Dosen Pengampu :
Kristin Rosalina, MSA., Ak., CMA.
Disusun oleh :
1. Sri Athiyatin 155020301111022
2. Satriavi Harning P. 155020307111o43
3. Ayu Rahmadhani AF 135020300111030
4. Mutia Rizki kusumawardani 155020307111013
5. Gressye Junita Malutu 155020307111050
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
BAB I
1. Latar Belakang
Dunia bisnis selalu berkembang. Bersamaan dengan itu semakin bermunculan permasalahan-
permasalahan baru. Management mempunyai tugas untuk memcahkan masalah-masalah yang
terjadi pada suatu organisasi. Studi tentang management terus berkembang dari zaman Fayol
pada tahun 1880 hingga saat ini.
Kontrol manajemen didefinisikan oleh Anthony (1965) sebagai "proses dimana manajer
memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan secara efektif dan efisien dalam
pencapaian untuk tujuan organisasi. Kontrol telah dikategorikan dalam banyak cara. Misalnya,
kontrol formal dan informal, Output dan perilaku kontrol (Ouchi, 1977) pasar, birokrasi dan
kontrol klan (Ouchi, 1979) administratif dan kontrol sosial (Hopwood, 1976) dan hasil,
tindakan dan kontrol personalia (Merchant, 1985a). Klasifikasi ini menggambarkan mengenai
luasnya control yang digunakan dalam penelitian.
Dengan tingkatan manajer yang berbeda maka tanggung jawab yang ditanggung pun berbeda
dalam sebuah organisasi, Karena itu berbagai jenis informasi dibutuhkan oleh mereka untuk
mengelola kegiatan di daerah masing-masing.
3. Kerangka Strategis
Definisi Strategi
strategi telah digambarkan sebagai pola keputusan tentang masa depan dari organisasi
yang mana ketika diimplementasikan telah melalui struktur dan proses organisasi.
Perumusan dan Implementasi Strategi
Perumusan strategi adalah aktivitas manajerial dalam membentuk strategi sementara
implementasi strategi berkaitan dengan menerjemahkan strategi yang dipilih ke dalam
tindakan yang dilakukan. Uraian tentang perumusan dan penerapan strategi sering kali
menyiratkan bahwa strategi adalah hasil dari keputusan keputusan yang disengaja.
Namun, tidak semua strategi yang diterapkan seperti itu. Biasanya strategi yang dituju
adalah strategi yang direncanakan secara formal, namun mungkin tidak selalu terwujud
karena harapan yang tidak realistis, kesalahan penilaian lingkungan, atau perubahan
dalam rencana selama implementasi.
Strategi Operasi
Hambrick (1980) mengajukan empat pendekatan berbeda untuk strategi
operasionalisasi: deskripsi tekstual, pengukuran parsial, pengukuran multivariat dan
tipologi. Deskripsi tekstual dipandang sesuai untuk penelitian studi kasus dan
pengembangan teori, namun terlalu lemah untuk pengujian teori. pengukuran parsial
mempertimbangakan variabel tertentu speri harga pasar dll.
Variabel Strategi
Strategi tingkat bisnis umumnya masuk dalam satu dari tiga kategori: prospektor,
pembela, dan penganalisis. Strategi prospektor adalah perusahaan yang sangat inovatif
yang terus mencari pasar baru dan peluang baru dan berorientasi pada pertumbuhan
dan pengambilan risiko. Strategi Pembela berkonsentrasi untuk melindungi pasarnya
saat ini, mempertahankan pertumbuhan yang stabil, dan melayani pelanggan saat ini.
Dan penganalisis keduanya mempertahankan pangsa pasar dan berusaha untuk menjadi
inovatif, walaupun biasanya tidak seefektif organisasi yang menggunakan strategi
prospector.
Gabungan Variabel Strategi
Cost control menjadi perdebatan antara prospector strategy dengan defender strategy,
di mana bagi prospector, pengendalian biaya lebih sering digunakan dibandingkan
dengan defender yang menyatakan jarang digunakan
4. Kesimpulan
Sistem Pengendalian Manajemen merupakan sistem yang digunakan oleh manajemen untuk
menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategi secara efisien dan efektif dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sistem pengendalian manajemen terdiri atas
struktur dan proses pengendalian manajemen. Struktur pengendalian manajemen adalah
elemen-elemen yang membentuk sistem pengendalian yang terdiri atas pusat-pusat
pertanggungjawaban. Proses pengendalian manajemen adalah cara bekerjanya sistem
pengendalian manajemen yang terdiri atas pemrograman, penganggaran,
pengukuran, pelaporan dan analisis. Sistem pengendalian manajemen diperlukan perusahaan
sebagai sarana pendukung tercapainya tujuan perusahaan. Pengendalian ini dapat memperjelas
langkah-langkah perusahaan untuk menjalankan usahanya, bagaimana perusahaan
menghadapi persaingan, dan cara yang harus dilakukan perusahaan agar produktivitas
dilakukan dengan efisien dan efektif.
BAB II
1. Company Profile
A. Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
PendirianNo.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15
November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171tanggal 20 Juni 1991, semuanya
dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari
Menteri kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-
2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam. Berita
Negara Republik Indonesia No.12tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses
Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dakam Akta Risalah Rapat No.51tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH.,
Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie
instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan
yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT
Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan Cabang Bandung salah satu cabang dari PT Sanmaru
Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan
Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi
terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali
dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah
sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan
segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
B. Visi dan Misi Perusahaan
a. VISI
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.
b. MISI
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan”.
C. Tujuan Penderian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah
1. memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis;
2. mengurangi biaya transportasi;
3. selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
4. mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang;
5. berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
D. Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
PendirianNo.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah RapatNo.51 tanggal 5 Februari 1994
Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood
Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. PT.
Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran
distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan
150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian darinoodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m². Cabang
Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek,
Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan
Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie
instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan
menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-
masing brand yang dimilikinya.
E. Logo Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah sebuah produsen yang adaptif dalam
mengantisipasi trend bisnis dan teknologi di bidang Makanan dan minuman. Salah satu bentuk
antisipasi tersebut adalah dengan memiliki lambang sebagai identitas jati diri perusahaannya.
Adapun logo dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah sebagai berikut :
2. Strategi yang dipilih dan mengapa perusahaan memilih stratetegi tersebut
https://www.coursehero.com/file/p4n3jo0/Latar-Belakang-Perusahaan-Perusahaan-ini-didirikan-
dengan-nama-PT-Panganjaya/
https://docuri.com/download/hikam-ma