Anda di halaman 1dari 18

PERBANDINGAN PUISI BITHAQAH HUWIYYAH KARYA MAHMOUD

DARWIS DAN PUISI AL QUDS KARYA NIZAR QOBBANI

Study Kajian Komparatif

TUGAS JURNAL
MATA KULIAH : ADAB MUQORON
Dosen Pengampu : Ika Selviana, MA.Hum.

Oleh : Faidatul Janah (1803012008)

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN AJARAN 2019/2020
PERBANDINGAN PUISI BITHAQAH HUWIYYAH KARYA MAHMOUD
DARWIS DAN PUISI AL QUDS KARYA NIZAR QABBANI

Study Kajian Komparatif

Oleh: Faidatul Janah (1803012008)


Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara, 15 A, Metro, Lampung, Indonesia
Ponsel : +6282182608357
e-mail : faidajanah07@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan guna membandingkan antara dua puisi yang
terdapat perbedaan dan persamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah
membandingkan dua puisi karya Mahmoud Darwis dan puisi karya Nizar Qabbani
yang karya puisinya sama-sama mengungkapan penderitaan yang di rasakan
masyarakat Palestina. Penelitian sastra bandingan ini membandingkan dalam segi
struktur yang terdapat dalam puisi baik dari kemiripannya ataupun study
pengaruhnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode analisis
komparatif yang mendeskripsikan perbandingan puisi pada segi struktural.

Kata Kunci: Komparatif, sastra bandingan, puisi

1. Pendahuluan
Salah satu cabang ilmu pengetahuan adalah sastra. Kata sastra berasal dari
bahasa Sansekerta, castra yang berarti tulisan. Sastra dalam arti khusus seperti yang
kita gunakan dalam konteks kebudayaan adalah ekspresi dan perasaan manusia
untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan
1
seseorang. Hingga saat ini, pengkajian sastra yang masih di perdebatkan salah
satunya yakni pengkajian sastra bandingan yang mana merupakan jalur pengkajian
sastra secara krisis dan proposional. Pengkajian sastra bandingan adalah studi karya
sastra secara jernih, professional, dan mendalam. Corstius berpendapat bahwa
setiap karya sastra adalah bagian dari himpunan dari komunitas teks sastra.2
1
Surastina, Pengantar Teori Sastra, (Yogyakarta; Elmatera, 2018),hal. 3
2
Suwardi, Metode Teori dan Aplikasi Sastra Bandingan, Universitas Negeri Yogyakarta,
2010

1
Sastra bandingan merupakan salah satu dari sekian banyak pendekatan yang
ada dalam ilmu sastra. Sastra bandingan pada awalnya adalah membandingkan
karya sastra dengan karya sastra, untuk mencari kefavoritan dan keoriginalitasan
karya. Perbandingan itu akan ditemukan karya-karya yang bertaraf nasional dan
bahkan bertaraf internasional. Karya sastra sejatinya merupakan suatu gagasan
dalam tulisan yang terkait dengan karya-karya sastra yang lainnya. Pada hakikatnya
karya sastra merupakan karya yang tidak murni melainkan abstrak. Oleh karena itu,
suatu teks tidak dapat di pahami hanya dengan satu teks, melainkan membutuhkan
teks-teks lain yang berkaitan.3 Karya sastra yang mempunyai bentuk, genre, dan
jenisnya salah satunya yakni puisi. Puisi yang mengandung makna dan tema
sebagaimana bentuk karya sastra yang lainnya, yang mana melalui makna inilah
maksud puisi disampaikan dan dipahami oleh pembaca. Apabila tidak ada makna
atau tidak bermakna maka keberadaan sebuah puisi perlu dipertanyakan. Untuk
mengkomunikasikan makna puisi kepada pembaca, maka puisi harus mmempunyai
unsur yang membangun sebuah sajak, kata dan tujuan dari pemilihan kata,
pembentukan lirik dan bait, serta rima dan irama. 4
Berbicara tentang puisi tentu tidak bisa di lupakan dari sosok penyair besar
Arab yaitu dari Palestina dan Suriah yang mengangkat puisi-puisinya hingga
terkenal dan mendunia. Mereka tak lain adalah “Mahmoud Darwis dan Nizar
Qabbani”. Mahmoud Darwis (1941-2008) dikenal sebagai penyair besar palestina
dan bangsa Arab secara umumnya. Puisi-puisinya dianggap sebagai rekaman zaman
atas apa yang tengah terjadi dan bagaimana perasaan rakyat Palestina. Pengaruh
puisi Mahmoud Darwish tak kalah dahsyatnya. Karya terbesar Mahmoud yang
diabadikan sejarah adalah teks deklarasi kemerdekaan palestina yang pernah
dibacakan oleh presiden pertama dan pemimpin pembebasan Palestina, Yasser
Arafat, tanggal 15 November 1988 silam. 5 Ia telah banyak melahirkan beberapa
karyanya hingga mampu membawanya menjadi penyair terkenal. Salah satu karya

3
Cindy Geofani,Deby Triananda, dan Erlinda Sary E, dalam jurnal Perbandingan Puisi
Doa Karya Amir Hamzah dan Puisi Doa Karya Sanusi Pane, Universitas Muhammadiyah
Malang, (16 April 2020)
4
Maryam, dalam Jurnal Perbandingan Makna dan Tema Kumpulan Puisi Chairil Anwar
dan Heru Untung Laksono, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, 2016 ,( 17 Apri
2020).
5
Fitrawan Umar, Semut Ibrahim (Jakarta:PT.Gramedia,2019),145-146

2
puisinya adalah Bithoqoh Huwiyyah. Puisi tersebut yang tak lain berisi tentang
kehidupan masyarakat Palestina. Palestina yang merupakan salah satu negara Arab
yang menjadi sorotan atas konfliknya yang berkepanjangan antara bangsa Israel.
Sedangkan Nizar Tawfiq Qabbani yang dikenal dengan nama Nizar Qabbani adalah
seorang penyair. Ia merupakan salah satu diantara orang orang terhormat didunia
sastra Arab. Ia seorang muslim yang berkebangsaan Suriah ,lahir pada tanggal 21
Maret 1923 di Damaskus .6 Pada tahun 1959, Nizar Qabbani diangkat sebagai wakil
sekertaris Kedutaan Besar China Uni Arab (UAR) Dan selama tahun 1960-an,
Nizar menghasilkan tiga puisi , yaitu `habibati’ (My Beloved), al-Rasmu bi al-
kalimati (Drawing with Words) dan Yaumiyati `Imra`atin la mubaliyai (Diary of a
Indifferent Woman). Salah satu puisinya yang berjudul Al-Quds yang menceritakan
tentang kondisi dan keadaan Palestina yang penuh dengan kepedihan dan
kesengsaraan, sehingga banyak para sastrawan menciptakan sebuah karya yang
menceritakan kondisi Palestina baik sastrawan dari Palestina itu sendiri maupun
bukan. Bentuknya pun beragam tak hanya puisi, ada novel dan juga drama.
Tema puisi Bithaqah Huwiyyah dan puisi Al- Quds yang sama-sama
menceritakan keadaan Negeri Palestina, namun dalam puisi tersebut tentunya
mempunyai sisi perbedaan di karenakan pengarangnya yang berbeda dan juga
tentunya mempunyai latar belakang dan kondisi yang berbeda dalam menciptakan
karya sastranya. Oleh karena itu, puisi tersebut akan di perbandingkan karena
mempunyai sisi kesamaan dan juga perbedaan. Sebelum peneliti menjelaskan hasil
penilitian, peneliti akan memaparkan metode dan teori dalam penelitian ini pada
bab selanjutnya.

2. Metode dan Teori


Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif yang mengambil
penelitian dari data-data dan teks dalam karya sastra tersebut.Salah satu metode
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis komparatif.
Adapun pengertian deskriptif dan analisis menurut etimologi yang berarti

6
Salma Hafizh, Skripsi:”Penerjemah Metafora Antologi Puisi `Asy’ar Kharijah `ala al-
Qanun Karya Nizar Qabbani (Metode Adaptasi)”(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018)
45

3
menguraikan.7 Metode ini di gunakan karena, pada penelitian ini akan
mendeskripsikan perbandingan antara dua puisi secara strukturalisme dan objektif.
Maka dari itu penelitian ini juga menggunakan pendekatan strukturalisme dan
objektif yang menganalisis unsur-unsur struktur karya sastra. Pendekatan
strukturalisme yang berkembang terhadap studi sastra bersifat historis komparatif
sebagaimana juga lazim berlaku dalam studi bahasa.
Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan metode perbandingan. Di
karenakan prinsip sastra bandingan adalah mempelajari gejala-gejala sastra dalam
kerangka suprasional dengan memperbandingkan unsur, aspek, atau masalah yang
terkandung dalam beberapa karya sastra sehingga tampak hubungan
keterpengaruhan masing-masing. 8 Dalam kajian sastra bandingan, ada 4 sifat yang
dapat di lakukan dalam melakukan kajian sastra bandingan. Di antaranya yaitu :
(1) Kajian bersifat Komparatif
Kajian bersifat komparatif menitikberatkan pada penelaahan teks karya
sastra yang di bandingkan seperti dilihat kemiripan antara dua karya sastra,
latar waktu dan tempatnya, serta studi pengaruhnya.
(2) Kajian bersifat Historis
Kajian bersifat historis yang memusatkan perhatian pada nilai historis
yang melatarbelakanginya antara karya sastra yang satu dengan karya satra
yang lainnya atau suatu karya sastra yang dengan masalah sosial dan
filsafat.
(3) Kajian bersifat Teoritis
Kajian bersifat teoritismerupakan kajian pada bidang konsep atau aturan
berbagai bidang kesusastraan misalnya, mengenai airan, genre, bentuk
ataupun kritik sastra.
(4) Kajian bersifat Antardisipin
Dalam kajian yang bersifat antardisipin ilmu ini membandingkan antara karya
sastra dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, agama, seni, filsasfat dan
lainnya.

7
Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, Dan Tehnik Penelitian Sastra, (Yogyakarta;
Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 53
8
Yudiono K.S, Pengkajian Kritik Sastra Indonesia,(Grasindo, 2009), hlm.61

4
Dalam penelitian sastra bandingan ini menggunakan kajian komparatif
yang membandingkan dua puisi berbeda yaitu “Bithaqah Huwiyyah karya
Mahmoud Darwis” dan “Al Quds karya Nizar Qabbani”. Tujuan metode penelitian
ini adalah mendeskripsikan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada puisi
tersebut yang peneliti akan uraikan pada bab selanjutnya.

3. Hasil Pembahasan
Berdasarkan metode penelitian, peneliti akan mendeskripsikan dua puisi
yang akan di perbandingkan yang dapat di lihat sebagai berikut:

‫بطاقة هوية— محمود درويس‬


‫سجل! أنا عربي‬
‫خمسون الف ورقم بطاقتي‬
‫وأطفال ثمانية‬
‫وتاسعهم سيأتي بعد صيف‬
‫فهل تغضب‬
‫سجل! أناعربي‬
‫وأعمال مع رفاق الكادح في محجر‬
‫وأطفالي ثمانية‬
‫أسل لهم رغيف الخبر‬
‫واألثواب والدفتر من الصخر‬
‫وال أتوسل الصدقات من بابك‬
‫وال أصغر‬
‫أمام بالط أعتابك‬
‫فهل تغضب‬
‫سجل ! أنا عربي‬
‫أنا إسم بال لقب‬
‫صبور في بالد كل مافيها‬
…‫يعيش بفورةالغضب‬
‫جذوري‬
‫قبل ميالدي الزمان رست‬
‫وقبل تفتح الحقب‬
‫وقبل السرو والزيتون‬
‫وقبل ترعرع العشب‬

5
‫أبي من أسرة المحراث‬
‫ال من سادة نجب‬
‫وجدي كان فالحا‬
‫بال حسب وال نسب‬
‫يعلمني شموخ الشمش قبل قرأة الكتب‬
‫وبيتي كوخ ناطور‬
‫من ألعواد والقصب‬
‫فهل ترضيك منزلتي‬
‫أناإسم بال لقب‬
‫سجل ! أنا عرابي‬
‫ولون الشعر فحمي‬
‫ولون العين بني‬
‫وميزاتي‬
‫على رأسي عقال فوق كوفية‬
‫وكفى صلبة كالصخر‬
‫تخمش من يالمسها‬
‫وعنواني‬
‫أنا من قرية عزالء منسية‬
‫شوارعهابال أسماء‬
‫وكل رجالهافي الحقل ةالمحجر‬
‫يحبون الشيوعية‬
‫فهل تغضب‬
‫سجل ! أنا عرابي‬
‫سلبت كروم أجدادي‬
‫وأرضا كنت أفلحها‬
‫أناوجميع أوالدي‬
‫ولم تترك لنا ولكل أحفادي‬
‫سوى هذي الصخور‬
‫فهل ستأخذها‬
‫حكوتكم كما قيال‬
‫إذان‬
‫سجل برأسي الصفحة األولى‬
‫أنا ال أكرها الناس‬
‫وال أسطو على أحد‬
‫ولكني إذا ما جعت‬
‫أكل لحم مغتصبي‬

‫‪6‬‬
‫حذار حذار من جوعي و من غضبي‬

Kartu Identitas – Mahmoud Darwis


Catat! Aku orang Arab
Dan kartu identitasku lima puluh ribu
Aku punya delapan anak
Dan yang kesembilan, akan datang setelah musim panas
Apakah engkau marah?

Catat! Aku orang Arab


Aku bekerja di tambang dengan kawan-kawan pekerja
Aku punya delapan anak
Ku dapatkan mereka sekerat roti,
pakaian dan juga buku, dari batu...
Aku tak kan meminta sedekah dari pintu-pintumu
Aku pun tak mengecilkan diriku
di lantai pinjakan tangga rumahmu.
Jadi akankah engkau marah?

Catat! Aku orang Arab


Aku punya nama tanpa gelar
yang begitu sabar di sebuah Negara
di mana orang-orangnya mudah tersulut marah akar-akarku
menancap kuat sebelum waktu terlahir,
sebelum zaman terbuka,
sebelum pinus dan zaitun,
dan sebelum rerumputan tumbuh

Ayahku..
berasal dari kaum buruh tani
bukan dari kaum berkelas

7
Dan kakekku adalah seorang petani
Tak berpendidikan dan juga tak berdarah biru
Ia mengajariku tentang kebesaran matahari
Sebelum mengajariku bagaimana membaca
Dan rumahku seperti gubuk seorang penjaga yang terbuat dari rotan
Apakah engkau puas dengan statusku?
Aku punya nama tanpa gelar

Catat!Aku orang Arab


Warna rambutku hitam pekat,
warna mataku kecoklatan,
dan ciri-ciriku:
pada bagian kepalaku ada ikatan di atas kopiah
dan di telapak tanganku keras seperti batu
dan jika di raba kan terasa kasar
Alamatku:
Aku dari desa Azla yang terlupakan
Jalan-jalannya tak bernama
Dan seluruh penduduknya di ladang dan di tempat penambangan batu
Akankah engkau marah?

Catat! Aku orang Arab


Engkau curi-curi anggur milik nenek moyangku
dan juga tanah yang dulu kugarap dengan anak-anakku
dan engkau tak meninggalkan untuk kami dan
juga untuk semua cucu-cucuku
kecuali hanya bebatuan-bebatuan itu
maka apakah Negara kalian kan membawanya juga
seperti yang telah di katakan?

Oleh karena itu!


Catat! Aku orang Arab

8
‫‪Aku tak membenci orang-orang‬‬
‫‪Dan tak pula mengganggu seorang pun‬‬
‫‪Tapi.. jika aku lapar‬‬
‫‪Aku kan makan daging para perampas‬‬
‫‪Hati-hati.. hati-hati.. Dari kelaparanku, dan juga kemarahanku‬‬

‫القدس –نيزار قبا ني‬


‫بكيت ‪ ..‬حتى انتهت الدموع‬
‫صليت ‪ ..‬حتى ذابت الشموع‬
‫ركعت‪ ..‬حتى ملني الركوع‬
‫سألت عن محمد ‪ ,‬فيك وعن يسوع‬
‫يا قدس‪ ,‬يا مدينة تفوح أنبياء‬
‫يا أقصر الدروب بين األرض والسماء‬
‫يا قدس‪ ,‬يا منارة الشرائع‬
‫يا طفلة جميلة محروقة األصابع‬
‫حزينة عيناك‪ ,‬يا مدينة البتول‬
‫يا واحة ظليلة مرابها الرسول‬
‫حزينة حجارة الشوارع‬
‫حزينة ماذن الجوامع‬
‫يا قدس‪ ,‬يا جميلة تلتف بالسواد‬
‫من يقرع األجراس في كنيسة القيامة؟‬
‫صبيحة األحد‬
‫من يحمل األلعاب لألوالد؟‬
‫في ليلة الميالد‬
‫يا قدس‪ ,‬يا مدينة األحزان‬
‫يا دمعة كبيرة تجول في األجفان‬
‫من يوقف العدوان ؟‬
‫عليك‪ ,‬يا لؤلؤة األديان‬
‫من يغسل الدماء عن حجارة الجذران؟‬
‫من ينقذ اإلنجيل ؟‬
‫من ينقذ القرأن ؟‬
‫من ينقذ المسيح ممن قتلوا المسيح؟‬
‫من ينقذ اإلنسان ؟‬
‫يا قدس ‪ ..‬يا مدينتي‬

‫‪9‬‬
‫ يا حبيبتي‬.. ‫يا قدس‬
‫ سيزهر الليمون‬..‫ غدا‬.. ‫غدا‬
‫وتفرح السنابل الخضراء والزيتون‬
‫وتضحك العيون‬
‫وترجع الحمائم المهاجرة‬
‫إلى السقوف الطاهرة‬
‫ويرجع األطفال يلعبون‬
‫ويلتقي األباء والبنون‬
‫على رباك الزاهرة‬
‫ يا بلد السالم والزيتون‬,‫يا بلدي‬

Yerussalem—Nizar Qabbani
Aku menangis hingga air mataku mongering
Aku berdoa hingga lilin-lilin padam
Aku bersujud hingga lantai retak
Aku bertanya, tentang Muhammad dan Yesus
Yerussalem, O kota nabi-nabi
Jalan pintas, antara surga dan bumi.

Yerussalem, kota seribu menara


Seorang gadis cilik yang cantik dengan jari-jari terbakar
Kota sang perawan, matamu terlihat murung.
Oh bayangan yang dilewati sang Nabi
bebatuan jalananmu bersedih
menara-menara masjid pun murung.
Kota yang dilaburi warna hitam,
Siapa yang akan menyembunyikan
lonceng-lonceng makam suci
pada hari minggu pagi?
Siapa yang akan memberi mainan bagi anak-anak
pada perayaan natal?

Kota penuh duka,

10
O, air mata yang sangat besar
Bergetar di kelopak matamu,
Siapa yang akan berdiri pada peperangan?
Kepadamu mutiara kedua agama
Siapa yang akan mencuci darah pada batu kerikil?
Siapa yang akan menyelamatkan Injil?
Siapa yang akan menyelamatkan Quran?
Siapa yang akan menyelamatkan Kristus?
Siapa yang akan menyelamatkan manusia?

Yerussalem, kotaku tercinta


Esok pepohonan lemonmu akan berbunga
Batang dan cabangmu yang hijau
tumbuh dengan gembira dan matamu berseri-seri
merpati-merpati yang bermigrasi
akan kembali ke atap-atapmu yang suci
dan anak-anak akan kembali bermain
orang tua dan anak-anak akan bertemu di jalananmu yang berkilauan
Kotaku, kota zaitun dan kedamaian.

Di dalam suatu karya sastra mempunyai unsur-unsur baik instrinsik


maupun ekstrinsik dan tentunya antara karya sastra yang satu dengan yang lainnya
mempunyai sisi yang sama juga berbeda yang akan peneliti bandingkan.
a. Tema (sense)

- Perbedaan dalam puisi ‫بطاقة هوية‬ dan puisi ‫القدس‬ salah satunya adalah

terletak pada tema yang di dalam puisi ‫بطاقة هوية‬ lebih menekankan rasa
nasionalisme yang dapat di ketahui dari beberapa kalimat yang menunjukkan
dan menjelaskan biodata dirinya yang di ulang hingga beberapa kali pada
setiap bait puisi yang terdapat asal keluarganya, ciri-ciri tubuhnya, hinggan
alamat desanya. Sebagaimana dalam kutipan bait-bait berikut ini

‫سجل! أنا عربي‬


‫ورقم بطاقتي خمسون الف‬

11
Catat!Aku orang Arab
Dan kartu identitasku lima puluh ribu

‫سجل! أناعربي‬
‫وأعمال مع رفاق الكادح في محجر‬
Catat! Aku orang Arab
Aku bekerja di tambang dengan kawan-kawan pekerja

Sedangkan pada puisi ‫القدس‬ lebih menunjukkan tema religi pada puisinya
yang penyair lebih menekankan pada dua agama yang di tuju yakni
Muhammad(Islam) dan Yesus(Kristen), yang dapat di ketahui dari kutipan
berikut ini

‫ فيك وعن يسوع‬, ‫سألت عن محمد‬


‫ يا مدينة تفوح أنبياء‬,‫يا قدس‬
Aku bertanya, tentang Muhammad dan Yesus
Yerussalem, O kota nabi-nabi
- Persamaan dalam kedua puisi ini yakni sama-sama mengungkapkan
kesedihan serta kesengsaraan yang di alami masyarakat Palestina atas
penindasan yang dilakukan oleh kaum Israel. Kedua puisi ini merupakan
perlawanan non fisik yang mana penyair hanya menggambarkannya lewat
bait-bait puisi.
b. Feeling

- Perbedaan feeling yang terdapat dalam puisi ‫بطاقة هوية‬ dan puisi ‫القدس‬
yakni dalam puisi ‫بطاقة هوية‬ penyair merasa bahwa dirinya bisa melawan
kaum Israel dengan memberi peringatan yang terdapat pada bait terakhir puisi
sebagaimana dalam kutipan bait tersebut:

‫ولكني إذا ما جعت‬


‫أكل لحم مغتصبي‬
‫حذار حذار من جوعي و من غضبي‬
Tapi.. jika aku lapar
Aku kan makan daging para perampas
Hati-hati.. hati-hati.. Dari kelaparanku, dan juga kemarahanku

12
Sedangkan pada puisi ‫ القدس‬penyair merasa bahwa dirinya yakin dan
semangat bahwa mereka mampu bangkit kembali, ungkapan tersebut terdapat
pada bait terakhir dalam puisinya, sebagaimana kutipan bait berikut ini:

‫ سيزهر الليمون‬..‫ غدا‬.. ‫غدا‬


‫وتفرح السنابل الخضراء والزيتون‬
‫وتضحك العيون‬
‫وترجع الحمائم المهاجرة‬
‫إلى السقوف الطاهرة‬
‫ويرجع األطفال يلعبون‬
‫ويلتقي األباء والبنون‬
‫على رباك الزاهرة‬
‫ يا بلد السالم والزيتون‬,‫يا بلدي‬
Esok pepohonan lemonmu akan berbunga
Batang dan cabangmu yang hijau
tumbuh dengan gembira dan matamu berseri-seri
merpati-merpati yang bermigrasi
akan kembali ke atap-atapmu yang suci
dan anak-anak akan kembali bermain
orang tua dan anak-anak akan bertemu di jalananmu yang berkilauan
Kotaku, kota zaitun dan kedamaian.
- Persamaan dalam segi feeling yang terdapat pada puisi tersebut yaitu sama-
sama mengisahkan negeri Palestina yang seakan penyair menggambarkan
kepedihan dan kesengsaraan yang di rasakan masyarakat Palestina.
c. Gaya bahasa
- Perbedaan gaya bahasa yang di gunakan di dalam kedua puisi ini adalah yang

berkaitan dengan majas. Di dalam puisi ‫بطاق………ة هوية‬ tidak banyak


menggunakan perumpamaan dalam mengungkapkan di tiap-tiap bait puisi. Di
dalam puisi ini hanya menggunakan kata-kata yang mendeskripsikan dirinya,

sedangkan dalam puisi ‫ الق………دس‬terdapat kata perumpamaan dalam

mengungkapkan puisinya. Dalam puisi ‫ القدس‬terdapat majas hiperbola yang


mengungkapan sesuatu dengan kesan berlebih, sebagaimana dalam kutipan
bait puisi sebagai berikut:

13
‫ حتى انتهت الدموع‬.. ‫بكيت‬
‫ حتى ذابت الشموع‬.. ‫صليت‬
‫ حتى ملني الركوع‬..‫ركعت‬
Aku menangis hingga air mataku mengering
Aku berdoa hingga lilin-lilin padam
Aku bersujud hingga lantai retak

Selain menggunakan majas hiperbola, dalam puisi ‫ القدس‬juga menggunakan


majas metafora yang di gunakan sebagai kiasan-kiasan dalam
mengungkapkan, sebagaimana kutipan bait puisi sebagai berikut:

‫ يا منارة الشرائع‬,‫يا قدس‬


‫يا طفلة جميلة محروقة األصابع‬
‫ يا مدينة البتول‬,‫حزينة عيناك‬
‫يا واحة ظليلة مرابها الرسول‬
‫حزينة حجارة الشوارع‬
‫حزينة ماذن الجوامع‬
‫ يا جميلة تلتف بالسواد‬,‫يا قدس‬
Yerussalem, kota seribu menara
Seorang gadis cilik yang cantik dengan jari-jari terbakar
Kota sang perawan, matamu terlihat murung.
Oh bayangan yang dilewati sang Nabi
bebatuan jalananmu bersedih
menara-menara masjid pun murung.
Kota yang dilaburi warna hitam,
- Persamaan dalam segi gaya bahasa yang terdapat pada kedua puisi tersebut
adalah menggunakan majas repitisi yang mengulang-ulang kata sebagai
bentuk penegasan dalam kalimat.
d. Asal Negara dan Bahasa
- Perbedaan penyair dari suatu karya sastra juga memungkinkan perbedaan asal

Negara. Puisi ‫بطاقة هوية‬ merupakan karya Mahmoud Darwis. Penyair dan
penulis besar yang berasal dari Palestina. Karya-karya puisi beliau banyak
yang mengungkapkan kepatriotisme dan masalah politik.9 Sedangkan puisi

‫ الق…دس‬yang merupakan karya Nizar Qabbani. Beliau merupakan penyair


9
Ibid5

14
Nasional yang berasal dari Syuriah, Damaskus. Puisi-puisi karyanya
sebenarnya banyak yang mengisahkan romantisisme, namun beliau juga tak
jarang menciptakan karya sastra yang bertema nasionalisme.10
- Persamaan dalam kedua puisi ini yakni dalam segi bahasa yang merupakan
bahasa Arab karena kedua penyair tersebut merupakan Penyair besar di dunia
Arab.
e. Amanat
Amanat dalam kedua puisi tersebut yakni penyair sama-sama
mengungkapkan penderitaaan dan kesengsaraan yang dialami oleh masyarkat
Palestina yang tiada hentinya atas kejajahannya dari kaum bangsa Israel.
Namun masyarakat Palestina tetap tegar dan kuat untuk tetap beriman dan
beribadah di negerinya yang terus menerus di siksa Kaum Israel.

4. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa karya sastra
mempunyai banyak macam salah satunya adalah puisi. Puisi merupakan suatu
karya sastra yang di dalamnya terdapat banyak ungkapan yang di sampaikan oleh
pengarang atau penyair sesuai kaidah-kaidah yang terdapat dalam puisi. Di dalam
puisi juga mempunyai struktural yang akan membentuk puisi baik dari gaya bahasa,
tema, feeling ataupun amanatnya. Karya sastra juga mempunyai kajian sastra
banding salah satunya sastra bandingan puisi. Sastra bandingan atau yang di sebut
juga Adab Muqoron dalam bahasa arabnya, mempunyai beberapa kajian dalam
mengkajinya salah satunya yakni kajian Komparatif, yang kajian ini di gunakan
peneliti dalam membandingan dua puisi pada penelitian ini. Kedua puisi tersebut

adalah puisi ‫بطاقة هوية‬ karya Mahmoud Darwis dan puisi ‫ القدس‬karya Nizar
Qabbani. Dari kedua puisi tersebut sama-sama menceritakan keadaan negeri
Palestina namun dalam karya sastra yang berbeda Pengarang tentu mempunyai sisi
perbedaan baik dari latar belakang penyairnya ataupun dari sudut pandang
pemikiran penyair. Dari hal itulah yang menarik peneliti untuk mengkaji sastra
bandingan pada kedua puisi tersebut.

10
Ibid6

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Geofani Cindy, dkk. 2020. Perbandingan Puisi Doa Karya Amir Hamzah dan
Puisi Doa Karya Sanusi Pane. Universitas Muhammadiyah Malang.

Hafizh Salma .2018. Penerjemah Metafora Antologi Puisi `Asy’ar Kharijah `ala
al-Qanun Karya Nizar Qabbani (Metode Adaptasi). UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

K.S,Yudiono. 2009. Pengkajian Kritik Sastra Indonesia. Grasindo.

Kutha Ratna, Nyoman. 2008. Teori, Metode, Dan Tehnik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maryam. 2016. Perbandingan Makna dan Tema Kumpulan Puisi Chairil Anwar
dan Heru Untung Laksono. Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang.

Surastina. 2008. Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta: Elmatera.

Suwardi. 2010. Metode Teori dan Aplikasi Sastra Bandingan. Universitas Negeri
Yogyakarta.

Umar Fitrawan. 2019. Semut Ibrahim Jakarta: PT.Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai