disebut aset yaitu: (a) manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti, (b) dikuasai atau
dikendalikan oleh entitas, dan (c) timbul akibat transaksi masa lalu. Kriteria (a) merupakan
kriteria utama dan lebih memuat aspek semantik sedangkan kriteria (b) dan (c) lebih memuat
a. Manfaat Ekonomik
Sejalan dengan APB, FASB menyatakan bahwa aset adalah sumber ekonomik karena
potensi jasa (service potential) atau utilitas (utility) yang melekat di dalamnya yaitu suatu daya
atau kapasitas langka (scarce) yang dapat dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upayanya untuk
mendatangkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik yaitu konsumsi, produksi, dan pertukaran.
FASB mengajukan dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menilai apakah pada saat tertentu
(a) Apakah suatu pos yang dikuasai oleh suatu kesatuan usaha pada mulanya mengandung
(b) Apakah semua atau sebagian manfaat ekonomik tersebut masih tetap ada pada saat
penilaian.
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh entitas
tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Pemilikian (ownership) mempunyai makna yuridis atau legal.
Rizal Giri Laksono / 19919017
Artinya, untuk memiliki suatu objek diperlukan proses yang disebut transfer hak milik (transfer
of title). Bila pemilikan menjadi kriteria aset, akan banyak pos yang tidak masuk sebagai aset
sehingga tidak dapat dilaporkan dalam neraca. Dengan kata lain, pemilikan sebagai kriteria akan
kriteria atau tes pertama (first-test) pengakuan objek sebagai aset tetapi tidak cukup untuk
mengakui secara resmi dalam sistem pembukuan. Aset harus timbul akibat transaksi atau
kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk
pengakuan. Jadi, manfaat ekonomik dan penguasaan hak atas manfaat saja tidak cukup untuk
memasukkan suatu objek ke dalam aset kesatuan usaha untuk dilaporkan via statemen keuangan
(neraca). Kriteria pengakuan yang lain harus dipenuhi (keterandalan, keberpautan, dan
keterukuran).
kriteria atau tes pertama (first-test) pengakuan objek sebagai aset tetapi tidak cukup untuk
mengakui secara resmi dalam sistem pembukuan. Aset harus timbul akibat transaksi atau
kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk
pengakuan. Jadi, manfaat ekonomik dan penguasaan hak atas manfaat saja tidak cukup untuk
memasukkan suatu objek ke dalam aset kesatuan usaha untuk dilaporkan via statemen keuangan
(neraca). Kriteria pengakuan yang lain harus dipenuhi (keterandalan, keberpautan, dan
keterukuran).
Rizal Giri Laksono / 19919017
menguatkan atau meyakinkan adanya aset tetapi tiadanya karakteristik pendukung tidak
Melibatkan Kos
ekonomik misalnya kas) sebagai penghargaan sepakatan. Bila kos terjadi karena
pemrolehan suatu objek terjadi akibat pertukaran atau pembelian, objek tersebut lebih
kuat untuk masuk sebagai aset. Akan tetapi, tiadanya kos tidak membatalkan suatu
objek sebagai aset. Esensi aset lebih terletak pada manfaat ekonomik masa datang
daripada terjadinya kos. Walaupun demikian, terjadinya kos merupakan hal penting
untuk mengaplikasi definisi kos karena dua hal yaitu : (1) sebagai bukti pemrolehan
suatu aset dan (2) sebagai pengukur atribut aset yang cukup objektif.
Berwujud
Bila suatu sumber ekonomik secara fisis dapat diamati, tia memang lebih kuat
untuk disebut sebagai aset. Akan tetapi, keterwujudan bukan kriteria untuk
mendefinisi aset.
Tertukarkan
Untuk memenuhi syarat sebagai aset, suatu sumber ekonomik harus dapat
ditukarkan dengan sumber ekonomik lainnya. Syarat ini diajukan dengan alasan
Rizal Giri Laksono / 19919017
bahwa manfaat ekonomik akan menjadi cukup pasti dan terukur kalau suatu sumber
Terpisahkan
suatu sumber ekonomik harus dapat dipisahkan dengan sumber ekonomik lain atau
berdiri sendiri. Syarat ini diajukan oleh Chambers dengan alasan bahwa posisi
keuangan harus ditentukan dengan pengukuran nilai berbagai aset dan kewajiban
secara individual. Kalau syarat ini dimasukkan sebagai kriteria aset, goodwill tidak
Berkekuatan Hukum
Penguasaan atau hak atas aset tidak harus didukung secara yuridis formal.
Klaim seperti piutang usaha tidak harus didukung oleh dokumen yang mempunyai
daya paksa secara hukum untuk memenuhi definisi aset. Meskipun demikian, hak
paksa yang melekat pada hak-hak hukum bukan merupakan syarat mutlak untuk
mengakui adanya aset kalau suatu entitas dapat memperoleh dan menguasai manfaat
lebih menguatkan atau meyakinkan adanya aset tetapi tidak harus dipenuhi untuk
4. Bahas dan bandingkan pengertian asset menurut FASB, IASC, dan APB!
Jawaban:
a. Pengertian asset menurut FASB: asset adalah manfaat ekonomik masa datang yang
cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai
b. Pengertian asset menurut IASC: aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh
perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa
c. Pengertian asset menurut APB: asset sebagai sumber ekonomik karena adanya unsur
kelangkaan sehingga suatu entitas harus mengendalikannya akses pihak lain melalui
transaksi ekonomik. APB juga membedakan asset menjadi sumber ekonomik dan non
sumber ekonomik.
merinci asset yang digolongkansebagai sumber ekonomik yaitu sumber produktif, produk
yang merupakan keluaran kesatuan usaha, uang klaim untuk menerima uang,hak
kepemilikan atau investasi pada perusahaan lain. Untuk dapat disebut asset, suatu objek
harus memiliki manfaat ekonomik di masa datang yang cukup pasti. Manfaat ekonomik ini
ditunjukkan oleh potensi jasa atau utilitas yang melekat padanya sebagai suatu daya atau
kapoasitas langka yang dapat dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upaya untuk mendapatkan
dikatakan sebagai asset, objek tersebut tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup
Rizal Giri Laksono / 19919017
dikuasai oleh entitas. Artinya untuk memiliki asset harus terdapat proses yang disebut
asset adalah asset merupakan akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Selain beberapa
Karakteristik pendukung tersebut lebih menguatkan atau meyakinkan adanya asset tetapi
tiadanya karakteristik pendukung tidak menghalangi suatu objek untuk memenuhi syarat
sebagai asset.