Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN KAJIAN


PENETILITIAN SASTRA
Dosen Pengampuh : Zufrufin Saputro, M.Hum.

KELOMPOK 2

Febriansyah : 21882011A226145
Sitti Nurfaiqoh Nalini : 21882011A226087

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Semester/Kelas : VI/B

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KABUPATEN SUMENEP
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Ruang Lingkup dan Kajian
Penelitian Sastra” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan dari makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Ruang Lingkup Penelitian Sastra...................................................................3
2.2 Kajian Penelitian Sastra.................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meneliti sebenarnya dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan
menggairahkan. Bila budi dan hati kita penuh, pasti terasa meluap; kita ingin
mengungkapkan luapan rasa keingintahuan atau perasaan kita. Kepenuhan diri kita
baru akan terasa dan baru akan terwujud apabila sudah terungkap dengan mengambil
salah satu bentuk penelitian.
Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan
masalah dengan dukungan data sebagai landasan dalam mengambil kesimpulan.
Penilitian bukan saja merupakan proses sistematis, akan tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah. Penelitian bertujuan untuk menemukan atau menggali
(explore), mengembangkan (develop atau extenttion) dan menguji (testing) teori.
Agar penelitian dapat efektif dan efisien, mereka yang melakukan penelitian
perlu melengkapi diri dengan metodologi penelitian, penentuan strategi, dan teknik
penelitian yang sesuai dengan bidang garap maupun objek material penelitiannya.
Tanpa bekal tersebut, hasil penelitian akan kurang diakui atau tidak mendapat
legitimasi ilmiah dan secara teknis pelaksanaan penelitian itu sendiri menjadi sulit
dilakukan.
Salah satu jenis penelitian ialah penelitian sastra. Penelitian sastra adalah
kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data
dari karya sastra atau teks. Ini meliputi pendekatan dan metode yang dilakukan
dalam bidang sastra. Penelitian sastra membutuhkan metodologi yang tepat untuk
mengumpulkan data yang valid dan relevan, serta mempermudah proses pengolahan
dan menganalisis data. Ruang lingkup dan kajian penelitian sastra yang mencakup
berbagai aspek dan bidang keilmuan yang akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah-masalah yang dirumuskan dalam makalah ini ialah sebagai
berikut :

1. Apa saja ruang lingkup penelitian sastra?


2. Apa saja kajian yang terdapat dalam penelitian sastra?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini
ialah sebagai berikut :
1. Mengetahui ruang lingkup dari penelitian sastra.
2. Mengetahui tentang kajian-kajian yang terdapat dalam penelitian sastra.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup Penelitian Sastra
Ruang lingkup penelitian sastra mencakup berbagai bidang keilmuan yang
diperlukan dalam mendukung penelitian sastra, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sastra Lisan
Sastra lisan merupakan sebuah cerita yang diwariskan secara turun temurun
dari generasi ke generasi dalam bentuk lisan. Pada zaman dahulu masyarakat
belum mengenal tulisan sehingga tradisi lisan digunakan oleh masyarakat untuk
menyampaikan sebuah cerita.
Tradisi lisan termasuk dalam ruang lingkup penelitian sastra karena
memiliki nilai sastra yang signifikan. Tradisi lisan mencakup beragam bentuk
narasi, puisi, lagu, dan cerita yang disampaikan secara lisan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Penelitian sastra terhadap tradisi lisan memungkinkan
pemahaman yang lebih dalam tentang budaya, nilai, kepercayaan, dan identitas
suatu masyarakat.
Oleh karena itu, penelitian terhadap tradisi lisan memberikan wawasan yang
berharga tentang warisan budaya suatu bangsa dan juga kontribusi penting
terhadap studi sastra secara keseluruhan.
2. Filologi
Filologi adalah ilmu yang mengkaji tentang informasi masa lalu yang
berhubungan dengan sejarah, terutama tentang sastra. Filologi merupakan
bidang ilmu yang mempelajari penelusuran sumber, kebahasaan, dan
karakteristik teks tertulis.
Filologi termasuk dalam ruang lingkup penelitian sastra karena merupakan
disiplin yang mempelajari teks-teks sastra secara menyeluruh, termasuk aspek
linguistik, sejarah, budaya, dan estetika. Filologi tidak hanya memeriksa teks itu
sendiri, tetapi juga konteksnya, seperti periode waktu, budaya, dan konteks
sosial di mana teks tersebut diciptakan dan di mana teks tersebut diterima.
Filologi membantu dalam pemahaman mendalam tentang karya sastra,
melalui analisis bahasa, struktur naratif, konteks sejarah, dan pengaruh budaya.
Dengan memeriksa naskah asli, variasi teks, terjemahan, dan kutipan dari

3
berbagai sumber, filologi membantu menjelajahi interpretasi yang beragam dan
menyoroti evolusi karya sastra dari waktu ke waktu.
3. Semiotika
Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
perkembangan pola pikir manusia. Semiotika merupakan sebuah bentuk
perkembangan yang mendasari terbentuknya suatu pemahaman yang merujuk
pada terbentuknya sebuah makna.
Semiotika termasuk dalam ruang lingkup penelitian sastra karena
memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang cara bahasa dan tanda-
tanda digunakan dalam karya sastra untuk menyampaikan makna. Semiotika
mempelajari tanda-tanda dan sistem-sistem makna, dan ini relevan dalam
analisis sastra karena karya sastra sendiri adalah produk tanda-tanda yang
digunakan oleh penulis untuk menyampaikan pesan atau pengalaman.
Dengan menggunakan konsep-konsep semiotika, peneliti sastra dapat
membedah bagaimana bahasa, gambar, simbol, dan struktur naratif digunakan
dalam karya sastra untuk menciptakan makna dan efek estetika. Misalnya,
analisis semiotika dapat membantu dalam menafsirkan penggunaan metafora,
simbol, atau motif dalam sebuah puisi atau novel, serta bagaimana penulis
memanipulasi struktur naratif untuk menciptakan suspense atau ironi.
Selain itu, semiotika juga membantu dalam memahami bagaimana karya
sastra berinteraksi dengan konteks budaya, sosial, dan sejarahnya. Ini membuka
jalan bagi analisis yang lebih kritis terhadap karya sastra, serta pengertian yang
lebih mendalam tentang pengaruhnya dalam masyarakat dan sejarah. Oleh
karena itu, semiotika memberikan kerangka kerja yang kuat untuk penelitian
sastra yang mendalam dan beragam.
4. Sastra Interdisipliner
Sastra interdisipliner merupakan salah satu bentuk perluasan kajian sastra
dari disiplin ilmu yang lain, yang bisa ditemukan atau dikaitkan dalam unsur-
unsur sastra yang diulas. Hasil dari kajian itu bisa dijadikan sebagai upaya dalam
mengembangkan kemampuan bersastra yang lebih baik dan bersifat
membangun, terlebih dalam dunia pendidikan.

4
Sastra interdisipliner termasuk dalam ruang lingkup penelitian sastra karena
melibatkan pendekatan yang melintasi batas-batas disiplin ilmu lainnya untuk
memahami dan menganalisis karya sastra. Dalam penelitian sastra
interdisipliner, para peneliti tidak hanya menggunakan metode dan teori dari
bidang sastra itu sendiri, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan dari berbagai
disiplin ilmu lain, seperti sosiologi, sejarah, antropologi, psikologi, atau ilmu
sastra bandingan.
Pendekatan interdisipliner memungkinkan peneliti untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih kaya dan komprehensif tentang karya sastra, dengan
mengaitkan karya sastra dengan konteks sosial, budaya, sejarah, atau
psikologisnya. Misalnya, dengan menggunakan pendekatan sosiologis, peneliti
sastra dapat memeriksa bagaimana karya sastra merefleksikan atau
memengaruhi struktur sosial dan nilai-nilai masyarakat pada waktu tertentu.
Pendekatan psikologis dapat membantu dalam memahami karakterisasi tokoh-
tokoh dalam sebuah novel atau drama.
Selain itu, sastra interdisipliner juga memungkinkan untuk menjembatani
kesenjangan antara sastra dan disiplin ilmu lainnya, dan menciptakan dialog
yang produktif antara bidang-bidang tersebut. Hal ini membuka pintu bagi
penelitian yang inovatif dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang peran
dan dampak karya sastra dalam kehidupan manusia dan masyarakat. Oleh karena
itu, sastra interdisipliner menjadi bagian yang integral dari ruang lingkup
penelitian sastra.
5. Sastra Murni
Sastra murni merupakan karya sastra yang mengandung tulisan saja tanpa
adanya pertunjukan, seiring perkembangan dunia sastra, prosa mulai mengalami
modernisasi dan berubah menjadi bentuk yang lebih beragam.
Sastra murni termasuk dalam ruang lingkup penelitian sastra karena
merupakan bentuk sastra yang fokus pada eksplorasi estetika, keindahan bahasa,
dan penciptaan karya yang memiliki nilai artistik tinggi. Penelitian sastra murni
berkaitan dengan analisis dan pemahaman karya sastra sebagai sebuah karya
seni yang independen, terlepas dari konteks sosial, sejarah, atau fungsi
praktisnya.

5
Studi tentang sastra murni mencakup analisis struktur naratif, gaya bahasa,
tema, karakterisasi, dan penggunaan elemen-elemen sastra lainnya untuk
memahami bagaimana sebuah karya sastra dibangun dan menyampaikan makna
kepada pembaca atau penontonnya. Penelitian dalam sastra murni juga sering
kali melibatkan interpretasi dan analisis yang mendalam terhadap karya sastra,
dengan mengeksplorasi berbagai aspek seperti simbolisme, metafora, atau
struktur linguistik yang kompleks.
Selain itu, penelitian sastra murni memberikan kontribusi yang berharga
terhadap pemahaman dan apresiasi terhadap keindahan sastra sebagai suatu
bentuk seni. Dengan memperdalam pemahaman kita tentang karya sastra murni,
kita dapat menghargai keunikan dan kompleksitasnya, serta memahami
dampaknya dalam menciptakan pengalaman estetika yang mendalam bagi
pembaca atau penikmatnya. Oleh karena itu, sastra murni adalah bagian integral
dari ruang lingkup penelitian sastra karena membuka pintu bagi eksplorasi dan
apresiasi terhadap karya sastra sebagai sebuah seni.
6. Sastra Terapan
Sastra terapan adalah penggunaan karya sastra atau elemen-elemen sastra
dalam konteks praktis atau aplikatif, seperti dalam pendidikan, penyuluhan, atau
kegiatan komunikasi lainnya. Ini melibatkan penerapan konsep sastra untuk
mencapai tujuan tertentu di luar sekedar hiburan atau apresiasi estetika.
Sastra terapan termasuk dalam ruang lingkup penelitian sastra karena
merupakan bagian dari praktik sastra yang melibatkan penggunaan bahasa sastra
untuk tujuan tertentu di luar sekadar penciptaan karya seni. Penelitian sastra
terapan membahas bagaimana karya sastra digunakan dan dipahami dalam
konteks praktis atau aplikatif, seperti dalam pendidikan, penyuluhan, atau
hiburan.
Studi tentang sastra terapan memungkinkan pemahaman yang lebih dalam
tentang bagaimana karya sastra dapat digunakan untuk memengaruhi, mendidik,
atau menghibur audiensnya. Ini melibatkan analisis terhadap bagaimana elemen-
elemen sastra seperti gaya bahasa, struktur naratif, atau penggunaan imajinasi
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks praktisnya.

6
Selain itu, penelitian sastra terapan juga membuka pintu bagi eksplorasi
tentang bagaimana karya sastra dapat berinteraksi dengan teknologi modern,
seperti dalam bentuk media baru atau aplikasi digital. Ini mencakup studi
tentang sastra di media sosial, sastra dalam permainan video, atau sastra dalam
film dan televisi.

2.2 Kajian Penelitian Sastra


Kajian penelitian sastra merupakan bidang studi yang mencakup berbagai
aspek analisis terhadap karya sastra. Beberapa fokus utama dalam kajian penelitian
sastra antara lain:
1) Analisis Teks: Melibatkan pemahaman mendalam tentang struktur naratif, gaya
bahasa, tema, karakterisasi, dan elemen-elemen sastra lainnya dalam sebuah
karya sastra. Penelitian ini seringkali memperhatikan bagaimana penulis
menggunakan bahasa dan teknik naratif untuk menciptakan makna.
2) Konteks Sejarah dan Sosial: Mempelajari karya sastra dalam konteks sejarah,
budaya, dan sosial di mana mereka dihasilkan. Ini mencakup analisis tentang
bagaimana karya sastra merefleksikan atau mempengaruhi kondisi sosial-politik,
nilai-nilai budaya, dan perubahan sejarah.
3) Teori Sastra: Memanfaatkan berbagai teori sastra, seperti strukturalisme,
dekonstruksi, feminisme, poskolonialisme, dan teori-teori lainnya untuk
menganalisis dan menginterpretasi karya sastra. Ini membantu dalam memahami
berbagai pendekatan interpretatif terhadap karya sastra.
4) Sastra Bandingan: Membandingkan dan menganalisis karya sastra dari berbagai
budaya, bahasa, atau periode waktu untuk menemukan pola, pengaruh, atau
perbandingan antara mereka. Ini membuka jendela untuk memahami perbedaan
dan persamaan dalam ekspresi sastra di berbagai konteks.
5) Studi Budaya dan Identitas: Meneliti bagaimana karya sastra mencerminkan dan
membentuk identitas budaya, serta bagaimana mereka digunakan dalam
pembentukan dan pemeliharaan warisan budaya suatu masyarakat. Ini
melibatkan pemahaman tentang bagaimana sastra berkontribusi pada
pemahaman dan pembentukan identitas individu dan kelompok.
6) Penelitian Interdisipliner: Mengintegrasikan pendekatan dan metode dari
berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti sosiologi, sejarah, psikologi, antropologi,

7
dan semiotika, untuk memahami karya sastra dengan lebih komprehensif. Ini
memungkinkan untuk penelitian yang lebih mendalam dan menyeluruh tentang
sastra dan pengaruhnya dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

8
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Penelitian sastra adalah proses penyelidikan yang mendalam terhadap karya-
karya sastra, baik fiksi maupun nonfiksi, untuk memahami makna, tema, struktur,
gaya, dan konteksnya. Ini melibatkan analisis teks secara kritis serta penelusuran
terhadap latar belakang sejarah, budaya, dan sosial yang memengaruhi karya sastra
tersebut.
Ruang lingkup penelitian sastra mencakup beberapa bidang keilmuan,
diantaranya 1) Tradisi Lisan, 2) Filologi, 3) Semiotika, 4) Sastra Interdisipliner, 5)
Sastra Murni, 6) Sastra Terapan.
Kajian dalam penelitian sastra meliputi beberapa aspek, diantaranya 1)
Analisis Teks, 2) Konteks Sejarah dan Sosial, 3) Teori Sastra, 4) Sastra Bandingan,
5) Studi Budaya dan Identitas, 6) Penelitian Interdisipliner.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, T. U., & Filologi, P. (2018). PEMBELAJARAN FILOLOGI SEBAGAI SALAH


SATU. 1, 48–61.
Ii, B. A. B. (2009). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Semiotika. 6–14.
Ilmu, L., Teori, S., Sastra, S., & Sastra, K. (n.d.). Lingkup Ilmu Sastra: Teori Sastra,
Sejarah Sastra, dan Kritik Sastra, serta Hubungan antara Ketiganya. 1–37.
Putri, J. K. (2022). Memahami Sastra Lisan Melalui Komik. Kemdikbud.
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/3477/memahami-sastra-
lisan-melalui-komik
Putri, V. K. M. (2023). Filologi: Pengertian dan Tujuannya. Kompas.Com.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/03/01/080000369/filologi--
pengertian-dan-tujuannya
Supadjar, D., Suwondo, T., Triyono, A., & Sayuti, A. (n.d.). Sas t MetodoFgi
PenelitiCn.
Wicaksana, A. F. N. (2021). Kajian Umum tentang Pentingnya Sastra
Interdisipliner. Indonesiana. https://www.indonesiana.id/read/153740/kajian-
umum-tentang-pentingnya-sastra-interdisipliner

10

Anda mungkin juga menyukai