Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
Critical Book Report pada mata kuliah Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi kita .
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................ i
Kata pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................4
Latar belakang ..........................................................................................................4
Tujuan ......................................................................................................................4
Manfaat ....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................5
Identitas buku ..........................................................................................................5
Ringkasan buku utama ............................................................................................7
Ringkasan buku kedua ..........................................................................................14
Penilaian ................................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini kita memahami bahwa karya tulis ilmiah didefinisikan sebagai tulisan yang
didasari hasil pengamatan, peninjauan, penelitian, dan perenungan dalam bidang keilmuan
tertentu. Selain kebenaranisinya harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, karya tulis
ilmiah sering kali pula dikatakan harus disajikan melalui penggunaan laras bahasa ilmiah, yakni
jenis bahasa tulis resmi yang baik, benar, dan sarat bertaburan istilah teknis.
Bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah adalah bahasa baku dan
menggunakan bahasa keilmuan, yaitu ragam bahasa yang menggunakan istilah-istilah
keilmuan yang khusus dan hanya dapat dipahami oleh pakar pada bidang tertentu. Untuk itu,
karya tulis seharusnya ditulis oleh orang yang mendalami bidangnya sehingga karya ilmiah
yang dihasilkan menggali suatu permasalahan secara mendalam. Namun, tidak jarang orang
melakukan beberapa kesalahan umum dalam penulisan karya ilmiah. Untuk itu, kita perlu
mempelajari kesalahan umum tersebut sehingga kita dapat menulis karya tulis yang banar
B. Tujuan
1. Mengulas isi sebuah buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi dalam bab
4. Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua.
C. Manfaat
Agar menambah wawasan pembaca mengenai mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku 1
Judul Buku : Menulis Karangan Ilmiah
Nama Penulis : Prof. Dr. H. Suherli Kusmana, M.Pd..
Penerbit : ARYA DUTA
Tahun : 2010
Jumlah Halaman : 113
ISBN : (13) 979 – 979 – 750 – 363 - 4
B. Identitas Buku 2
ISBN : 92.227
5
RINGKASAN BUKU I
A. Karangan Ilmiah dan Komunikasi Ilmiah
6
B. Narasi
Wacana narasi disebut juga wacana kisahan. Wacana jenis ini menyajikan suatu
peristiwa atau kisah secara kronologi dengan penataan cerita (alur) secara menarik.
Peristiwa atau kisah yang di sajikan dengan wacana narasi dapat meningkatkan
pemahaman pembacaterhadap peristiwa yang di sajikan dalam tulisan.
C Eksposisi
Wacana eksposisi disebut juga wacana bahasan. Wacana jenis ini menyajikan
sesuatu peristiwa atau objek dengan cara menjelaskan, menerangkan, memberitahukan
agar orang lain mengetahuinya. Jenis wacana ini menggunakan bahasan untuk menjawab
pertanyaan askadimba (apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana) sesuatu itu. Pada jenis
wacana ini disajikan fakta-fakta sebagai informasi yang harus diketahui oleh pembaca.
D.Argumentasi
Wacana argumentasi disebut juga wacana alasan. Wacana jenis ini menyajikan
suatu pendapat, gagasan, atau ide tentang sesuatu yang disertai dengan alasan-alasan
untuk memperkuatnya. Wacana jenis argumentasi sering digunakan dalam penulisan
karangan ilmiah. Pada jenis tulisan tersebut, pengarang menyajikan argumen atau
pendapatnya yang disertai dengan alasan, baik berupa rujukan pendapat ahli, teori, atau
fakta dari suatu penelitian. Selain itu, jika argumentasi digunakan dalam suatu karangan
ilmiah maka digunakan pula penyajian dan penataan argumen keilmuan.Penulis dapat
menggunakan jenis wacana ini jika bermaksud menyampaikan pendapatatau idenya
dengan menyertakan alasan yang kuat sehingga pembaca memahami gagasan yang
disajikan.
E. Deskripsi
Wacana deskripsi disebut juga wacana lukisan. Wacana jenis ini menyajikan
suatu peristiwa atau objek hasil penginderaan dengan cara melukiskan, menggambarkan,
atau memerikan sehingga pembaca seperti menyaksikan, mengindra, atau mengalami
sendiri secara langsung. Penulis yang ingin menyampaikan materi secara detail melalui
penggambaran atau pemerian dapat memilih jenis wacana ini.
F. Persuasi
7
Wacana persuasi disebut juga wacana ajakan. Wacana jenis ini menyajikan
sesuatu dengan cara mengajak, memengaruhi, atau menganjurkan agar pembaca berbuat
atau bertindak sesuai dengan yang diharapkan. Apabila penulis karangan ilmia
bermaksud mengajak pembaca untuk berbuat atau melakukan sesuatu dapat
menggunakan jenis wacana ini. Dalam karangan ilmiah biasanya digunakan pada bagian
rekomendasi atau saran berdasakan suatu simpulan kajian atau temuan penelitian.
G Kepaduan Paragraf
Saling mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dala satu
paragraf.harus dibangun oleh kalimat-kalimat yang saling berpaut mendukung satu
gagasan atau pikiran utama.Kepaduan paragraf adalah kepaduan antaparngral dan
intaparagral. Kepaduan antar paragraf dalam perpaduan antapangaf akan brt esaan asan
yarg saling mendilung antaa paragal yang satu dengan paragral yang lair Sementara u
kepaduan taparga alan tetbentuk oleh keutuhanApabila dioemati, suatu wacana dibangun
oleh beberapa paragrat. Wacana yang baik adalah wacana yang dibangun oleh kepaduan
paragraf yang runtut. Keterpaduan antarparagraf dalam suatu wacana merupakan
keniscayaan dalam menyajkan argumen secara efektif Oleh karena itu, paragraf yang satu
dengan yang lain seharusnya disusun secara terpadu dan saling mengait. Selain itu,
paragraf tersebut jugaParagraf yang baik harus koheren dan kohesif. Paragraf yang
koheren adalah paragraf yang disajikan dengan kepaduan antara klimat-kalimat
pembangun paragraf tersebut. Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang dibangun oleh
kalimat-kalimat yang memiliki kesatuan utuh dan berhubungan dengan kalimat utama.
H.Kalimat Efektif
Kalimat efektif dalam karangan ilmiah adalah kalimat yang mampu dipahami
pembaca sesuai dengan maksud penulisnya. Sebaliknya, kalimat yang sulit dipahami atau
salah terpahami oleh pembacanya termasuk kalimat yang kurang efektif. Kalimat yang
efektif memiliki ciri struktur yang kompak, paralel, hemat, cermat, padu, dan logis.
Marlah kita diskusikan setiap ciri ini pada bagian berikut ini!
Kalimat berstruktur kompak, kalimat paralel, kalimat hemat, kalimat cermat, Kalimat
berpadu, Kalimat logis
8
Pilihan kata disebut juga diksi. Kesalahan dalam menggunakan diksi akan
menghasilkan kalimat tidak efektif. Apabila para penulis merasa ragu dalam memilih
kata secara tepat dalam mengungkapkan suatu maksud, sebaiknya memanfaatkan kamus.
Dalam kamus disajikan makna leksikal kata tersebut berikut pengembangan bentuknya.
Dari kamus dapat diketahui pula bentuk baku dan tidak baku dari suatu kata yang
digunakan.Berikut ini disajikan beberapa pilihan kata dengan bentuk baku dan tidak baku
yang sering dijumpai dalam penulisan karangan ilmiah. Para penulis karangan ilmiah
dapat membandingkannya dan dapat menghindari penggunaan kata yang tidak baku
dalam tulisannya.
Bahasa tulis dalam karangan ilmiah harus mencerminkan kecendekiaan. Hal ini
ditunjukkan oleh pemakainya dalam menata argumen. Permyataan yang diungkapkan
lewat bahasa disusun secara tepat, saksama, dan abstrak dengan penalaran yang logis.
Badudu (1992: 39) menyatakan bahwa bahasa ilmiah merupakan laras bahasa tersendiri
sehingga harus tersusun dengan jelas, teratur, dan tepat makna. Dengan demikian, fungsi
9
bahasa dalam tulisan imiah diharapkan dapat mengomunikasikan informasi atau pesan
ilmiah dengan menghindari kesalahan penggunaan bahasa. Hal ini berarti bahwa bahasa
tulis imiah mengemban pesan yang diharapkan akan sampai kepada pembacanya cara
lengkap dan mengena pada sasaran yang diharapkan.
D.Pertautan
E. Orisinalitas Karangan
Karangan ilmiah merupakan rangkaian argumen dan penjelas yang bertolak dari
teori maupun empirl.Karanganimiah yang bukan bertolak dari hasil renungan filosofis
merupakan pengembangan dari teori-teo yang telah diungkapkan sebelumnya oleh
penulis lain. Karangan ilmiah merupakan pengembangan pemikiran yang disusun dalam
argumen keilmuan dalam menghubungkan argumen yang satu dengan argumen yang lain
berdasarkan penalaran logis seorang penulis. Kematangan dalam menalar itulah akan
melahirkan pemikiran atau argumen baru yang berbasis pada kajian sebelumnya. Oleh
karena itu, argumen yang dilahirkan dari hasil bermalar akan selalu bertolak dari
pemikiran atau gagasan orang lain.
F. Sikap lImiah
10
(2) sikap kritis;
Karangan imiah yang paling banyak dikenal adalah laporan penelitian, laporan
kajian buku (book report, artikel (ilmiah populer), makalah (kertas kerja dan kajian),
skripsi, tesis, dan disertasi. Dalam perkembangannya jenis-jenis ini semakin bervariasi.
Adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan Bagian pendahuluan, bagian isi bagian
penutup bagian refensial, dan biografi penulis.
Abstrak
11
Untuk abstrak pada karangan ilmia, terdapat bagian yang dinamakan abstrak abstrak
disajikan pada awal karangan ilmiah sebelum bagian kata pengantar.
Kata pengantar
Dalam menuliskan karangan ilmiah kata pengantar termasuk bagian yang sering
disajikan. pada karangan ilmiah berupa artikel atau karangan ilmiah populer biasanya
bagian ini diabaikan karena teknis pembuatan yang berbeda namun dalam karangan
ilmiah jenis lain penggunaan bagian tersebut sering digunakan.
Daftar isi
Daftar isi dalam karangan ilmiah merupakan pemandu bagi pembaca yang fungsinya
sebagai petunjuk isi.
Pendahuluan
Landasan teori
Landasan teori dalam karangan ilmiah ditempatkan pada bagian kedua setelah
bagian pendahuluan. penggunaan judul bagian ini disesuaikan dengan isi utama yang
disajikan namun biasanya suatu lembaga pendidikan tinggi dianut oleh konvensi yang
sering dilakukan para penulis karangan ilmiah. pada institusi tertentu ada konvensi yang
memperdulikan bagian ini dengan landasan teori namun pada institusi yang lain ada
konvensi dalam berjudul i bagian tersebut dengan konsep teori utama dari serangkaian
teori yang disajikan pada bagian itu.
Metode penelitian
Bagian metode penelitian merupakan bagian yang penting khususnya bagi karangan
ilmiah jenis skripsi tesis dan disertasi atau laporan penelitian.
Pembahasan
Bagian pembahasan dalam karangan ilmiah merupakan bagian yang jumlahnya paling
mendominasi karangan ilmiah.
12
Bagian simpulan dan saran merupakan bagian akhir dari karangan ilmiah. Bagian ini
harus merupakan pernyataan deklaratif sebagai jawaban dari rumusan masalah.
Ada teknik penulisan jenjang, penulisan jenjang adalah nomor untuk sub judul
dalam suatu karangan ilmiah. Penulisan jenjang dalam karangan ilmiah mengikuti suatu
pola yang tetap. pola yang pertama berupa penggabungan antara akar romawi abjad dan
angka arab. Pola kedua menggunakan angka arab dengan penulisan lurus. Pola ketiga
menggunakan angka arab dengan penulisan ditekuk.
A. PENILAIAN
• Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya
ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat.
Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.
• Untuk abstrak pada karangan ilmia, terdapat bagian yang dinamakan abstrak
abstrak disajikan pada awal karangan ilmiah sebelum bagian kata pengantar.
• Dalam menuliskan karangan ilmiah kata pengantar termasuk bagian yang sering
disajikan. pada karangan ilmiah berupa artikel atau karangan ilmiah populer
biasanya bagian ini diabaikan karena teknis pembuatan yang berbeda namun
dalam karangan ilmiah jenis lain penggunaan bagian tersebut sering digunakan.
• Daftar isi dalam karangan ilmiah merupakan pemandu bagi pembaca yang
fungsinya sebagai petunjuk isi.
• Pendahuluan dalam karangan ilmiah merupakan bagian yang mengungkapkan
posisi suatu masalah dan perlunya kajian atau penelitian dilakukan yang mana
13
fungsinya untuk mengungkapkan informasi dan deskripsi tentang permasalahan
penelitian atau kajian.
• Landasan teori dalam karangan ilmiah ditempatkan pada bagian kedua setelah
bagian pendahuluan. penggunaan judul bagian ini disesuaikan dengan isi utama
yang disajikan namun biasanya suatu lembaga pendidikan tinggi dianut oleh
konvensi yang sering dilakukan para penulis karangan ilmiah. pada institusi
tertentu ada konvensi yang memperdulikan bagian ini dengan landasan teori
namun pada institusi yang lain ada konvensi dalam berjudul i bagian tersebut
dengan konsep teori utama dari serangkaian teori yang disajikan pada bagian itu.
• Bagian metode penelitian merupakan bagian yang penting khususnya bagi
karangan ilmiah jenis skripsi tesis dan disertasi atau laporan penelitian.
• Bagian pembahasan dalam karangan ilmiah merupakan bagian yang jumlahnya
paling mendominasi karangan ilmiah.
• Bagian simpulan dan saran merupakan bagian akhir dari karangan ilmiah. Bagian
ini harus merupakan pernyataan deklaratif sebagai jawaban dari rumusan
masalah.
RINGKASAN BUKU 2
BAGIAN I
B. Dasar-dasar Metode Ilmiah
Apabila diperhatikan, bagian terbesar dari kegiatan pengembangan rofesi ada pada
kegiatan karya tulis ilmiah dan memiliki angka redit yang cukup besar. Pada sisi lain,
kegiatan karya tulis ilmiah, aik hasil penelitian maupun makalah tanpa penelitian, mem-
unyai peluang yang cukup besar untuk dikerjakan oleh guru. Olch sebab itu, tak berlebihan
apabila dijclaskan secara umum lasar-dasar kegiatan penelitian ilmiah sebagai bahan dan
ataul engetahuan para guru yang berkeinginan membuat karya tulis lmiah. Dikatakan
dasar-dasar mengingat dalam uraian ini tidak diiclaskan secara spesifik dan terurai
bagaimana penelitian ilmiahi tu direncanaan, dilaksanakan, dan dilaporkan sebagaimana
mestinya. Untuk itu dianjurkan agar membaca buku Penelitian dan Penilaian Pendidikan,
CV. Sinar Baru, Bandung, 1990, dan buku Duntnan Penyusunan Karya IImiah, penerbit
14
yang sama 1989. Dalam bab ini akan dijelaskan (a) hakikat berpikir ilmiah dan penelitian
ilmiah dan (b) unsur-unsur dasar penelitian ilmiah.
Ada beberapa langkah (berpikir ilmiah) dan atau penennuan ilmiah sebagai
berikut:
15
3. Mencari data di lapangan untuk dijadikan bahan dalam usaha membuktikan
kebenaran jawaban yang telah diajukan pada langkah kedua.
4. Mengolah data dari lapangan dan menguji kebenaran jawaban sementara.
5. Menarik kesimpulan, yakni menetapkan apakah ja- waban sementara yang
diajukan pada langkah kedua diterima sebagai jawaban akhir.
Menulis karya ilmiah berbeda dengan mcmbuat tulisan atau ka- rangan pada umumnya.
Ada kaidah atau aturan-aturan penulisan karya ilmiah. Aturan terscbut menyangkut
tcknis menulis dan no- tasi ilmiah. Dalam uraian ini akan dikemukakan secara umum
kedua aturan terscbut. Dengan penjclasan atau uraian itu diharapkan para guru memiliki
gambaran bagaimana cara menulis karya ilmiah serta dapat mencrapkannya. Untuk
mcmperluas wawasan tata cara atau aturan penulisan yang lebih lengkap, di- anjurkan
agar pembaca membaca dan mcmpclajari buku-buku tentang teknik menulis karya
ilmiah.
1. Teknilk menulls.
Karya ilmiah jenis mana pun ditulis (baca ditik) dua spasi kecuali kutipan yang
panjangnya lebih dari lima baris. Pengctikan diaturl sedemikian rupa agar diperolch
hasil ketikan 4 cm dari pinggir kanan dan atas, dan 3 cm dari pinggir kiri dan bawah
(lihat gambar). Alinea baru ditik menjorok ke dalam sebanyak tujuh pukulan tik. Angka
sepuluh ke bawah harus ditulis dengan hurut kecuali menyatakan satuan seperti cm, kg,
dan ukuran lainnya. Singkatan hanya diperkenankan untuk yang telah lazim seperti sbb,
16
dst., satuan ukuran seperti kg, m, cm, dan ukuran-ukuran lainnya. Setiap halaman harus
diberi nomor dengan angka biasa (arab). Nomor halaman ditempatkan pada bagian atas
sebelah kanan kecuali halaman untuk bab baru ditempatkan di tengah bagian bawah.
Nomor halaman untuk bagian awal seperti halaman judul.
Dalam merumuskan masalah para guru hendaknya mengkaji atau mengamati praktek
pendidikan di sekolah masing-masing. Banyak aspek yang bisa digali, yaitu hasil
belajar siswa, motivasi belajar siswa, cara siswa belajar cara guru mcngajar, sistem
penilaian. yang digunakan, sikap guru terhadap mata pelajaran yang diajar- kannya,
kasus-kasus siswa di sekolah, tingkat kesulitan bahani pengajaran bagi siswa, disiplin
belajar, suasana belajar, peran buku pelajaran, peran alat peraga, dan banyak lagi aspek
kependidikan lainnya.
Data yang diperlukan guna pemecahan masalah bisa dari berbagai sumber, yakni dari
siswa, dari guru, guru pembimbing, kepala se- kolah, dokumen yang ada di sekolah,
orang tua sis wa, buku pela- aran, raport siswa, dan dari sumber lainnya. Adapun alat
untuk mengumpulkan datanya, atau instrumen, bisa menggunakan angcet, wawancara,
Observasi atau pengamatan, tes hasil belajar, daftar cek, skala sikap, skala penilaian,
sosiometri, studi kasus, studi lokumenter, dan alat-alat lainnya. Tentu saja kita harus
membaca tau mempelajari bagaimana pembuat alat-alat untuk mengum- ulkan data itu.
Untuk itu bacalah buku tentang metode penelitian.
c. Pengolahan data
Untuk mengolah data kita berpaling kepada statistika sederhana perti membuat tabel,
grafik, menghitung persen, menghitung ni- i rata-tata, menghitung simpangan baku,
korelasi, dan uji perbedan dua rata-rata. Bacalah statistika, pelajari rumus-rumusnya.
d. Peneliian bersama
17
Ada baiknya untuk tahap pertama melakukan kegiatan penelitian. secara bersama-sama
dengan rekan lain. Misalnya dua-tiga orang. guru di satu sckolah. Dengan cara ini
segala kegiatan dirumuskan. bersama-sama. Setelah ada pengalaman, barulah
melakukan kegiatan penelitian sendiri. Memang untuk dapat melakukan kegiatan
penelitian diperlukan pengorbanan sepert pengorbanan waktu. tenaga, dan biaya untuk
membeli kertas serta keperluan lainnya. Bila dilalukan secara bersama-sama,
pembiayaan akan menjadi ringan sebab dipikul bersama.
Pada akhimya perlu dikemukakan bahwa kemauan menjadi modal utama untuk
meningkatkan kemampuan. Melakukan kegiatan penelitian, apa pun hasilnya, lebih
baik dan lebih berharga dari- pada tidak melakukan apa-apa.
18
D. Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah adalah kajian atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri (dalam
hal ini di bidang pendidikan, pengajaran, bim- bingan penyuluhan, dan bidang
kependidikan lainnya) yangi disajikan dalam bentuk tulisan. Seperti halnya karya tulis
lainnya, makalah harus mengandung permasalahan yang menuntut peme cahan, adanya
prosedur atau metode pemecahan masalah, adanya hasil pemcahan masalah atau
pembahasan masalah, dan adanya. kesimpulan pembahasan. Aturan penulisan makalah
sama dengan. penulisan karya ilmiah. Berdasarkan prosedur pemecahan masalahnya,
dibedakan dua jenis makalah, yakni makalah deduktif atau makalah yang pemecahan
masalahnya didasarkan atas berpikir rasional dan atau melalui telaahan kepustakaan
dan makalah induktif atau makalah yang pemecahan masalahnya didasarkan atas
berpikir empiris melalui data dan fakta yang diperoleh daril lapangan. Para guru dan
tenaga kependidikan lainya di sekolah| paling berpeluang untuk membuat makalah
induktif mengingat pengalaman dan data yang ada di sekolah dapat digunakan untuk,
memecahkan masalah di bidang pendidikan, pengajaran, bimbing- an penyuluhan, dan
masalah lainnya.
19
disiplin serta suasana belajar. Ulasan dan kajian ter hadap persoalan tersebut berisi
pandangan, tanggapan, harapan, dan penilaian disertai saran-saran pemecahannya.
Dalam ulasan dan kajian tersebut bisa digunakan landasan teori dari berbagai
literatur dan bisa pula digunakan pengamatan yang didukung oleh data empiris dari
berbagai kasus yang ditemukan di lapangan.
PENILAIAN
• Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya
ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat.
Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.
• Untuk abstrak pada karangan ilmia, terdapat bagian yang dinamakan abstrak
abstrak disajikan pada awal karangan ilmiah sebelum bagian kata pengantar.
• Dalam menuliskan karangan ilmiah kata pengantar termasuk bagian yang sering
disajikan. pada karangan ilmiah berupa artikel atau karangan ilmiah populer
20
biasanya bagian ini diabaikan karena teknis pembuatan yang berbeda namun
dalam karangan ilmiah jenis lain penggunaan bagian tersebut sering digunakan.
• Daftar isi dalam karangan ilmiah merupakan pemandu bagi pembaca yang
fungsinya sebagai petunjuk isi.
• Pendahuluan dalam karangan ilmiah merupakan bagian yang mengungkapkan
posisi suatu masalah dan perlunya kajian atau penelitian dilakukan yang mana
fungsinya untuk mengungkapkan informasi dan deskripsi tentang permasalahan
penelitian atau kajian.
• Landasan teori dalam karangan ilmiah ditempatkan pada bagian kedua setelah
bagian pendahuluan. penggunaan judul bagian ini disesuaikan dengan isi utama
yang disajikan namun biasanya suatu lembaga pendidikan tinggi dianut oleh
konvensi yang sering dilakukan para penulis karangan ilmiah. pada institusi
tertentu ada konvensi yang memperdulikan bagian ini dengan landasan teori
namun pada institusi yang lain ada konvensi dalam berjudul i bagian tersebut
dengan konsep teori utama dari serangkaian teori yang disajikan pada bagian itu.
• Bagian metode penelitian merupakan bagian yang penting khususnya bagi
karangan ilmiah jenis skripsi tesis dan disertasi atau laporan penelitian.
• Bagian pembahasan dalam karangan ilmiah merupakan bagian yang jumlahnya
paling mendominasi karangan ilmiah.
• Bagian simpulan dan saran merupakan bagian akhir dari karangan ilmiah. Bagian
ini harus merupakan pernyataan deklaratif sebagai jawaban dari rumusan
masalah.
21
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalamar penulisan sebuah karya ilmiah kita harus memperhatikan hal-hal yang
ada didalam sebuah karya ilmiah seperti, abstract, pendahuluan, pembahasan,
kesimpulan maupun saran, dan daftar pustaka disusun secara sistematis sesuai dengan
aturan penulisan karya ilmiah tersebut. Hasil dari menulis karya ilmiah yang biasa
disebut karya tulis bermanfaat untuk melatih untuk mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif, melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber, meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis,
meningkatkan keterampilan menganalisis, dan memperoleh kepuasan intelektual. Karya
tulis juga dapat menjadi bagai bahan acuan atau penelitian lanjutan.
2. Saran
22