DI ANTARA ILMU-ILMU
LAIN
Oleh :
Nur Aini Ps
Ilmu-Ilmu Bantu Filologi
Pengetahuan
Bahasa-bahasa yang
memengaruhi
bahasa teks
Paleografi
Ilmu Sastra
Sejarah Kebudayaan
Antropologi
Folklor
Linguistik
Bantuan linguistik kepada Filologi sudah terlihat sejak perkembangan awalnya. Pada awal
perkembangannya, linguistik sangat mengutamakan bahasa tulis, termasuk di dalamnya
bahasa naskah, bahkan studi bahasa sampai abad ke-19 dikenal dengan nama Filologi.
Dalam perkembangannya yang kemudian, linguistik lebih mengutamakan bahasa lisan,
bahasa yang dipakai sehari-hari. Meskipun demikian diharapkan kemajuan metode-
metodenya dapat diterapkan juga dalam pengkajian bahasa-bahasa naskah
Cabang linguistik yang dipandang dapat membantu Filologi :
1. Etimologi ialah ilmu yang mempelajari asal-usul dan sejarah kata
2. Sosiolinguistik merupakan cabang linguistik yang mempelajari hubungan dan saling
mempengaruhi antara perilaku bahasa dan perilaku masyarakat
3. Stilistika, yaitu cabang lingustik yang menyelidiki bahasa sastra, khususnya gaya
bahasa.
Pengetahuan Bahasa-Bahasa yang
Memengaruhi Bahasa Teks
Folklor telah ada sejak pertengahan abad ke-19 (Abrams, 1981: 66). Folklor itu
sendiri memperlihatkan jangkauan yang sangat luas, karena menyetuh setiap
aspek kehidupan tradisional. Unsur-unsur yang dirangkumnya, secara garis besar
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu golongan unsur budaya yang materinya
bersifat lisan dan golongan unsur budaya yang berupa upacara-upacara. Yang
bermateri lisan diantaranya, mitologi, legenda, cerita asal-usul dunia, nama
tempat, binatang, tanaman, dan sebagainya, cerita pelipur lara, dan dongeng.
Mantera, takhayul, teka-teki, peribahasa, dan drama tradisional termasuk ke
dalam golongan pertama. Sedangkan upacara-upacara yang mengiringi kelahiran,
perkawinan dan kematian termasuk golongan kedua. Dengan demikian, golongan
yang erat kaitannya dengan filologi utamanya adalah golongan pertama yang
mencakup unsur-unsur biasa disebut sastra lisan, terutama sastra lisan yang
termasuk cerita rakyat.
Ilmu Linguistik
Ilmu Sastra
Sejarah Kebudayaan
Sejarah
Perkembangan
Agama
Ilmu-Ilmu Bantu
Filsafat
Filologi sebagai Ilmu bantu
Linguistik
Filologi dapat menjadi ilmu bantu bagi ilmu sastra. Hal ini
tidak dapat dipungkiri, karena banyak naskah-naskah lama
yang membahas atau mengkaji tentang sastra. Seseorang
peneliti sastra dapat memanfaatkan hasil suntingan teks para
filolog. Ilmu sastra akan benar-benar bersifat umum, apabila
data untuk penyusunan teori-teorinya didasarkan hanya pada
sastra lama, bukan pada sastra baru. Konvensi sastra baru
belum tentu sama dengan konvensi sastra lama.
Filologi sebagai ilmu bantu
sejarah kebudayaan
Filologi membantu ilmu sejarah sudah terlihat sejak ribuan tahun yang lalu,
bahwa tanpa informasi dari peneliti filologi seorang sejarawan tidak mampu
mengembangkan kajiannya dari berbagai dokumen yang masih dalam aksara asli
naskah. Studi sejarah, membutuhkan dokumen yang telah siap untuk dibaca yang
telah dikerjakan oleh para filolog. Sampai dengan tahun 70-an filologi masih
digunakan sebagai alat bantu sejarah.
Naskah-naskah Nusantara yang oleh pendukungnya dipandang berisi teks
sejarah jumlahnya cukup banyak, misalnya, Negarakertagama, Pararatan, Babad
Tanah Jawi, Babad Dipanagara, Sejarah Melayu dan sebagainya. Suntingan
naskah-naskah jenis ini, terutama yang melalui proses pengkajian filologis, dapat
dimanfaatkan sebagai sumber sejarah setelah diuji berdasarkan sumber-sumber
lain (arsip asing, prasasti, dan sebagainya) atau setelah diketahui sifat-sifatnya.
Filologi sebagai ilmu bantu hukum
adat
Manfaat Filologi bagi ilmu hukum adat, terutama dalam penyediaan teks.
Banyak naskah Nusantara yang merekam adat-istiadat. Selain itu, dalam khazanah
sastra Nusantara terdapat teks yang memang dimaksudkan sebagai hukum, yang
dalam masyarakat Melayu disebut dengan istilah undang-undang, di jawa dikenal
dengan sebutan angger-angger. Undang-undang dalam istilah Melayu merupakan
adat yang terbentuk dalam masyarakat selama peredaran masa, bukan peraturan
yang seluruhnya dibuat oleh raja sebagai penguasa. Penulisannya baru dilakukan
setelah dirasakan perlunya kepastian peraturan hukum oleh raja atau setelah ada
pengaruh, dunia Barat. Salah satu contoh Undang-undang dalam sastra Melayu
ialah, Undang-undang Negeri Malaka
Filologi sebagai ilmu bantu
perkembangan agama
Filologi dapat menjadi ilmu bantu bagi ilmu filsafat, hal ini
disebabkan karena renungan yang bersifat filsafat terjadi pada
masa lampau, antara lain dapat digali melalui warisan budaya
lama yang berwujud naskah atau teks sastra. Kedatangan
kebudayaan Hindu tidak mengubah dasar ini. pemikiran rasional
yang olehnya disebut “filsafat” baru muncul setelah mendapat
pengaruh Islam. Mengingat hal tersebut, maka renungan-
renungan filsafat yang dapat digali dari naskah-naskah atau teks-
teks sastra lama Nusantara terutama adalah renungan-renungan
filsafat yang erat kaitannya dengan seni dan agama, seperti
estetika, etika , dan metafisika.
DAFTAR PUSTAKA