Disusun Oleh:
Muhammad Asyraf
NIM. 20027127
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Filsafat yang diampu
oleh Bapak Drs.Efrizal. M.Pd
JUNI 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul filsafat bahasa dan
komunikasi sebagai penunjang prodi desain komunikasi visual ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Filsafat. Disamping itu, penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
terhadap makalah ini agar kedepannya dapat di perbaiki. Karena penulis sadar,
makalah yang penulis buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Filsafat Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan
manusia lain baik melalui gerakan yaitu gerak isyarat, ucapan yaitu ucapan
sehari-hari yang sering kita gunakan untuk berkomunikasi. Keraf (2004),
memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa
sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi
yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat
arbitrer.
Sedangkan Filsafat Bahasa merupakan cabang filsafat khusus yang
memiliki objek materi bahasa. Filsafat bahasa telah dikenal dan berkembang
pada abad ke-20 ketika para filsuf mulai sadar bahwa terdapat banyak masalah-
masalah dan konsep-konsep filsafat baru yang dapat dijelaskan melalui analisis
bahasa. Berbeda dengan cabang-cabang filsafat lainnya, filsafat bahasa
termasuk bidang yang kompleks dan sulit ditentukan ruang lingkup
pengertiannya. Namun demikian, bukanlah berarti filsafat bahasa itu
merupakan bidang filsafat yang tidak jelas objek pembahasannya melainkan
para filsuf bahasa memiliki aksentuasi yang beraneka ragam sehingga
penekanannya juga beraneka ragam juga.
Hadirnya filsafat bahasa dapat dikatakan sebagai suatu hal yang
baru. Filsafat bahasa muncul bersamaan dengan kecenderungan filsafat abad
ke-20 yang bersifat logosentris. Davis (1976) sebagaimana dikutip dari
Basyaruddin (2015) mejelaskan bahwa Filsafat bahasa merupakan salah satu
cabang filsafat memang yang mulai dikenal dan berkembang pada abad ke-20
ketika para filsuf mulai sadar bahwa terdapat banyak masalah masalah dan
konsep-kosep filsafat baru dapat dijelaskan melalui analisis bahasa, karena
bahasa merupakan sarana yang vital dalam filsafat. Semua ahli filsafat sepakat
1
2
bahwa ada hubungan yang sangat erat antara filsafat dan bahasa terutama yang
berhubungan dengan peran pokok filsafat sebagai analisator konsep-konsep.
diteruskan oleh para peletak dasar aliran analisa bahasa, seperti B. Russel
dan Wittgestein.
d. Metode analisis abstrak
Yaitu dengan cara melakukan kegiatan urai setiap fenomena kebahasaan
dengan cara memilah-milah. Selanjutnya dilakukan generalisir secara
abstrak sesuai dengan kaidah berfikir logis. Analisis dilakukan dengan
cara memadukan analisis logis deduksi dengan analisis induksi
sebagaimana yang telah dilakukan B. Russel.
e. Metode intuitif
Yaitu dengan melakukan introspeksi intuitif dan dengan memakai
simbol-simbol. Metode ini telah lama dipraktikkan oleh para ahli tasawuf
(Islam) dan mengungkap hakikat kebahasaan secara kasyaf. Di dunia
barat, tokoh yang telah mempraktikkan metode ini adalah Henry Bergson.
B. Filsafat Komunikasi
Sebagai sebuah ilmu, komunikasi mempelajari berbagai gejala komunikasi.
Terdapat beberapa pendekatan yang secara konsisten mempelajari komunikasi
yaitu pendekatan sosiologi, pendekatan psikologi, dan pendekatan filsafat.
5
PEMBAHASAN
6
7
bahasa latin, yaitu dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini berarti
sama dalam makna (Effendi, 2004:41).
Menurut asal katanya tersebut, arti komunikasi adalah proses penyampaian
makna dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya melalui
penggunaan tanda, simbol, dan aturan semiotika yang dipahami bersama. Dari
penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa pengertian komunikasi adalah suatu
aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu
pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Aktivitas komunikasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
langsung dengan lisan/verbal sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk
saling mengerti. Dan secara tidak langsung, yaitu melalui media tertentu,
seperti bahasa tubuh, tulisan, telepon, radio, dan lain sebagainya.
Dalam prespektif filsafat, komunikasi dimaknai untuk mempersoalkan:
Apakah hakikat komunikator/komunikan, dan Bagaimana ia menggunakan
komunikasi untuk berhubungan dengan realitas lain di alam semesta (Rakhmat,
1997: 8).
C. Hakikat Filsafat Komunikasi
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA, dalam bukunya “Ilmu, Teori
dan Filsafat Komunikasi, Filsafat Komunikasi adalah suatu disiplin yang
menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis,
sistematis, analisis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang
meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya,
fungsinya, teknik dan metode-metodenya.
a. Bidang Komunikasi. Yang termasuk dalam bidang komunikasi diantaranya
adalah komunikasi sosial, komunikasi manajemen, komunikasi
perusahaan, komunikasi politik, komunikasi internasional, komunikasi
antar budaya, komunikasi pembangunan, komunikasi
lingkungan, komunikasi organisasi, komunikasi bisnis, komunikasi
tradisional, dan lain-lain.
9
filsafat. Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos, dan
logos dari teori Aristoteles dan Plato.
1. Ethos
Merupakan komponen filsafat yang mengajarkan ilmuwan tentang
pentingnya rambu-rambu normative dalam pengembangan ilmu
pengetahuan yang kemudian menjadi kunci utama bagi hubungan antara
ilmu dan masyarakat.
2. Pathos
Merupakan komponen filsafat yang menyangkut aspek emosi atau rasa
yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang senantiasa mencintai
keindahan, penghargaan, yang dengan ini manusia berpeluang untuk
melakukan improvisasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Logos
Merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuwan untuk
mengambil suatu keputusan berdasarkan pada pemikiran yang bersifat
nalar dan rasional, yang dicirikan oleh argument-argumen yang logis atau
masuk akal
c. Estetika
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. membahas keindahan, bagaimana
ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Estetika
adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, indah jelek
terhadap sentimen dan rasa senang. Estetika merupakan cabang yang sangat
dekat dengan filosofi seni. Estetika merupakan ilmu tentang kepekaan rasa.
2. Cabang Filsafat
a. Ontologi
Ontologi merupakan studi tentang ari “ada” dan “berada”, tentang ciri-ciri
esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling
abstrak (Suparlan, 2005). Ontologi sendiri berarti memahami hakikat jenis
ilmu pengetahuan itu sendiri dalam hal ini adalah ilmu komunikasi.
b. Epistemologis
Hakikat pribadi ilmu komunikasi yaitu berkaitan dengan pengetahuan
mengenai pengetahuan ilmu komunikasi. Persoalan utama epsitemologis
Ilmu Komunikasi adalah mengenai persoalan apa yang dapat kita ketahui
dan bagaimana cara mengetahuinya, “what can we know, and how do we
know it?” Apa yang bisa kita ketahui, dan bagaimana kita mengetahuinya?
(Lacey: 1976). Menurut Lacey, hal-hal yang terkait meliputi “belief,
understanding, reson, judgement, sensation, imagination, supposing,
guesting, learning, and forgetting (Keyakinan, pemahaman, reson,
penilaian, sensasi, imajinasi, seandainya, guesting, belajar dan melupakan“)
c. Aksiologis
Hakikat ilmu pengetahuan yang bersitaf etika, estetika, terkait dengan aspek
kebermanfaatan ilmu itu sendiri. Aksiologis sangat terkait dengan tujuan
pragmatic filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan
manusia itu sendiri. Sebaik-baik mnusia adalah bermanfaat bagi orang lain.
Perkembangan ilmu Komunikasi erat kaitannya dengan kebutuhan manusia
akan komunikasi.
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
filsafat berarti sebagai cara berpikir yang kompleks, suatu pandangan yang
tidak memiliki kegunaan praktis. Bahasa merupakan kemampuan manusia
untuk berkomunikasi dengan manusia lain baik melalui gerakan yaitu gerak
isyarat, ucapan yaitu ucapan sehari-hari yang sering kita gunakan untuk
berkomunikasi. Filsafat bahasa adalah salah satu cabang filsafat yang
mengandalkan analisis penggunaan bahasa.
Komunikasi sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan Filsafat komunikasi
merupakan suatu disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara mendalam
mengenai teori dan proses komunikasi.Filsafat bahasa dan komunikasi dapat
menunjang prodi desain komunikasi visual karena DKV merupakan studi yang
mempelajari mengenai konsep-konsep komunikasi, sedangkan bahasa
merupakan suatu alat komunikasi . sehingga ilmu filsafat dapat bermanfaat
sebagai sebuah metode berpikir secara mendalam mengenai konsep
komunikasi atau cara berbagi pikiran dengan bahasa sebagai alat
komunikasinya
B. Saran
Dengan memahami filsafat bahasa dan komunikasi dengan baik maka, akan
menunjang mahasiswa untuk dapat memahami lebih dalam dan komples serta
mendasar tentang bidang ilmu Desain Komunikasi Visual.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rudi.2021.https://www.kompasiana.com/rd_writes/605d1e0ad541df18077aa602/
pengenalan-filsafat-bahasa. Diakses pada tanggal 7 juni 2021
Sobur, Alex. 2004. Mitos dan kenikmatan filsafat : pengantar ke pemikirna filsafat
komunikasi. Jurnal Unisba Vol 5 No 1
14