Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) 5

Disusun Oleh:

Kelas Intensif 6602

Hadyan Abdullah 1711070226

PERBANAS INSTITUTE

JAKARTA

2019
A. PENDAHULUAN

Aset tidak lancar merupakan aset tidak dapat diklasifikasikan kedalam aset

lancar. Entitas bisa mengklsifiksikan aset tidak lancar menjadi aset dimiliki untuk

dijual jika nilai tercatat aset tersebut akan dipulihkan melalui penjualan, bukan

digunakan untuk kegitan berlanjut atau digunakan dalam kegiatan usaha. Suatu

aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidak

menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk

menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar pengguna laporan

keuangan mendapat informasi mengenai kinerja entitas di masa depan.

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur dalam IFRS 5 Non-current

Assets Held for Sale and Discontinued Operations (Aset Tidak Lancar yang

Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan). IFRS 5 berlaku untuk semua

aset tidak lancar, bukan hanya aset tunggal, namun berlaku juga untuk kelompok

aset dan liabilitas terkait yang akan dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut

dengan istilah kelompok lepasan). ). IFRS ini tidak diterapkan untuk aset tersedia

untuk dijual yang diatur dengan IFRS lain. Yang dikecualikan dalam penerapan

IFRS 5 ini adalah aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang perubahannya diakui

secara langsung di Laba Rugi. Aset tidak lancar yang dikecualikan dalam

penerapan IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti

investasi, dan aset biologis.

IFRS 5 mengharuskan entitas-entitas untuk melakukan reklasifikasi aset tidak

lancarnya di dalam laporan posisi keuangan menjadi aset yang dimiliki untuk

dijual, atau pelepasan kelompok aset entitas bilamana manajemen memutuskan

untuk menjual aset tersebut di dalam satu tahun. IFRS 5 mensyaratkan bahwa
semua aset tersebut dibukukan atas dasar yang terendah antara nilai yang tercatat

atau estimasi harga jual dikurang dengan biaya untuk menjual (nilai neto yang

dapat direalisasikan).

B. RUANG LINGKUP

Aset diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar sesuai dengan IAS 1 Penyajian

Laporan Keuangan tidak akan diklasifikasikan ulang sebagai aset lancar hingga

mereka memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk

dijual sesuai dengan IFRS. Aset yang umumnya dianggap sebagai aset tidak

lancar oleh suatu entitas dimana aset tersebut diperoleh secara eksklusif dengan

maksud untuk dijual kembali dan tidak akan diklasifikasikan sebagai aset lancar

kecuali aset tersebut memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset yang

dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS.

Kadang – kadang sebuah entitas yang membuang atau melepas dari kelompok

aset, mungkin dengan beberapa kewajiban yang secara langsung terkait dalam

satu transaksi. Kelompok lepasan tersebut mungkin kelompok penghasil kas, satu

unit penghasil kas atau bagian dari unit penghasil kas. Kelompok mungkin berisi

aset dan kewajiban entitas, termasuk aset lancar, kewajiban lancar dan aset yang

dikecualikan dari paragraf 5 dari persyaratan pengukuran IFRS ini. Jika aset tidak

lancar dalam lingkup persyaratan pengukuran IFRS ini adalah bagian dari

kelompok lepasan, persyaratan pengukuran dari IFRS ini berlaku untuk kelompok

secara keseluruhan, sehingga kelompok ini diukur pada nilai yang lebih rendah

dari nilai tercatatnya dan nilar wajarnya dikurangi biaya – biaya untuk dijual.
Persyaratan untuk mengukur aset dan kewajiban individual dalam kelompok

lepasan ditetapkan dalam paragraf 18, 19 dan 23.

Ketentuan pengukuran IFRS ini tidak berlaku untuk aset berikut ini, dimana sudah

tercantum dalam IFRS lainnya, baik sebagai aset individu atau sebagai bagian dari

kelompok lepasan:

a. aset pajak tangguhan (IAS 12 Pajak Penghasilan).

b. aset yang timbul dari imbalan kerja (IAS 19 Imbalan Kerja)

c. aset keuangan dalam lingkup IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan

Pengukuran.

d. aset tidak lancar yang dicatat sesuai dengan model nilai wajar dalam IAS

40 Properti Investasi.

e. aset tidak lancar yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual

sesuai dengan IAS 41 Pertanian.

f. hak kontraktual dalam kontrak asuransi sebagaimana didefinisikan dalam

IFRS 4 Kontrak Asuransi.

Klasifikasi, penyajian, dan persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku

untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset

yang dimiliki untuk dijual juga berlaku untuk aset tidak lancar (atau kelompok

lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset untuk dimiliki dan untuk

didistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (dimiliki

untuk didistribusikan kepada pemilik). IFRS ini menentukan pengungkapan yang

diperlukan dalam hal aset tidak lancar (kelompok aset buangan) diklasifikasikan

sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi dihentikan. Pengungkapan
dalam IFRS lainnya tidak berlaku untuk aset tersebut (atau kelompok lepasan)

kecuali IFRS mensyaratkan:

a. pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok

lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau

operasi yang dihentikan; atau

b. pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok

lepasan yang tidak berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan

paragraf 5 serta pengungkapan tersebut belum tersedia dalam catatan atas

laporan keuangan.

Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)

diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang

dihentikan yang mungkin diperlukan untuk memenuhi IAS 1, khususnya dalam

paragraf 15, 25 dari standar tersebut.

Namun, standar ini tidak memasukkan aset tertentu dari ruang lingkupnya. Aset

yang tidak dimasukkan, diklasifikasikan menjadi dua kategori utama:

a. Aset tidak lancar yang telah dinilai pada nilai wajar dengan perubahan

nilai wajar yang dibukukan di dalam laba atau rugi, seperti aset

keuangan.

b. Aset untuk mana terdapat kendala dalam menentukan nilai wajarnya,

seperti aset pajak yang ditangguhkan, aset yang timbul dari imbalan

karyawan dan hak kontraktual menurut kontrak asuransi.


C. BILA DILAKUKAN REKLASIFIKASI

IFRS 5 mewajibkan entitas melakukan reklasifikasi aset-asetnya sebagai aset

yang dimiliki untuk dijual atas sebagai kelompok aset yang akan dilepas jika

memenuhi kondisi berikut :

1. Aset tidak lancar atau kelompok aset yang akan dilepaskan harus dapat dijual

segera dan kemungkinan besar penjualan atas aset tersebut dapat

direalisasinya

2. Untuk aset yang tersedia untuk dijual segera, realisasi penjualannya harus

dapat dilakukan dan tidak dapat dibatalkan

3. Penjualan atas aset yang tersedia untuk dijual harus dapat direalisasikan

dalam kurun waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal pengklasifikasian aset

tersebut. Jika dalam kurun waktu 1 (satu) tahun tidak terjadi penjualan atas

aset tersebut maka IFRS 5 mewajibkan entitas mengklasifikasikan sebagai

aset yang dimiliki untuk dijual jika :

a. Pembeli aset menyebabkan penjualan tidak terjadi hingga pembeli

berkomitmen untuk menjadi terjadinya penjualan aset tersebut dalam

kurun 1 (satu) tahun

b. Adanya komitmen yang sudah terjadi dari entitas yang akan membeli

aset tersebut tetapi karena kondisi yang tidak diharapkan aset tersebut

dipaksakan penjualannya

c. Aset tidak dijual karena keadaan yang tidak memungkinkan, aset tersebut

harus dipasarkan dengan nilai yang wajar dan harus tetap

diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual


Perpanjangan periode penyelesaian penjualan yang melebihi satu tahun

tidak mencegah kemungkinan bahwa suatu aset untuk diklasifikasikan sebagai

aset yang dimiliki untuk dijual jika penundaan tersebut disebabkan oleh

peristiwa diluar kuasa entitas dan terdapat bukti yang cukup bahwa entitas tetap

berkomitmen terhadap rencana penjualan aset tersebut.

Contoh 1:

Revlon Inc., memiliki suatu fasilitas litbang di Colombia. Oleh karena

perubahan pesat didalam teknologi plastik, maka entitas memusatkan untuk

membangun fasilitas lainnya di New York dimana infrastruktur industri minyak

terkait tersedia. Entitas memutuskan untuk mendapatkan fasilitas litbang tersebut

untuk dijual melalui agen real estate yang terkenal. Entitas akan mengkosongkan

bangunan tersebut bilamana ada pembeli dan kontrak penjualan sudah

ditandatangani. Dalam hal ini, entitas nampaknya memenuhi criteria didalam

IFRS 5, dan dengan demikian, harus direklafikasi sebagai asset tidak lancar yang

dikuasai dijual.

Contoh 2:

Diasumsikan fakta yang sama dengan contoh 1, kecuali tidak akan

mengosongkan bangunan tersebut hingga fasilitas barunya di New York selesai.

Dengan memutar balikan fakta ini, entitas mungkin tidak dapat memenuhi

ketentuan dari IFRS 5, karena entitas menerapkan batasan atas penjualan dan

dengan demikian tidak dapat mengkasifikasikan fasilitas tersebut sebagai yang

tersedia untuk dijual.


Contoh 3:

Loreal Inc., berkomitmen untuk menjual fasilitasnya di New York dan

menyewa sebuah buah agen untuk mempromosikan penjualannya. Entitas

melakukan reklasifikasi fasilitas tersebut dari asset tidak lancar menjadi asset yang

dikuasai untuk dijual. Selama tahun bersangkutan, kondisi ekonomi di AS sangat

memburuk, dimana harga-harga menurun dan kredit tidak tersedia untuk fasilitas

yang baru. Setahun telah berlalu dan fasilitas belum jugga terjual. Manajemen

masih ingin menjual asetnya dan secara aktif mempromosikannya termasuk

pengurangan atas harga jualnya.

Haruskah Loreal Inc., mengembalikan klasifikasi fasilitas litbang menjadi suatu

asset tetap pabrik atau terusuk untuk membukukannya sebagai asset yang

dikuasai untuk dijual?

Kriteria keempat didalam IFRS 5 mengizinkan Loreal Inc., untuk tetap

mempertahankan asset yang dikuasai untuk di jual karena manajemen melakukan

semuanya agar fasilitas tersebut dapat dijual walaupun entitas menghadapi

kendala yang luar biasa dalam mewujudkan perjalanan tersebut.

D. ASET YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL

Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok

lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan pulih

terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui kelanjutan penggunaan.

Apabila suatu entitas memutuskan untuk menjual suatu aset tidak lancar

dalam kurun waktu setahun atau kurang, maka IFRS 5 mengharuskan entitas
untuk melakukan reklasifikasi aset sebagai dikuasai/ dimiliki untuk

dijual.Peristiwa utama yang memicu reklasifikasi yaitu bilamana entitas

memutuskan untuk menjual aset daripada terus untuk menggunakannya.

Dalam kasus ini, aset (atau kelompok lepasan) harus tersedia untuk dijual

segera pada kondisi sekarang hanya tunduk pada istilah lazim yang biasanya

digunakan dalam penjualan aset tersebut (atau kelompok lepasan) dan

penjualannya harus sangat memungkinkan.

Dalam kemungkinan tertinggi penjualan, sesuai dengan kelayakan tingkat

manajemen harus berkomitmen untuk merencanakan penjualan aset (atau

kelompok lepasan), dan mempunyai program aktif untuk mencari pembeli dan

menyelesaikan rencana yang telah dimulai. Selanjutnya, aset (atau kelompok

lepasan) harus aktif dipasarkan untuk dijual dengan harga yang wajar dalam

kaitannya dengan nilai wajar saat ini. Selain itu, penjualan diharapkan untuk

memenuhi syarat sebagai pengakuan dari penjualan yang telah selesai dalam

kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi, kecuali syarat diizinkan dan

tindakan diperlukan untuk menyelesaikan rencana yang mengindikasikan bahwa

tidak seperti rencana yang memiliki perubahan signifikan akan dibuat atau

rencana tersebut akan ditarik. Probabilitas dari persetujuan pemegang saham (jika

diperlukan dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian

apakah penjualan sangat memungkinkan.

Peristiwa atau keadaan dapat memperpanjang periode untuk menyelesaikan

penjualan lebih dari satu tahun. Perpanjangan periode yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan penjualan tidak menghalangi aset (atau kelompok lepasan) dari

pengklasifikasian sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika penundaan itu
disebabkan oleh peristiwa atau keadaan diluar kendali entitas dan adanya bukti

yang cukup bahwa entitas tetap berkomitmen pada rencananya untuk menjual aset

(atau kelompok lepasan).

Transaksi penjualan yang meliputi pertukaran dari aset tidak lancar pada aset

tidak lancar lainnya ketika pertukaran memiliki substansi komersial lainnya yang

sesuai dengan IAS 16 Aset Tetap.

Ketika entitas memperoleh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) secara

ekslusif dengan tujuan pelepasan berikutnya, akan mengklasifikasikan aset tidak

lancar (atau kelompok lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada

tanggal akuisisinya jika persyaratan satu tahun terpenuhi

Bila kriteria tidak terpenuhi setelah periode pelaporan, sebuah entitas tidak

boleh mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai aset

yang tersedia untuk dijual dalam laporan keuangan pada saat diterbitkan. Namun,

ketika kriteria tersebut terpenuhi setelah tanggal pelaporan tapi sebelum

persetujuan laporan keuangan untuk diterbitkan, entitas harus mengungkapkan

informasi secara spesifik dalam catatan atas laporan keuangan.

Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset

yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik ketika entitas berkomitmen

untuk mendistribusikan aset (atau kelompok lepasan) kepada pemiliknya. Dalam

kasus ini, aset harus tersedia untuk didistribusikan secepatnya pada kondisinya

sekarang dan distribusi harus sangat memungkinkan. Untuk distribusi yang sangat

memungkinkan, tindakan untuk menyelesaikan distribusi harus dimulai dan

diharapkan selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi.

Tindakan diperlukan untuk menyelesaikan distribusi harus mengindikasikan


bahwa tidak seperti perubahan yang signifikan pada distribusi yang akan dibuat

atau distribusi akan ditarik. Persetujuan para pemegang saham (jika diperlukan

dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian apakah

distribusi sangat memungkinkan.

Contoh :

PT ABC sedang merelokasi fasilitas manufakturnya dari Indonesia ke

Thailand. Banguan pabrik berserta tanahnya tidak diperlukan lagi dan mana dan

manajemen memutuskan untuk menjualnya. Dua tahun telah berlalu dan

manajemen tidak mampu untuk menjual bangunannya karena kondisi ekonomi

yang menurun di Indonesia.

Dalam hal ini asset harus terus mereklasifikasikannya sebagai asset yang

dikuasai untuk dijual walaupun IFRS 5 mengharuskan penjualan terjadi didalam

satu tahun. Oleh karena kondisi berada diluar kendali manajemen, maka entitas

memerlukannya sebagai asset yang dikuasai untuk dijual dari pada asset tidak

lancar yang dimaksudkan untuk digunakan. Hal itu berarti asset harus diklasifikasi

sebagai yang dikuasai untuk dijual dan dicatat atas dasar manakah yang terendah

antara harga perolehan atau nilai neto yang dapat direalisasikan

E. KELOMPOK ASET YANG DILEPASKAN / DIJUAL

IFRS 5 mendefisinikan sekelompok aset yang dilepaskan sebagai aset yang

harus dilepaskan (dijual) bersama-sama sebagai suatu kelompok di dalam suatu

transaksi tunggal Suatu kelompok aset yang dilepaskan, biasanya merupakan

suatu komponen dari suatu entitas.Misalnya, suatu komponen dari suatu entitas
dapat menjadi segmen bisnis (lokasi geografis atau lini produk), suatu unit

penghasil kas, atau suatu anak entitas.

Contoh :

PT ABC memutuskan untuk mengeliminasi operasinya di AS Midwest yang

menjual produk perawatan kesehatan, tetapi akan terus beroperasi pada bagian

lain dari negara tersebut.

Dalam hal ini, aset yang berlokasi di Midwest akan dianggap sebagai kelompok

aset yang dilepaskan karena operasi milik entitas di Midwest dianggap oleh

manajemen entitas sebagai unit penghasil kas atau suatu segmen geografis.

F. PENGUKURAN ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK

DIJUAL ATAU DILEPASKAN

Sebuah entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)

yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dibawah nilai

tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya – biaya untuk dijual.

Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang

diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik

dibawah nilai tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya untuk didistribusikan.

Jika aset yang baru diakusisi (atau kelompok lepasan) memenuhi kriteria

untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual (lihat paragraf 11),

aplikasi paragraf 15 akan menghasilkan aset (atau kelompok lepasan) yang diukur

pada pengakuan awal pada nilai lebih rendah dari nilai tercatatnya (contohnya,

biaya) dan nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual. Oleh karena itu, jika aset (atau
kelompok lepasan) diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis, harus diukur

pada nilai wajar dan dikurangi biaya untuk dijual.

Ketika penjualan diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas harus

mengukur biaya untuk menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai

sekarang dari biaya untuk menjual yang timbul dari berlalunya waktu akan

disajikan dalam laporan laba rugi sebagai biaya pembiayaan.

Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai aset

yang dimiliki untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan kewajiban

dalam kelompok) harus diukur dengan sesuai dengan IFRS yang berlaku.

Pada pengukuran berikutnya dari kelompok lepasan, jumlah tercatat dari nilai aset

dan kewajiban yang tidak dalam lingkup IFRS ini, tapi tercantum dalam kelompok

lepasan yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual, harus diukur

kembali sesuai dengan PSAK yang berlaku sebelum dikurangi nilai wajar yang

dikurangi biaya untuk dijual diukur kembali.

Contoh:

PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya

perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000

dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007,aset tsb diklasifikasikan

sebagai aset dimiliki untuk dijual. .Nilai wajar diestimasikan Rp80.000.000 dan

biaya untuk menjual adalah Rp 3.000.000. Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008

pada harga Rp77.000.000.

Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:

a. Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset dimiliki

untuk dijual
b. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp

77.000.000 (Rp 80.000.000 – Rp 3.000.000). Jumlah ini lebih tinggi dari

nilai tercatat aset sebesar Rp 73.000.000 (Rp 100.000.000 – ((Rp

100.000.000 – Rp 10.000.000)/10 X 3). Jadi aset tetap diukur sebesar

Rp73.000.000

Jurnal:

 1 Desember 2007

Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000

Akumulasi depresiasi Rp 27.000.000

Aset tetap Rp 100.000.000

 30 Juni 2008

Kas Rp 77.000.000

Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000

Keuntungan penjualan aset Rp 4.000.000

Pada saat dijual tanggal 30 Juni 2008, mengakui laba dari penjualan sebesar

Rp 4.000.000 (perolehan Rp 77.000.000 – nilai tercatat kini Rp73.0000.000)

G. PERUBAHAN DALAM KLASIFIKASI DARI YANG DIMILIKI UNTUK

DIJUAL

Manajemen dapat memutuskan untuk mengubah klasifikasi suatu aset yang

dikuasai untuk dijual karena kondisi yang membuat manajemen merubah

rencananya untuk menjual aset yang bersangkutan. Perubahan klasifikasi dari

yang dikuasai untuk dijual terhadap aset tetap pabrik akan mengharuskan aset

tersebut dibukukan pada yang lebih rendah antara jumlah yang dari aset sebelum
klasifikasinya kepada yang dikuasai untuk dijual dengan jumlah neto yang dapat

direalisasikan daripada aset ketika manajemen memutuskan untuk tidak

menjualnya.

Jika entitas merubah rencananya dan memutuskan untuk tidak menjual aset

ini, maka kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak terpenuhi

lagi. Pada tanggal keputusan dibuat, aset ini harus dinilai pada nilai yang lebih

rendah antara nilai tercatat awal sesaat sebelum direklasifikasi (disesuaikan

dengan depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai yang dapat terpulihkan

(recoverable amount).

Contoh :

Pada tanggal 1 Januari 2008, Mina Production Inc., mengklasifikasikan suatu

fasilitas produksi dari aset tidak lancar menjadi aset yang dikuasai untuk dijual.

Jumlah yang tercatat dari aset ketika keputusan untuk menjual sebesar $1,5juta

(harga perolehan sebesar $2,2juta dikurang dengan akumulasi penyusutan

$700ribu). Satu tahun setengah kemudian, pada tanggal 30 Juni 2009, manajemen

memutuskan untuk tidak menjual aset tersebut karena adanya suatu pertimbangan

strategik yang baru Estimasi nilai wajar aset, bersih dari biaya untuk menjual

diestimasikan menjadi $900ribu.

Berapakah jumlah fasilitas peroduksi yang harus dibukukan pada tanggal

pembatalan aset kembali menjadi aset tidak lancar?

IFRS 5 mengharuskan entitas-entitas untuk memilih yang lebih rendah dari

nilai yang tercatat dari aset sebelum diklasifikasikan sebagai yang dikuasai untuk

dijual (yaitu $1,5juta) dengan nilai wajar dari aset yang bersih dari biaya menjual,

pada tanggal pembatalan kembali kepada aset tetap pabrik (yaitu $900ribu). Atas
dasar informasi ini, Mina Production Inc., harus membukukan aset pada $900ribu

dengan kerugian sebesar $600ribu yang harus dibukukan atas pengukuran

kembali dari aset tidak lancar.

H. PENGUNGKAPAN

IFRS 5 mengharuskan pengungkapan berikut:

1. Aset tidak lancar dan kelompok aset dan liabilitas yang dilepaskan harus

diungkapkan secara terpisah pada laporan posisi keuangan.

2. Pengungkapan juga harus meliputi keterangan aset tidak lancar dari suatu

kelompok aset yang dilepaskan, keterangan mengenai fakta dan kondisi

penjualan, dan harapan cara dan waktu pelepasan tersebut.

3. Setiap keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengukuran kembali

aset yang dikuasai untuk dijual atau sekelompok aset yang dilepaskan harus

dilaporkan di dalam laporan pendapatan komprehensif di dalam laba atau

rugi dari operasi yang berkelanjutan.

4. Setiap keuntungan atau kerugian atas operasi yang dihentikan harus

dilaporkan sebagai pos tunggal, bersih dari pajak, pada halaman muka

laporan pendapatan komprehensif sebagai pos lini yang terpisah, selain itu

catatan atas pengungkapan pendapatan dan beban yang timbul dari operasi

yang dihentikan.
I. CONTOH LAPORAN KEUANGAN

1. PT HM SAMPOERNA- Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017

Laporan Posisi Keuangan

Catatan atas laporan keuangan


2. PT UNILEVER INDONESIA- Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31

Desember 2017

Laporan Posisi Keuangan


Catatan Atas Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai