Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Ulumul Hadits, macam-macam, dan Sejarahnya

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi al-Hadits


Dosen Pengampu :

Drs. KH Amir Jamiluddin

KELOMPOK 7:
 Nama : SHOLAHUDDIN AHMAD (2292034018)
 Nama : MOCHAMAD NUR FAIZIN (2292034004)
 Nama : MOH. AHSANUL KHULUQ (2292034022)

Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY)


Tebuireng Jombang
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas


segala karunia dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah Studi al-Hadits.
Shalawat dan salam semoga selamanya tercurahkan kepada Rasul
saw, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Ilmu Hadis merupakan
disiplin ilmu yang sangat penting, karena tanpa ilmu hadis maka mustahil
hadits bisa dipelajari dan dikaji dengan benar sesuai dengan
metodologinya. Dari fungsinya terhadap hadits, dapat diibaratkan bagikan
ilmu tafsir terhadap Al-Qur’an. Pemahaman Al-Qur’an tanpa
menggunakan ilmu tafsir akan sulit untuk dilakukan. Demikian juga ilmu
hadits terhadap hadits. Kata Pengantar makalah Studi al-Hadits ini kami
susun berisikan tentang materi-materi yang di sampaikan dalam
perkuliahan dan kami sajikan sesuai dengan referensi yang ada. Sehingga
makalah ini dapat dijadikan tugas pertama dalam perkuliahan Studi al-
Hadits.
Dengan terselesaikannya penulisan makalah ini, kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Drs. KH. Amir Jamiluddin
sebagai dosen pengampu sehingga di dalamnya masih banyak kesalahan
dan kekurangan. Demi memenuhi tugas mata kuliah Studi al-Hadits,
maka dari itu sangat berterima kasih atas tugas ini yang menjadikan
bahan referensi penulis dan kajian penulis sendiri, semoga makalah ini
menjadi pengetahuan Ilmu Hadits pada penulis dan barokah. Amin.

Jombang, 1 September 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………... i
DAFTAR ISI……………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………. 2
C. Tujuan…………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ulumul Hadits………………………………………. 3
B. Sejarah Perkembangan Ulumul Hadits…………………………. 7
C. Cabang-Cabang Ulumul Hadits………………………………… 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai di ketahui, banyak istilah untuk menyebut nama-nama hadits


sesuai dengan fungsinya dalam menetapkan syari`at Islam. Ada Hadits Shahih,
Hadits Hasan, dan Hadits Dha`if. Masing-masing memiliki persyaratan sendiri-
sendiri. Persyaratan itu ada yang berkaitan dengan persambungan sanad, kulitas
para periwayat yang di lalui hadits, dan ada pula yang berkaitan dengan
kandungan hadits itu sendiri. Maka persoalan yang ada dalam ilmu hadits ada
dua. Pertama berkaitan dengan sanad, kedua berkaitan dengan matan. Ilmu
yang
berkaitan dengan sanad akan mengantar kita menelusuri apakah sebuah hadits
itu bersambung sanadnya atau tidak, dan apakah para periwayat hadits yang di
cantumkan di dalam sanad hadits itu orang-orang yang terpercaya aau tidak.
Adapun Ilmu yang berkaitan dengan matan akan membantu kita
mempersoalkan
dan akhirnya mengetahui apakah informasi yang terkandung di dalamnya
berasal
dari Nabi atau tidak. Misalnya, apakah kandungan hadits bertentangan dengan
dalil lain atau tidak.
Secara garis besar ilmu hadits dibagi atas ilmu hadits riwayat dan ilmu
hadits dirayat. Jika ilmu hadits riwayat membahas materi hadits yang menjadi
kandungan makna, maka ilmu hadits dirayat mengambil pembahasan mengenai
kaidah-kaidahnya, baik yang berhubungah dengan sanad atau matan hadits.
Kedua pengetahuan tersebut sama-sama penting. Sebab dengan ilmu yang
pertama, setiap muslim yang ingin mengikuti jejak laku dan teladan Rasulullah,
harus menguasai ilmu tersebut. Sementara itu dengan menguasai ilmu yang
kedua, setiap muslim dan siapapun yang mempelajari dengan baik akan
mendapatkan informasi yang akurat dan akuntabel tentang hadits Nabi/
Rasulullah saw. Di bawah ini akan dibahas tentang pengertian ilmu hadits,
sejarah yang dilalui, dan cabang-cabang ilmu hadits, terurama ilmu hadits yang
berkaitan dengan kegiataan takhrij dan penelitian sanad hadit Nabi saw.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat
dibuat perumusan masalah sebagai berikut;
a. Apa pengertian Ulumul Hadits?
b. Bagaimana Sejarah Ulumul Hadits?
c. Apa saja cabang-cabang Ulumul Hadits?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
a. Mengetahui pengertian Ulumul Hadist
b. Mengetahui Sejarah Ulumul Hadits
c. Mengetahui apa saja cabang-cabang Ulumul Hadits
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ulumul Hadits
Ulumul Hadits adalah istilah ilmu hadits di dalam tradisi Ulama Hadits
(arabnya : „Ulum al-Hadits). Dari segi bahasa ilmu hadist terdiri dari dua
kata
yakni ilmu dan hadist, secara sederhana ilmu artinya pengetahuan,
knowledgr,
dan science, sedangkan hadist secara etimologis, hadist memiliki makna
jadid,
qorib, dan khabar. Adapun pengertiannya sebagai berikut:
a. Jadid, lawan qadim: yang baru (jamaknya hidast, hudatsa, dan huduts);
b. Qorib: yang dekat, yang bekum lama terjadi;
c. Khabar: warta, yakni: sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari
seseorang yang lain (Hasbi Asshiddiqy, 1980 : 20)
Adapun pengertian hadist secara terminologis menurut Ahli Hadist:
˵
‫˵ه‬ϟ‫˴ ا‬Ϯ ْ‫˴ ح˴أ‬ϭ ‫ه‬ϟ‫˴ ا˴ع˴ف˴ا‬ϭ ˴ ϢϠ
ّ ˴‫˴س‬ϭ ˶ ‫˴يْه‬Ϡ˴ ‫ع˵ ّي ل‬Ϡ ˴ ‫˵ص˵ ه‬ϟ‫˴ ا‬Ϯْ‫ق˴ا‬
“Segala ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan atau perilaku Nabi
SAW” (Mahmud Thahan, 1978 : 155)
Dengan demikian Ulumul Hadits adalah ilmu-ilmu yang
membahas atau berkaitan dengan hadits Nabi SAW. Para ulama ahli hadist
banyak yang memberikan definisi ilmu hadist, di antaranya Ibnu Hajar Al-
Asqalani:
‫ا‬ϟْ‫˴ق‬Ϯ˴ ‫اع‬Ϊ˶ ‫˵ا‬Ϥϟ‫ع˴ر˶ف˴ة˵ ب˶ح˴ ا‬ϝ ˶ ‫ا‬ϟ‫˶رّ ا‬ϭ‫˴ي‬ϭ ‫˴ا‬Ϥْϟ‫˶ر‬ϭ ْ‫ي‬
“Kaidah-kaidah yang mengetahui keadaan perawi dan yang
diriwayatkan”
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa ilmu hadist adalah ilmu yang
membicarakan tentang keadaan atau sifat para perawi dan yang
diriwayatkan.
Ilmu hadits yakni ilmu yang berpautan dengan hadits. Apabila dilihat
kepada garis besarnya, Ilmu Hadits terbagi menjadi dua macam. Pertama,
Ilmu
Hadits Riwayat (riwayah). Kedua, Ilmu Hadits Dirayat (dirayah).

Anda mungkin juga menyukai