Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Hakikat, karakteristik, ragam bahasa, dan macam-macam Karya Ilmiah

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PKTI)

Dosen Pengampu: Rofiqotul Aini, M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Muhammad Hasan Mustofa (2121284)


2. Muhammad Husain Mustofa (2121285)
3. Muhammad Maskur Miftakhusalam (2121261)
4. Bayu Wijaya (2121258)
5. Zulmi Aulia Azhari Abbas (2121248)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID
PEKALONGAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hakikat,
karakteristik, ragam bahasa, dan macam-macam Karya Ilmiah ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pekalongan, 19 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI 1
BAB I 2
PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Pembahasan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Hakikat Karya Tulis Ilmiah 3
B. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah 3
C. Ragam Bahasa Karya Tulis Ilmiah 4
D. Macam-Macam Karya Tulis Ilmiah 5
BAB III 10
PENUTUPAN 10
Simpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai Mahasiswa kita tentu sudah sangat akrab dan mengenali mengenai karya tulis baik
dari artikel, makalah, tugas, paper, dan sebagainya. Karya tulis ini ada dua yaitu karya tulis
ilmiah dan non ilmiah. Namun, dalam makalah ini akan membbahas mengenai karya tulis ilmiah
seperti yang disebutkan diatas contohnya makalah dan artikel. Tidak sampai disitu saja kita juga
dapat mengetahui mengenai hakikat sebenarnya dari karya tulis ilmiah, dan bagaimanakah
karakteristik karya tulis ilmiah, Bahasa apa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah dan macam-
macam karya yang termasuk dari karya tulis ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat Karya tulis ilmiah?
2. Bagaimana Karakteristik Karya tulis ilmiah?
3. Ragam Bahasa apa yang digunakan dalam Karya tulis imiah?
4. Apa saja yang termasuk Karya tulis ilmiah?

C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami Hakikat dari Karya tulis ilmiah
2. Mengerti mengenai karakteristik karya tulis ilmiah
3. Mengetahui ragam Bahasa karya tulis ilmiah
4. Mengetahui macam-macam karya tulis ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Karya Tulis Ilmiah


Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu karya yang bersifat ilmiah yang disusun secara
sistematis dan metodis. Bersifat Ilmiah berarti suatu karya tulis ini memaparkan sebuah ide,
deskripsi, argument beserta solusi/pemecahan masalah yang didasarkan oleh berbagai riset dan
kajian teori/bukti empiris yang membuat pembaca dapat menelusuri atau melacak keaslian bukti
empiris maupun kajian teori yang mendukung gagasan maupun ide. Sistematis berarti bahwa
karya tulis disusun menggunakan aturan tertentu yang membuat sebuah keterkaitan anatara
bagian- bagian menjadi sangat padu dan jelas.1

Menurut Brototwijoyo karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. 2 karya tulis
ilmiah ini harus ditulis secara obejective yang artinya jujur dan akurat berdasarkan kebenaran.
Kebenaran yang dimaksdu bukan kebenaran normative namun objective berdasarkan fakta dan
data di lapangan

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah memberikan gagasan mengenai ide/argument
yang memberikan manfaat pada masyarakat, menyelesaikan tugas/persyarat untuk tingkat
pendidikan tertentu, mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah, sebagai bahan diskusi untuk
pertemuan ilmiah seperti seminar, dan menyebarluaskan hasil penelitian kepada khalayak ramai.

B. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah


Karakteristik karya tulis ilmiah dapat ditinjau minimal dari 4 aspek yaitu dari struktur
sajian, penggunaan Bahasa, komponen dan substansi, serta sikap penulis,

1. Struktur sajian
Karya tulis ilmiah secara umum terdiri dari pendahuluan (awal), inti (pokok
pembahasan) dan penutup (akhir). Pada bagian pendahuluan merupakan sebuah
penghantar menuju ke inti/pokok pembahasan yang diawali dengan kata penghantar,
1
IGAK Wardani, “Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah,” Teknik Penulisan Karya Ilmiah, 2014,hal 1.6.
2
E. Zaenal Arifin, “Penulisan Karangan Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang Benar (Pedoman Praktis Untuk
Perguruan Tinggi),” Jakarta: PT Medyatama Sarana Perkasa.∎ Karya Tulis Ilmiah 39 (1993): 2.

3
latarbelakang yang mengambarkan mengenai poko pembahasan, tujuan pembahasan, dan
mungkin lingkup pembahasan. Pada bagian inti merupkaan sajian pokok yang berisi
mengenai bebarapa bab/sub topik yang dibahas berdasarkan lingkup/rumusan masalah
pada pendahuluan. Pada bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis akan tindak lanjut gagasan.3
2. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.4
3. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup dan daftar pustaka. Artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Substansi atau materi bahasan karya ilmiah dapat mencakup segala bidang dari yang
paling kecil/sederhana ke yang paling besar/kompleks, dari lumut sampai pesawat ruang
angkasa. Oleh karena bidangnya demikian luas, substansi karya ilmiah pada umumnya
dikelompokkan sesuai dengan disiplin ilmu.5
4. Sikap penulis
Salah satu syarat karya tulis ilmiah adalah objective maka penulis juga harus
memiliki sikap objective dalam menulis/merangkai karya tulis yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.6

C. Ragam Bahasa Karya Tulis Ilmiah


Berdasarkan prinsip tata permainan bahasa, karya tulis ilmiah harus mampu mencerminkan
kebenaran ilmiah. Lebih lanjut,karya tulis ilmiah terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian
substantif (isi) dan bagian prosedural (metode)7

3
Wardani, “Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah,” 1.22-1.27.
4
Wardani, 1.32.
5
Wardani, 1.28.
6
Febri Yulika, Selvi Kasman, and Putri Khairina Masta, “Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Penulisan
Karya Tulis Ilmiah,” Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 1, no. 2 (2016): 253.
7
Wahyu Wibowo, Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah (Rikobidik Antasena, 2012).

4
Diperlukan ragam Bahasa tertentu pada kedua bagian ini supaya apa yang diungkapkan
tidak mengalami ambigu atau multi tafsir. Ragam bahasa penelitian untuk memaparkan
kebenaran ilmiah sering disebut sebagai ragam bahasa ilmiah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa diartikan variasi bahasa
menurut pemakaiannya, topik yang dibicarakan hubungan pembicara, teman bicara, dan
medium pembicaraannya.8Ragam bahasa memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu :

(1) situasi yang dihadapi

(2) permasalahan yang hendak disampaikan

(3) latar belakang pendengar atau pembaca yang dituju, dan

(4) medium atau sarana bahasa yang digunakan.

Keempat aspek dalam ragam bahasa tersebut lebih. mengutamakan aspek situasi yang
dihadapi dan aspek medium bahasa yang digunakan dibandingkan kedua aspek yang lain.9

a. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaianannya


Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu ragam
bahasa formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam bahasa nonformal. Setiap ragam
bahasa dari sudut pandang yang lain dan berbagai jenis laras bahasa digunakan tergantung
dari situasi pemakaiannya. Misalnya, ragam bahsa lisan diidentifikasikan sebagai ragam
bahasa formal, semiformal, atau nonformal. Begitu juga bahasa manjemen
diidentifikasikan sebagi ragam bahasa formal, semiformal, atau nonformal. Ragam bahasa
formal memperhatikan kriteria berikut agar bahasanya menjadi resmi.
1. Kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak kakutetapi tetap lebih
luwes dan dimungkinkan ada perubahan kosa katadan istilah dengan benar.
2. Penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara konsisten dan eksplisit.
3. Penggunaan bentukan kata secara lengkap dan tidak disingkat.
4. Penggunaan imbuhan (afiksasi) secara eksplisit dan konsisten.

8
NB:KBBI Daring,s.v."arti Ragam Bahasa", diakses 19 Februari 2023. https://kbbi.lektur.id/ragam-bahasa
9
Novi Resmini, “Penggunaan Bahasa Dalam Artikel Ilmiah,” Makalah Lokakarya Lomba Karya Tulis Mahasiswa Dan
Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat FPBS UPI 10 (2003).

5
5. Penggunaan ejaan yang baku pada ragam bahasa tulis dan lafal yangbaku pada ragam
bahasa lisan.
Berdasarkan kriteria ragam bahasa formal di atas, pembedaan antara ragam formal, ragam
semiformal, dan. ragam nonformal diamati dari hal berikut:
1. Pokok masalah yang sedang dibahas,
2. Hubungan antara pembicara dan pendengar,
3. Medium bahasa yang digunakan lisan atau tulis,
4. Area atau lingkungan pembicaraan terjadi, dan
5. Situasi ketika pembicaraan berlangsung.
Kelima perbedaan ragam bahasa di atas, dipertegas lagi dengan pembedaan
antararagam bahasa formal dan ragam bahasa nonformal yang paling mencolok adalah
sebagai berikut.
1. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti, misalnya: Saya dan gue,Anda dan lu/situ/ente.
2. Penggunaan imbuhan (afiksasi), awalan (prefiks). akhiran (sufiks), gabungan awalan dan
akhiran (simulfiks), dan imbuhan terpisah (konfiks). Misalnya:
Prefiks : menyapa-apaan,Mengopi – ngopi
Sufiks : laporan-laporin, Marahi - marahin
Simulfiks menemukan - nemuin, Menyerahkan-nyerahin
Konfiks : Kesalahan-nyalahin, Pembetulan-betulin
3. Penggunaan unsur prefiks (persuasi) lebih sering muncul dalam ragam bahasa
nonformal, seperti sih, deh, dong, kok, lho, ya kale, gitu ya.
4. Penghilangan unsur atau fungsi kalimat (S-P-O-Pel-Ket) dalam ragam bahasa nonformal
yang menganggu penyampaian suatu pesan. Misalnya,
Penghilangan subjek berdiri : Kepada hadirin harap berdiri
Penghilangan predikat. : Laporan itu untuk pimpinan
Penghilangan objek : RCTI melaporkan dari Medan.
Penghilangan pelengkap : Mereka berdiskusi dilantai II.10

10
I. Nengah Laba and Ni Made Rinayanthi, Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis Ilmiah (Deepublish,
2018) 21-23

6
b. Ragam bahasa berdasarkan mediumnya
Berdasarkan mediumnya ragam bahasa terdiri atas dua ragam bahasa,yaitu ragam bahasa
lisan ragam bahasa tulis. Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh
penuturnya kepada pendengar atau teman bicaranya. Ragam bahasa lisan ini ditentukan oleh
intonasi dalam pemahaman maknanya.
Misalnya,
(a) Kucing/ makan tikus mati.
(b) Kucing makan//tikus mati.
(c) Kucing makan tikus/mati.
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan memperhatikan
penempatan tanda baca dan ejaan secara benar. Ragam bahasa tulis dapat bersifat formal,
semiformal, dan nonformal. Dalam penulisan makalah seminar dan skripsi, penulis harus
menggunakan ragam bahasa formal sedangkan ragam bahasa semiformal digunakan dalam
perkuliahan dan ragam bahasa nonformal digunakan keseharian secara informal.
Penggunaan ragam bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah harus berupaya pada :
(1) Ragam bahasa formal,
(2) Ragam bahasa tulis,
(3) Laras bahasa ilmiah, dan
(4) Berbahasa indonesia dengan baik dan benar.11

D. Macam-Macam Karya Tulis Ilmiah


a. Artikel

Dalam istilah jurnalistik artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisnya
tentang suatu masalah atau peristiwa. Artikel dalam bidang karya tulis ilmiah merupakan
suatu yang dicanangkan termuat dalam suatu jurnal atau buku berisikan sejumlah artikel
terkait yang dibuat mengikuti kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Artikel ilmiah didapat
dari suatu pemikiran serta kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.

b. Makalah.

11
I. Nengah Laba and Ni Made Rinayanthi, Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis Ilmiah (Deepublish,
2018)23-24

7
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Umumnya,
makalah ditampilkan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di depan kelas sebagai
tugas perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan
perkuliahan lapangan. Makalah mengkaji suatu probelm atau fenomena ditulis dengan
sistematis diikuti analisis yang masuk akal dan bersifat objektif. Makalah ditulis untuk
memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri
untuk disajikan dalam forum ilmiah.

c. Kertas kerja (work paper)

Kertas kerja ini pada dasarnya mirip dengan makalah namun disusun dengan analisa
yang lebih mendalam serta tajam. Biasanya kertas kerja ditampilkan pada lokakarya dan
seminar. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau
dimentahkan oleh forum ilmiah.

d. Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa)


dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang
studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah,
tergantung panduan yang berlaku diperguruan tinggi masing-masing.

e. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1
(Sarjana). Skripsi memuat karya sistematis yang mengutarakan pendapat penulis
berlandaskan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan, atau
percobaan dilaboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam
bidang tata kerja, suatu hukum dan dalil tertentu mengenai salah satu bidang atau lebih
spesialisasinya.

8
f. Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2
(pasca sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

g. Disertasi

Disertasi disebut juga “Ph. Thesis” adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil
yang dapat dibuktikan dengan penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid)
dengan analisis yang terperinci. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinal.

h. Artikel ilmiah popular

Artikel ilmiah popular adalah artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa popular.
Artikel ini kerap dimunculkan pada media massa seperti surat kabar, majalah dan tabloid
menggunakan bahasa jurnalistik atau bahasa media. Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel
ilmiah populer tidak terkait secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel ilmiah
ditulis lebih bersifat umum untuk konsumsi publik. Disebut ilmiah populer sebab ditulis
tidak untuk kebutuhan akademik, namun untuk “disampaikan” kepada khalayak melalui
media massa.12

12
Pratomo Andi Widodo Agus, Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Nizamia Learning Center, 2018), 8.

9
BAB III

PENUTUPAN

Simpulan
Karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang disusun secara sistematis dan bersifat
ilmiah. Dengan memiliki karakteristik yang membedakan dengan karya tulis non ilmiah yaitu
dari struktur saijan yang memiliki pendahuluan, inti dan penutup, penggunaan Bahasa yang
baku, Substansinya mencakup sampai hal yang terperinci, dan sikap penulis yang harus
objective.

Ragam Bahasa karya tulis ilmiah juga harus disesuaikan dengan situasi atau mediumnya
seperti menggunakan Bahasa formal/nonformal, menggunaakn tulisan atau lisan (Diskusi),
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini diperlukan untuk berbagai macam
karya tulis ilmiah seperti makalah, skripsi, artikel, paper, dan sebagainya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agus, Pratomo Andi Widodo. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Nizamia Learning Center, 2018.
Arifin, E. Zaenal. “Penulisan Karangan Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang Benar (Pedoman
Praktis Untuk Perguruan Tinggi).” Jakarta: PT Medyatama Sarana Perkasa.∎ Karya Tulis
Ilmiah 39 (1993).
Laba, I. Nengah, and Ni Made Rinayanthi. Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis
Ilmiah. Deepublish, 2018.
Resmini, Novi. “Penggunaan Bahasa Dalam Artikel Ilmiah.” Makalah Lokakarya Lomba Karya
Tulis Mahasiswa Dan Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat FPBS UPI 10 (2003).
Wardani, IGAK. “Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah.” Teknik Penulisan Karya Ilmiah, 2014.
Wibowo, Wahyu. Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah. Rikobidik Antasena, 2012.
Yulika, Febri, Selvi Kasman, and Putri Khairina Masta. “Peningkatan Kompetensi Guru Melalui
Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.” Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 1,
no. 2 (2016).

11

Anda mungkin juga menyukai