Anda di halaman 1dari 6

ILUMINASI NASKAH KUNO SEBAGAI MOTOF BATIK

Dara Ratu Koto


NIM 2110722050

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian filologi dengan objek berupa kain batik berbasis
naskah kuno yang ada pada saat pameran yang diadakan oleh Universitas Andalas dan
lembaga SURI di gedung perpustakaan Universitas Andalas lantai 3. Penelitian ini dilatar
belakangi: 1) pengertian ilmu filologi; 2) tujuan ilmu filologi; 3) filologi sebagai ilmu bantu
sejarah kebudayaan; 4) lembaga SURI. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) apa yang
dimaksud dengan ilmu filologi; 2) apa saja tujuan dari ilmu filologi; 3) bagaimana ilmu
filologi bisa menjadi ilmu bantu sejarah kebudayaan; 4) menjelaskan mengenai lembaga
SURI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif
analisis. Teknik pemerolehan data dilakukan dengan cara studi lapangan dan studi pustaka.
Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat menguatkan penjelasan yang dipaparkan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Filologi adalah suatu pengetahuan sastra yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan,
dan kebudayaan. Filologi pernah dipandang sebagai sastra secara ilmiah. Arti ini muncul
ketika teks-teks yang dikaji itu berupa karya sastra yang benilai sastra tinggi ialah karya-
karya Humeros. Keadaan tersebut membawa filologi kepada suatu arti yang mempematikan
segi kesastraannya (Wagenvoort, 1947). Pada saat ini, arti demikian tidak ditemukan lagi. Di
Indonesia yang dalam sejarahnya telah banyak dipengaruhi oleh bangsa Belanda, arti filologi
ini mengikuti penyebutan yang ada di negeri Belanda, yaitu suatu disiplin yang mendasarkan
kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan mengungkapkan makna teks tersebut dalam segi
kebudayaan. Filologi di Indonesia diterapkan pada teks yang menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa-bahasa daerah, seperti bahasa Aceh, Minangkabau, Melayu, Batak, Sunda, Jawa,
Bali, Bugis, dan bahasa lain-lain yang ada di Nusantara. Naskah yang mendukung teks dalam
bahasa-bahasa tersebut terdapat pada kertas atau lontar. Arti filologi di Indonesia mengikuti
arti yang tradisional, tetapi dalam perkembangannya ke arah modem.
Filologi berusaha mengungkapkan makna dari hasil budaya suatu bangsa melalui kajian
bahasa pada peninggalan dalam bentuk tulisan. Berita tentang hasil budaya yang diungkapkan
oleh teks klasik dapat dibaca dalam peninggalan -peninggalan yang berupa tulisan yang
disebut naskah. Dilihat dari peninggalan naskah-naskah kuno, dapat dikatakan bahwa isinya
mengacu kepada sifat-sifat historis, didaktis, religius, dan balletri.
Naskah yang menjadi sasaran kerja filologi dipandang sebagai hasil kebudayaan yang
berupa cipta sastra. Naskah itu dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat
dalam naskah itu merupakan suatu keutuhan dan mengungkapkan pesan.
Lembaga SURI adalah lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan, khususnya dalam
pengkajian dan pengembangan naskah-naskah kuno di Nusantara. SURI adalah Surau
Intellectual for Conversation. Lembaga suri sudah banyak berkontribusi dalam hal
pengembangan kebudayaan Minangkabau dalam bentuk kerja sama dgn pemerintah dinas
kebudayaan provinsi dan kabupatem sumbar, lembaga ini juga mempunyai baik produk dan
pekerjaan di pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu filologi?
2. Apa tujuan dari ilmu filologi?
3. Bagaimana naskah kuno bisa di iluminasi menjadi batik?
4. Apa yang dimaksud dengan SURI?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan yang telah disebutkan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan pengertian ilmu filologi
2. Mendeskripsikan tujuan-tujuan dari ilmu filologi
3. Menyajikan iluminasi naskah kuno menjadi kain batik
4. Mendeskripsikan pengertian dari lembaga SURI
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Filologi


Filologi berasal dari kata Yunani philos yang berarti 'cinta'· dan kata logos yang berarti
'kata'. Pada kata filologi, kedua kata tersebut membentuk arti kata 'cinta kaya', atau 'senang
berututur' ( Shipley, 1961; Wagenvoort, 1947). Filologi pernah dipandang sebagai sastra
secara ilmiah. Arti ini muncul ketika teks-teks yang dikaji itu berupa karya sastra yang
bemilai sastra tinggi ialah karya-karya Humeros. Keadaan tersebut membawa filologi kepada
suatu arti yang memperhatikan segi kesastraannya (Wagenvoort,
1947). Pada saat ini, arti demikian tidak ditemukan lagi. Filologi dipakai juga sebagai istilah
untuk menyebut studi bahasa atau ilmu bahasa (linguistik). Lahirnya pengertian ini akibat
dari pentingnya peranan bahasa dalam mengkaji teks sehingga kajian utama filologi adalah
bahasa, terutama bahasa teks-teks lama. Bidang bahasa yang dimasuki studi filologi ini
adalah bidang yang beraspek masa lampau, misalnya salah satu segi dari bahasa bandingan,
perkembangan bahasa, dan hubungan kekerabatan antara beberapa bahasa. Dalam pengertian
ini, filologi dikenal sebagai studi tentang seluk-beluk teks. Di Inggris, menurut Mario Pei
dalam bukunya yang berjudul Glossary of Linguistic Terminology (1966), filologi
merupakan ilmu dan studi bahasa yang ilmiah seperti yang disandang oleh linguistik pada
masa sekarang, dan apabila studinya dikhususkan pada teks-teks tua, filologi memperoleh
pengertian semacam linguistik historis.
Di Indonesia yang dalam sejarahnya telah banyak dipengaruhi oleh bangsa Belanda, arti
filologi sendiri mengikuti perkembangan yang ada di negri Belanda, yaitu suatu disipilin
yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dengan bertujuan mengungkapkan makna
teks dalam segi kebudayaan. Filologi di Indonesia diterapkan pada teks yang menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah, seperti bahasa Aceh, Minangkabau, Melayu,
Batak, Sunda, Jawa, Bali, Bugis, dan bahasa lain-lain yang ada di Nusantara. Naskah yang
mendukung teks dalam bahasa-bahasa tersebut terdapat pada kertas atau lontar. Arti filologi
di Indonesia mengikuti arti yang tradisional, tetapi dalam perkembangannya ke arah modem.

2.2 Tujuan Ilmu Filologi


Tujuan dari ilmu filologi adalah mengkaji teks klasik dengan sangat sempurna dan
selanjutnya menempatkannya pada dalam keseluruhan budaya. Dengan ditemukannya teks-
teks dari seperti pada tempat semulanya.
2.2.1 Tujuan Umum Filologi
1) memahami sejauh mungkin kebudayaan suatu bangsa melalui hasil
sastranya, baik lisan maupun tertulis;
2) memahami makna dan fungsi teks bagi masyarakat penciptanya;
3) mengungkapkan nilai-nilai budaya lama sebagai alternatif pengem- bangan kebudayaan;
dan
2.2.2 Tujuan Khusus Filologi
1) menyunting sebuah teks yang dipandang paling dekat ciengan teks aslinya;
2) mengungkap sejarah terjadinya teks dan sejarah perkembangan- nya; dan
3) mengungkap resepsi pembaca pada setiap kurun penerimaannya.

2.3 Filologi sebagai Ilmu Bantu Sejarah Kebudayaan


Khazanah sastra Nusantara di samping diwarnai oleh pengaruh agama Hindu, Budha, dan
Islam, juga memperlihatkan adanya pengaruh sastra klasik India, Arab, dan Persi. Pengaruh
karya klasik India, seperti Ramayana dan Mahabharata, muncul dalam sastra lama
Nusa:lltara, misalnya dalam sastra Jawa Kuna : Ramayana danMahabharata, yang kemudian
sebagian disadur ke dalam Jawa Kuna, Jawa Tengahan, dan Jawa Baru.
Melalui sejarah kebudayaan akan diketahui pertumbuhan dan perkembangan unsur-unsur
budaya suatu bangsa. Melalui pembacaan naskah-naskah lama banyak dijumpai penyebutan
atau pemberitahuan adanya unsur-unsur budaya yang sekarang telah punah, misalnya istilah-
istilah untuk unsur-unsur budaya bidang musik, takaran, timbangan, ukuran, mata uang, dan
sebagainya. Hal-hal yang telah disebutkan di atas ini Iherupakan bahan yang sangat berguna
untuk penyusunan sejarah kebudayaan. Demikianlah antara lain manfaat filologi bagi sejarah
kebudayaan.

2.4 Lembaga SURI


Suri dulu di dirikan oleh dosen fib tahun 2014 dan sempat vakum, salah satu pendiri
bapak pramono. Suri adalah surau intellectual for conversation yang berkembang di bidang
kebudayaan. Suri adalah surau intellectual for conversation. lembaga suri sudah banyak
berkontribusi dalam hal pengembangan kebudayaan mk dalam bentuk kerja sama dgn
pemerintah dinas kebudayaan provinsi dan kabupatem sumbar, mempinya baik produk dan
pekerjaan di pemerintah. Lembaga suri sudah banyak berkontribusi dalam hal pengembangan
kebudayaan Minangkabau dalam bentuk kerja sama dgn pemerintah dinas kebudayaan
provinsi dan kabupatem sumbar, mempinya baik produk dan pekerjaan di pemerintah.
Suri adalah salah satu lenbaga yang bergerak di bidang pengkajian dan pengembangan
kebudayaan Minangkabau.

Anda mungkin juga menyukai