Anda di halaman 1dari 3

Bab I Pengertian Filologi"

Filolegi adalah suatu pengetahuan tentang sastra-sastra dalam arti luas yang mencakup bicking
kebahasaan, keastaan, dan kebudayaan. Bukti adanya filologi Itu terlihat pada narkah yang
merupakan bende konkret. dari han objek penelitian filologi dari masa lampau.

Di indoneria, sejarahnya telah banyak dipengaruhi oleh bangsa Belanda bahkan bukti prasejarah
pilologi banyak terletak di Belanda. Filologi di Indonena diterapkan pada teks-teks yang
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, seperti bahasa Melayu, Aceh, Barak,
Minangkabau, Sunda, jawa, Bali, Bugly dan lain-lain.

Media atau Naskah yang mendukung teks dalam bahasa-bahasa tersebut terdapat pada kerta arau
daun lontar. filologi harus berbentuk tulisan dari tangan pertama. Filologi mempunyal sajaran kerja
yang berupa naskah. Dapat dikatakan filologi atau naskah. lama jika berumur 50 tahun. Naskah yang
menjadi sasaran kerja filologi dipandang sebagai haril budaya young. berupa cipta sastra Dilihat dan
kandungan maknanya, wacana yang berpa teles klasik lev mengemban furgh' tertent yain
membayangkan pikiran dan membentuk norma yang.. berlaku, baik bagi orang sejaman maupun
bagi generasi mendatang.

Naskah biasanya disimpan pada perpustakaan dan museum yang terdapat diberbagai negara, kewali
Indonesia, naskah-raskah teks Nusantara pada saat ini sebagian tersimpa di museum-museum di 26
negara yair Malaysia.

Singapura, Brunas, & Srilangka, Tailan, Maxir, Inggris, Jerman, Barat, Jerman Timur, Rusia, Austria,
Hongaria, Swadia, Afrika Selatan, Belanda, Irlandia, Amerika Serikat, Swiss, Denmark, Norwegia,
Polandia, Cekoslowakia,Spanyol, Itali, Prancis, dan Belgia. Sebagian naskah. lainnya march tersimpan
dalam koleksi perseorangan, misalnya naskah Melayu, Aceh dan jawa.

 Tujuan Umum Fiblogi


1. Memahami sejauh mungkin kebudayaan suatu. bangsa melalui hasil sastranya, baik lisan
maupun tertulis.
2. Memahami makna dan Fungsi teks bagi masyarakat penciptanya
3. Mengungkapkan nilai-nilai budaya lama sebagai alternatif pengembangan kebudayaan.

 Tujuan khusus Pildogi


1. Menyunting sebuah teks yang dipandang paling dekat dengan teks aslinya
2. Mengungkap sejarah terjadinya teks dan sejarah Perkembangannya
3. Mengungkap presepsi pembaca pada setiap kurun penerimaannya.

Bab II Kedudukan Filologi di Antara Ilmy-Ilmu lain


Hal 9 – Dibawah ini dikemukakan ilmu-ilmu sebagai ilmu bantu filologi dan ilmu-ilmu yang dipandang
sebagai ilmu bantu filologi dan ilmu-ilmu yang memandang filologi sebagai ilmu bantunya.

2.1. Ilmu bantu Filolog

Pengetahuan tentang manyarakat taman lampau. Maryarakat yang menghasilkan sastra tradisional
itu, merupakan syarat mutlak untuk memahami nya. Ketastraan Melayu lama misalnya, sebagian
besar adalah warisan taman kemelayuan Sriwijaya. Pasai, Malaka, Aceh, Johor, Riau, maka untuk
dapat memahaminya kehidupan kemelayuan tersebut dapat dikaj.

Hal 10 – Dalam hal-hal tersebut jelaslah bahwa filologi memerlukan ilmu-ilmu Yang melahirkan
naskah, dan ilmu sastra untuk mengungkapkan nilai-nilai sastra yarg terkandung didalamnya.
Dengan demikian maka untuk menangani naskah dengan baik, ahli filologi memerlukan ilmu bantu,
antara lain linguistik, pengetahuan bahasa-bahasa yang tampak pengaruh nya dalam teks paleografi,
ilmu sastra, ilmu agama, sejarah kebudayaan, antropologi, dan folklor.

2.1.1. Linguistik

Untuk pengkajian bahasa naskah inilah diperlukan bantuan linguistik. Ada beberapa cabang linguistik
yang dipandang dapat membantu filologi antara lain, yaitu etimologi, sosiolinguistik dan stilistika

Emimologi, ilmu yang mempelajari asal-usul dan sejarah bahasa, telah lama menarik perhatian para
filolog.

Hal 11 – pengkajian perubahan bentuk dan makna kata Menuntut pengetahuan tentang fonologi,
morfologi, dan semantik, yaitu ilmu-Ilmu yang mempelajar bunyi bahasa, pembentukan kata, dan
makna Kata. Ketiga adalah termasuk kedalam Linguistik. Sosiolinguistik yaitu sebagai cabang
linguistik yang mempelajar hubungan dan saling pengaruh Antara prilaku bahasa dan prilaku
masyarakat. Selanjutnya stilistika, yaitu cabang ilmu linguistik yang menyelidiki bahasa sastra,
khususnya gaya bahasa, diharapkan dapat membantu filologi Dalam pencarian teks asli.

Hal 12. 2:12. Pengetahuan bahasa-bahasa yang Mempengaruhi

Bahasa yang mempengaruhi bahasa-bahasa naskah Nusantara, yaitu bahasa Sansekerta, Tamil, Arab,
Persi, dan bahasa daerah yang serumpun dengan bahasa naskah.

2.1.2.1. Bahasa sansekerta

Terutama untuk pengkajian raskah-naskah jawa, khususnya jawa kuno, sangat dituntut pengetahuan
bahasa Sansekerta. Pengaruh semacam ini, misalnya tampak pada kawin Ramayana, Urarakanda,
Sang Hyang Kamahayanikan. Dalam naskah-naskah melayu, pengaruhnya juga berupa kata. Serapan
serta penanganannya juga. Memerlukan pengetahuan bahasa Sansekerta tetapi jumlahnya tidak
sebanyak yang terdapat dalam naskah-naskah jawa baru.

Hal 13 2.1.2.2 Bahasa Arab

Pengetahuan bahasa arab diperlukan terutama untuk pengkajian naskah-naskah yang kena
Pengaruh islam, khususnya yang berisi ajaran Islam dan tasawuf atau suluk terlebih lagi apabila kita
ingin melacak atau membandingkan teks-teks Nusantara yang kena Pengaruh islam dengan sastra
Islam berbahasa Arab atau dengan sumbernya yang berbahasa Arab, Contoh naskah dalam sastra
melayu

2.1.2.3. Pengetahuan Bahasa-bahasa Daerah Nusantara Penggarap naskah kadang-kadang


direporkan.dth Pembacaan lara yang ternyata bukan kata dan bahara asing melainkan kata dan salah
satu bahasa daerah. Hal ini sering tidak diduga sebelumnya karena pada umumnya naikah yorg/ ada
sekarang ini arau naskah jak nak dikerah asal-usulnya, baik asal daerah Penemuannya maupun
daerah penyalinannya, apalagi asal mula tulisan parkah artinys. Bab 14- Naskah-naskah lama dapat
diketahui deh maryara hat luas sehingga memasuki khazanah datar Indonesia bukan lagi khairah
sestra cherah. 2.1.3. Ilmu Sastra Filologi memerlukan merede metode pendekatan yang renal
dengan mat objeknya labh merede pendekatan flome sason. Ilmu sana telah dizelakan sejak taman
Arthrottles, Buku Berika,

Anda mungkin juga menyukai