Tentang
Oleh :
Dosen Pengampu :
2022 M/ 1443 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata filologi berasal dari kata : filos dan logos. Filos-berarti : cinta,
logos berarti: kata. Jadi filologi berarti : cinta kata, senang bertutur, senang
belajar, senang ilmu, senang sastra, senang bahasa dan juga kebudayaan. Kata
filologi dalam bahasa Inggris : philology dipakai dalam pengertian terbatas
ialah studi sejarah dan penafsiran teks pada naskah-naskah lama. Dalam The
Shorter Oxford English Dictionary didefinisikan : " love of learning and
literature, the study of literature in a wide sense". Kamus Webster
mendefinisikan filologi :"the scientific study of language and their structure
and mutual relation". Dalam tradisi klasik Barat, kata filologi kemudian
diperluas artinya menjadi studi kebudayaan berdasarkan teks.
Filologi dengan ilmu lain, jika kita lihat dalam kajian filologi
tampaknya ada suatu hubungan timbal balik dan saling membutuhkan antara
satu dengan yang lainnya. Filologi dalam pengkajiannya tidak bisa terlepas
dari ilmu-ilmu bantu lainnya, begitu juga dengan illmu-ilmu yang menjadikan
naskah-naskah kuno sebagai sumber yang nominan dalam menentukan sebuah
teorinya juga tidak bisa terlepas hubugannya dengan filologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filologi sebagai llmu Bantu?
2. Apa-apa saja ilmu bantu dalam filologi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa
tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa fungsi Filologi sebagai ilmu bantu.
2. Untuk mengetahui apa-apa saja ilmu bantu dalam filologi
BAB II
PEMBAHASAN
1
Iswanto, A. H. (2021). Nilai-Nilai Etika Hubungan Manusia Dengan Diri Pribadi Dalam Serat Pustaka
Wasiat. Kejawen, 1(1), 15-25.
2
Yudiafi, Siti Zahra dan Mu’jizah. 2001. Filologi. Jakarta: Universitas Terbuka .
bahasa sehari-hari. Hasil kajian ahli linguistik itu juaga dapat dimanfaatkan
oleh para peneliti teks atau naskah lama
Hasil kajian dari teks lama akan sangat berguna untuk penyusunan
teori-teori ilmu sastra yang betul-betul bersifat umum.Filologi sebagai
Ilmu Bantu Sejarah KebudayaanFilologi banyak mengungkapkan
khazanah ruhaniah warisan nenek moyang, misalnya kepercayaan, adat
istiadat, dan kesenian. Melalui pembacaan atau penelaahan naskah banyak
dijumpai penyebutan / pemberitahuan unsur-unsur budaya sekarang yang
telah punah4.
3
Akbar, Doni Wahidul, and Fitri Liza. Modul Pembelajaran Filologi. Media Sains Indonesia, 2021.
4
Muhammad Abdullah, A., Mudjahirin, T., & Muzakka, M. (2018). Pengantar Filologi.
telah di telaah dapat menjadi sumber primer dalam penelitian-penelitian
sejarah berikutnya.
1. Lingguistik
Lingguistik merupakan suatu ilmu yang mempelajari
bahasa yang berkembang dalam masyarakat dan
perkembangannya. Karena bahasa teks sangat berbeda dengan
bahasa sehari-hari masyarakat, maka seorang filolog harus
menguasai lingguistik. Linguistik pada mulanya merupakan bagian
atau cabang ilmu dari filologi yang dipakai dalam metode
penelitian filologi. Pada awal abad 20, lingguistik memisahkan diri
dan menjadi salah satu disiplin ilmu yang berkembang di Eropa.
Ada beberapa cabang linguistik yang dipandang dapat
membantu filologi, antara lain: etimologi, sosiolinguistik, dan
stilistika.
a. Etimologi yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul dan
sejarah kata.
5
Almakki, A. (2018). Filologi (Sebuah Pendekatan Mengkaji Kitab Keagamaan). Al Qalam: Jurnal
Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 87-112.
b. Sosiolinguistik mempelajari hubungan dan saling
pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku
masyarakat.
c. Sedangkan, stilistika yaitu menyelidiki gaya bahasa
sastra, diharapkan dapat membantu penelusuran teks
asli atau yang mendekati teks asli dan dalam
penentuan usia teks. (Yudiafi dan Mu’jizah, 2001:
1.12)
2. Pengetahuan Bahasa yang Mempengaruhi Bahasa Teks
3. Paleografi
Menurut Yudiafi dan Mu’jizah (2001,1.14) Paleografi
adalah Ilmu yang mempelajari tentang macam-macam tulisan
kuno. Filologi tidak hanya membahas tulisan yang berupa naskah,
tetapi filologi juga membahas tulisan yang berada di benda-benda
lainnya seperti makam, prasasti, dan uang logam.
Dalam pengkajian filologi, seorang filolog di harus
mengetahui dan mengerti akan macam-macam dan betuk tulisan
kuno yang berkembang saat itu.Paleografi biasanya bertujuan
untuk : Mengalih bahasakan naskah bertulisan kuno, supaya dapat
dibaca oleh masyarakat umum. Menerjemahkan tulisan kuno ke
bahasa yang dapat orang memahaminya. Mengkronologikan dan
mengelampokkan benda-benda bersejarah pada tempatnya.
4. Ilmu Sastra
Naskah kuno yang berkembang di nusantara pada umunya
berisi teks sastra, teks yang berisikan cerita rekaan. Untuk menkaji
teks seperti itu diperlukan metode pendekatan yang sesuai dengan
objeknya, yaitu metode pendekatan ilmu satra.
Pendekatan ilmu sastra yang dipakai dalam pengkajian
naskah-naskah yang berisikan teks sastra ialah :
a. Pendekatan mimetik, pendekatan yang menonjolkan
aspek referansial, acuan karya sastra, dan kaitannya
dengan dunia nyata.
b. Pendekatan pragmatik, pendekatan yang menojolkan
pengaruh karya sastra terhadap pembaca.
c. Pendekatan ekspresif, pendekatan yang menonjolkan
penulis karya sastra sebagai penciptanya.
d. Pendekatan objektif, pendekatan mementingkan karya
sastra sebagai struktur otonom, lepas dari latar belakang
sejarahnya. (yudiafi dan mu’jizah, 2001: 1.17).
7. Antropologi
Telah dijelaskan di muka bahwa penggarapan naskah tidak
dapat dilepaskan dari konteks masyarakat dan budaya yang
melahirkannya. Untuk itu seorang filologdapat memnfaatkan hasil
kajian atau metode antroplogi sebagai ilmu yang objek
penyelidikannya manusia dari segi fisiknya, masyarakatnya dan
kebudayaannya. Masalah yang bersangkutan dengan antropologi
antara lain adanya sikap masyarakat dalam pemeliharaan naskah
tersebut, apakah masyrakat menganggapnya sebagai benda kramat
atau tidak. (Yudiafi dan Mu’jizah, 2001: 1.20)
Dalam perkembangan antroplogi, pada abad ke-20, folklor
memisahkan diri dari cabang ilmu antroplogi. Folklor merupakan
ilmu yang mempelajari tentang bahasa lisan dan upacara-upacara
yang dianggap kramat oleh masyarakat. Bahasa lisan yang menjadi
objek bagi folklor sangat membantu filolog dalam memahami dan
mempelajari bahasa lisan suatu masyarakat.
8. Folklor
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang ilmu bantu filologi dan filologi sebagai ilmu
bantu di atas. Pemakalah dapat menarik suatu kesimpulan: