KALIMAT
Disusun Oleh :
Alif Abd. Dhohir Lubis (22130213979)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MOCH. SROEDJI JEMBER
2023
I
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Moch. Sroedji Jember
II
MOTO
III
PERSEMBAHAN
Pertama saya ucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatnya sehinga saya bisa menyelesaikan tugas karya ilmiah
dengan baik. Semua ini saya persembahkan untuk kedua orang tua, istri dan anak-anak
yang telah mendukung sepenuhnya.
Terima Kasih
IV
ABSTRAK
V
PRAKATA
Penyusun
VI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... I
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... II
HALAMAN MOTTO......................................................................................... III
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... IV
HALAMAN ABSTRAK.................................................................................... V
PRAKATA.......................................................................................................... VI
DAFTAR ISI ....................................................................................................... VII
BAB I. PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... .1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah......................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan Makalah....................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kalimat .................................................................................................. 3
2.2 Karangan Ilmiah .................................................................................... 4
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 8
3.2 Jenis Penelitian .......................................................................................10
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................10
3.4 Alat dan Bahan ...................................................................................... 11
3.5 Data dan Sumber Data ........................................................................... 11
3.6 Teknik Mengumpulkan Data ................................................................. 11
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................. 12
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Definisi Kalimat ....................................................................................14
4.2 Jenis – Jenis Kalimat .............................................................................15
4.3 Unsur – Unsur Kalimat .........................................................................18
4.4 Kalimat Yang Baik dan Efektif ............................................................ 22
BAB V. KESIMPILAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................24
5.2 Saran .....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................25
VII
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami
terlebih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah
tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan
tersebut. Kalimat yang baik akan menghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang
baik dan padu akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik serta enak dibaca.
I
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi kalimat ?
2. Ada berapa jenis kalimat ?
3. Apa saja unsur – unsur yang ada pada kalimat ?
4. Bagaimana menyusun dan mengenal sebuah kalimat yang baik dan efektif ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kalimat
Tarmini (2012: 49) menyatakan kalimat ialah untai berstruktur dari kata-
kata. Alwi (2000: 311) menyebutkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa
terkecil dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Jika kita ingin meyakinkan dan menyenangkan mitra tutur dalam berbahasa
kita harus pandai membentuk kalimat yang tepat sasaran, karena dengan
menggunakan kalimat yang baik, benar, dan jelas akan mempermudah kita
berkomunikasi dengan orang lain dan tentu kita juga harus mahir dalam
menyusun kalimat menggunakan kata-kata. Demikian pula dengan mahasiswa,
mereka akan cepat memahami perintah-perintah dalam soal ujian dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Bahasa merupakan sistem lambang
bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
3
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (KKBI, 2008: 116). Tanpa
bahasa segala kegiatan dalam masyarakat akan terhenti. Hal ini berkenaan
dengan fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, bahasa
yang digunakan hendaknya bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti,
yakni bahasa yang menimbulkan interaksi bagi pendengar atau pembaca. Agar
ide yang disampaikan dapat diterima pembaca atau pendengar, hendaknya
kalimat yang digunakan adalah kalimat yang efektif
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain
yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain
dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
4
2. Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan
yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai
hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu,
yang disusun dengan menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan
sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat dipertanggungjawabkan
keilmiahannya.
3. Jones
Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan untuk
masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah
tinggi.
4. Hery Firman
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang
dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian yang
telah dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika
keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian
awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
5
Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk
pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin
dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Faktual objektif berarti ada faktanya dan sesuai dengan objek yang diteliti.
Kesesuaian itu harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Objektif juga
mengandung pengertian adanya sikap jujur dan tidak memihak, serta memakai
ukuran umum dalam menilai sesuatu, bukan ukuran subjektif (selera
perseorangan) .
6
Metodik berarti menggunakan metode atau cara tertentu dengan
langkahlangkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
Pakar yang lain, Surakhmad (1978 :12), juga mengatakan bahasa adalah
medium terpenting di dalam karangan. Diingatkannya, apabila bahasa yang
dipakai kurang cermat, karangan bukan saja sukar untuk dipahami, tetapi juga
mudah menimbulkan salah pengertian. “Bahasa karangan yang kacau
menggambarkan kekacauan pikiran pengarangnya,” tambahnya.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Data yang reliabel belum tentu valid dan data yang obyektif belum tentu
valid. Untuk memperoleh data yang valid, reliabel, dan obyektif dalam
penelitian kuantitatif, maka instrument penelitiannya harus valid dan reliabel,
maksudnya pengumpulan data dilakukan dengan cara yang benar pada sampel
yang representatif (mewakili populasi yang diteliti). Sedangkan untuk penelitian
kualitatif, untuk memperoleh data yang valid dan reliabel, peneliti harus
menjadi human instument yang baik, mengumpulkan data secara triangulasi dari
berbagai sumber data yang tepat , dan melakukan pengujian keabsahan data.
Untuk penelitian kombinasi, agar memperoleh data yang valid, reliabel, dan
obyektif maka cara yang digunakan adalah dengan menggabungkan cara/metode
yang dilakukan dalam metode kuantitatif dan kualitatif.
9
bertolak dari data,memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelasan ,dan
berakhir dengan satu teori. Alasan dipilihnya penelitian jenisini karena peneliti
ingin memahami dan apa itu bahasa ragam ilmiah.
10
3.4 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penulisan atau pembuatan karya tulis Ilmiah
ini berupa:
Pulpen
Flashdisk
Laptop
Perangkat mouse
Web boser
Bahan penelitian yang digunakan oleh penulis mencangkup hasil
pencairan bahan refensi dari blog internet.
11
sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif.
3.6.1 Studi Pustaka
Penelitih inijuga melakukan pencairan data melalui Sumber-sumber
tertulis untuk memperoleh informasi :
1. Studi Literatur
Dalam studi literatur ini penulis menganut sistem kepustakaan terbuka dimana
dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan bacaan mengenai
masalah-masalah yang diteliti. Studi literatur sebagai teknik pengumpulan data
kualitatif dilakukan dengan cara menelusuri dokumen penting yang dianggap
berkaitan dengan fokus penelitian. Teknik ini disebut juga studi kepustakaan.
Data yang diperoleh dari studi kepustakaan bisa berupa teks atau gambar.
Dokumen yang menjadi sumber data tak melulu teks-teks akademik seperti
buku, laporan riet, policy brief, atau jurnal, tapi bisa juga, pamflet, spanduk,
kartu nama, dan laporan jurnalistik.
12
disusun secara sistematis dan mudah dipahami, sehingga memberikan
kemungkinan menghasilkan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif bisa
berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan
ataupun bagan. Melalui penyajian data tersebut, maka nantinya data akan
terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin
mudah dipahami.
3.7.3 Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam
teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap
mengacu pada tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari
makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau
perbedaan untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang
ada.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
3) Alwi dkk., (2000:311)
Kalimat menurut Alwi dkk., (2000:311) menyatakan bahwa, “Dalam wujud
tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda,
diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya
perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.
4) Dardjowidojo (1988: 254)
Kalimat menurut Dardjowidojo (1988: 254) merupakan bagian terkecil dari
suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasaan.
5) Slamet Muljana (1969)
Kalimat menurut Slamet Muljana (1969) adalah kalimat sebagai keseluruhan
pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang
bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
15
konjungsi dan, tetapi, serta, atau, dan sedangkan. Berikut contoh jenis
kalimat majemuk setara:
Santi menjahit baju dan Yuli membuat jus.
Winda makan soto ayam, tetapi David makan ayam bakar.
- Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas induk kalimat
dan anak kalimat atau istilah lain dalam linguistik adalah klausa utama dan
klausa subordinatif. Pada jenis kalimat ini induk kalimat (klausa utama)
dapat berdiri sendiri, sedangkan anak kalimat (klausa subordinatif) tidak
bisa. Oleh karena itu, anak kalimat sangat bergantung dengan induk kalimat
agar dapat memberikan infronasi yang jelas.
Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat:
o Supriyanto tetap berangkat meskipun hari telah gelap.
Supriyanto tetap berangkat - (induk kalimat), meskipun - (konjungsi), hari
telah gelap - (anak kalimat)
o Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus.
Ketika hujan turun - (anak kalimat), Hermawan masih berada di atas bus -
(induk kalimat).
16
Bagaimana keadaan kamu sekarang?
Kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaan rumah?
c. Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif)
Kalimat perintah adalah kalimat yang berfungsi memberikan perintah untuk
melakukan sesuatu. Ciri-ciri dari kalimat perintah di antaranya (1) berisi
perintah, (2) intonasinya perintah (agak naik), (3) tanggapannya bentuk
perbuatan (tindakan), (4) kalimatbini diakhiri tanda baca seru (!).
Contoh :
Segera rapikan kamarmu!
Ayo kita berangkat sekarang!
d. Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan
perasaan. Ada beberapa ciri dari jenis kalimat seruan, di antaranya bernotasi
tinggi dan diakhiri dengan tanda baca seru. Berikut contoh kalimat seruan :
Wah, kamu hebat sekali!
Hore, kita menang!
17
3. Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya
a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan tindakan.
Adapun ciri-ciri yang dapat kenali dari kalimat aktif, yaitu memiliki
imbuhan me-atau ber- dan memiliki pola kalimat S-P-O atau S-P-O-K.
Contoh :
Maryam membeli buah-buahan.
Afifah sedang makan di restoran.
Hal lain yang perlu kamu ketahui bahwa kalimat aktif diklasifikasikan
menjadi 2, di antaranya.
- Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dapat diikuti atau disisipi
oleh unsur objek. Dalam kalimat aktif transitif biasanya menggunakan
imbuhan me– pada. Selain itu, kalimat ini dapat diubah menjadi kalimat
pasif. predikatnya:
Para petani menanam sayur.
Ibu membawa oleh-oleh dari Bandung.
- Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat disisipi
dengan unsur objek. Kalimat ini menggunakan predikat yang berimbuhan
ber-. Kalimat ini pun tidak bisa diubah menjadi bentuk kalimat pasif:
Kakak bermain di depan rumah.
Salsa kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras.
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang unsur subjeknya diberikan suatu tindakan
atau pekerjaan. Imbuhan yang biasanya terdapat dalam kalimat ini, yaitu di-,
ter-, ke-an, atau ter-kan. Jenis kalimat ini diikuti oleh kata depan oleh:
Risma diantar oleh Ami.
Aku kelelehannya menunggunya.
18
1. Subjek
Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat berupa nama orang,
hewan, benda, sapaan, dan lain-lain. Subjek pada umumnya bersifat nomina
(kata benda), tetapi pada beberapa kalimat ada yang berkategori lain.
Ciri mendasar dari subjek adalah dapat menjadi jawaban atas pertanyaan “apa /
siapa + (yang) + predikat / unsur kegiatan”.
Contoh : Ayah membaca koran.
Manakah subjeknya ? Dalam mencari subjeknya bisa kita terabkan polanya,
yaitu “siapa yang membaca ?” jawabanya adalah Ayah, berati Ayah adalah
subjek.
Subjek tidak terpatok pada satu kata dan kelas kata nomina saja, tetapi bisa
berupa frasa, klausa atau verba.
2. Predikat
Predikat menurut KBBI berarti bagian kalimat yang menandai apa yang
dikatakan oleh pembicara tentang subjek, bisa juga diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan oleh subjek.
19
Cara menentukan predikat adalah biasanya predikat ditentukan dari jawaban atas
pertanyaan “mengapa / bagaimana + subjek (unsur pelaku)”
Contoh : Ayah membaca koran.
Manakah predikatnya ? Dalam mencari predikatnya bisa kita terabkan polanya,
pelaku dari kalimat diatas adalah ayah, dan predikatnya adalah jawaban dari
pertanyaan “bagaimanakah ayah ?” jawabanya adalah membaca, berati
membaca adalah pedikat.
Predikat merupakan unsur pusat dari sebuah kalimat, hanya dengan satu kata
saja sudah bisa menjadi kalimat apabila fungsinya adalah pedikat yang berupa
kata kerja, contoh dalam kata “pergi !”, “keluar !”, “cepat !” itu sudah bisa
dikatakan sebagai kalimat imperatif atau kalimat perintah.
20
3. Objek dan Pelengkap
Dalam urutan kalimat, objek dan pelengkap berada setelah predikat. Objek
adalah nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa. Predikat yang
berupa verba transitif kebanyakan berawalan “Me-“, seperti dalam kata
menggoreng, menerima, menanyakan, dan menemukan. Apabila kata-kata
tersebut dibuat kalimat, maka membutuhkan objek untuk membuat kalimatnya
menjadi lengkap.
Contoh : Ibu menggoreng.
Dalam kalimat tersebut belum sempurna karena hanya terdapat subjek (ibu) dan
predikat (menggoreng), maka diperlukan objek agar kalimat tersebut sempurna,
mungkin taruhlah kata “ikan” sebagai objek, maka kalimat tersebut akan
sempurna menjadi “Ibu menggoreng ikan”.
Ciri – Ciri Objek :
o Berada di belakang Predikat
o Dapat menjadi Subjek dalam kalimat pasif
Contoh : Tim SAR telah menemukan dua korban kapal tenggelam.
Kata “menemukan” merupakan verba transitif (kata kerja), berarti “dua korban
kapal tenggelam” merupakan objek.
Lalu diubah menjadi kalimat pasif : Dua korban kapal tenggelam telah
ditemukan (oleh) tim SAR.
“Dua korban kapal tenggelam” yang sebelumnya objek, menjadi subjek, dan
kata “ditemukan” merupakan verba pasif.
21
4. Keterangan
Keterangan adalah kata atau kelompok kata yang menerangkan bagian kalimat,
unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang sesuatu dalam
kalimat, seperti keterangan waktu, tempat, sebab, cara dan tujuan. Keterangan
bisa berupa kata dasar, kelompok kata (frasa), atau anak kalimat (klausa).
a. Contoh keterangan berupa kata dasar : Adik bermain bola kemarin.
Kata “Kemarin” merupakan kata dasar, dan masuk dalam kelompok
keterangan waktu.
b. Contoh keterangan berupa frasa : Pak Amir melepas kepergian anaknya
dengan linangan air mata.
“Dengan linangan air mata” merupakan kelompok kata (frasa), yaitu
keterangan cara, ditandai dengan kata “dengan”.
c. Contoh keterangan berupa klausa : Karena tidak bisa menunjukkan tanda
pengenal, beberapa pengunjung klub dibawa petugas ke kantor polisi.
“Karena tidak bisa menunjukkan tanda pengenal” merupakan klausa yang
masuk keterangan sebab.
Ciri Keterangan : Letaknya dapat dipindah-pindah SPOK, KSPO, SKPO.
Contoh : Eva membuat lima kue dengan bahan itu (SPOK). Dengan bahan itu
Eva membuat lima kue (KSPO). Eva dengan bahan itu membuat lima kue
(SKPO).
22
Contoh kalimat yang benar dan efektif
Agar lebih paham tentang cara menulis kalimat, berikut adalah contoh
kalimat yang benar dan efektif sebagai bahan pembelajaran :
Sekolah membagikan buku gratis kepada para siswa
Erika menyiram bunga di taman belakang rumah
Dilla membaca novel karya Leila S. Chudori di kamar
Kepala Sekolah menyampaikan pidato saat upacara bendera
Rani menulis surat untuk neneknya di kampung
Dari contoh di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada pemborosan kata pada
kalimat tersebut. Selain itu, terdapat unsur pokok seperti subjek dan predikat
pada setiap kalimatnya. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa kalimat di atas
termasuk contoh kalimat efektif.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa agar dapat memahami materi pembelajaran ada
baiknya kita belajar secara tatap muka agar materi yang di sampaikan bisa di
terima dengan baik dan benar.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/perekonomian-
indonesia/kelompok-2-kalimat-dan-kalimat-efektif-dalam-karya-ilmiah/13858045
https://tambahpinter.com/jenis-jenis-kalimat/
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/
http://www.academic.ibs.ac.id/admin/download/METODE%20PENULISAN.pdf
https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-
penelitian/#:~:text=Menurut%20Sugiyono%20Pengertian%20metode%20penelitian,ma
nusia%20(Sugiyono%3A%202012).
https://kumparan.com/berita-update/cara-membuat-kalimat-yang-benar-dan-efektif-
sesuai-kaidah-bahasa-1wHGP5BJRGb/full
http://digilib.unila.ac.id/5860/119/BAB%20II.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=G19i4YiHRJs
https://www.youtube.com/watch?v=WvleYnERW20
https://www.youtube.com/watch?v=188TTTJzwww
https://www.youtube.com/watch?v=hwIRGg78jGA
25