Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia
dan hidayah-Nya, sehingga penyusun masih diberi kesempatan untuk bisa
menyelesaikan makalah berjudul “Karangan” ini dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Menulis Akademik sekaligus memberi sedikit pengetahuan kepada para pembaca
terkait materi yang dibahas.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang besar kepada dosen pengampu
Mata Kuliah Menulis Akademik yaitu kepada Ibu Dr. Siti Samhati, M.Pd. dan Ibu
Ayu Setiyo Putri S.Pd., M.Pd., yang telah memberi arahan serta bimbingan materi
mengenai makalah ini. Ucapan terima kasih juga penyusun sampaikan kepada
rekan-rekan kelompok yang telah berkontribusi,dalam merampungkan
penyusunan makalah ini.
Pada makalah ini, tentunya penyusun menyadari masih banyaknya
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi yang disampaikan, Maka kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca, sebagai
bahan evaluasi dan dapat tersusunnya makalah yang lebih baik. Semoga makalah
ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi siapapun yang membaca,
terkhusus bagi diri kami dan teman-teman.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1. Pengertian Karangan................................................................................3
2.2. Jenis-jenis Karangan................................................................................3
2.2.1. Karangan Nonfiksi.........................................................................4
2.2.2. Karangan Fiksi...............................................................................7
2.3. Aturan Penulisan Karangan...................................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
3.1. Kesimpulan............................................................................................12
3.2. Saran......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian karangan;
2. Memahami jenis-jenis dari karangan;
3. Memahami aturan penulisan karangan;
4. Mengetahui cara membuat karangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tersebut tentunya memiliki perbedaan, dimana perbedaan itu akan dijelaskan
melalui tabel di bawah ini:
4
2. Feature
Feature dapat diartikan sebagai sebuah karangan khas
jurnalistik yang mengungkapkan fakta, peristiwa, penjelasan
riwayat terjadinya, duduknya perkara, proses pembentukannya, dan
bagaimana cara kerjanya. Pada umumnya yang hanya
dikedepankan oleh Feature adalah unsur why dan how dari sebuah
peristiwa. Di antara para ahli jurnalistik, belum adanya kesepakatan
terkait definisi feature. Hal tersebut dikarenakan para ahli
memberikan rumusan masing-masing tentang kata feature tersebut.
Adapun pembeda antara Feature dengan berita, artikel (opini), atau
analisis berita, terlihat dari ciri feature yang mengandung segi
menyentuh rasa manusiawi serta mengandung unsur sastra.
3. Laporan
Laporan berasal dari bahasa latin: reportare, reporto, yang
mrmiliki arti membawa kembali, menyampaikan, menggambarkan
titik. Pada umumnya, laporan berisi informasi tentang pelaksanaan
suatu tugas atau kegiatan tertentu dengan bahasa yang cenderung
singkat dan padat. Keterangan-keterangan lain dapat disertakan
sebagai lampiran. Titik laporan biasanya disampaikan untuk
kepentingan atau kedinasan atau organisasi tertentu. Laporan lebih
merupakan wujud pertanggungjawaban kepada pimpinan, pemberi
dana yang berfungsi sebagai pengawasan terhadap bawahan.
4. Artikel
Sebuah karangan faktual mengenai suatu masalah, tersaji
secara lengkap untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin,
ataupun lainnya disebut sebagai artikel. Artikel memiliki tujuan
untuk meyakinkan, mendidik, menawarkan problem solving atau
menghibur melalui gagasan yang sampaikan. Adapun jenis artikel,
diantaranya yaitu: artikel deskriptif, eksplanatif, prediktif, dan
perfektif.
5
5. Makalah
Makalah merupakan karya tulis yang ditulis secara sistematis,
runtut, serta analisis yang objektif dan logis, yang didalamnya
memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu.
Makalah biasanya disajikan dalam forum ilmiah atau tugas-tugas
terstruktur. Adapun sistematika penulisannya berisi pendahuluan,
terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan;
pembahasan; penutup; serta daftar pustaka. Makalah sendiri
memiliki ciri atau sifat ilmiah yaitu: objektif atau dilihat
berdasarkan fakta, sistematis, tidak memihak, dan logis. Jenis-jenis
makalah antara lain yaitu: Makalah deduktif, induktif, dan
campuran.
6. Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan suatu laporan yang ditulis
berdasarkan pemikiran dan imajinasi yang memaparkan hasil
pengkajian atau penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang. Hasil pemikiran pada karya ilmiah tersebut
tentunya sudah dilakukan uji kebenaran dan di validasi oleh orang
lain sehingga dapat diterima dan ditulis secara ilmiah. Hal senada
disampaikan oleh Nana Sudjana (2014) yang menyebutkan bahwa
karya ilmiah merupakan suatu karya tulis, yang ditulis dan
dikerjakan dengan mengacu pada tata cara ilmiah dan aturan yang
berlaku, dan tentunya telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi atau seni.
Dengan begitu, karya ilmiah dapat diartikan sebagai karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan sejumlah fakta umum,
kemudian ditulis menurut sistematika dan metodologi yang baik
dan benar. Penulisan karya ilmiah, bertujuan untuk
mengomunikasikan hal-hal tentang ilmu dengan orang lain, ditulis
secara sistematis, logis, dan didukung oleh data yang teruji
kebenarannya atau tulisannya yang mampu menjelaskan mengapa
6
dan bagaimana tentang sesuatu perkara atau fakta yang terjadi,
tidak hanya dilandasi oleh pendapat, perasaan atau kerekayasaan
belaka.
1. Prosa
Prosa adalah kata yang diambil dari bahasa Inggris, yaitu
prose. Umumnya prosa diartikan sebagai sebuah cerita rekaan
(rekayasa), dimana aspekp-aspek pada cerita seperti tokoh, alur,
tema, latar, dan pusat pengisahan lainnya ditulis berdasarkan daya
imajinasi sang pengarang. Prosa atau fiksi adalah karya naratif
yang menceritakan sesuatu, dan memiliki ciri sebagai berikut:
7
Prosa lama Prosa Modern
a. Statis, lambat perubahannya.
a. Dinamis, cepat prubahannya.
b. Istana Sentris atau bersifat
b. Mengambil kisah dari rakyat
kerajaan.
sekitar.
c. Bersifat fantastis, bentuknya
c. Penuh realitas, bentuknya seperti
seperti hikayat dan
roman, novel, cerpen dan drama,
dongeng.
dll.
d. Di pengaruhi sastra Hindu
d. Dipengaruhi sastra Barat dalam
dan Arab.
bahasa Inggris, Jepang, dll.
e. Tidak dicantumkan nama
e. Nama pencipta selalu dicantumkan.
pengarang.
2. Puisi
Sumardi menyatakan bahwa puisi merupakan karya sastra
yang dibuat dengan pemilihan kata-kata kias (imajinatif), serta
dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama
dengan bunyi yang padu. Sementara itu, Thomas Carlye secara
sederhana mendefinisikan puisi sebagai ungkapan pikiran yang
bersifat musikal. Berbeda dengan kedua pendapat itu, Rene Wellek
dan (Lafamane, 2020) mengemukakan bahwa puisi sebagai suatu
karya sastra memiliki fungsi estetika yang dominan . Sedangkan
dalam buku (Lafamane, 2020)puisi dicirikan sebagai:
a) banyak baris dalam tiap bait;
b) banyak kata dalam tiap baris;
c) banyak suku kata dalam tiap baris;
d) rima; dan
e) irama
Sementara seperti apa yang dikemukan oleh (Kosmajadi,
2015) bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi, puisi itu
adalah upaya untuk mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang
sedikit demi sedikit akan luntur karena teknologi, mengembalikan
stabilitas, kesatuan, keselarasan, serta keutuhan yang ada dalam diri
manusia.
8
3. Drama
Drama merupakan jenis karya sastra berupa karangan
berbentuk sandiwara tentang realita kehidupan, karakter, dan
tingkah laku manusia yang diilustrasikan melalui peran dan dialog
yang ditampilkan pelakon di atas panggung dalam beberapa babak.
Kata drama sendiri merupakan adaptasi dari bahasa Yunani,
“draomai” yang memiliki arti bertindak atau berbuat. Pada
umumnya, kisah dan cerita dalam sebuah drama biasnya
mengandung konflik dan emosi yang bertujuan untuk memengaruhi
orang yang melihat atau mendengarnya. pelakon (aktor atau aktris)
dalam memerankan sebuah drama adalah pelakon yang memiliki
kemampuan untuk menyajikan konflik dan emosi secara utuh.
Balthazar Vallhage mengemukakan bahwa suatu seni yang
menggambarkan alam dan sifat manusia dalam bentuk gerakan
itulah yang disebut sebagai drama. Sejalan dengan pendapat
tersebut, Ferdinand Brunetierre juga mengemukakan bahwa drama
dapat diartikan sebagai suatu karya sastra yang penyampaiannya
dilakukan melalui aksi berupa tindakan atau gerakan dan membuat
yang melihatnya memiliki keinginan. Sementara itu, Budianta, dkk.
Memberikan definisi drama sebagai karya sastra yang secara verbal
memperlihatkan adanya dialog antar tokoh.
Adapun Jenis-jenis drama dapat dibedakan berdasarkan; 1)
penyajian lakon; 2) sarana; dan 3) keberadaan naskah. Sementara
itu, beberapa karakteristik yang membedakan antara drama dan
karya sastra lain, yaitu:
1. Pada drama keseluruhan kisah disampaikan melalui dialog, baik
dialog antar tokoh, maupun bermonolog, serta dialog yang
dilakukan tokoh dengan dirinya sendiri.
2. Terdiri atas lima struktur yang berupa prolog, babak atau
episode, adegan, dialog, dan epilog.
3. Pada drama hendaklah mempunyai tokoh atau karakter yang
diperankan oleh manusia, wayang, ataupun boneka.
9
4. konflik atau ketegangan yang harus ada sebagai inti dari cerita.
5. Penampilan biasanya berlangsung selama sekitar tiga jam.
6. Dilakukan di atas panggung. Dan untuk menghidupkan suasana
panggung tersebut telah dilengkapi oleh sarana dan prasarana
pendukung.
7. Di pertunjukkan di depan penonton sebagai sarana hiburan.
10
penyampaian yang tepat. Penggunaan bahasa ini dapat disesuaikan
dengan tema dan tujuan dari karangan yang hendak dibuat.
Selanjutnya, Secara garis besar, terdapat tiga bagian dalam
karangan, yaitu:
a) Pendahuluan
Umumnya dibagian ini berisi tentang gambaran umum yang
akan disampaikan dalam karangan, serta latar belakang dipilihnya
tema karangan.
b) Isi
Pada bagian isi akan disampaikan uraian permasalahan dari tema
yang telah diangkat. Gagasan atau permasalahan yang sebelumnya
telah dituliskan dalam kerangka akan dijelaskan dengan lebih lebar,
rinci, dan mendetil. Bab isi ini biasanya akan dibagi ke dalam
beberapa sub bab lagi, disesuaikan dengan keluasan materi yang
dibahas.
c) Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan dari seluruh bahasan dalam
karangan. Tidak hanya itu, pada bagian ini biasanya juga berisi saran
yang berkenaan dengan karangan.
11
BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengertian mengenai karangan telah didefnisikan oleh para ahli pada
pokok bahasan di atas. Berdasarkan definisi yang disampaikan, dapat
disimpulkan bahwa karangan adalah suatu wujud gagasan penulis yang
dituangkan dalam bentuk tulisan melalui rangkaian kata-kata, sehingga
dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca. Selain itu, karangan terbagi
kedalam dua jenis yakni karangan fiksi dan nonfiksi.
Karangan fiksi meliputi prosa, puisi, dan drama yang telah dipaparkan
secara mendetail pada pokok bahasan diatas. Prosa pada karangan fiksi
mencakup pengertian, prosa, ciri-ciri, jenis-jenis, serta perbedaan antara
prosa lama dan prosa baru. Sedangkan pada puisi mencakup pengertian
puisi, sifat-sifat puisi, dan fungsi puisi. Selanjutnya pada drama mencakup
pengertian drama secara umum maupun pengertian menurut para ahli, ciri-
ciri drama, struktur, unsur-unsur, serta jenis-jenis drama.
Karangan nonfiksi meliputi berita, artikel, makalah, dan karya ilmiah.
Berita mencakup unsur-unsur berita, jenis dan struktur berita, feature, dan
laporan. Selanjutnya artikel mencakup jenis-jenis artikel, struktur tulisan
artikel, dan tahapan menulis artikel. Sedangan makalah mencakup jenis-
jenis makalah dan sistematika penulisan makalah. Dan yang terakhir pada
karya ilmiah mencakup pengertian, ciri-ciri, kode etik penulisan karya
ilmiah, serta langkah-langkah dalam penelitian.
Untuk memahami materi mengenai karangan ini hendaknya makalah
maupun referensi-referensi lain perlu dibaca dengan seksama dan penuh
pemahaman, agar pesan, dan manfaatnya dapat diterima dengan baik tanpa
ada kekeliruan/kesalahan dalam proses memahaminya. Sehingga ilmu yang
didapat akan lebih banyak lagi.
12
3.2. Saran
Untuk memahami materi mengenai karangan ini hendaknya makalah
maupun referensi-referensi lain perlu dibaca dengan seksama dan penuh
pemahaman, agar pesan, dan manfaatnya dapat diterima dengan baik tanpa
ada kekeliruan/kesalahan dalam proses memahaminya. Sehingga ilmu yang
didapat akan lebih banyak lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14