1.PENDAHULUAN
PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah
Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957
dengan nama PT.PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi
PN.PERMINA dan telah merger dengan PN.PERTAMIN, tahun 1968 namanya berubah
menjadi PN.PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang-Undang No.8 Tahun 1971
sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
1.Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan
turunannya.
2.Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat
pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah
mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.
3.Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk
lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
4.Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi
menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan
usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.
3.PERMASALAHAN
Perubahan yang terjadi pada perusahaan PERTAMINA didorong dari situasi eksternal
yaitu dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada
tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan gas Bumi dan PP No. 35 Tahun 2004
yang mengisyaratkan adanya pemisahan usaha migas hulu dan hilir pada organisasi
PERTAMINA.
4.METODE PERUBAHAN
Perubahan yang terjadi pada Pertamina dari bentuk badan hukum Perusahaan Negara
(PN) menjadi Persero (PT) melewati beberapa tahap perubahan sesuai dengan teori
tahapan perubahan dan model perubahan (John P.Kotter & Kurt Lewin).
2.Creating the guiding coalision (Membangun koalisi atau kelompok kerja untuk
perubahan).
3.Developing a vision and strategy (Membangun visi dan strategi untuk perubahan).
1.Unfreezing
Merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya atau adanya kebutuhan untuk
berubah.
2.Changing
3.Refreezing
5.PEMBAHASAN
PERTAMINA adalah perusahaan yang dimiliki negara dan bangsa Indonesia. Oleh
karenanya banyak stakeholder yang berharap sekali perusahaan PERTAMINA dalam
menjalankan operasionalnya diselenggarakan secara bersih, bebas dari unsur KKN,
mampu bersaing serta mampu melayani dan memberikan kontribusi nyata kepada
masyarakat . Harapan besar ini memicu kesadaran pada diri perusahaan PERTAMINA
untuk melakukan suatu perubahan.
1.Tahap Keterkejutan
2.Tahap Kehampaan
Pada tahap ini timbul kebingungan dari pihak internal PERTAMINA mengenai masa
depan asset-asset PERTAMINA di bidang non migas.
3.Tahap Pemberontakan
Pada tahap awal perubahan bentuk badan hukum PERTAMINA menuju Persero,
terdapat penolakan dari berbagai karyawan PERTAMINA. Hal ini disebabkan
perubahan status PERTAMINA berdampak pula pada pertanyaan seputar asset
PERTAMINA yang tidak berada pada lingkup migas, misalnya Rumah Sakit Pertamina.
Beberapa kalangan manilai asset non migas sebaiknya dikembalikan kepada
pemerintah, namun ada pula yang menolaknya. Serikat Pekerja Pertamina termasuk
kalangan yang menolaknya dengan alasan agar asset tersebut diperlukan untuk
menunjang kinerja karyawan.
Perubahan status badan hukum PERTAMINA juga diikuti dengan adanya perubahan
pergantian manajer puncak, dimana manajer puncak terpilih pada tahap awal kurang
mendapat dukungan disebabkan adanya rumor bahwa sebagian asset PERTAMINA
akan dijual padahal Direktur baru tersebut menegaskan bahwa tidak akan menjual asset-
asset inti.
Kebingungan ini pada akhirnya memnuculkan protes dari berbagai pihak. Misalnya
timbul protes dari kalangan serikat pekerja PERTAMINA yang menolak pengembalian
asset non migas kepada Pemerintah dan menuntut diberikan pesangon yang layak sesuai
dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
4.Tahap Penyesuaian
5.Tahap Penerimaan.
Sosialisasi yang telah dilaksanakan membawa pengaruh yang positif bagi keberlanjutan
operasional PT.PERTAMINA. Baik pihak eksternal maupun internal perusahaan telah
menerima perubahan status perusahaan. Sebagai bukti penerimaan tersebut,
PERTAMINA telah berkomitmen dan menetapkan lagkah stratergis yang akan
ditempuhnya. Dan hingga sekarang sudah terbentuk kesimbangan baru yang ditandai
dengan diperolehnya berbagai penghargaan atas kinerja PT.PERTAMINA pada bulan
Desember 2007, diantaranya:
6.KESIMPULAN
Dari keseluruhan tinjauan kritis perubahan PERTAMINA dapat ditarik suatu benang
merah, yaitu perubahan yang dialami PERTAMINA dari bentuk badan hukum
Perusahaan Negara menajdi Perseroan Terbatas telah mempertegas langkah perusahaan
ke depan. Dampak langsung dari perubahan tersebut ialah menjadikan PT
PERTAMINA sebagai menjadi entitas bisnis yang murni yang membuatnya mampu
bersaing secara global dengan kompetitor lainnya dengan segala langkah stratergis yang
direncanakan dan yang telah dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Handout
Internet
Rudy Victor Sinaga. Pertamina Menjadi Persero Upaya Tingkatkan Efisiensi dan
MelepaskanDiridari Intervensi.
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/pertambangan/2003/0611/tam1.html 6
November 2003. (tanggal akses 6 Juni 2003).
www.pertamina.com
Pilihan Bernama Perubahan. Warta Pertamnia edisi No. 05/ THNXLII Mei 2007.
(tanggal akses 6 Juni 2008).
Presiden Setujui Perubahan Pertamina Menjadi PT. Ekbis. 22 Mei 2003. (tanggal akses
6 Juni 2008).