, atau yang biasa juga disebut kelompok “Islam
garis keras” melakukan gerakan secara terselubung. Meskipun terdapat perbedaan
latar, namun isi buku Gerakan Islam Simbolik: Politik kepentingan FPI ini dapat
dijadikan acuan dalam penelitian ini.

2. Profesionalisme Polisi Dalam Penegakan Hukum tahun 2011. Penelitian Agus


Raharjo dan Angkasa mengangkat dua titik permasalahan, yaitu: Pertama, mengenai
bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan oleh penyidik dalam penyidikan. Dan kedua
mengenai penilaian profesionalisme polisi (penyidik) berdasarkan pada kinerja
penyidik dalam penyidikan di Jawa Tengah.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Agus Raharjo dan Angkasa ini dapat dijadikan
acuan dalam penelitian ini. Karena didalamnya terdapat penyimpangan perilaku polisi
yang tidak sesuai dengan wewenang resmi petugas, wewenang organisasi, nilai, dan
standar perilaku sopan.

viii
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Rumah Boby Rivaldi Ramadestya (Ketua) dan Rumah Riza
Ihza Asy’ari (Kakak Tingkat) di Kecamatan Banjarsari Surakarta pada hari Kamis, 11
Maret 2021.

B. Jenis dan Strategi Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus merupakan salah
satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini,
dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau
kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis
dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan
hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa
sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat
digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.

C. Data dan Sumber Data


Data utama yang digunakan oleh peneliti adalah setiap informasi yang terbukti
kebenarannya yang dihasilkan dari penulisan buku, jurnal, dan berita dari redaksi Tempo.
Dan setelah data-data tersebut terkumpul maka akan dianalisis.

D. Teknik Pengumpulan Data


Di dalam penelitian ini memiliki beberapa teknik pengumpulan data, yakni teknik
diskusi, teknik wawancara, dan teknik searching. Teknik diskusi merupakan kegiatan
yang dilakukan secara langsung untuk mendapatkan data-data. Teknik wawancara
merupakan kegiatan bertanya kepada masyarakat yang berada di sekitar. Teknik
searching merupakan proses pencarian data yang tersedia di suatu mesin pencari.

ix
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan Yang Diperlukan 1.500.000,-
2. Bahan Habis Pakai 2.000.000,-
3. Perjalanan 1.000.000,-
4. Lain-lain 1.000.000,-
Jumlah 5.500.000,-

B. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Persiapan
Penyusunan
Proposal
Menyusun
Instrumen
2. Tahap
Pelaksanaan
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Perumusan Hasil
Penelitian
3. Tahap
Penyelesaian
Penyelesaian
Kerangka
Laporan
Penulisan
Laporan
Revisi dan Editing
Laporan
Penyerahan
laporan

x
BAB V
KESIMPULAN

A. Penutup
Kasus penembakan anggota Laskar FPI oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia
(Polri) bukanlah kasus yang biasa saja. Menurut penulis, kasus ini tidak bisa berakhir
begitu saja. Kita sebagai Warga Negara Indonesia yang taat terhadap peraturan

xi
diharapkan untuk menjunjung tinggi penegakan hukum yang ada di Indonesia, dengan
tujuan menciptakan kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera.
Kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT seharusnya miris melihat
kasus yang terjadi. Terlepas dari siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kejadian
yang sudah terjadi, kita memiliki rasa kemanusiaan. Tanpa membedakan suku, ras,
agama, dan golongan, seharusnya kita saling menghargai antara satu dengan yang lain
tanpa melanggar hak-hak yang dimiliki orang lain.
Penulis berharap kepada pembaca supaya berpikir lebih kritis lagi dalam
menyikapi kejadian ini. Kita perlu banyak lagi belajar bagaimana supaya hal-hal kelam
yang menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM) tidak terulang lagi di masa yang akan
datang. Pemerintahan Indonesia baiknya bekerjasama dengan masyarakat, lembaga, dan
instansi yang berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini sampai benar-benar tidak ada
kejanggalan dan saling tuding siapa yang salah dan siapa yang benar.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
Program Kreativitas Mahasiswa ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Zastrouw Ng, 2006, Gerakan Islam Simbolik: Politik Kepentingan FPI, Bantul: LKIS
Shant, Dellyana, 1988, Konsep Penegakan Hukum, Yogyakarta: Liberty
Siregar, Bisma, 1986, Keadilan Hukum Dalam Berbagai Aspek Hukum Nasional, Jakarta:
Rajawali

xii
https://video.tempo.co/read/23397/hasil-investigasi-komnas-ham-soal-penembakan-laskar-fpi-
polri-cermati-dua-hal
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/viewFile/167/115
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pasal 9 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Pasal 28D ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 tentang Perlakuan Yang Sama Dihadapan Hukum
Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 tentang Negara Hukum

xiii

Anda mungkin juga menyukai