Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR PENGKAJIAN KESUSASTRAAN


KAIDAH SASTRA, TEKS DAN PENGGUNAAN BAHASA

Dosen Pengampu : Dr. Abdurrahman, M.Pd

Oleh :

Ahmad Hanif 22016004


Balqis Sabrita 22016016
Gufron Tri Alver 22016108
Syifa Naila Husna 22016152

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpah rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat selesai pada waktunya. Solawat serta salam tak
lupa kita curahkan kepada Rasulullah SAW dan juga kepada sahabat dan keluarga
beliau.
Makalah ini berjudul Kaidah Sastra, Teks dan Penggunaan Bahasa.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kita,
yaitu Bapak Dr. Abdurrahman, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan kepada
kita agar makalah ini kami susun sebaik-baiknya dimana makalah ini akan
memberikan penjelasan mengenai Kaidah Sastra, Teks dan Penggunaan Bahasa.
Makalah ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas kelompok 3 pada mata kuliah
Pengantar Pengkajian Kesusastraan untuk menambah wawasan pembaca.
Kami meminta maaf sebesar-besarnya karena makalah ini jauh dari kata
yang sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun akan sangat
membantu untuk proses perkembangan atau pembelajaran yang lebih baik dimasa
yang akan datang hingga makalah ini dapat disusun dengan lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR .............................................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan Masalah ...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................
A. KAIDAH SASTRA.............................................................................
1. Bahan baku teks sastra...................................................................
2. Perkembangan definisi teks sastra .................................................
3. Bahasa sastra vs bahasa keseharian ...............................................
4. Bahasa sastra vs bahasa ilmiah ......................................................
5. Karakteristik bahan baku teks sastra .............................................
B. TEKS DAN PENGGUNAAN BAHASA ...........................................
1. Hakikat teks sebagai ilmu (tekstologi) .........................................
2. Ciri khas suatu teks .......................................................................
3. Jenis- jenis teks dalam kaidah (tekstologi) ...................................
4. kaidah teks sastra dalam ujian tekstologi ......................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................
Kesimpulan .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Waluyo, (1994: 56-58) mengatakan bahwa kaidah sastra atau daya tarik
sastra terdapat pada unsur-unsur karya sastra tersebut. Pada karya cerita fiksi,
daya tariknya terletak pada unsur ceritanya yakni cerita atau kisah dari tokoh-
tokoh yang diceritakan sepanjang cerita yang dimaksud. Selain itu, faktor bahasa
juga memegang peranan penting dalam menciptakan daya pikat. Kemudian
gayanya dan hal-hal yang khas yang dapat menyebabkan karya itu memikat
pembaca. Khusus pada cerita fiksi, ada empat hal lagi yang membantu
menciptakan daya tarik suatu cerita rekaan, yaitu: (1) kreativitas; (2) tegangan
(suspense); (3) konflik; dan (4) jarak estetika. Uraian keempatnya sebagaimana
dikutip dari Waluyo (1994:58-60) berikut ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kaidah sastra?
2. Bagaimanateks dan penggunaan bahasa itu?
3. Apa yang termasuk Jenis-jenis teks dalam kaidah tekstologi?
4. Bagaiman kaidah teks sastra dalam kajian tekstologi?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu kaidah sastra
2. Mengetahui bagaimana teks dan penggunaan bahasa itu
3. Mengetahui apa yang termasuk jenis-jenis teks dalam kaidah tekstologi
4. Mengetahui bagaimana kaidah teks sastra dalam kajian tekstologi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kaidah Sastra
1. Bahan baku teks sastra
Untuk menghasilkan karya sastra seorang pengarang atau sastrawan
perlu mengolah bahan baku dalam pembuatannya. Bahan baku karya sastra
adalah bahasa. Sastrawan mengolah bahasa agar menjadi indah dan bernilai
seni. Sebab, keindahan itulah yang menyebabkan karya sastra disebut karya
seni, yaitu seni sastra. Cara sastrawan menggunakan bahasa untuk menulis
karya sastra berbeda dengan cara penulis lain untuk menghasilkan karya
ilmiah. Penulis karya ilmiah bertujuan menyampaikan gagasan kepada
pembaca. Karena itu, kata-kata yang dipilih dalamrakitan kalimatnya dibuat
sedemikian rupa agar pembaca karya ilmiah dapat cepat menangkap dan
memahami gagasan penulis. Lain halnya dengan sastrawan. Sastrawan
menulis bukan hanya untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca,
melainkan juga menyampaikan perasaannya.

2. Bahasa Sastra vs Bahasa Keseharian

Bahasa sastra menggunakan bahasa kedua, sedangkan bahasa ke


seharian menggunakan bahasa pertama. Karena bahasa sastra adalah bahasa
yang digunkan oleh para sastrawan untuk membuat beberapa buku,
menggunakan bahasa baku, dan pemilihan beberapa kata dan kalimat.
Sedangkan bahasa keseharian menggunakan bahasa yang tidak menggunakan
bahasa baku atau bahasa percakapan yang sering dilakukan oleh orang lain
atau masyarakat.

3. Bahasa sastra vs bahasa ilmiah

Karya sastra dapat dinikmati sampai kapanpun meskipun berbeda


zaman, karena terkandung nilai-nilai yang masih relevan untuk dipelajari atau
dipraktikkan. Sedangkan nonsastra (ilmiah) akan berkembang terus menerus
dari waktu ke waktu. Bahasa sastra adalah bahasa yang bersifat
khayal/imajinatif atau subjektif karena sastra dciptakan oleh pengarang, dan
pengarang tersebut memiliki hak penuh dalam menciptakan suatu karya sastra.
Sedangkan bahasa ilmiah (nonsastra yang lebih bersifat nyata atau objektif).
Karena hasil karya imliah dapat diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang sudah
ada dan disepakati kebenarannya secara umum.

4. Karakteristik bahan baku teks sastra

Karakteristik bahasa memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai


dengan konteks penggunaannya. Purwadarminto membedakan bahasa menjadi
beberapa macam yaitu, ragam bahasa umum dan ragam bahasa khusus. Ragam
bahasa umum adalah ragam bahasa yang biasa digunakan untuk
berkomunikasi sehari-hari oleh manusia dalam suatu masyarakat. Ragam
bahasa khusus dikelompokan menjadi beberapa macam, yaitu ragam bahasa
jurnalistik, ragam bahasa jabatan, ragam bahasa ilmiah, dan ragam bahasa
sastra. Semuanya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang berbeda-beda.
Misalnya, ragam bahasa jurnalistik memiliki ciri-ciri singkat, padat,
sederhana, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal,
menghindari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata (diksi)
yang tepat, menggunakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis,
dan tunduk pada etika dan kaidah yang berlaku di masyarakat.

B. Teks dan Penggunaan Bahasa


1. Hakikat teks sebagai ilmu (tekstologi)
Tekstologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk teks, terutama
menelaah yang berhubungan dengan penjelmaan dan penurunan sebuah teks
sebagai sebuah teks karya sastra, dari mulai naskah otograf (teks bersih yang
ditulis pengarang) sampai pada naskah apograf (teks salinan bersih oleh
orang-orang lain), proses terjadinya teks, penafsiran, dan pemahamannya.
Dalam penjelmaan dan penurunanya secara garis besar teks dapat di sebutkan
ada 3 macam yakni :
a) Teks lisan (tidak tertulis)
b) Teks naskah atau tangan
c) Teks cetakan
Kalau kita lihat berdasarkan masa perkembangannya, teks yang
pertama ada adalah teks lisan, teks lisan lahir dari cerita-cerita rakyat yang
diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi melalui tradisi
mendongeng. Teks lisan berkembang menjadi teks naskah tulisan tangan
yang merupakan kelanjutan dari tradisi mendongeng, cerita-cerita rakyat yang
pernah dituturkan disalin ke dalam sebuah tulisan dengan menggunakan alat
dan bahan yang sangat sederhana dan serta menggunakan aksara dan bahasa
daerahnya masingmasing. Teks naskah tulisan tangan ini masih tradisional,
setelah ditemukannya mesin cetak dan kertas oleh bangsa Cina maka
perkembangan teks pun menjadi lebih maju, pada masa ini orang tidak harus
susah-susah menyalin sebuah teks, tetapi teks-teks sangat mudah diperbanyak
dengan waktu yang tidak lama maka lahirlah teks-teks cetakan.
Tekstologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang teks. Ilmu ini
dapat berdiri sendiri sebagai displin ilmu, namun juga dapat menjadi alat
bantu untuk penelitian filologi. Prof. Oman dalam pernyataannya pernah
mengemukakan bahwa tekstologi sama dengan filologi, hal itu dikarenakan
kedekatan antara keduanya sangat intim. Namun, pada hakikatnya, tekstologi
dan filologi berbeda. Hal itu dapat dilihat dari cakupan tekstologi yang
meliputi proses terjadinya teks, silsilah penurunan teks, dan sambutan
masing-masing teks.
Proses terjadinya teks, yaitu sejarah bagaimana teks itu muncul dalam
bentuk tulisan. Hal itu sangat beragam konteksnya, bisa konteks sosial,
muatan lokal, budaya, dan lainnya. Namun, secara umum terdapat tiga motif
dalam penulisan dan penyalinan teks, yaitu ingin memiliki dan mempelajari
teks tersebut, khawatir naskah atau teks akan hilang atau rusak, bahkan,
sampai mempunyai tujuan-tujuan magis tertentu. Selanjutnya, silsilah
penurunan teks merupakan adanya sikap positif terhadap naskah. Dalam
pembagiannya, penurunan teks dibagi menjadi dua, yaitu penyalinan setia dan
tidak setia. Penyalinan setia merupakan penyalinan yang dilakukan tanpa
adanya modifikasi. Penyalinan tersebut biasanya dilakukan kepada teks-teks
yang bersifat sakral, seperti Al Quran. Sedangkan penyalinan tidak setia
merupakan penyalinan yang dilakukan dengan dilakukan modifikasi oleh
penyalin.

2. Kaidah Teks Sastra dalam Kajian Tekstologi


Baried (1985:57), menyebutkan ada sepuluh prinsip Lichacev yang
dapat dijadikan sebagai pegangan untuk penelitian tekstologi yang pernah
diterapkan terhadap karya-karya monumental sastra lama Rusia. Kesepuluh
prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tekstologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki sejarah teks
suatu karya. Salah satu di antara penerapannya yang praktis adalah
edisi ilmiah teks yang bersangkutan;
b. Penelitian teks harus didahulukan dari penyuntingannya;
c. Edisi teks harus menggambarkan sejarahnya;
d. Tidak ada kenyataan tekstologi tanpa penjelasannya;
e. Secara metodis perubahan yang diadakan secara sadar dalam sebuah
teks (perubahan ideology, artistic, psikologis, dan lain-lain) harus
didahulukan daripada perubahan mekanis, misalnya kekeliruan tidak
sadar oleh seorang penyalin;
f. Teks harus diteliti sebagai keseluruhan (prinsip kekompleksan pada
penelitian teks);
g. Bahan-bahan yang mengiringi sebuah teks (dalam naskah) harus
diikutsertakan dalam penelitian;
h. Perlu diteliti pemantulan sejarah teks sebuah karya dalam teks-teks
dan monumen sastra lain;
i. Pekerjaan seorang penyalin dan kegiatan skriptoria-skriptoria (sanggar
penulisan/penyalinan: biara, madrasah) tertentu harus diteliti secara
menyeluruh;
j. Rekonstruksi teks tidak dapat menggantikan teks yang diturunkan
dalam naskah-naskah
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Teks ialah
ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu
kesatuan (Luxemburg dkk, 1989:86). Dari pengertian tersebut dapat diartikan teks
adalah suatu kesatuan bahasa yang memiliki isi dan bentuk, baik lisan maupun
tulisan yang disampaikan oleh seorang pengirim kepada penerima untuk
menyampaikan pesan tertentu.
Istilah teks sebenarnya berasal dari kata text yang berarti ‘tenunan’. Teks
dalam filologi diartikan sebagai ‘tenunan kata-kata’, yakni serangkaian kata-kata
yang berinteraksi membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Teks dapat terdiri
dari beberapa kata, namun dapat pula terdiri dari milyaran kata yang tertulis dalam
sebuah naskah berisi cerita yang panjang (Sudardi, 2001:4-5).
Dan arti dari tekstologi adalah ilmu yang mempelajari tentang teks secara
mendalam pada karya sastra, meliputi sejarah terjadinya teks, proses terjadinya
teks, serta bagaimana pelafalan itu menjadi sebuah teks yang bisa tersusun rapi
menjadi naskah atau bacaan.
DAFTAR PUSTAKA

Permadi, Tedi. Tanpa Tahun. Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks. [Online].
Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_
SASTRA_INDONESIA/197006242006041-
TEDI_PERMADI/Teks%2C_Tekstologi%2C_dan_Kritik_Teks.pdf,
diakses pada tanggal 9 September 2022 pukul 15.15

----------. 2017. Tekstologi dan Paleografi. [Online]. Tersedia:


https://sasadaramanjerkawuryanblog.wordpress.com/2017/01/23/tekstol
ogi-dan-paleografi/, diakses pada tanggal 9 September 2022 pukul
15.53

Styabudi, Wahyu. 2019. Tekstologi dan Tugas Filologi. [Online]. Tersedia :


http://wahyu-styabudi.blogspot.com/2019/02/tekstologi-dan-tugas-
filologi.html, diakses pada tanggal 9 September 2022 pukul 16.02

Nurakidah, Siti. 2016. Karya Sastra Modern dan Klasik. [Online]. Tersedia:
http://sitinurakidah311.blogspot.com/2016/03/?m=1, diakses pada
tanggal 9 September pukul 16.10

Yunita, Nia Oktavia. 2021. Bahasa Sastra dan Teks Sastra. [Online].
Tersedia: https://niaoktaviayunita.blogspot.com/2021/09/bahasa-sastra-
dan-teks-sastra.html?m=1 diakses pada tanggal 9 September 2022
pukul 16.30

Anda mungkin juga menyukai