Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Dewasa ini, kemajuan teknologi telah berkembang sangat pesat dan mempengaruhi secara
massif seruruh aspek kehidupan manusia baik dari sekala kecil seperti interaksi sosial, dengan
kehadiran dunia maya sebagai platform interaksi antar manusia hingga pada tatanan makro
seperti kebijakan politik, ekonomi dan lain sebaginya. Oleh sebab itu, perubahan menjadi salah
satu aspek yang penting dalam upayan adaptasi di tengah perubahan itu sendiri. lebih khusus
membahas tentang dunia industri baik jasa atau produk, perubahan secara besar-besaran harus
dilakukan jika suatu perusahaan ingin tetap memenagkan pasar mereka masing-masing yakni
dengan cara melibatkan teknologi di semua aspek kegiatan industrinya mulai dari proses
peroduksi hingga memasarkan produk dengan cara digitalisasi perusahaan.

Menurut ( Royyana. A, 2018), Digitalisasi merupakan salah satu kunci penting dalam
peningkatan produktifitas, yaitu dengan membangun teknologi digital seperti remote sensors,
intelligent machine, big data, dan real time comunication yang meningkatkan efisiensi proses,
kualitas produk dan layanan, dan optimalisasi alokasi sumber daya, sehingga mampu
mengurangi waktu proses menjadi lebih cepat, operasional yang lebih ramping, dan kepuasan
pelanggan yang lebih baik.

Royyana. A (2018) juga menjelaskan Transformasi digital adalah perubahan organisasi


yang melibatkan orang, proses, strategi, struktur, melalui penggunaan teknologi dan model
bisnis untuk meningkatkan kinerja. Transformasi digital akan melakukan banyak sekali inovasi
yang mengubah perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien di dalam menjalankan bisnis
Transformasi digital juga didefinisikan sebagai penggunaan teknologi yang secara radikal
meningkatkan kinerja atau pencapaian tujuan perusahaan, transformasi digital membawa serta
banyak tantangan bahwa organisasi harus mempertimbangkan lebih hati-hati dari sebelumnya.

a. pembahasan

PT Pertamina (Persero) (aslinya merupakan akronim dari Perusahaan Pertambangan


Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan
minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di
Indonesia, namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan
ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik
petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total
102,3 juta ton per tahun. Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan
Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968.
Direktur utama (Dirut) yang menjabat dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang
dilantik oleh Menneg BUMN Sofyan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama
Ari Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia
menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar
milik Indonesia itu. Karen Agustiawan mengundurkan diri sebagai Dirut pada 1 Oktober 2014
dan menjadi dosen guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Selanjutnya pada
28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT
Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri.

Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas
bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah
Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh Pertamina Hulu
dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan
melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak
dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri.
Untuk mendukung kegiatan intinya, Pertamina Hulu juga memiliki usaha di bidang pengeboran
minyak dan gas.

Sebagai tindak lanjut dari UU Migas No. 22 tahun 2001, pada tanggal 13 September 2005
dibentuk PT Pertamina EP yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) [1] yang
bergerak di sektor hulu minyak dan gas untuk mengelola Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP)
Pertamina kecuali untuk Blok Cepu dan Blok Randu Gunting. Kegiatan eksplorasi ditujukan
untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah
diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat
terus dipertahankan.

Kegiatan usaha Pertamina Hilir meliputi pengolahan, pemasaran & niaga dan perkapalan
serta distribusi produk Hilir baik di dalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang
Pertamina maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut. Usaha hilir
merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.
b. Strategi PT Pertamina dalam upaya go digitalisasi

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, Pertamina terus melakukan upaya
transformasi digital. Setidaknya ada empat langkah yang dilakukan.

1. Digital Marketing
Pertamina dalam melakukan promosi dan publikasi tidak hanya memakai cara konvensional,
juga merambah media sosial yang lebih banyak digemari orang saat ini. Salah satu upaya yang di
lakukan adalah : PT Pertamina (Persero) meluncurkan kembali aplikasi Pertamina GO. Aplikasi
berbasis Global Positioning System (GPS) ini adalah aplikasi resmi Pertamina yang dapat di-
download di Google Play (Andorid) dan App Store (Apple) yang memberikan banyak
kemudahan bagi konsumen. Tujuan utama relaunch aplikasi Pertamina GO adalah untuk mening-
katkan awareness konsumen terhadap Pertamina GO versi terbaru, mengedukasi fitur dan
manfaat menggunakan Pertamina GO, memperkenalkan fitur Mini Game GO dan meningkatkan
jumlah downloader.
2. Digital Sales
Pertamina Group memiliki aplikasi myPertamina, aplikasi yang memberikan kemudahan
seperti informasi lokasi SPBU hingga reward menarik untuk pelanggan setia Pertamina. Aplikasi
myPertamina juga mendukung sistem pembayaran agar mempermudah pelanggan saat
bertransaksi.
3. Digital Customer Care
Dalam rangka meningkatkan pelayanan konsumen di era digital, Pertamina meluncurkan
layanan customer care Pertamina call center 135. Layanan akan fokus melayani informasi
seputar produk-produk Pertamina, seperti BBM, LPG dan Pelumas. Pertamina menilai perlu
layanan yang langsung dirasakan oleh konsumen. Penggunaan big data akan berperan sebagai
dasar pengambilan keputusan strategis yang diharapkan mampu menciptakan program-program
dan inovasi yang tepat untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Digital Business Model Innovation
Pertamina dalam terus melakukian inovasi bisnis model, konsepnya semua menjual semua,
many to many, home delivery. Dengan bisnis model seperti itu, orang beli elpiji tidak lagi harus
datang ke toko fisik, tinggal pakai aplikasi myPertamina, lalu bayar pake Link Aja platform
payment milik BUMN.
Analisis Tingkat Kesiapan PT Pertamina Menuju Digitalisasi
Berdasarkan penjalas di atas tentang upaya digitalisasi yang di lakukan oleh PT. Pertamina,
upaya tersebut masuk kedalam kuadran…….

Refrensi

Royyana, A. (2018). STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL PADA PT. KIMIA


FARMA (PERSERO) TBK. In Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Journal of
Information Systems for Public Health (Vol. 3, Issue 3).

https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamina

https://aptika.kominfo.go.id/2019/08/empat-langkah-pertamina-lakukan-transformasi-
digital/

Anda mungkin juga menyukai