Anda di halaman 1dari 13

ASBAB WURUD AL-HADIST

Makalah Diajukan Untuk Tugas Ulumul Hadis

Disusun oleh :
Alfania Nafila NIM 20220164
Fithra NIM 20220181
Salsabila

Khadijah NIM 20220189


Suyola NIM 20220214

Dosen Pengampu :
Ibu Ruaedah, S. Th.I, M.A

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL QURAN (IIQ) JAKARTA
1442/2021

Abstrak

Hadis Nabi sebagai salah satu dari dua sumber terbesar Islam
memiliki peran yang sangat penting dalam bangunan kokohnya Islam.
Khususnya dalam bidang hukum Islam, hadis memegang peranan
penting. Perlunya seorang muhaddisin meneliti seluk-beluk turunnya
hadis menjadi sebuah langkah utama, hal tersebut sering dinamakan
dengan asbab al-wurud. Asbab al-wurud menjadi kajian penting
dalam pembahasan hadis dikarenakan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menangkap maksud suatu hadis. Dalam kajian
ini dipaparkan pentingnya mengetahui asbab al-wurud yang terdiri
atas ayat Al-Qur’an, hadis, sebab yang berupa perkara yang berkaitan
dengan para sahabat yang mendengar hadis tersebut, dan upaya
memahami hadis secara komprehensif melalui pendekatan sosio-
historis. Dari pembahasan ditemukan dua kategori asbab al-wurud,
yaitu asbab al-wurud al-khassah (mikro) dan asbab al-wurud
al-‘ammah (makro). Kedua kategori asbab al-wurud mempunyai
peran yang sangat penting.

Kata Kunci: Studi Hadis, Asbab al-Wurud, Konteks Sejarah.

DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

KATA PENGANTAR...............................................................................................................4

BAB 1...........................................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................................5

I. Latar Belakang.............................................................................................................5

2
II. Rumusan Masalah......................................................................................................5

III.Tujuan Masalah...........................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..........................................................................................................................

A. Pengertian Asbab Wurud Al-Hadist............................................................................6

B. Macam-Macam Hadist Dari Segi Datangnya..............................................................7

C. Keberadaan Asbab Al-Wurud……………..................................................................9

D. Manfaat Memahami Asbab Al-Wurud…………………….........................................9

E. Mengambil dalil dari Asbab Al-Wurud…………………….......................................10

F. Kitab-Kitab Asbab Al-Wurud…………………….....................................................11

BAB III.........................................................................................................................................

KESIMPULAN........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha


penyayang, kami panjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah “Asbab Wurud Al-Hadist” dengan lancar tanpa
hambatan. Shalawat dan salam juga kami panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang membawa umatnya ke zaman penuh cahaya seperti
sekarang.

Tak lupa, ucapan terima kasih kepada Ibu Ruaedah, selaku dosen
mata kuliah Ulumul Hadist yang sudah bersabar dan berkenan membagi
3
waktunya untuk menyampaikan materi dalam semester kali ini, dan teman-
teman pemakalah atas waktu dan kerjasamanya dalam megerjakan makalah.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi


para pembaca dan kita sebagai penyusun, dapat meningkatkan pengetahuan.
Atas salah kata, nama, kekeliruan materi, dan tata bahasa yang kurang
teratur dalam makalah, kami selaku penyusun mohon maaf sebesar-
besarnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan.

Jakarta, 10 Januari 2021

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hadits Nabi telah ada sejak awal perkembangan Islam adalah sebuah kenyataan
yang tak dapat diragukan lagi. Hadits Nabi merupakan sumber ajaran Islam, di samping

4
al-Qur’an. “Hadits atau disebut juga dengan Sunnah, adalah segala sesuatu yang
bersumber atau didasarkan kepada Nabi SAW baik berupa perketaan, perbuatan, atau
taqrir-nya. Hadits, sebagai sumber ajaran Islam setelah al-Qur’an, sejarah perjalanan
hadits tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan Islam itu sendiri. Akan tetepi, dalam
beberapa hal terdapat ciri-ciri tertentu yang spesipik, sehingga dalam mempelajarinya
diperlukan pendekatan khusus”.

Pada zaman Nabi, hadits diterima dengan mengandalkan hafalan para sahabat
Nabi, dan hanya sebagian hadits yang ditulis oleh para sahabat Nabi. Hal ini disebabkan,
“Nabi pernah melarang para sahabat untuk menulis hadits beliau. Dalam pada itu, Nabi
juga pernah menyuruh para sahabat untuk menulis hadits beliau. Selain perkembangan
hadits yang cukup banyak, juga banyak istilah-istilah yang digunakan. Pada masyarakat
umum yang dikenal adalah Hadits dan as-Sunnah, sedangkan pada kelompok tertentu,
dikenal istilah Khabar dan Atsar.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Asbab Wurud Al-Hadist?


2. Macam-Macam Hadist dari Segi Datangnya?
3. Bentuk-Bentuk Asbab Wurud Al-Hadist?
4. Manfaat memahami Asbab Wurud?

C. Tujuan Masalah

1. .Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadis

2. Untuk memperdalam ilmu pengetahuan mengenai masalah Ulumul Hadist

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabul al-Wurud

Asbabu al–wurud merupakan susunan idhafah yang terdiri dari tiga unsur kata, yaitu
asbab, wurud dan al–hadits. Asbab adalah bentuk jam’ (furlal) dari sabab, yang berarti
dengan al-habl (tali), saluran yang artinya segala yang enghubungkan satu benda lainya
sedangkan menurut istilah adalah “Segala sesuatu yang mengantarkan pada tujuan” adapun

5
yang mendefinisikan sebagai suatu jalan yang menuju kepada terbentuknya hukum tanpa ada
pengaruh apapun dalam hukum itu. Sedangkan kata wurud berarti sampai, muncul dan
mengalir seperti air yang memancar atau air yang mengalir.

Secara sederhana dapat diartikan bahwa asbabul wurud adalah sebab sebab datangnya
sesuatu, karan istilah tersebut biasa dipakai dalam diskursus ilmu hadis, maka asbabul wurud
biasa diartikan dengan sebab sebab atau latar belakang munculnya suatu hadits. Menurut
ashaby shidiqy asbabul wurud adalah sebab sebab nabi menuturkan sabdanya dan masa masa
nabi Saw menuturkan itu, atau sebab datangnya hadits atau munasabah munasabah.1

Asbabul wurud digunakan untuk mengetahui hadits yang bermuatan norma hukum,
khususnya hukum sosial. Sebab hukum dapat berubah karna perubahan atau perbedaan sebab.
Asbabul wurud tidak dibutuhkan untuk memahami informasi yang menerangkan tentang
alam ghaib atau akidah karna masalah ini tidak terpengaruh oleh situasi apapun. Asbabul
wurud hadis seringkali dimuat oleh hadits itu sendiri ketika periwayatan menuturkan sebuah
peristiwa secara utuh peristiwa hanya menguntip potongan tertentu untuk dijadikan riwatyat
hadits tertentu pula.

Disini perlu diketahui bahwa tidak semua hadits dapat ditemukan asbabul wurudnya,
seperti halnya ayat al Quran tidak semuanya mempunyai asbabul nuzulnya. Teori asbabul
wurud perlu dikembangkan dalam rangka mengetahui kontek sosial budaya, ketika hadits itu
muncul.

B. Macam Macam Hadits Dari Segi Datangnya

Menurut Imam al-Suyuty, asbabul al warud dapat dikatagotrikan menjadi tiga macam
yaitu, yang pertama sebab yang berupa ayat al –Quran yang kedua, sebab yang berupa hadits
itu sendiri yang ketiga, sebab yang berkatan dikalangan para sahabat.

1. Sebab yang berupa ayat al-Quran


Maksud dari ayat al-Quran adalah, ayat al-Quran termasuk penyebab Nabi
Saw mengeluarkan sabdanya. Bentuk pertama ini muncul karna ada ayat al-Quran
yamg memiliki bentuk umum, tetapi sebenarnya ayat itu memiliki bentuk khusus.

1
Munzier Suparta, Ilmu Hadist (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal 38-39.

6
Contohnya yang terdapat dalam firman Allah dalam surat al-Anam ayat 82 yang
berbunyi :

Orang orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka
dengan kedzoliman, mereka itulah orang orang yang mendapat keamana dan mereka
itulah orang orang yang mendapat petunjuk.

Sebagian sahabat dalam memahami ayat ini dengan menganggap bahwa kata
zulm (zalim) dengan makna aniaya dan melanggar batas dalam ajaran agama. Mereka
mengadukannya kepada Rasulullah Saw kemudian memberikan penjelasan bahwa
kata zulm itu adalah syirik, yaitu menyekutukan Allah. Orang orang yang beriman
dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzoliman, mereka itulah orang
orang yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang orang yang mendapat
petunjuk.

2. Sebab yang berupa hadis


Sebab yang berupa hadis maksudnya pada waktu itu terdapat sebuah hadis,
namun sebagian sahabat mereka kesulitan memahaminya, maka kemudian muncul
hadis lain yang memberikan penjelasan hadis tersebut. Hadis yang termasuk dalam
kategori ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh al-Hakim, hadis dari Anas bin Malik
bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat di bumi yang berbicara melalui lisan


bani adam yang terdapat pada kebaikan dan keburukan”.(H.R. Al-hakim)

Asbabul wurud hadits tersebut adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dalam shaihnya yaitu :
Dari An-Nas bin Malik berkata bahwa ketiak iring-iringan membawa jenazah lewat,
orang orang memuji jenazah dengan kebaikan, kemudian Nabi Saw bersabda: wajib,
wajib, wajib, lalu lewat pula iringan jenazah lain, orang orang mencelanya dengan
keburukan, kemudian Nabi Saw bersabda : wajib, wajib, wajib. ‘Umar berkata :
menjadi penebusmu ayah dan ibuku. Ada iringan jenazah lewat lalu sebagian orang
memujinya lalu engkau mengatakan : wajib, wajib, wajib. Lewat pula iringan enazah
lain yang disifati sebagai orang jahat, lalu engkau mengatakan: wajib, wajib, wajib.
7
Apa artinya itu? Rasulullah Saw bersabda : orang yang kamun pji baik maka wajib
baginya syurga sedangkan orang yang kamu katakan sebagai jahat, maka baginya
neraka. Kalian adalah para saksi Allah dibumi. Kalian adalah para saksi Allah
dibumi. Kalian adalah para saksi Allah dibumi.

3. Sebab yang berkaitan dengan para pendengar di kalangan sahabat.


Sebagai contoh adalah persoalan yang berkaitan dengan sahabat yang
melafazkan nazar ketika penaklukan kota Mekah. Hadis tersebut adalah:
Dari Jabir bin ‘Abdullah bahwa ada seseorang berkata pada
waktupenaklukan kota Mekah: wahai Rasulullah Saw, aku telah bernazar bila Allah
menaklukan kota Mekah kepada baginda, aku akan shalat di Baitul Maqdis. Beliau
bersabda: Shalatlah disini. Orang tersebut bertanya lagi dan beliau bersabda:
Shalatlah disini. Orang itu masih bertanya lagi, maka beliau bersabda: kalau begitu
terserah engkau.

Berdasarkan pembahasan yang telah dinyatakan, dapat diketahui bahwa sebab


kemunculan suatu hadis itu terjadi karena beberapa macam diantaranya adalah sebab
yang berupa ayat al-Quran, sebab yang berupa hadis itu sendiri dan sebab yang
berkaitan dengan para pendengar dikalangan sahabat. Bagi sebab yang berupa ayat al-
Quran, hadis itu muncul karena ayat al-Quran tersebut memiliki bentuk yang umum
sehingga memerlukan penjelasan dari hadis. Begitu juga bagi sebab yang berupa hadis
itu sendiri. Hadis itu muncul karena terdapat kesulitan dalam memahami sebuah hadis
sehingga akan memerlukan penjelasan dari hadis yang lain. Bagi sebab yang berkaitan
dengan para di kalangan sahabat pula, hadis itu muncul tidak lain hanyalah ingin
menjelaskan suatu perkara yang lebih diutamakan dalam melakukan sesuatu perkara
dan bisa jadi itu bertujuan untuk memberi sarana ataupun sebagai teguran.2

C. KEBERADAAN ASBAB WURUD AL-HADIST


Keberadaan Asbab Wurud al-hadist ini erat kaitannya dengan kejadian masa
lalu yang mana nabi harus mengemukakan suatu sabda ataupun fatwa. Keadaannya
hamper sama dengan al-qur’an, namun subjek dan obyeknya saja yang berbeda.
Yakni asbab al wurud itu khusus kepada hadist, sedangkan asbab an-nuzul itu hanya
kepada al-qur’an. Keberadaan asbab wurud al-hadist ini sangat menentukan asal usul
2
Muhammad Yusuf, Memahami Hadist-Hadist “Kontradiktif” Melalui Manhaj Imam Syafi’i,
Cetakan Pertama (Depok: Indie Book Corner, 2020), Hal. 39-42.

8
hadist. Dari situ kita bisa mengetahui apa atau siapa yang dimaksud dalam hadist
tersebut. Atau bagaimana proses terjadinya atau tersampainya hadist tersebut dari nabi
Muhammad SAW.

D. MANFAAT MEMAHAMI ASBAB AL-WURUD

Manfaat mempelajari asbab wurud hadits dapat memahami kandungan hadits


dan mentakhsiskan arti yang umum, membatasi arti yang mutlak, menunjukkan
perincian terhadap yang mujmal, menjelaskan kemusykilan, dan menunjukkan illat
suatu hukum. Maka dengan memahami asbab wurud hadits akan dapat dengan mudah
memahami apa yang dirnaksud atau yang dikandung oleh suatu hadits. Namun
demikian, tidak semua hadits mempunyai asbab wurud, seperti halnya tidak semua
ayat al-Qur'an mempunyai asbab nuzul. Mengetahui peristiwa yang melatarbelakangi
wurud-nya hadits sangat pentlng, sebab dapat membantu untuk memahami makna
yang terkandung dalam hadits secara sempurna. Selain itu, dapat memahami dan
menafsirkan hadits serta mengetahui hikmah-hikmah yang berkaitan dengan wurud-
nya hadits tersebut, atau untuk mengetahui kekhususan konteks makna hadits. Oleh
sebab itu, Cara mengetahui sebab wurud-nya hadits yaitu dengan melihat aspek
riwayat atau sejarah yang berkaitan dengan peristiwa wurud-nya hadits. Sebab-sebab
wurudnya hadits ada yang tercamtum dalam matan hadits itu sendiri.

Adapun Manfaat mempelajari asbabul wurud antara lain adalah sebagai berikut:
1. Menentukan adanya takhsis hadist yang bersifat umum
2. Membatasi penegertian hadist yang masih mutlak
3. Mentafshil (memerinci) hadist yang masih bersifat global
4. Menentukan ada atau tidak adanya naskh-mansukh dalam suatu hadist
5. Menielaskan 'illat (sebab-sebab) ditetapkannya suatu hukum. Menjelaskan maksud
suatu hadits yang masih musykil (sulit dipahami).

Lebih jauh, asbabul wurud mempunyai peranan yang sangat penting dalam
rangka memahami suatu hadits. Sebab, hadits yang disampaikan oleh Nabi bersifat
kultural. Oleh karenanya, memperhatikan konteks historis munculnya hadits sangat
penting, karena paling tidak akan dapat menghindarkan kesalapahaman dalam
menangkap maksud suatu hadits, sehingga kita tidak terjebak pada teksnya saja,
sementara konteksnya kita abaikan atau kita kesampingkan sama sekali. Pemahaman
9
hadits yang mengabaikan peranan asbabul wurud akan cenderung bersifat kaku, bahkan
kadang kurang akomodatif terhadap perkembangan zaman.3

E. DALIL ASBAB AL-WURUD


Misalnya, ayat Al-Qur’an dalam QS. Al-An’am: 82 yang berbunyi:

ٰۤ ُ ۡ ُ
َ‫ول ِٕٕٮ\[كَ لَهُ ُم ااۡل َمۡ نُ َوهُمۡ ُّم ۡهتَد ُۡون‬ ‫اَلَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َولَمۡ يَ ۡلبِس ُۡۤوا[ اِ ۡي َمانَهُمۡ بِظل ٍم ا‬
Artinya: “Orang-orang yang beriman, dan mereka tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan
mereka itu orang-orang yang mendapat petunjuk”

Ilmu asbabul wurud memiliki beberapa fungsi. Secara umum, fungsi-fungsi dari
asbabul wurud ini telah tergambar dalam definisi asbabul wurud menurut As-Suyuthi,
yaitu:
‫ما يكون طريقا لتحديد المراد من الحديث من عموم أو خصوص أو إطالق أوتقييد أو نسخ أو نحو ذالك‬
Artinya, “Setiap hal yang menjadi metode untuk membatasi makna hadits, baik
dari makna umum, khusus, mutlak-muqayyad, atau naskh, dan semacamnya.”

‫َظ ۡي ٌم‬ َ ‫ى اَل تُ ۡش ِر ۡك بِاهّٰلل ِ‌ؕاِ َّن ال ِّش ۡر‬


ِ ‫ك لَـظُ ۡل ٌم ع‬ َ َ‫َواِ ۡذ ق‬
َّ َ‫ال لُ ۡقمٰ نُ اِل ۡبنِ ٖه َوه َُو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬
“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".
(QS. Lukman:13).

Di antara contoh asbab al-wurud yang disebut Bersama dengan matan hadist yang
bersangkutan ialah sebagai berikut :
1. Hadis dari Abu Sa‘id Al-Khudri yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW
pernah ditanya oleh seseorang tentang perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah
SAW, "Apakah engkau mengambil air wudlu dari sumur Budha'ah, yakni sumur yang
ke dalamnya dibuang darah, daging anjing dan barang-barang busuk?" Rasulullah
bersabda, "Air itu suci, tidak ada sesuatu yang menjadikannya najis." (HR. Abu
Dawud).
3
Farid Wajdi Ibrahim, “Jurnal Ilmiah Sintesa : Media Kajian Keagamaan Dan Ilmu Sosial” Vol.
15 (2016): No. 2.

10
G. KITAB-KITAB ASBABUL WURUD
 Asbabu Wurud al-Hadis, karya Abu Hafs al-Ukbari (w. 339 H). Kitab ini tidak bisa
diakses, karena telah hilang (rusak) seiring dengan berlalunya zaman.
 Asbabu Wurud al-Hadis, karya Abu Hamid Abd al-Jalil al-Jubari. Sebagaimana kitab
asbab al-wurud karya al-Ukbari di atas, kitab ini pun tidak dapat diakses oleh umat
Islam saat ini. 4
 Asbabu Wurud al-Hadis atau disebut juga al-Luma’ Fi Asbab Wurud al-Hadis, karya
Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuti.
 Al-Bayan wa al-Ta’rif, karya Ibnu Hamzah al-Husaini al-Dimasyqi (w. 1110 H.)
 Asbab al-Hadist, karya Abu Hafsh Al-Akbari, Syaikh Al-Qadli Abi Ya’La
Muhammad bin Al-husain al-Fazza’i
 Al-bayyan wa at-ta’rif fi Asbabi Wurud al-hadist asy-syarif, karya Sayyid Ibrahim bin
Muhammad bin kamaluddin (ibnu hamzah)
 Asbab Wurud Al-hadist, (sebab keluarnya hadist Rasulullah), karya Imam Al-Suyuti.5

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan semua paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum ada dua
kategori asbab al-wurud, yaitu asbab al-wurud al-khassah (mikro) dan asbab al-wurud
al-‘ammah (makro). Asbab al-wurud al-khassah (mikro) adalah faktor-faktor (baik berupa
peristiwa atau pertanyaan) yang melatarbelakangi munculnya suatu hadis, sedangkan asbab
al-wurud al-‘ammah (makro) adalah situasi dan kondisi sosio-historis yang lebih bersifat
umum dalam konteks apa, di mana, dan kapan Nabi Saw menyampaikan suatu hadis. Kedua
kategori asbab al-wurud ini, dalam kajian hadis mempunyai peran yang sangat penting dan
tidak saling asbab al-wurud al-khassah akan takhsis dari yang umum, dan nasikh dari
mansukh suatu hadis.

4
Asep Herdi, Memahami Ilmu Hadist, Cetakan Perttama (Bandung: Tafakur (kelompok
Humaniora), 2014).
5
Ma’shum Zein, Ilmu Memahami Hadist Nabi, Cetakan Pertama (Yogyakarta: Pustaka Pesantren,
2016).

11
Sementara, pemahaman terhadap asbab al-wurud al-‘ammah akan mengantarkan
kepada pemahaman relatif komprehensif mengenai suatu hadis (yang tidak ber- asbab al-
wurud al-khassah) secara lebih apresiatif dan akomodatif terhadap perubahan masyarakat
(social change). Lebih jauh, pengetahuan terhadap keduanya, bukan untuk menomorsatukan
pemahaman kontekstual dan mensubordinasikan pemahaman tekstual, melainkan untuk
membimbing ke arah pemahaman yang proporsional; kapan suatu hadis dipahami secara
tekstual dan kapan dipahami secara kontekstual.6

DAFTAR PUSTAKA

Herdi, Asep. Memahami Ilmu Hadist. Cetakan Perttama. Bandung: Tafakur (kelompok

Humaniora), 2014.

Ibrahim, Farid Wajdi. “Jurnal Ilmiah Sintesa : Media Kajian Keagamaan Dan Ilmu Sosial”

Vol. 15 (2016): No. 2.

Muin, Munawir. “Pemahaman Komprehensif Hadis Melalui Asbab Al-Wurud” Vol. 7

(Agustus 2013): No. 2.

6
Muin, “Pemahaman Komprehensif Hadis Melalui Asbab Al-Wurud.”

12
Putri, Widia. “Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam” Vol. 4 (June 2020): No.

1.

Suparta, Munzier. Ilmu Hadist. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Yusuf, Muhammad. Memahami Hadist-Hadist “Kontradiktif” Melalui Manhaj Imam

Syafi’i. Cetakan Pertama. Depok: Indie Book Corner, 2020.

Zein, Ma’shum. Ilmu Memahami Hadist Nabi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka

Pesantren, 2016.

13

Anda mungkin juga menyukai