Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DEFINISI FILOLOGI SECARA ETIMOLOGI &


DALAM BERBAGAI SUMBER
Dosen pengampu : Ahmad Hanafi, M.Hum.

Disusun Oleh :

1. Zulfa Maulana Yusuf (U20193069)

2. Silfina Irawan (U20193078)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN
HUMANIORA
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SATRA ARAB
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha ESA karena
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya yang begitu besar, Kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Definisi Filologi Secara Etimologi & Dalam Berbagai
Sumber”.

Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu, pengetahuan


yang Kami miliki, Kami berusaha mencari sumber data dan berbagai sumber
informasi, terutama dari media internet dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan
penyusunan makalah ini memberikan Kami tambahan ilmu pengetahuan yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan Kami, dan semoga bagi pengguna makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua


pihak yang tidak dapat Kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Sebagai manusia biasa, Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu Kami berharap akan adanya
masukan yang membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri
sendiri maupun pengguna makalah ini.

Jember, 28 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Filologi.................................................................................................................5
2.2 Tujuan Filologi.......................................................................................................................8
BAB III..............................................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Filologi merupakan salah satu bagian sastra lama yang memaparkan cerita-
cerita pada masa lampau. Banyak orang yang belum mengenal filologi. Hal itu
tentunya perlu diperkenalkan kepada masyarakat, terutama generasi muda. Hal itu
diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan melestarikan naskah lama
sebagai warisan nenek moyang kita. Mereka (nenek moyang) mengungkapkan
ajaran-ajaran yang luhur melalui cerita dalam naskah maupun teks. Dalam cerita-
cerita pada masa lampau tersebut, yang dapat diungkap isinya, banyak
mengandung nilai budi pekerti, etika, maupun ajaran hidup. Cerita pada masa
lampau tersebut ditulis dalam naskah dan teks lama yang dipelajari dalam filologi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan bebeapa masalah


yaitu:
1. Bagaimana definisi filologi secara etimologi?
2. Bagaimana definisi filologi dari berbagai sumber?

1.3 Tujuan Penulisan

Bedasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini


yaitu:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana definisi filologi secara etimologi
& dari berbagai sumber.
2. Dapat menyimpulkan dan menguraikan sumber filologi dari berbagai
perspektif sumber.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filologi

Filologi secara umum merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
naskah dan teks. Naskah dan teks tersebut merupakan naskah dan teks lama yang
berisi cerita pada masa lampau. Banyak orang yang belum mengenal filologi. Hal
itu tentunya perlu diperkenalkan kepada masyarakat, terutama generasi muda. Hal
itu diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan melestarikan naskah lama
sebagai warisan nenek moyang kita.

A. Etimologi Kata Filologi


Filologi berasal dari kata Yunani philos ysng berarti “cinta” dan kata logos
yang berarti kata. Arti kata tersebut berkembang menjadi “cinta kata” atau
‘senang bertutur”, “senang belajar”, “senang ilmu” dan “senang kesastraan”
atau “senang kebudayaan” (Shipley, 1961; wagenvoort 1947 dalam Baried,
dkk, 1985:1). Pada dasarnya, filologi merupakan pengetahuan yang
menginformasikan tentang cerita, baik adalam bentuk tembang ataupun cerita
(narasi). Cerita tersebut ada yang ditulis dengan tulisan jawa, tulisan arab,
tulisan Sulawesi, dan tulisan sumatera.

B. Definisi Filologi dari Berbagai Sumber


Groot Woordenboek de Nederlandse Taal menyebutkan bahwa filologi
adalah ilmu mengenai bahasa dan sastra suatu bangsa, mula-mula yang
berhubungan dengan bahasa dan sastra Yunani dan Romawi, kemudian meluas
kepada bahasa dan sastra bangsa lain seperti Perancis, Spanyol, Portugis,
Jerman, Belanda, Inggris, dan Slavia. Dalam Webster’s New International
Dictonary tertulis pengertian filologi sebagai studi imu sastra dan diperluas
dengan ilmu bahasa dan studi tentang kebudayaan-kebudayaan bangsa-bangsa
yang beradab seperti diungkapkan terutama dalam bahasa, sastra, dan agama
mereka. Kamus Istilah Filologi menyebutkan filologi sebagai ilmu yang
menyelidiki kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau yang
menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusasteraannya. Kamus
Istilah Sastra memberikan definisi seperti pengertian yang ada dalam Kamus
Istilah Filologi ditambah dengan arti yang sempit, yaitu filologi ialah studi
tentang naskah (lama) untuk menetapkan keasliannya, bentuknya semula, serta
makna isinya.

filologi sudah dipakai sejak abad e-3 S.M. oleh sekelompok ahli dari
aleksandria yang kemudian dikenal sebagai ahli filologi. Yang pertama-tama
memakainya adalah erastothenes atau (Reynolds 1968:1). Pada waktu, mereka
berusaha mengkaji teks-teks lama yang berasal dari bahasa yunani. Pengkajian
mereka terhadap teks-teks tersebut bertujuan menemukan bentuknya yang asli
untuk mengetahui maksud pengarangannya engan jalan menyisipkan
kesalahan-kesalahan yang terdapat didalamnya. Pada waktu itu mereka
menghadapi teks dalam sejumlah naskah yang masig-masing menunjukkan
bacaan yang berbeda (varian)bahkan ada yang menunjukkan bacaan yang rusak
(korup). Kegiatan pengkajian teks terdapat telah menumbuhkan kesadaran
bahwa untuk mengetahui bentuk teks yang asli, mereka perlu meneliti naskah-
naskah itu untuk mendapatkan naskah yang mendekati teks aslidan naskah
yang menyimpang. Dari kegiatan itu pula,dapat disadari pentingnya pengkajian
secara mendalam terhadap bahasa dan kebudayaan yang melatarbelakanginya.
Kegiatan filologi yang menitikberatkan penelitiannya kepada bacaan yang
rusak ini kemudian disebut filologi tradisional. Dalam hal ini,ahli filologi
dengan intuisinya memilh naskah yang memungkinkan penyusunan silsilahnya
untuk mendapatkan bacaan hipotesis yang dipandang asli, atau yang paling
dekat dengan aslinya. Kegiatan tersebut,dewasa ini, dikenal istilah
hermeneutic. Oleh karena itu luasnya jangkauan isi teks klasik maka filologi
juga berarti ilmu pengetahuan tntang segala sesuatu yang pernah diketahui
orang (august boekh dalam rene wellek,1956:38). Berbagai macam segi
kehidupan masa lampau dengan segala aspeknya dapat diketahui secara
eksplisit melalui naskah. Oleh karenanya,filologi dipandang sebgai pintu
gerbang yang menyingkap khazanah masa lampau. Pendapat lain mengatakan
bahwa filologi adalah L’etalage de savoir (pameran ilmu pengetahuan).
filologi pernah dipandang sebagai sastra secara ilmiah. Arti ini muncul
ketika teks-teks yang dikaji itu berupa karya sastra yang bernilai sastra tinggi
ialah karya-karya humeros. Keadaan tersebut membawa filologi kepada suatu
arti yang memperhatikan segi kesastraanya (wagen voort,1947). Pada saat ini,
arti demikian tidak ditemukan lagi.
filologi dipakai juga sebagai istilah untuk menyebut studi bahasa atau ilmu
bahasa (linguistik). Lahirnya pengertian ini akibat dari pentingnya peranan
bahasa dalam mengkaji teks sehingga kajian utama filologi adalah
bahasa,terutama teks-teks lama. Bidang bahasa yang dimasuki studi filologi ini
adalah bidang yang beraspek masa lampau,misalnya salah satu segi dari bahasa
bandingan, perkembagan bahasa,dan hubungan kekerabatan Antara beberapa
bahasa.
Di Indonesia yang dalam sejarahnya telah banyak dipengaruhi oleh bangsa
belanda, arti filologi mengikuti penyebutan yang ada di negeri belanda ialah
sesuatu disiplin yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan
mengungkapkan makan teks tersebut dalam segi kebudayaan. Filologi di
Indonesia diterapkan pada teks-teks yang menggunakan bahasa indonesa dan
bahasa-bahsa daerah, seperti Bahasa melayu, aceh, batak, minangkabau, sunda,
jawa, bali, bugis, dan lain-lain. Naskah yang mendukung teks dalam bahasa-
bahasa tersebut terdapat pada kertas atau lontar. Arti filologi di Indonesia
mengikuti arti tradisional, tetapi dalam perkembangannya ke arah modern.

Pengertian filologi dapat juga dilihat berdasarkan sejarah perkembangannya.


Berdasarkan sejarah perkembangannya terdapat bermacam-macam pengertian.

1. Filologi sebagai Ilmu tentang Pengetahuan yang Pernah Ada


Pengertian ini diberikan oleh Philip August Boekh. Hal ini berdasarkan
atas pengertian bahwa karya tulisan berisi berbagai macam pengetahuan.
2. Filologi sebagai Ilmu Bahasa
Pengertian seperti ini dijumpai di Inggris berdasarkan pengertian
sebagai ahli karya masa lampau seseorang harus menguasai bahasa teks.
3. Filologi sebagai Ilmu Sastra Tinggi
Pengertian ini muncul berdasarkan kenyataan bahwa yang dikaji
filologi adalah karya-karya sastra ‘adiluhung’. Pengertian yang seperti ini
sudah tidak dijumpai lagi.
4. Filologi sebagai Studi Teks
Pengertian ini muncul karena filologi melakukan studi dalam rangka
mengungkapkan hasil budaya yang tersimpan di dalam tulisan. Pengertian
yang terakhir ini, filologi sebagai studi teks, yang sampai sekarang diikuti
di Indonesia.

2.2 Tujuan Filologi

Baroroh-Baried (1985: 5) mengemukakan bahwa tujuan filologi itu dibagi


menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun rinciannya sebagai berikut.

a. Tujuan Umum Filologi


1) memahami sejauh mungkin kebudayaan suatu bangsa melalui hasil sastranya,
baik lisan maupun tertulis.
2) memahami makna dan fungsi teks bagi masyarakat penciptanya.
3) mengungkapkan nilai-nilai budaya lama sebagai alternatif pengembangan
kebudayaan
4) melestarikan kebudayaan naskah nenek moyang.

b. Tujuan Khusus Filologi


1) menyunting sebuah teks yang dipandang paling dekat dengan teks aslinya.
2) mengungkapkan sejarah terjadinya teks dan sejarah perkembangannya.
3) mengungkapkan resepsi pembaca pada setiap kurun penerimaannya.

C.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesipulan
Filologi secara umum merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
naskah dan teks. Hasil penelitian Filologi bermanfaat untuk referensi sejarah,
hukum adat, sejarah perkembangan agama, kebahasaan, kebudayaan, dan
referensi publik. Melalui penggarapan naskah Filologi, seorang filolog mengkaji
teks klasik dengan tujuan ingin mengetahui teks itu sesempurnamungkin dan
selajutnya menempatkannya dalam konteks sejarah suatu bangsa. Dengan
mempelajari keadaan teks seperti sebagaimana adanya maka teks dapat terungkap
secara sempurna.

3.2 Saran

Saya sangat menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari krsempurnaan, tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyorini, Dwi. 2015. Filologi Teori dan Penerapannya. Malang : Madani.


Baried, Baroroh. at al. 1983. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Soebadio, Haryati. 1975. “Masalah Filologi”. Makalah pada Seminar Bahasa
Daerah Bali-Sunda-Jawa. Yogyakarya.
Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Anda mungkin juga menyukai