DOSEN PENGAMPU:
MUHAMMAD NAZIB, M.Pd
MATA KULIAH:
PENDIDIKAN AL-QUR’AN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
pendidikan al quran dengan judul urgensitas studi al-qur’an. Penyusunan makalah ini
semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
kaerna itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat meharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat mengispirasi para pembaca
selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
3.1 Kesimpulan.................................................................................................23
3.2 Saran............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................iv
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umat islam pada saat ini berada dalam kondisi problematika Kita
telah menyadari bahwa saat ini umat islam masih berada dalam posisi
budaya, dan harus berhadapan dengan dunia modern yang serba maju dan
serba canggih.
yang suram.
teguh pada sumber dasar ajaran islam yang asli dan murni yaitu Al-Quran
dan As-Sunah.
dikenal dengan era globalisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekat
2
tekenologi.
modern.1
1. Pengertian al Quran?
1
Rosihon Anwar dkk,Pengantar Studi Islam,Pustaka Setia,Bandung,2009,hlm.26-28.
3
BAB II
PEMBAHASAN
(1) Kata al-Qur‘an adalah isim ‘alam (nama) yang digunakan untuk
ubahnya seperti: Taurat dan Injil yang digunakan untuk menyebut kitab
yang diberikan kepada Musa dan Isa. Menurut pendapat ini, al-Qur‘an
yakni kata yang terbentuk seperti itu sejak semula. Pendapat ini
menghimpun huruf, ayat, dan surat. Pendapat ini dikemukakan oleh Abu
berasal dari kata qara’in (jamak qarinah). Secara morfologis, kata qara’in
2
Subhi al-Shalih, Mabahits fi Ulum al-Quran (Beirut: Dar al-Ilmi li al-Malayin, 1977), hal. 18.
5
(3) Kata Al-Qur‘an adalah bentuk masdar dari qara’a yang berarti
sehingga artinya bacaan. Bentuk ini sama dengan ghufran (ampunan) yang
(w. 215 H/831 M) dan AlZajjaj (w. 311 H/928 M). Hanya saja, Al-Zajjaj
dalam ucapan, sehingga antara keduanya bisa berarti sama. Pendapat ini
dalam al-Qur‘an terdapat banyak kata quran yang hadir dengan pengertian
3
Jalaluddin al-Suyuthy, al-Itqan fi Ulum al-Quran (Beirut: Muassasatu al-Risalah Nasyirun,
4
al-Shalih, Mabahits., hal. 19
6
yang mulia. (al-Waqi’ah: 77) Dan Kami tidak mengajarkan syair (pantun)
baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan dan bacaan yang
Banyaknya definisi al-Qur‘an tidak lepas dari sudut pandang ulama yang
diturunkan kepada penutup nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril
5
al-Suyuthy, al-Itqan, hal. 2
6
Muhammad ‗Ali al-Shabuni, al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an (Kairo: Dar al
(3) Al-Qur‘an ialah wahyu Allah yang diturunkan dari sisi Allah
kepada Rasul-Nya Muhammad bin Abdillah sang penutup para nabi, yang
adalah:9
Qudsi.
berarti wahyu yang diturunkan kepada nabi dan rasul selain Muhammad
7
Afif ‗Abd al-Fattah Thabbarah, Ruh al-Din al-Islami (Beirut: Darul ‗Ilm lil-Malayin, t.t.), 18
8
Dr. Nuruddin ‗Atar, Ulum Al-Qur’an al-Karim (Damaskus: As-shabah, 1414 H/1993 M), hal.
20
9
Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an I (Jakarta: Pustaka Firdaus), hal. 26-27.
8
Saw tidak bisa disebut al-Quran. Karena itu, kitab Taurat, Zabur dan Injil
Allah Swt.
bahwa yang disebut al-Qur‘an adalah yang tertera atau terucap dalam
bahasa Arab. Karena itu, tarjamah al-Qur‘an atau tafsir al-Qur‘an meski
Nabi Muhammad Saw, yang tertulis dalam bahasa Arab, dan membacanya
antara al-Qur’an dengan hadis Qudsi, dan yang terpenting adalah sebagai
berikut.
Firman Allah: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)
10
Dr. H. Sahid HM, M.Ag, Ulumul Quran (Surabaya: Pustaka Idea, 2016), hal. 36
9
berfirman.
kepastiannya masih merupakan dugaan. Adakalanya hadis itu sahih, hasan, dan
daif.
4. Al-Qur’an dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Hadis Qudsi (masih
diperdebatkan oleh para ulama). Ada yang berpendapat maknanya dari Allah
dan lafalnya dari Rasulullah saw. Hadis Qudsi ialah wahyu dalam makna,
tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu, menurut sebagian besar ahli hadis,
5. untuk perbedaan Al-quran dengan hadist nabawi dapat dilihat dengan beberapa
qudsi
secara Ahad .
10
diketahui, Al-Qur‘an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt
yang merupakan penutup para nabi dan rasul. Tidak ada kitab suci lain
Jangkauan misinya pun lebih luas. Kalau kitab suci sebelumnya ditujukan
untuk kaum tertentu dan masa yang terbatas, al-Qur‘an diturunkan bagi
seluruh manusia hingga akhir zaman. Hal itu karena Nabi Muhammad
yang membawanya adalah rasul untuk segenap umat manusia hingga akhir
masa. Selain itu, al-Qur‘an juga berperan sebagai sarana ibadah untuk
pesan-pesan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, fungsi al-Qur‘an bagi
Seperti diketahui, fungsi utama sebuah kitab suci dalam agama dan
11
ini tidak lepas dari kemenyeluruhan misi Nabi Muhammad Saw yang
diutus untuk seluruh manusia. Hal ini ditegaskan Allah Swt dalam
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar
umum, petunjuk berarti pedoman atau bimbingan bagi siapa saja menuju
yang kedua sudah menjadi hasil. Yang pertama bisa dilakukan oleh siapa
saja termasuk manusia, yang kedua hanya Allah yang bisa melakukannya11
sebelumnya. Fungsi ini hadir karena al-Qur‘an adalah kitab suci terakhir
yang diturunkan oleh Allah Swt kepada rasul dan nabi-Nya. Sebagai kitab
terdahulu
11
http://midad.com/article/195973
13
sebelum Muhammad, seperti yang terdapat pada ayat berikut: Dan (di
antara ciri orang yang bertakwa adalah) mereka yang beriman kepada
Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang
pemurnian. Kitab suci terdahulu seperti Taurat, Zabur dan Injil yang ada
sekarang tidak bisa disebut asli atau sama dengan kitab yang diturunkan
dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan
mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal
14
ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang
B. Peranan al Quran
Alquran bisa dijadikan sebagai pedoman agar umat bisa kembali ke jalan
2. Peran Alquran Sebagai Sumber Ilmu Berperan juga sebagai sumber ilmu
seperti yang berikut ini: :
Ilmu hukum
Ilmu sejarah Islam
Ilmu tentang pendidikan agama Islam
Ilmu Tauhid
Ilmu Hukum
Alquran Dibagi Menjadi 30 Bagian Atau Yang Disebut Juga
Dengan Juz. Pedoman Bagi Umat Manusia Ini Terdiri Dari 114 Surah
hadits, ada dua pendekatan yang biasa dilakukan para ulama dalam
lafadz dan maknanya dari Allah, sedangkan Hadits, ada bagian yang
lafadznya dari Rasul dan maknanya dari Allah, itulah bagian tauqifi. Dan
ada pula yang murni bersumber dari ijtihad nabi, yang dikenal dengan
oleh ayat, dan sekiranya kurang tepat akan dikoreksi pula oleh ayat.12
yang berkaitan dengan makna lafal yang sedang dikaji. 13 Secara etimologi,
kata kontekstual berasal dari kata benda bahasa Inggris yaitu context yang
Indonesia kata ini setidaknya memiliki dua arti, 1) Bagian suatu uraian
12
Lihat: al-Qashabi Mahmud Zalath, Mabahits fi Ulum al-Qur’an, (Dubai: Daar al-Qalam, 1987),
hlm 23
13
M.F.Zenrif, Sintesis paradigm Studi Al-Qur’an, (UIN- Malain Press, 2008), hlm. 51
17
dipahami bahwa kontekstual adalah menarik suatu bagian atau situasi yang
mendukung makna kata atau kalimat tersebut. Kata kunci yang sering kali
Jadi Kontekstual
1. Siyaq makani ,(yaitu konteks tempat dan posisi suatu ayat dalam
kalimat dalam ayat. Suatu lafaz tidak dapat dipahami dengan tepat
14
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 485 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa
Indonesia,hlm. 485
18
setelah hijrah. Dikaji pula urutan turunnya surah dimana ayat itu
khusus tentang salah seorang figur nabi, atau hukum tertentu dari
keluarnya.
nuzul.
pemahaman ini tetaplah harus sesuai dengan koridor dan batasan yang
telah ditetapkan. Intinya, tetap tidak dapat menabrak aturan yang sudah
ada.
Imam Malik dan Syafi'i memandang bahwa apa yang dilakukan oleh
Umar adalah sebuah takhsish atas ayat al Qur'an yang masih muthlaq,
yang terdapat dalam lafadz sariq dan sariqah yaitu hukum potong tangan
dikecualikan atas orang-orang yang memiliki unsur hak atas harta yang
dicuri sehingga orang yang mencuri di Baitul Maal dan Tuannya tidak
dihukum potong tangan. Hal ini juga difatwakan oleh Nabi bahwa orang
yang memiliki bagian atas harta yang dicuri dia tidak dipotong tangannya.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat kita simpulkan bahwa kita
sebagai umat muslim sangat berpegang teguh dengan pedoman kehidupan
kita yaitu AlQuran, sebagai petunjuk bagi manusia, penyempurna kitab-
kitab suci sebelumnya. Disebut sebagai firman Allah yang diturunkan
kepada rasul atau Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dengan
perantara Malaikat Jibril.
21
3.2 Saran
Setelah mempelajari dan menganalisa terhadap pengertian AlQuran
dan sebagainya, alquran merupakan kitabullah yang mencakup keilmuan
yang sangat tinggi sehingga masih banyak yang belum mampu
diungkapkan makna nya. Diharapkan kepada generasi yang akan datang
memiliki tekad yang kuat sehingga kajian mengenai kitab suci selalu ada
perkembangan yang membuktikan bahwa Aquran adalah solusi dari segala
aspek kehidupan dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Afif ‗Abd al-Fattah Thabbarah, Ruh al-Din al-Islami. Beirut: Darul ‗Ilm lilMalayin,
t.t.
Nasyirun, 2008.
2003.
t.t.
H/1993 M.
Sahid HM, Dr, M.Ag, Ulumul Quran. Surabaya: Pustaka Idea, 2016.
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/ihya/article/download/1734/pdf
https://www.google.com/url?q=https://media.neliti.com/media/publications/269116-
peran-nabi-dalam-proses-pewahyuan-studi-
c5929db2.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwi7sN2v3NL6AhUgyzgGHc6QD84Q6sMDegQ
IHxAB&usg=AOvVaw10mWVdRhkwRa0EYp56atdL
iv
https://www.gemarisalah.com/fungsi-dan-peranan-alquran/