“Ulum Al-Hadist”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
2021
i
KATA PENGANTAR
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Syaefudin, M.Pd.,
selaku dosen pengajar mata kuliah Ulum Al-Hadist yang telah membimbing serta
mengarahkan dan memberi materi kepada kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dalam kelompok ini
yang selalu setia membantu dan menyelesaikan pengerjaan makalah ini dengan
kompak dan tertib dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini, terdapat banyak kesalahan kata dan
penjelasan yang belum kami ketahui. Maka dari itu, kami terbuka untuk saran dan
kritikan dari Syaefudin, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Ulum Al-Hadist dan
teman-teman demi tercapainya makalah yang baik dan benar di waktu mendatang.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR……………………………………….…...………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 2
C. Tujuan……………………………………....…………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………...……….. 13
B. Kritik &Saran……………....…………….…………………... 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjaga keutuhan dan keaslian Hadits Nabi maka kholifah Umar bin
Abdul Aziz memprakarsai pentadwidan Hadits, dengan alasan beliau khawatir kalu
hadits tidak dibukukan maka Hadits dapat menghilang dengan begitu saja padahal
Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Alqur’an.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimakssud dengan Ulum Hadist?
2. Apa yang dimaksud Kodifikasi Hadist dalam Ilmu Ulum Hasist?
3. Bagaimana Periodesasi Kodifikasi Hadist dalam Ilmu Ulum Hadist?
C. Tujuan
1. Ingin Mengetahui Pengertian dari Ulum Hadist.
2. Ingin Mengetahui Kodifikasi Hadist dalam Ilmu Ulum Hadist.
3. Ingin Mengetahui Periodesasi Kodifikasi Hadist dalam Ilmu Ulum
Hadist.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ulumul Hadits adalah istilah ilmu hadits didalam tradisi hadits. ( ‘ulum al-
hadits) ‘ulum al-hadits terdiri atas dua kata yaitu ‘ulum dan al-hadits. Kata ‘ulum
dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari ‘ilm yang berarti “ilmu”, sedangkan
hadits berarti: “segala sesuatu yang taqrir atau sifat”. Dengan demikian gabungan
antara ‘ulum dan al-hadits mengandung pengertian “Ilmu yang membahas atau
yang berkaitan dengan hadits Nabi Saw”.Ulumul Hadis adalah istilah ilmu hadis di
dalam tradisi ulama hadits. (Arabnya: ‘ulumul al-hadist). ‘ulum al-hadist terdiri dari
atas 2 kata, yaitu ‘ulum dan Al-hadist. 1
Kata ‘ulum dalam bahasa arab adalah bentuk jamak dari ‘ilm, jadi berarti “ilmu-
ilmu”; sedangkan al-hadist di kalangan Ulama Hadis berarti “segala sesuatu yang
disandarkan kepada nabi SAW dari perbuatan, perkataan, taqir, atau sifat.” Dengan
demikian, gabungan kata ‘ulumul-hadist mengandung pengertian “ilmu-ilmu yang
membahas atau berkaitan Hadis nabi SAW”. Pada mulanya, Ilmu hadist memang
merupakan beberapa ilmu yang masing-masing berdiri sendiri, yang berbicara
tentang Hadist Nabi Saw dan para perawinya, seperti Ilmu al-Hadist al-Shahih, Ilmu
al-Mursal, Ilmu al-Asma wa al-kuna, dan lain-lain. Penulisan ilmu-ilmu hadist
secara parsial dilakukan, khususnya, oleh para ulama abad ke-3 H.
Ilmu-ilmu yang terpisah dan bersifat persial tersebut disebut dengan Ulumul
Hadist, karena masing-masing membicarakan tentang Hadist dan para perawinya.
Akan tetapi, pada masa berikutnya, ilmu-ilmu yang terpisah itu mulai digabungkan
dan dijadikan satu, serta selanjutnya, dipandang sebagai satu disiplin ilmu yang
berdiri sendiri. Terhadap ilmu yang sudah digabungkan dan menjadi satu kesatuan
tersebut tetap dipergunakan nama Ulumul Hadist, sebagaimana halnya sebelum
disatukan. Jadi, penggunaan lafaz jamak Ulumul Hadist, setelah mengandung
1
https://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/islamt/article/view/2627 dikutip pada 9 September 2021 Pukul 19.00 WIB
3
makna mufrad atau tunggal, yaitu ilmu hadist, karena telah terjadi perubahan makna
lafaz tersebut dari maknanya yang pertama – beberapa ilmu yang terpisah – menjadi
nama dari suatu disiplin ilmu yang khusus, yang nama lainnya adalah Mushthalah
al-Hadist.2
2
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tahdis/article/view/7227 dikutip pada 9 September 2021 Pukul 19.10 WIB
3
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/terateks/article/view/3873 dikutip pada 9 September 2021 Pukul 19.10 WIB
4
Abdullah ibn Umar, Jabir dan Hammam ibn Munabbih. Para ahli hadits
menyerahkan urusan penulisan hadits kepada hafalan-hafalan para
sahabat yang lafaz nya diterima dari Nabi, ada juga sahabat yang hanya
tahu maknanya tetati tidak hafal lafaznya, sehingga terjadilah
perselisihan riwayat penukilan sekaligus perowinya. Oleh karena itu
Khalifah Umar bin Abdul Aziz khawatir jika nanti hadits Rasulullah
disia-siakan oleh umatnya. (ash-Shiddiqey,1999:68)
2.) Pada masa Nabi ataupun masa Sahabat, penulisan dan penyebaran hadits
masih bersifat kolektif individual, ditambah lagi dengan kemampuan
para sahabat yang berbeda-beda dalam menerima hadits. Dengan
melihat kondisi , maka dikhawatirkan terjadinya penambahan atau
pengurangan pada lafazlafaz hadits yang diriwayatkan.
3.) Dengan semakin luasnya kekuasaan islam di berbagai Negara serta
memiliki pengaruh besar di tiga benua, yaitu Asia, Afrika dan sebagian
benua Eropa. Hal ini membuat para sahabat tersebar luas di berbagai
Negara, disamping kecintaan para sahabat dalam mencari ilmu
pengetahuan mereka melakukan perjalanan di berbagai Negara,
ditambah lagi berbagai masalah yang kompleks membuat hafalan para
sahabat berkurang, apalagi banyak juga para sahabat yang meninggal
saat di medan perang dalam membela Islam. Untuk itu Khalifah Umar
bin Abdul Aziz merasa khawatir dan cemas terhadap hadits yang
berbeda pada hafalan sahabat yang akan hilang begitu saja. (Abu Zahwi,
1998:245)
4.) Bermunculannya hadits-hadits palsu, terutama setelah wafatnya
Khalifah Ali bin Abi Thalib sampai pada masa dinasti Umayyah,
sehingga kondisi demikian menyebankan masing-masing dari mereka
untuk mendatangkan keterangan-keterangan hadits yang diperlukan
5
sebagai keabsahan golongan mereka sebagai golongan yang paling
benar.4
Pada masa ini terjadi kodifikasi hadis yang dimulai pada masa Umar bin
Abd Aziz yang mengintrupikan pada Muhammad bin syihab Al-zuhri
karena dia dinilai paling mampu dalam hadis. Sehingga pada masa lahir
kodifikasi hadis secara resmi
4
https://jurnal.kopertais5aceh.or.id/index.php/alqiraah/article/download/117/72#:~:text=A.&text=Yang%20dimaksud%20kodifikasi%20(tad
win)1,catatan%20hadis%20Nabi%20dalam%20mushaf. dikutip pada 10 September 2021 Pukul 10.00 WIB
6
pemeliharaan, penerbitan, penambahan, dan penghimpunan. Maka muncul
kitab Al-Muwattha’ karya imam Malik Ibn Anas.
Abad ke-5 Hijriyah, para ulama ahli Hadis sudah ke dalam satu kitab
Hadis dan juga melakukan pensyarahan (menguraikan Pemrakarsa
pengkondifikasian hadis secara resmi dari pemerintah). Sedangkan abad 5
hijriyah dan seterusnya adalah masa memperbaiki susunan kitab hadits
seperti menghimpun yang terserakan atau menghimpun untuk memudahkan
mempelajarinya dengan sumber utamanya kitab-kitab hadits abad ke-4
Hijriyah.
Secara umum para Ulama merujuk kepada karya yang telah ada seperti:
5
https://www.researchgate.net/publication/333451044_sejarah_hadis_pada_masa_prakodifikasi_dan_kodifikasi dikutip pada 10 September
2021 Pukul 12.00 WIB
7
hadits seperti Shahîh al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan at-Turmudzi,
Sunan Abi Dawud, Sunan-Nasa’i, dsb.
6
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tahdis/article/download/7227/5932 dikutip pada 11 September 2021 Pukul 12.07 WIB
8
Sulaiman,keaktifannya dalam masa itu,dengan disusunnya kitab
seperti:Ghayah al-maqashid fi zawa’id Ahmad,Al-Bahr al-zakhkhar fi
zawa’id al Bazzar.
7
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/terateks/article/view/3873 dikutip pada 12 September 2021 Pukul 13.40 WIB
9
Pada awal abad kesepuluh hijriyah yaitu jatuhnya Daulah
Mamalik,mempunyai dampak yang sangat besar terhadap aktivitas para
ulama .Dan tidak menyembunyikan bahwa Sultan yang berkuasa pada masa
itu turut terlibat dalam kitab-kitab periwayatan hadits karya ulama
sebelumnya,meski hanya melalui pendanaan lembaga-lembaga pendidikan.
Sehingga sisa yang masih dapat didapatkan dari lembaga-lembaga itu hanya
pengajaran hadits Nabi semata dengan kata lain bahwa pengembangan pada
bidang fiqih atau shari’ah di lembaga-lembaga pendidikan tersebut banyak
di orientasikan pada pengembangan penataan ijtihad.
8
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1763790&val=18841&title=MASA%20KODIFIKASI%20HADIS%20MENER
OPONG%20PERKEMBANGAN%20ILMU%20HADIS%20PADA%20MASA%20PRA-
KODIFIKASI%20HINGGA%20PASCA%20KODIFIKASI dikutip pada 9 September 2021 Pukul 19.00 WIB
10
dari kawasan ini antara lain:Khurseed Ahmad,al-Fatani,T.M.Hasbi Ash-
Shiddiqie dan masih banyak lagi. 9
(1)Adz-Dzahaby,
(2)IbnSayyidianas,
(3)Muglatai,
(4)Al-Ahqalani,
,(5)Ad-Dimyati,
(6)As-Suyuti,
(7)Ibn Katsir,
(9)Ibn Rajab,
(10)Az-Zarkasy.
Usaha ulama ahli Hadith pada abad V dan seterusnya adalah ditujukan
untuk mengklasifikasikan Hadith dengan menghimpun Hadith-Hadith yang
sejenis kandungannya atau sejenis sifat-sifat isinya dalam kitab Hadith. Di
samping itu mereka pada men-syarahkan (menguraikan dengan luas), dan
meng-ikhtishar (meringkaskan) kitab-kitab Hadith yang telah disusun oleh
ulama yang mendahuluainya. Oleh karena itu, lahirnya kitab-kitab Hadith
hukum; seperti :
1.Sunan al-Kubra, karya Abu Bakar Ahmad bin Husain Ali al-Baihaqy
(384-45H).
9
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1763790&val=18841&title=MASA%20KODIFIKASI%20HADIS%20MENER
OPONG%20PERKEMBANGAN%20ILMU%20HADIS%20PADA%20MASA%20PRA-
KODIFIKASI%20HINGGA%20PASCA%20KODIFIKASI dikutip pada 9 September 2021 Pukul 19.00 WIB
11
3.Nailu al-Autar, sebagai syarah dari kitab Muntaqa al-Akhbar, karya
Muhammad bin Ali al-Syaukany (1172-1250 H).10
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Ulum_hadis dikutip pada 14 September 2021 Pukul 19.00 WIB
11
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tahdis/article/download/7227/5932 dikutip pada 15 September 2021 Pukul 16.00 WIB
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kodifikasi hadis adalah pembukuan hadis secara resmi yang berdasarkan
perintah dari seorang kepala negara dengan melibatkan orang-orang yang
ahli di bidangnya dan bukan untuk tujuan pribadi.
2. Dari Nabi Khulafa al-Rasyidin hingga Hijrah pada abad pertama, tradisi
penulisan dan penyebaran hadis masih didasarkan pada "hafalan dan hadits
pribadi yang disebarkanoleh para sahabat" dalam beberapa catatan mereka.
3. Dalam membukukan hadis, Umar bin Abdul Aziz memiliki beberapa aspek
yang melatarbelakangi gagasannya, diantaranya adalah; terjadinya
perselisihan riwayat penukilan sekaligus perowinya. Oleh karena itu
Khalifah Umar bin Abdul Aziz khawatir jika nanti hadits Rasulullah disia-
siakan oleh umatnya, Pada masa Nabi ataupun masa Sahabat, penulisan dan
penyebaran hadits masih bersifat kolektif individual, dan semakin luasnya
daerah kekuasaan islam
4. Kodifikasi hadis mengalami tiga masa yang di mana ketiga masa tersebut
adalah:
a. Pada Masa Awal Sampai Akhir Abad III H,
b. Hadis Pada Abad IV Sampai Pertengahan Abad VII,
c. dan Hadis Pada Masa Pertengahan Abad VII Sampai Sekarang.
5. Periodesasi Kodifikasi Hadist memiliki beberapa penjabaran yaitu,
a. Para Ulama merujuk pada Karya yang telah ada sebelumnya.
b. Bermunculan beberapa Ulama-Ulama Hadist yang baru.
c. Lahirnya Kitab-Kitab Hadist Hukum.
d. Penjelasan Kitab-Kitab Hadith Targhib Wa Al Tarhib.
13
B. Kritik & Saran
Dengan membaca makalah Periodesasi Kodifikasi Hadist dalam Ilmu Ulum
Hadist ini, harapannya kita dapat lebih memahami materi tersebut. Kami
berharap, pembaca bersedia untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada kami, guna untuk menyempurnakan makalah
ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/islamt/article/view/2627
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tahdis/article/view/7227
https://id.wikipedia.org/wiki/Ulum_hadis
https://jurnalulumulhadis
https://firdaamaliyablog.wordpress.com/2017/05/21/periodisasi-hadis/
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1763790&val=18841
&title=MASA%20KODIFIKASI%20HADIS%20MENEROPONG%20PERKEM
BANGAN%20ILMU%20HADIS%20PADA%20MASA%20PRA-
KODIFIKASI%20HINGGA%20PASCA%20KODIFIKASI
https://jurnal.kopertais5aceh.or.id/index.php/al-
qiraah/article/download/117/72#:~:text=A.&text=Yang%20dimaksud%20kodifik
asi%20(tadwin)1,catatan%20hadis%20Nabi%20dalam%20mushaf.
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/terateks/article/view/3873
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tahdis/article/download/7227/5932
https://www.researchgate.net/publication/333451044_sejarah_hadis_pada_masa_
prakodifikasi_dan_kodifikasi
15