PT Pertamina (Persero)
Era globalisasi pada saat ini ikut memacu perkembangan teknologi, salah satunya dalam
bidang teknologi informasi. Kemutakhiran data merupakan salah satu aspek penting yang tidak
boleh dikesampingkan oleh para pelaku bisnis. Dengan demikian persaingan bisnis yang terjadi
menjadi sangat kompetitif. Dalam hal ini, untuk terus bertahan ditengah kondisi yang ada, maka
perusahaan harus memiliki strategi – strategi dalam menyikapi perubahan yang ada. Pihak
Suatu keterandalan sistem informasi yang ada mempunyai pengaruh yang sangat penting
dalam sebuah lingkungan bisnis, karena sangat membantu manajemen untuk menyediakan
informasi dalam mengambil keputusan - keputusan strategis yang dibutuhkan. Perusahaan perlu
mempertimbangkan sistem yang telah digunakan dan yang akan dikembangkan agar kedepannya
menjadi sebuah sistem yang efektif dalam mendukung apa yang menjadi visi dan misi
perusahaan. Namun kesuksesan suatu sistem informasi tidak hanya dilihat melalui bagaimana
sistem tersebut dapat menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga melalui kesesuaiannya
dengan lingkungan organisasi dan para pengguna yang membutuhkan atau menggunakan
bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan
kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat
berdaya saing yang tinggi di era globalisasi. Pertamina semakin percaya diri untuk berkomitmen
menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari
kegiatan hulu sampai hilir. Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal
yang menjadi komitmen Pertamina agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi
PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki
Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tahun 1957 dengan nama PT
Pertamina. Pada tanggal 17 September 2003 Pertamina secara resmi menjadi PT Pertamina
global saat ini, PT Pertamina (Persero) mengupayakan perluasan bidang usaha dari minyak dan
gas menuju kearah pengembangan energi baru dan terbarukan. Berdasarkan hal tersebut, di tahun
2011, PT Pertamina (Persero) menetapkan visi baru perusahaan yaitu “Menjadi Perusahaan
sebelumnya merupakan perusahaan monopoli di bidang minyak dan gas bumi nasional, kini
bertransformasi menjadi perusahaan energi yang antara lain menangani geothermal energy, bio
energy yang berasal dari kelapa sawit, energi angin dan energi terbarukan lainnya seperti energi
yang berasal dari batu bara (coal to liquid) dan energi yang berasal dari sampah (waste to
energy).
Investasi di sektor minyak dan gas bumi merupakan investasi yang padat modal, padat
biaya dan padat teknologi. Program investasi PT Pertamina (Persero) dalam rangka menunjang
pencapaian PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan energi kelas dunia semakin menuntut
dana yang cukup besar. Perusahaan mencari dana dengan berbagai cara, termasuk dengan
menjual saham, menerbitkan surat obligasi, dan memperoleh pinjaman dari institusi keuangan
(Lattimore, 2010: 320). Investasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) mencakup seluruh
kegiatan investasi dalam berbagai proyek meliputi: kapal, LNG, proyek pipa, SPBU, LPG, RIG,
(Persero), kompleksitas pengelolaan proyek semakin meningkat. Masalah muncul ketika belum
adanya sistem yang terintegrasi akurat secara real-time yang mendukung monitoring dan
evaluasi seluruh tahapan investasi. Dampak dari belum adanya sistem yang terintegrasi akurat
secara real-time adalah lebih dari 1.700 proyek yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero)
dikelola secara manual. Proyek yang dikelola secara manual menyebabkan penyelesaian proyek
yang direncakan rata-rata mundur hingga 2 (dua) tahun pada saat realisasi. Akibatnya, proyek
yang dibuat kurang menciptakan value yang diharapkan. Di sisi lain, manajemen membutuhkan
informasi dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan investasi
secara keseluruhan.
yang buat oleh PT Pertamina (Persero), untuk mengatasi pengelolaan investasi secara
investasi yang berbasis end-to-end mulai dari tahap pengusulan, eksekusi, operasi, dan portfolio
aplikasi dijalankan secara end-to-end (pengusulan eksekusi, operasi, dan portfolio berbasis
teknologi), membentuk sistem data base yang teritegrasi, pelaporan data yang real time dan
Kondidi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Sistem Informasi Investasi Pertamina (SIIP)
Sebelum adanya sistem terkait investasi yang terintegrasi secara end-to-end, proses
monitoring dan pelaporan bersifat manual dan memakan waktu lama. Portfolio masih sulit
dilakukan karena data dan sistem belum terintegrasi. Kesulitan lainnya adalah sulit melakukan
perhitungan return proyek. Setelah adanya sistem terkait investasi yang terintegrasi secara end-
to-end, proses monitoring dan pelaporan bersifat real time. Portfolio investasi menjadi
terintegrasi, sehingga dapat membantu pengambilan keputusan. Aplikasi data base investasi
secara end-to-end yang terintegrasi dan akurat menyebabkan perhitungan return proyek lebih
yang berbasis end-to-end mulai dari tahap pengusulan, eksekusi, operasi, dan portfolio berbasis
teknologi informasi. Tahap pengusulan dengan Sistem Informasi Investasi Pertamina (SIIP),
usulan investasi yang masuk menjadi lebih mudah untuk dipantau sehingga proses seleksi
semakin ketat dan akurat. Tahapan pengusulan meliputi: informasi umum (latar belakang, tujuan,
lingkungan, dll), maps yang terhubung dengan google maps untuk menunjukkan lokasi proyek,
dan validasi proyek), tracking progress pengusulan, dan dashboard usulan investasi. Tahap
eksekusi dengan Sistem Informasi Investasi Pertamina (SIIP) progress eksekusi proyek dapat
dimonitor dengan baik. Tahapan eksekusi meliputi:pengajuan, review, persetujuan, dan revisi
RKAP, monitoring realisasi fisik dan finansial, terhubung dengan mySAP, monitoring proyek
prioritas dan stategis, analisis update keekonomian proyek, project cancelation, dashboard
poyek tahapan eksekusi, revisi FS, dan laporan project closing. Tahap operasi dilakukan dengan
membandingkan realisasi operasi proyek dengan rencana pada saat usulan. Tahap operasi
meliputi: realisasi proyek, terhung dengan mySAP, laporan proyek tahap operasi, dan
Investasi Pertamina (SIIP) adalah dapat melakukan penghematan investasi. Sistem Informasi
Investasi Pertamina (SIIP) mencakup seluruh kegiatan investasi PT Pertamina (Persero), seperti
kapal, LNG, proyek pipa, SPBU, LPG, RIG, geothermal, proyek offshore, kilang, refinery, serta
minyak dan gas. Sistem Informasi Investasi Pertamina (SIIP) merupakan upaya untuk melakukan
klaim atau cost recovery terhadap SKK Migas atas proyek proyek yang ada di Pertamina Hulu.
Transparansi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), dapat dijalankan dengan mudah
sehingga setiap proyek mempunyai tanggung jawab penuh agar bias berjalan dengan benar.
Melalui Sistem Informasi Investasi Pertamina (SIIP) tidak ada lagi kesulitan dalam menemukan
dokumen terkait proyek investasi sehingga proyek investasi dapat berjalan lancar.
Sumber:
https://www.pertamina.com/id/viewarchive/energia-news/kick-off-migrasi-sistem-informasi-
20.00