Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muhammad Rafi Qomaruzzaman

NIM :212104010061

Kelas :IAT 3

Prodi :Ilmu Al-quran dan Tafsir

“Pengantar Ilmu Filologi”

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah menurunkan Al-Qur’an dengan segala keindahan
serta ketinggian bahasa dan sastranya. Limpahan rahmat serta keselamatan tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad, yang merupakan nabi yang mengantarkan kita kedalam jalan yang lurus.
Alhamdulillah berkat rahmat Allah Swt. Saya dapat menyelasaikan makalah ini sebagai tugas mata
kuliah filologi yang berjudul ”Pengantar Ilmu Filologi,” meskipun masih jauh dari kata sempurna. Saya
mengucapakan terima kasih kepada bapak Ahmad Hanafi, M.Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah
filologi
Saya menyadari bahwa makalah ini belum bisa dikatakan sempurna dan masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami mengharap serta menerima segala bentuk kritik dan saran terhadap
makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna, memberi dan menambah pengetahuan serta informasi yang
bermanfaat bagi kita semua.

Jember, 19 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
PENDAHULUAN..............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................................................2
A. Pengertian Ilmu Filologi.............................................................................................................................2
B. Objek Penelitian Filologi............................................................................................................................3
C. Tujuan Ilmu Filologi...................................................................................................................................4
D. Metode Penelitian Filologi..........................................................................................................................5
PENUTUP..........................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keyakinan, iman, dan kepercayaan seseorang adalah semua aspek agama. Dalam pembahasan ini,
agama tidak dipandang dan ditelaah secara terpisah, juga tidak dipandang lebih tinggi dari agama lain dan
dihina. Sebaliknya, pemahaman agama dipandang secara objektif mengenai kebenarannya dengan sikap
yang relatif Oleh karena itu, beberapa perspektif ilmuwan diperlukan. Masalah bahasa tidak dapat
dipisahkan dari agama. Karena doktrin agama dipahami, dihayati, dan disosialisasikan melalui bahasa,
padahal manusia adalah makhluk yang berbasis bahasa. Manusia dan makhluk lainnya dapat berkomunikasi
melalui bahasa. Islam lahir sebagai gejala lisan dan praktek tanpa tulisan, tetapi tidak lama kemudian
terbentuk teksteks tertulis yang menjadi sandaran utama di dalam perumusan ajaran. Padahal, bahasa
memainkan peran penting di kedua bidang tersebut, terbukti dengan banyaknya kajian bahasa Arab yang
dikembangkan para ulama, dan hal ini diakui oleh para perumus ajaran Islam. Gramatikal bahasa Arab
berupa nahwu dan sharaf termasuk ilmu yang mula-mula dikembangkan.

Filologi adalah studi tentang teks bahasa. Filologi merupakan salah satu pendekatan kajian Islam yang
saat ini banyak digunakan dalam studi Islam. Filologi sering digunakan dalam studi Alquran, al-Hadits, dan
teks-teks Islam lainnya dalam Studi Islam. Karena masing-masing berkomunikasi melalui bahasa mereka
sendiri. Tentu saja, setiap bahasa memiliki karakteristik dalam sastra yang membutuhkan analisis sastra
yang mendalam untuk dipahami.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ilmu filologi


2. Apa saja objek ilmu filologi
3. Apa tujuan ilmu filologi
4. Bagaimana metode penelitian filologi

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu filologi


2. Untuk mengetahui objek ilmu filologi
3. Dapat memahami mengenai tujuan adanya ilmu filologi
4. Untuk mengetahui metode penelitian filolog

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Ilmu Filologi

Filologi secara bahasa diambil dari bahasa Yunani “philos” yang berarti cinta dan “logos” yang
diartikan kata. Jika digabungkan dua kata tersebut memiliki arti cinta kata atau cinta bertutur dan bisa
dimaknai juga dengan senang belajar atau senang kebudayaan. Filologi juga dapat didefinisikan
sebagai pengetahuan tentang sastra-sastra, yang mencakup bidang bahasa, sastra dan kebudayaan.1
Jika ditinjau dari segi terminologi filologi adalah mendalami budaya dan bahasa yang melahirkan
sebuah teks. Filologi tradisional mengacu pada kegiatan dalam filologi yang berkonsentrasi pada
interpretasi yang salah. Filologi digunakan sebagai sastra ilmiah hal ini muncul ketika teks tersebut
memiliki nilai karya sastra yang tinggi seperti karya Yunani kuno Humeros. Filologi adalah bidang
studi yang berkonsentrasi pada aspek sastra dari sebuah teks.
Filologi juga dikenal sebagai linguistik dan studi bahasa. Tampaknya pemahaman ini adalah
hasil dari peran penting bahasa dalam mempelajari teks. Karenanya, filologi berfokus terutama pada
bahasa, khususnya bahasa teks kuno. Para ahli di Aleksandria telah menggunakan istilah “filologi”
sejak kira-kira abad ketiga Masehi. Konon kegiatan mereka bertujuan untuk menyelidiki teks-teks
Yunani kuno. Penyelidikan mereka terhadap teks-teks ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk
asli dan maksud penulis dengan menyisihkan kesalahan-kesalahanya. Di Negara Belanda, metode
filologi adalah jenis penelitian yang dilakukan bersamaan dengan studi sastra atau budaya dan
dilakukan bersamaan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh teks yang bersangkutan. Menurut
Prancis, filologi adalah cabang ilmu bahasa yang menitikberatkan pada transmisi bahasa dan juga
merupakan cabang ilmu bahasa. Oleh karena itu, tujuan kritik teks adalah menghasilkan teks yang
sedekat mungkin dengan aslinya, dan tugas filologi adalah memurnikan teks-teks melalui kritik.
Teks yang telah dikoreksi kesalahannya dan disusun kembali dengan cara yang sama seperti aslinya
ditulis sehingga dapat menjadi sumber kepentingan untuk berbagai kajian ilmiah.
Jika ditinjau dari sisi ilmu keislaman, filologi dikenal dengan istilah “tahqiq”. Secara bahasa,
tahqiq berarti tashhih yang berarti membenarkan dan ihkam yang memiliki arti meluruskan.
Sedangkan secara istilah berarti menjadikan teks yang di tahqiq sesuai dengan keinginan dari
pengarangnya baik dari segi maupun maknanya. Boeckh (dalam Wellek dan Warren, 1956: 27)
mendefinisikan filologi sebagai “pengetahuan tentang yang diketahui”, artinya bahwa filologi juga
dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang segala sesuatu yang pernah diketahui orang.
Pendapat tersebut berarti pengkajian terhadap teks-teks yang tersimpan dalam peninggalan tulisan
masa lalu dapat disebut sebagai pintu gerbang untuk mengungkapkan khazanah masa lampau.
Filologi didefinisikan sebagai ilmu yang menyelimuti budaya berdasarkan bahasa dan sastra
atau yang menyembunyikan perkembangan spiritual suatu bangsa dan kekhususannya dalam
Dictionary of Philological Terms. 7. Pembatasan diberikan oleh Webster’s New International
Dictionary sesuai dengan perluasan makna kata philologia: linguistik dan studi budaya beradab,
termasuk perannya dalam bahasa, sastra, dan agama (Sulastin-Sutrisno, 1981: 8). Kemudian
Darusuprapta (1990: 3) memasukkan gagasan filologi, yaitu bidang keilmuan yang didasarkan pada
bahan tertulis dengan tujuan mengungkapkan makna suatu teks ditinjau dari budaya pengarangnya.

1 Lubis Nabilah, “Naskah Teks dan Metode Penelitian Filologi”, (Jakarta: Yayasan Media Alo indonesia, 2001), hal. 16 2 Sutrisn
2
Ibid, hal. 17
2
Darusuprapta (1989 : 3) menyatakan bahwa bidang filsafat di Indonesia, yang dipengaruhi
oleh Belanda di masa lalu, merupakan suatu disiplin ilmu yang dalam tahap kerjanya mengunakan
bahan tertulis dan berusaha mengungkap makna budaya dari teks yang sedang dikaji . Ikram
Achadiati (1997: 1) berpendapat bahwa filologi adalah ilmu yang mempelajari segala aspek
kehidupan lampau seperti yang terdapat dalam tulisan dalam arti yang paling luas. Bahasa, sastra,
adat istiadat, hukum, dan sebagainya semuanya termasuk.

A. Objek Penelitian Filologi

Setiap ilmu yang dikaji pasti memiliki objek penelitiannya masing-masing. Begitu juga dengan
kajian ilmu fonologi yang di mana ada juga objek penelitian yang perlu untuk diteliti. Objek dari
penelitian tersebut ada naskah dan juga teks. Selain itu, melihat wahana teks filologis, ada teks lisan
dan tulisan. Teks yang disusun dapat melalui tulisan tangan (yang biasa disebut naskah) dan cetak te
buatrtulis. Dengan demikian, melihat tradisi penyampaian nya, ada pembagian filologi, yaitu;
a. Naskah
Sebagai hasil dari budaya bangsa di masa lalu, naskah-naskah yang ditulis dengan
tangan memuat berbagai ungkapan, pikiran, dan perasaan (Baroroh-Bared, 1985: 54).
Pendapat Suyami (1996) semakin mendukung pandangan ini. 220), khususnya manuskrip
merupakan salah satu peninggalan peradaban budaya manusia dunia budaya dan adat istiadat.
Naskah merupakan karangan dari tulisan tangan baik karangan itu asli maupun salinannya
yang berisi teks atau rangkaian kata yang merupakan bacaan dengan isi tertentu (Onions
dalam Darusuprapta, 1984: 1). Kemudian, Baroroh-Baried (1985: 55) merujuk pada
manuskrip-manuskrip kuno yang ditulis dengan tangan dengan menyebutnya dengan istilah
handschrift dan manuskrip. Naskah memiliki banyak bentuk yakni:
1) Kertas
2) Lontar
3) Kulit kayu
4) Rotan2
Salah satu kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa sudut pandang di atas adalah
bahwa manuskrip dapat diartikan sebagai karangan tulisan tangan asli maupun salinan.
Naskah juga merupakan salah satu saksi tradisi budaya dan peradaban kuno dunia serta
memuat teks atau rangkaian kata yang merupakan ungkapan pemikiran dan perasaan budaya
masa lampau. Ungkapan perasaan dan pikiran dapat berupa gagasan berharga dan konsep
leluhur yang dapat diselidiki untuk diterapkan dalam kehidupan modern.
Sebagai sebuah produk dari budaya masa lampau, naskah kuno ditulis dalam berbagai
tulisan yang digunakan pada saat itu. Seperti Aksara Jawa, Aksara Pegon Arab, dan Aksara
Latin merupakan aksara yang digunakan untuk menulis aksara. Menurut gaya penulisannya,
aksara Jawa masih dapat dibedakan menjadi beberapa variasi. Ismaun (1996) 7) menyatakan
bahwa ada empat macam aksara Jawa. Empat jenis karakter yang dipermasalahkan adalah
sebagai berikut:
1) Mbata sarimbag, karakternya menyerupai rimbag , yaitu cetakan batu persegi yang
mirip dengan batu bata merah.
2) Ngetumbar, bentuknya setengah lingkaran seperti biji ketumbar, dan sudutnya tidak
lagi siku-siku.

2 Djamaris, Edwar, “Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi”. Bahasa dan Sastra Tahun III No. I. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977). Hal 20
3
3) Mucuk Eri, di beberapa bagian tertentu aksara Jawa ini terlihat bersudut lancip, seperti
eri, yang artinya "duri".
4) Ragam kombinasi, tiga gaya yang disebutkan sebelumnya digabungkan menjadi satu.
Kombinasi tersebut tidak hanya dapat ditemukan pada setiap karakter tetapi juga pada
setiap baris, paragraf, dan halaman.
Naskah Sêrat Sêkar Wijåyåkusumå merupakan salah satu produk masa lampau yang di
dalamnya mengandung berbagai pemikiran dan perasaan dari nenek moyang kita yang
dituliskan dalam bentuk
b. Teks
Teks mengacu pada isi manuskrip yang abstrak, yang hanya bisa dibayangkan
(Baroroh-Baried, 1985: 56). Ada juga berapa pakar filologi mendefinisikan teks sebagai
kumpulan kata-kata dengan makna tertentu. Pendapat lain diungkapkan oleh Istanti (2010:14)
bahwa teks adalah informasi yang didalamnya terkandung di dalam naskah tersebut. Oleh
karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa teks tersebut adalah bagian dari abstrak naskah.
Saat dibaca, teks hanya bisa dibayangkan dan diketahui isinya. Gagasan, informasi, atau
pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca dalam bentuk isi teks.

B. Tujuan Ilmu Filologi

Secara umum tujuan dari ilmu filologi ada dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus. a)
Tujuan Umum
• Memahami perkembangan suatu bangsa melalui sastranya.
• Memahami makna dan fungsi teks bagi masyarakat penciptanya.
• Mengungkapkan nilai-nilai budaya lama sebagai alternatif
pengembangan kebudayaan.
b) Tujuan Khusus
• Menyunting sebuah teks yang di pandang dekat dengan teks aslinya.
• Mengungkapkan sejarah terjadinya teks dan sejarah perkembangannya.
• Mengungkapkan persepsi pembaca pada setiap zaman penerimaannya.3

C. Metode Penelitian Filologi

a. Pencatatan dan Pengumpulan naskah


Ada subjek studi dan seperangkat metode penelitian untuk setiap ilmu yang ada. Hal
yang sama berlaku untuk filologi. Naskah dan teks menjadi fokus penelitian filologis, yang
menggunakan berbagai pendekatan untuk mengungkap isi teks. Setelah mengambil
keputusan untuk mempelajari naskah, hal selanjutnya yang perlu untuk di lakukan mencatat
naskah dan teks cetakan dengan judul yang sama. Mungkin saja ada banyak manuskrip, tetapi
mungkin juga manuskrip itu adalah satu-satunya saksi. Jika seperti itu maka langkah yang
perlu diambil adalah review atau pertimbangan, yaitu dengan arketip (naskah awal),
berdasarkan perbandingan naskah yang termasuk dalam satu stema (silsilah), jika naskah
tersebut terdapat dalam jumlah naskah yang banyak. Setelah itu, dilakukan perbaikan atau
disebut juga koreksi untuk mengembalikan teks ke bentuk aslinya dengan melalui proses
ktirik teks.
b. Metode Kritik Teks
• Metode Intuitif
3 Ibid, hal. 26-27
4
Ketika metode untuk tujuan ilmiah belum dikembangkan, individu secara
intuitif bekerja secara mandiri menggunakan manuskrip tertua. Menggunakan akal
sehat, selera yang baik, dan pengetahuan yang luas, naskah dikoreksi di area yang
dianggap tidak jelas atau tidak tepat. Teknik ini, yang juga dikenal sebagai metode
subjektivitas, digunakan hingga abad ke-19.
• Metode Objektif
Pada tahun 1830-an, filolog Jerman Lachmann dan rekannya melakukan
penelitian sistematis untuk menentukan apakah sejumlah manuskrip selalu
mengandung kesalahan yang sama di lokasi yang sama pula, membuat mereka
menyimpulkan bahwa manuskrip tersebut berasal dari satu sumber yang hilang.
Sesudah itu didatangkanlah ktirik teks . Metode stema yang digunakan secara objektif
hingga silsilah manuskrip sangat penting karena mencegah pemilihan berdasarkan
faktor subjektif seperti selera yang baik dan akal sehat.
• Metode Gabungan
Ketika nilai teks membutuhkan interpretasi filologis yang hampir identik,
pendekatan ini digunakan. Meskipun ada sedikit perbedaan antara manuskrip, mereka
tidak mempengaruhi sama sekali terhadap teks. Dengan metode ini teks yang telah
disunting adalah hasil penggabungan bacaan dari semua naskah yang ada sebelum
nya.
• Metode Landasan
Pendekatan ini digunakan apabila menurut interpretasinya terdapat satu atau
sekelompok naskah yang kualitasnya lebih unggul dari naskah-naskah lain yang telah
dikaji dari segi bahasa, sastra, dan sejarah untuk menyatakan keabsahannya. Naskah
sebagai salah satu yang berisi bacaan yang terbaik. Hasilnya, teks tersebut dianggap
paling baik untuk digunakan sebagai basis landasan atau induk teks untuk edisi.
• Metode Naskah edisi tunggal
Ketika hanya ada naskah tunggal dari suatu tradisi sehingga perbandingan tidak
mungkin dilakukan. Ini dapat ditempuh dalam dua cara:
1. edisi diplomatik, di mana sebuah teks diterbitkan seakurat mungkin tanpa
mengadakan perubahan.
2. edisi kritis atau standar, yang mensyaratkan penerbitan naskah dengan sedikit
koreksi ejaan dan tata bahasa sesuai dengan peraturan yang berlaku.4

4 Barier Baroroh, dkk, “Pengantar Teori Filologi”, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, 1983), hal.
65-68
5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tulisan-tulisan yang ada pada masa lampau diyakini memiliki berbagai informasi dari pikiran,
perasaan dan aspek lain kehidupan masyarakat pada masa itu. Peninggalan tulisan-tulisan yang
tercipta puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, saat ini, tulisan tersebut telah mengalami kerusakan
karna telah dimakan oleh zaman atau dikarenakan kesengajaan dari penyalinya. Dalam hal ini ilmu
filologi sangat diperlukan agar dapat membaca karya tersebut dan juga mengatasi kesulitan-kesulitan
akibat kondisinya yang rapuh.
Filologi juga umumnya dipandang sebagai salah satu jenis ilmu pengetahuan yang benar-benar
terjadi dimasa lampau yang didalamnya berisi isi dan teks-teks lama yang sudah berumur
bertahuntahun. Selain itu, filologi juga memiliki peranan yang penting dalam berbagai kebudayaan
yang ada dalam suatu kelompok yang bernama masyarakat. Sebagai upaya dalam membuat ilmu
filologi tetap eksis sebagai salah satu bentuk disiplin ilmu yang memiliki nuansa budaya yang
mendalam.
Pada dasarnya yang penting dikembangkan bukanlah hanya bentuk penelitian filologinya,
melainkan pada apresiasi terhadap naskah yang menjadi bagian dari masa lalu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Permadi, Tedi. Teks Tekstologi dan Kritik Teks. Universitas Pendidikan Indonesia.

Syarifah, Eva Wardah. Tahapan Proses Cara Kerja Penelitian Filologi. Institut Agama Islam Negeri SMH. Banten

Amin, Faizal. Preservasi Naskah Klasik. Jurnal Katulistiwa. Vol 1 Nomor 1 Maret 2011. Pontianak

Baehaqi, Imam. Analisis Perbandingan Teks Surat Yasin Terbitan Amelia Surabaya Dengan Menara Kudus:Tinjauan
Filologi Metode Landasan. PIBSI XXXIX Semarang 7-8 November

Fitriana, Nanda Ru’ya. Saifullah, Muhammad. Pendekatan Filologi dalam Studi Islam. Al-Munqidz: Jurnal kajian
keislaman Vol 10 Nomor 2 Agustus 2022. Cilacap

Muhammad, Khabibi Lutfi. Kontekstualisasi Filologi dalam Teks Islam Nusantara. Ibda’ : Jurnal kebudayaan islam Vol
14 Nomor 1 Januari- Juni 2016. Pati

Kun Zachrun Istanti. Etimologi Istilah Filologi.

Fawaid, Ahamad. Filologi Naskah Tafsir Bi Al Imlak Surah Al-Baqarah Karya Kyai Zaini mun’im. Jurnal studi ilmu-ilmu
al-qur’an dan hadist Vol 20 Nomor 2 Juli 2019.

Fitriana, Eka. Muhaimi, Adlalu. Dewi, Atri Aziz. Pendidikan Karakter Pada Sastra Lisan Sasak: Sebuah Kajian Filologis.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol 3 Nomor 2 November 2018.

Nur Hakim, Luqman Harzamar Ahmad Hakimi Khoiruddin Zahir Ahmad. Tambo pagar Ruyong Versi Naning: Suatu
pengenalan naskah. Jurnal filologi Melayu Jilid 25 2018. Malaysia.

Sholeh, Muhammad. Membingkai Kajian Historis dan Filologis Dalam Penelitian Ilmiah. Tazkiyah: Jurnal Keislaman,
kemasyarakatan dan kebudayaan. Banten

Arsyad Al-makki. Filologi Sebuah Pendekatan Mengkaji Kitab Keagamaan. Jurnal ilmiah al-qolam Vol 11 Nomor 23
Januari-Juni 2017. Jakarta.

Utari, Tri Dewi. Pembelajaran Filologi Sebagai Salah Satu Upaya Dalam Mengungkap dan Membangun Karakter
Suatu Bangsa . Jurnal pendidikan sejarah dan riset sosial humaniora vol 1 nomor 1 Juni 2018.

Abdullah Ridlo. Filologi Sebagai Pendekatan Kajian Keislaman. Al-Munqidz: Jurnal kajian keislaman vol 8 no 2(Mei-
Agustus 2020)

Agus Iswanto. Filologi, Islam Indonesia dan Polemik Keagamaan. Jurnal Jumantara vol 5 no.1 Tahun 2014.

Asriyah. Fiqh Lughoh, Filologi dan Ilmu Al-Lughah Serta Linguistik. Jurnal adabiyah vol xv nomor 2/2015.

7
Radhi Al-Hafidz. Adabiyah Media Dialog Keislaman Yang Berlatar Keadaban. Jurnal adabiyah edisi 11 tahun 1998
M/1419 H.

Penentuan Usia Naskah Pada Penelitian Filologi. Jurnal Jumantara vol 9 no.1 Tahun 2018.

Ahmad Rijal Nasrullah, Ade Kosasih. Substansi Dan Metodologi Filologi Dalam Naskah Kumpulan Mantera. Jurnal
Jumantara vol 9 no 2 Tahun 2018.

Tedi Permadi. Identifikasi Bahan Naskah(Daluang) Gulungan Koleksi Cagar Budaya Candi Cangkuang Dengan metode
Pengamatan Langsung Dan Uji sampel Di Labolatorium. Jurnal jumantara vol 3 no. 1 Tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai