ASET
Untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Akuntansi yang dibimbing oleh :
Disusun oleh :
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
Aset atau aktiva bisa diperolah dengan cara diproduksi atau dibangun
sendiri, bisa didapat dengan dibeli, pertukaran aset maupun sumbangan dari pihak
lain. Jika ditelaah, kepemilikan aset tidak hanya mengenai aset aset yang ber-hak
milik saja, Tetapi bisa juga hak hak yang lain misalnya hak sewa, hak guna
bangunan, hak tagih, hak pakai maupun yang lainnya.
I.2 Tujuan
I.2.2 Untuk lebih memahami secara mendalam mengenai apa itu Aset
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN ASET
Aset adalah sumber daya yang dikuasi oleh perusahaan sebagai akibat dari
kejadian yang terjadi pada masa lalu dan mendatangkan manfaat ekonomis di
masa depan bagi perusahaan.
Aset bisa diperolah dengan cara diproduksi atau dibangun sendiri, bisa
didapat dengan dibeli, pertukaran aset maupun sumbangan dari pihak lain. Jika
ditelaah, kepemilikan aset tidak hanya mengenai asset-aset yang ber-hak milik
saja, Tetapi bisa juga hak hak yang lain misalnya hak sewa, hak guna bangunan,
hak tagih, hak pakai maupun yang lainnya. Perbedaan hak kepemilikan tersebut
nantinya akan mempengaruhi jenis item dan penggolongan aktiva didalam laporan
keuangan.
3
4
APB No. 4 merinci asset yang digolongkan sebagai sumber ekonomik sebagai
berikut (prg.57):
3. Uang (money)
Aset sebagai sesuatu yang nyata- nyata dapat digunakan dalam kegiatan produktif
( penyedia barang dan jasa). Nyata- nyata dapat digunakan berarti berwujud
(tangible) maupun tak berwujud (intangible). Sumber ekonomi yang didefinisi
APB di atas dapat diklasifikasi menjadi objek fisis (physical objects) dan hak
(rights).
APB menggolongkan bentuk atau jenis asset selain yang disebut di atas
sebagai non sumber ekonomik meskipun tetap masuk dalam pengertian aset. Non
sumber ekonomik meliputi beban atau pengurangan pendapatan tangguhan
4
5
(deferred charges) seperti: goodwill, rugi, selisih kurs, kos organisasi dan
beberapa pos yang timbul akibat penyesuaian (sering disebut pos-pos transitoris).
TIGA KARAKTERISTIK
Tiga karakteristik utama yang harus di penuhi agar suatu objek atau pos
dapat disebut asset yaitu : (a) manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti,
(b) dikuasai atau dikendalikan oleh entitas, dan (c) timbul akibat transaksi masa
lalu. Kriteria (a) merupakan kriteria utama dan lebih memuat aspek semantic
sedangkan kriteria (b) dan (c) lebih memuat aspek pengakuan daripada semantik.
MANFAAT EKONOMIK
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat
ekonomik di masa datang yang cukup pasti (probable). Sejalan dengan APB
FASB menyatakan bahwa asset adalah sumber ekonomi karena potensi jasa
(service potential) atau utilitas (utility) yang melekat di dalamnya yaitu suatu daya
atau kapasitas langka (scarce) yang dapat dimanfaatkan kesatuan usaha dalam
upayanya untuk mendatangkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik yaitu
konsumsi, produksi, dan pertukaran.
Uang atau kas mempunyai manfaat atau potensi jasa karena apa yang
dapat tia beli atau karena daya tukarnya. Dengan kata lain, potensi jasa kas dapat
di tukarkan dengan potensi jasa apapun yang diperlukan kesatuan usaha untuk
malaksanakan kegiatan ekonomiknya. Kemampuan ini disebut dengan daya beli
atas sumber ekonomik (command over resources). Daya beli uang menjadi
pengukur manfaat ekonomik masa datang.
5
6
mengajukan dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menilai apakah pada saat
tertentua suatu pos atau objek masih dapat disebut asset yaitu:
(a) Apakah suatu pos yang di kuasai oleh suatu kesatuan usaha pada pada
mulanya mengandung manfaat ekonomik masa datang.
(b) Apakah semua atau sebagaian manfaat konomik tersebut masih tetap ada
pada saat penilaian.
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki
oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Pemilikan (ownership) mempunyai
makna yuridis atau legal. Artinya, untuk memiliki suatu objek diperlukan proses
yang disebut transfer hak milik (transfer of title). Bila pemilikan menjadi kriteria
asset, akan banyak pos yang tidak masuk sebagai asset sehingga tidak dapat
dilaorkan dalam neraca. Dengan kata lain, pemilikan sebagai kriteria akan
mengakibatkan banyak pos dilaporkan di luar neraca (off-balance sheet).
Substansi atau tujuan dari pemilikan adalah penguasaan.Mengemukakan bahwa
penguasaan atau kendali terhadap suatu objek dapat diperoleh dengan cara:
1. Pembelian ( by purchase)
6. Penjualan ( by sale)
6
7
KARAKTERISTIK PENDUKUNG
Melibatkan kos
7
8
consideration). Bila kos terjadi karena pemerolehan suatu objek terjadi akibat
pertukaran atau pembelian, objek tersebut lebih kuat untuk masuk sebagai aset.
Akan tetapi, tiadanya kos tidak membatalkan suatu objek sebagai aset.
Esensi aset lebih terletak pada manfaat ekonomik masa datang daripada
pada terjadinya kos. Walaupun demikian, terjadinya kos merupakan hal
penting untuk mengaplikasi definisi kos. Walaupun demikian, terjadinya kos
merupakan hal penting untuk mengaplikasi definisi kos karena dua hal yaitu:
(1) sebagai bukti pemerolehan suatu aset dan (2) sebagai pengukur artibut aset
yang cukup objektif
Berwujud
Bila suatu sumber ekonomik secara fisis dapat dapat diamati, tia memang
lebih kuat untuk disebut sebagai aset. Akan tetapi, keterwujudan (tangibility)
bukan kriteria untuk mendefinisi aset.
Mengajukan tiga tes (kriteria) untuk memasukkan suatu pos ke dalam aset
tak berwujud, yaitu:
3. Dapatkah kos pos tersebut dipisahkan dengan kos aset lain yang di
peroleh?
8
9
Tertukarkan
Terpisahkan
Berkekuatan Hukum
Penguasaan atau ha katas aset tidak harus didukung secara yuridis formal.
Klaim seperti piutang usaha tidak harus didukung oleh dokumen yang
mempunyai daya paksa secara hokum(legally enforceable) untuk memenuhi
definisi aset.
Pengukuran
9
10
Bila suatu pengeluaran sumber ekonomik yang mengukur kos suatu objek
dicatat sebagai aset, tia dikategori menjadi pengeluaran untuk kapital (capital
expenditures) sedangkan kalau tia dicatat sebagai biaya, tia dikategori sebagai
pengeluaran untuk pendapatan (revenue expenditures).
10
11
Pengukur aset pada saat pemerolehan yang paling objektif adalah jumlah
rupiah yang terlibat dalam transaksi pertukaran antara dua pihak independent yang
sama- sama berkehendak ( arm’s length bargaining). Jumlah rupiah tersebut akan
menjadi bahan olah akuntansi yang disebut kos. Jadi, kos dalam arti luas
mempunyai makna sebagai agregat harga (price aggregate) dalam pemerolehan
suatu aset.
11
12
Dengan sistem kredit, nilai waktu uang menjadi faktor yang sangat penting
dalam mengukur kos yang sebenarnya. Kos yang sebenarnya dalam transaksi
kredit bukanlah tanpa nilai kontrak yang harus dilunasi dalam beberapa kali
angsuran tetapi berapa kos yang sebenarnya pada saat transaksi.
Kos akan tercatat terlalu tinggi kalau potongan tunai dan keringanan-
keringanan lain tidak dikurangkan terhadap harga kesepakatan. Potongan dan
keringanan lainnya sudah menjadi kebiasaan yang umum dalam setiap kegiatan
usaha dan pada umumnya akan selalu dimanfaatkan oleh perusahaan yang
dikelola dengan baik.
PENILAIAN
12
13
NILAI MASUKAN
Nilai masukan didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau
dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam
unit usaha. Kalau tujuan menyajikan makna aset ini adalah untuk menunjukkan
aliran kas yang akan keluar dari unit usaha maka nilai masukan merupakan
alternatif nilai keluaran untuk objek jasa bila memang tidak ada pasar objek
tersebut.
NILAI KELUARAN
Menunjukkan kas yang cukup pasti akan diterima dari konversi suatu pos
aset yang timbul karena transaksi masa lalu. Pos yang mempunyai atribut
semacam ini adalah oiutang usaha karena jumlah rupiah piutang usaha merupakan
harga jual masa lalu. Oleh karena itu, harga jual masa lalu merupakan salah satu
bentuk khusus penilaian yang disebut nilai terrealisasi neto.
NILAI PENAKSIRAN
Nilai taksiran kos sekarang atau nilai sekarang yang ditentukan dengan
prosedur dana analisis sistematik oleh pihak indenpenden yang kompeten.
NILAI WAJAR
Berarti jumlah rupiah yang dapat diterima untuk suatu objek dalam suatu
transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau
keterpaksaan.
13
14
KOS HISTORIS
KOS PENGGANTI
Kos pengganti atau kos masukan sekarang atau kos sekarang menunjukkan
jumlah rupiah harga pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan sekarang oleh
unit usaha untuk memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau
penggantinya yang setara .
KOS HARAPAN
14
15
Nilai likuidasi ini sebenarnya tidak berbeda dengan harga jual sekarang
kecuali bahwa nilai keluarannya diperoleh dari kondisi pasar yang berbeda. Nilai
likuidasi dapat digunakan apabila produk atau jasa telah berkurang manfaat
normalnya, unit usaha merencanakan menutup usaha dalam wakru dekat.
Nilai jual sekarang sebenarnya didasari oleh konsep setara tunai sekarang.
Nilai ini menunjukkan jumlah rupiah kas atau daya beli yang di realisasi dengan
cara menjual setiap jenis aset dipasar bebas dalam kondisi perusahaan menjual
secara normal.
Penerimaan kas atau potensi jasa masa datang yang jumlah dan waktunya
cukup pasti. Dasar penilaian ini lebih bermanfaat dan valid untuk menilai
investasi tunggal atau perusahaan secara keseluruhan dari sudut oandang investor.
Dasar ini mengandung kelemahan :
1. Kalau tidak ada pasar untuk aset, aliran kas bersifat subjektif
2. Pemilihan tarif yang xukup representif untuk merefleksi risiko tiap aset sangat
problematik
3. Aliran kas ke perusahaan dihasilkan oleh seluruh aset sebagai atau satu
kesatuan dalam menghasilkan produk yang akhirnya dihual untuk mendatangkan
kas
4. Beberapa aset memang tidak terpisahkan sehingga nilai sekarang seluruh aset
tidak akan sama
Kombinasi nilai masukan dan keluaran karena pengertian pasar dalam hal
ini dapat berarti pasar barang masukkan atau keluaran. Secara teoritis penilaian
dasar kos atau pasar yang lebih rendah punya banyak kelemahan
2. Lebih rendahnya sediaan akhir pada suatu periode akan mengakibatkan lebih
rendahnya biaya sehingga laba semakin tinggi
15
16
3. Terjadi inkonsistensi penilaian baik dalam satu tahun atau antar periode
Kalau kos pengganti sediaan akhir ditentukan di batas bawah pada saat penjualan
sediaan tersebut diawal tahun berikut laba yang diperoleh akan tinggu dari harga
normal
2. Current : jumlah rupiah kas yang harus dikorbankan kalau aset tertentu
diperoleh sekarang
3. Current market value : jumlah rupiah kas yang diperoleh kesatuan usaha dengan
menjual aset dalam kondisi perusahaan normal
4. Net realizable value : jumlah rupiah kas yang akan diterima dari aset tersebut
dikurangi dengan pengorbanan
PENGAKUAN
1. Deteksia adanya aset untuk mengakui aset harus ada transaksi yang menandai
timbulnya aset
2. Sumber ekonomik dan kewajiban untuk mengakui aset suatu objek harus
merupakan sumber ekonomik yang langka dibutuhkan dan berharga
16
17
4. Mengandung nilai untuk mengakui aset suatu objek harus mempunyai manfaat
yang terukur secara moneter
5. Berkaitan dengan waktu pelaporan untuk mengakui aset semua penguji harus
dipenuhi pasa tanggal pelaporan
6. Verifikasi untuk mengakui aset harus ada bukti pendukung untuk meyakinkan
bahwa kelina penguji dipenuhi
BEBAN TANGGUHAN
1. Sewaguna
6. SDM
7. Kos organisasi
SEWAGUNA
17
18
merupakan pembelian angsuran. Yang menjadi masalah adalah apa kriteria yang
harus dipenuhi agar suatu sewaguna dapat dinyatakan sebagai pembelian :
2. Kontrak sewa guna memuat pasal bahwa tersewaguna boleh pilih untuk
membeli pada tanggal yang ditetapkan dalam jangka sewaguna dengan harga yang
ditetapkan
1. Penyewa guna usaha harus memiliki hak opsi untuk membeli aset
KOS BUNGA
Kos bunga sebagai unsur kos fasilitas fisis yang dibangun sendiri. FASB
menyebutkan bahwa tujuan mengkapitalisasi kos bunga untuk mendapatkan angka
kos perolehan yang palimh merefleksi investasi total kesatuan usaha dalam aset
untuk membebankan suatu kos yang berkaitan dengan pemerolehan suatu sumber
yang akan mendukung menfaay di masa datang untuk ditandingkan dengan
pendapatan yang dihasilkan oleh manfaat tsb.
ARGUMEN PENDUKUNG
1. Dengan kesiapan pemakaian sebagai batas kegiatan pengukuran kos aset , kos
bunga jelas merupakan unsur kos aset
18
19
ARGUMEN PENOLAK
2. Kos suatu fasilitas fisis yang dibangun sendiri oleh suatu kesatuan usaha yang
mendanainya dengan ekuitas seharusnya tidak akab berbeda dengan fasilitas yang
sama dibangun perusahaan lain
4. Karena merupakan kos pendanaan yang terpisah dengan kos permerolehan aset,
alokasi kos bunga ke semua aset non moneter hanya akan kecil pengaruhnya
terhadap laba peeiodik karena jumlah yang dikapitalisasi dalam suatu peeiode
akan dikompensasikan dengan amortisasi
19
20
BAB III.
PENUTUP
Kesimpulan
Maka kesimpulnya, aset adalah sumber daya yang dikuasi oleh perusahaan
sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada masa lalu dan mendatangkan
manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan.
Saran
20