Anda di halaman 1dari 6

TEORI AKUNTANSI

RESUME

LABA KOMPREHENSIF

Penyusun:
Rizal Giri Laksono (19919017)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang
dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan. Laporan ini mencerminkan
aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba
dan rugi entitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan
mencerminkan pengembalian (return) kepada pemegang saham untuk periode yang
bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam
akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan
jasa pada saat diperoleh/dihasilkan (earned) dan ditandingkan (matching) dengan beban
yang diakui terlepas dari saat pembayaran.
Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis, di mana aset
dan liabiitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa
lalu. Akuntansi biaya historis (historical cost accounting) disebut juga sebagai model
akuntansi berdasar transaksi (transaction-based model). Laba terutama ditentukan dengan
mengakui penghasilan yang direalisasi atau dapat direalisasi dan diperoleh (realized or
realizable and earned) selama periode dan mengaitkan beban dengan penghasilan yang
diakui. Alternatif model biaya historis ini adalah akuntansi nilai wajar (fair value
accounting) atau disebut juga dengan mark-to-market accounting. Dengan model akuntansi
nilai wajar, nilai aset dan liabilitas ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga pasar) pada
saat tanggal pengukuran (kira-kira tanggal laporan keuangan). Laba dengan model ini cukup
merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan liabilitas selama periode, di
mana keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui. Sebagaimana dikemukakan
sebelumnya, standar akuntansi keuangan Indonesia berbasis prinsip dan banyak
menggunakan konsep fair value dalam penilaian aset dan liabilitas.
Pada tahun 2011, komponen laporan keuangan mengalami sedikit perubahan.
Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi
komprehensif. Pendapatan komprehensif ini berisi perubahan-perubahan karena penggunaan
model nilai wajar, pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau
kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang
telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang menyajikan
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan
komprehensif lain

2
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan meliputi pendapatan dan keuntungan. Pendapatan (revenues) adalah
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan sewa.
Keuntungan (gains) mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan namun
bukan pendapatan.
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam
modal. Beban mencakup kerugian dan beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
entitas yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa
meliputi, misalnya, beban pokok penjualan, gaji dan upah, dan penyusutan. Kerugian
(losses) mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin, atau
mungkin tidak, timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
Pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income – OCI) adalah total
penghasilan dikurang beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam
laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya. Komponen pendapatan
komprehensif lain meliputi:
a. Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset
Tidak Berwujud).
b. Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui (lihat
PSAK 24: Imbalan Kerja).
c. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas
asing (lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing).
d. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang
dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan).
e. Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat
PSAK 55: Instrumen Keuangan).
Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan komponen dari
pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba
rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan. Komponen dari pendapatan
komprehensif lain dapat disajikan dengan salah satu cara berikut:

3
a. Jumlah neto dari dampak pajak terkait (net of related tax effect); atau
b. Jumlah sebelum dampak pajak terkait (before related tax effect) disertai dengan total
pajak penghasilan yang terkait dengan komponen tersebut.
Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan masing-masing
komponen pendapatan komprehensif lain. Penyesuaian reklasifikasi (reclassification
adjustments) adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi dalam periode berjalan yang
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dalam periode sebelumnya. Penyesuaian
reklasifikasi dimasukkan dengan komponen pendapatan komprehensif lain yang terkait pada
periode di mana penyesuaian direklasifikasikan ke laba rugi. Misalnya, keuntungan yang
direalisasikan dari pelepasan aset keuangan yang dikategorikan sebagai “tersedia untuk
dijual” dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah
diakui dalam pendapatan komprehensif lain sebagai keuntungan yang belum direalisasi pada
periode sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut dikurangkan dari
pendapatan komprehensif lain pada periode ketika keuntungan yang telah direalisasi
direklasifikasi ke laba rugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belum
direalisasi tersebut dua kali dalam total laba rugi komprehensif.
Perubahan reklasifikasi tidak dilakukan pada perubahan surplus revaluasi atau pada
keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui dalam program dana pensiun manfaat pasti.
Komponen tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan tidak direklasifikasi ke
laba rugi pada periode berikutnya. Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba
pada periode berikutnya ketika aset tersebut digunakan atau dihentikan pengakuannya dan
keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan dalam saldo laba pada periode diakuinya
keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut sebagai pendapatan komprehensif lain.
Entitas menyajikan seluruh komponen pendapatan komprehensif (pos penghasilan
dan beban) yang diakui dalam satu periode dalam bentuk satu laporan laba rugi
komprehensif, di mana semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam satu periode
(pendekatan satu laporan – the single statement approach) atau dalam bentuk dua laporan
(pendekatan dua laporan – the two statement approach): Laporan yang menunjukkan
komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah) dan laporan yang dimulai dengan laba rugi
dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (dalam laporan laba rugi
komprehensif).
Total laba rugi komprehensif (total comprehensive income) yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi komprehensif adalah total semua pos penghasilan dan beban yang diakui
selama satu periode (termasuk komponen laba atau rugi dan pendapatan komprehensif lain).

4
Laporan laba rugi komprehensif minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut untuk
periode:

 Pendapatan;
 Biaya keuangan;
 Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas;
 Beban pajak;
 Operasi yang dihentikan yang mencakup suatu total
 Laba atau rugi;
 Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai
dengan sifat (selain angka 8 di bawah);
 Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang
dicatat dengan metode ekuitas; dan
 Total laba rugi komprehensif

Dengan demikian, total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu
periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang
dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Total laba
rugi komprehensif terdiri dari komponen “laba rugi” dan “pendapatan komprehensif lain.”
Sedangkan laba rugi (profit or loss) atau laba bersih (net income) adalah total pendapatan
(income) dan beban (expenses), tidak termasuk komponen-komponen pendapatan
komprehensif lain.
Di samping itu, entitas mengungkapkan pos-pos berikut dalam laporan laba rugi
komprehensif sebagai alokasi laba rugi untuk periode:

5
a. Laba atau rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non
pengendali dan pemilik entitas induk.
b. Total laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada
kepentingan non pengendali dan pemilik entitas induk.

DAFTAR PUSTAKA:
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai