Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Motivasi Dan Kepuasan Kerja


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu:
Bagus Setiawan,M.Pd

Disusun oleh:
1. Khisni Kholifatun. N 12209193030
2. Alifia Rina Wati 12209193036
3. Adi Ratna 12209193040
4. M. Rizqi Faizin. N 12209193041
5. Ahmad Harisul. M 12209193129

TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MEI 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kelancaran
dan kemurahan-Nya terhadap kami’ sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Manajenen
Sumber Daya Manusia”. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada jujungan
kita Nabiyullah Muhammad SAW.
Segala kerendahan hati, saya ingin mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Perkenankanlah saya
menyampaikan ucapan terimah kasih kepada:
1. Dr. Maftukhin, M Ag selaku rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
2. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M Pd. I. Selaku dekan fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan.
3. Bapak Suwanto, M.S. I selaku ketua jurusan ilmu pengetahuan sosial
4. Pak Bagus Setiawan M.Pd, selaku dosen pengampuh mata kuliah manajemen sumber
daya manusia yang telah memberikan pengarahan bagi penyusun makaah ini.
5. Teman teman Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 6C
Penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan
yang terbatas ini, maka makalah yang berjudul “motivasi kerja” masih jauh dari kata sempurna.
Kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini, kami berharap dari makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi kami maupun pembaca. Amin.

VDR ,10 Mei 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 1
C. TUJUAN MASALAH ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. MOTIVASI KERJA ............................................................................................................... 2
B. KEPUASAN KERJA ............................................................................................................. 3
C. MENGUKUR MOTIVASI KERJA ....................................................................................... 5
D. MENGUKUR KEPUASAN KERJA ..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 10
B. SARAN................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam dunia kerja manajemen sumberdaya manusia buakanlah sutau hal yang baru
karena perusahaan pasti mengingingkan tenaga kerja yang memiliki potensi sesuai kriteria dan
memiliki tujuan yang sama.

Motivasi dapat disefenisikan sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar
berperilaku (to behave) secara teratur. Motivasi merupakan tugas bagi manajer untuk
mempengaruhi orang lain (karyawan) dalam suatu perusahaan. Dari beberapa pendapat dapat
di simpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri individu
maupun dari luar diri individu untuk melakukan suatu tindakan yang mengarah kepada
aktivitasnya guna mencapai suatu tujuan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud motivasi kerja?


2. Apa yang dimaksud kepuasan kerja?
3. Bagaimana cara mengukur motivasi kerja?
4. Bagaimana cara mengukur kepuasan kerja?
C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apasaja motivasi kerja


2. Untuk mengetahui apasaja kepuasan kerja.
3. Untuk mengetahui cara mengukur motivasi kerja.
4. Untuk mengetahui cara mengukur kepuasan kerja.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. MOTIVASI KERJA

Kondalkar, (2007) mendefinisikan motivasi sebagai semangat membara dalam


disebabkan oleh kebutuhan, keinginan yang mendorong individu untuk mengerahkan
fisik dan mental energi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kanfer dalam Jex & Briit
(2008) motivasi adalah hipotetis konstruk yang tidak bisa dilihat atau dirasakan. Namun,
kita dapat mengamati efek yang menunjukkan tingkat motivasi orang yang berbeda.
Motivasi juga dapat menentukan bentuk, arah, intensitas, dan durasi perilaku yang
berhubungan dengan pekerjaan. Bentuk perilaku mengacu pada jenis kegiatan seseorang
karyawan akan memilih untuk terlibat dalam sedang bekerja.

Motivasi dapat disefenisikan sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang


lain agar berperilaku (to behave) secara teratur. Motivasi merupakan tugas bagi manajer
untuk mempengaruhi orang lain (karyawan) dalam suatu perusahaan. Dari beberapa
pendapat dapat di simpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari
dalam diri individu maupun dari luar diri individu untuk melakukan suatu tindakan yang
mengarah kepada aktivitasnya guna mencapai suatu tujuan.

Fayoll dalam Luthans, (2011) mengemukakan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu
yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong
semangat kerja seseorang. Robbins, (2008) mendefinisikan motivasi kerja sebagai suatu
kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang
dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.

Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga
dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitfitas kerja karyawan
sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan. Sumber motivasi ada tiga
faktor, yaitu: Kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan dan apakah mereka dapat
merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja. Di samping itu
terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan yakni rasa
aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif. Lingkungan kerja yang

2
menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.
Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik
menantang kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar
keberhasilan, output yang diharapkan serta banggaterhadap pekerjaan dan perusahaan
dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.

Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan
mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk
memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan
harus terpenuhi. Sebagai contohnya: beberapa karyawan secara regular menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang
sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suatu usaha
yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.

B. KEPUASAN KERJA

Kepuasan kerja biasanya sesuatu yang berisi sesuatu dimana memuaskan salah satu
sisi dari sisi yang lain kurang memuaskan dan biasanya hanya meratakan hasil
perbandingan dari beberapa keadaan yang mutlak dan tidak terbatas. Kepuasan kerja
dapat digunakan beberapa karyawan yang dapat merasakan pekerjaannya menyenangkan
atau tidak untuk dilakukan maupuan dikerjakan. Menurut Wibowo kepuasan kerja
merupakan suatu tingkatan perasaan senang seseorang sebagai penilaian positif terhadap
pekerjaan maupun lingkunagn tempatnya dia bekerja. Menurut usman mengatakan bahwa
kepuasan kerja adalah bisa terpenuhinya kebutuhan pekerja dalam melaksanakan
tugasnya dengan kurun waktu tertentu.1 Jadi kepuasan kerja merupakan suatu perasaan
seseorang pegawai dalam pekerjaanya yang bisa mendapatkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannya sehingga pekerja dapat merasa puas.

1
Harahap suryani Dewi, Khair Hazmanan. 2019. Pengaruh KepemimpinN Dan Kompensi Terhadap Kepuasan Kerja
Melalui Motivasi Kerja. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen. Vol. 2, No. 1.

3
Faktor yang memberikan kepuasan untuk pekerja yang terganung pada pribadi
masing-masing pekerja. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan adalah sebagai berikut:2

1. Faktor Individual
Seseorang memasuki sebuah organisasi karena percaya, melalui organisasi akan
didapat atau diperoleh kebutuhan hidupnya, maka organisasi berusaha untuk memenuhi
kebutuhan dari anggotanya. Sebaliknya apabila kebutuhan anggota organisasi sudah
dipenuhi, maka kewajiban anggota kelompok adalah untuk menjalankan tugas yang sudah
digariskan oleh pimpinan kelompok. Sehingga dalam situasi kerja dan organisasi tersebut
terdapat adanya suatu bentuk kepuasan. Dengan demikian faktor individu merupakan
mekanisme untuk mencapai kondisi memuaskan.
2. Faktor Sosial
Perencanaan dan pelaksanaan suatu program informasi dan komunikasi karyawan
biasanya harus terletak pada seksi hubungan karyawan dari bagian hubungan
masyarakatnya. Koordinasi yang erat antara seksi hubungan karyawan dengan seluruh staf
serta bagian pelaksanaan organisasi adalah penting. Kegagalan dalam menyajikan
informasi kepada karyawan tentang kebijakan dan perkembangan perusahaan yang
mempengaruhi kepentingannya, akan menimbulkan kesalah pahaman, desas-desus palsu,
dan kecaman.
3. Faktor Utama dalam Pekerjaan
Faktor utama dalam pekerjaan merupakan bagian dari pengayaan pekerjaan.
Sejumlah teori faktor utama dalam pekerjaan yang berusaha mengidentifikasi faktor utama
dalam pekerjaan tugas dari pekerjaan-pekerjaan, bagaimana faktor utama dalam pekerjaan
ini digabungkan untuk membentuk pekerjaan yang berbeda, serta hubungan dari faktor
utama dalam pekerjaan tersebut dengan kepuasan kerja telah dihasilkan.

2
Utarji Doni Yohanes. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan (Studi pada Karyawan Bagian
Marketing PT. Indosat, Tbk Semarang). Semarang.

4
Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional yang dimana para karyawannya
memandang pekerjaan mereka dan beberapa indikator dari suatu kepuasan kerja. Menurut
Hisbuan menyatakan bahwa sutau indikator kepuasan kerja adalah sebagai berikut: 3

1. Menyenangi dan mencintai pekerjaannya yaitu seorang yang mencintai maupun


menyenangi pekerjaanya karena pekerja bisa mengerjakannya
2. Moral kerja, yaitu kesempatan batin yang muncul dari dalam diri seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang ditetapkan
3. Kedisiplinan, yaitu suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk karena adanya proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan,
dan ketertiban
4. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapau seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang berdasarkan pada kecakapan dan kesungguhan
serta waktunya.

Karakteristik kepuasan kerja menurut Luthans yang menyatakan ada 6 karakteristik


yaitu sebagai berikut: 4 Pekerjaan itu sendiri, penggajian, mendapat kesempatan promosi,
pengawasan, kelompok kerja, dan kondisi kerja. Berdasarkan indicator yang menyebabkan
kepuasan kerja tersebut maka akan dapat dipahami sikap individu terhadap suatu pekerjaan
yang dilakukannya. Karena setiap individu pasti akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda dengan orang lain, sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Ini
disebabkan adanya perbedaan persepsi pada suatu masing-masing individu. Semakin
banyak aspek dalam pekerjaanya yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka
semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya.

C. MENGUKUR MOTIVASI KERJA

Pengertian secara umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong


perilaku seseorang kearah tujuan tertentu. Batasan mengenai motivasi sebagai “the process
by which behaviour is energized and directed” (suatu proses, dimana tingkah laku tersebut

3
Nabawi Rizal. 2019. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Beban kerja terhadap Kinerja Pegawai.
Jurnal Ilmiah Magister Manajemen. Vol. 2, No. 2.
4
Ibid1

5
di pupuk dan diarahkan). Dari Batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa motif adalah yang
melatar belakangi individu untuk berbuat mencapai tujuan tertentu.5

Menurut Gerungan, 2002, Motif merupakan dasar dari kegiatan dan menggerakkan
tingkah laku seseorang. Martoyo 2000, mendefinisikan motivasi kerja adalah sesuatu yang
menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau pendorong semangat kerja. Motivasi
kerja juga dapat memberikan energi yang menggerakkan segala potensi yang ada,
menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan kebersamaan dalam
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Dengan kata lain pengertian motivasi kerja
merupakan suatu kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Faktor pendorong utama yang menyebabkan manusia bekerja yaitu karena adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang
tidak di sadari, baik yang berbentuk materi maupun non materi, baik kebutuhan fisik
maupun mental yang mempengaruhi semangat kerja, sehingga para karyawan akan bekerja
lebih sungguh-sungguh untuk dapat memberikan dukungan yang lebih besar terhadap
pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Pada dasarnya manusia memiliki motivasi
yang berbeda tergantung dan banyaknya fikir seperti kepribadian, ambisi, pendidikan, dan
usia.

Motivasi kerja menunjukkan bahwa tidak semata didasarkan pada materi (uang) saja
yang diperoleh, tetapi karena kebutuhan dasar seseorang dapat terpenuhi, maka dia akan
membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya seperti kepuasan kerja, Suasana kerja,
penghargaan (reward), respek, dan hal-hal yang yang memuaskan hasratnya untuk
berkembang, yaitu kesempatan untuk bekerja dan mengengkan dirinya. Sehingga akhirnya
orang bekerja atau melakukan sesuatu karena nilai, yakni memiliki hidup yang lebih
bermakna dan kelak dapat mewariskan sesuatu kepada anak cucunya.

Kinerja pegawai atau karyawan adalah hasil kerja yang sudah dicapai oleh seorang
karyawan berdasarkan standart yang di tetapkan. Agar kinerja karyawan bisa mencapai
performa terbaik, maka diperlukan penilaian. Penilaian kinerja karyawan bertujuan untuk

5
Pandji, Anoraga.Psikologi Kerja. ( Jakarta : PT Rineka Cipta,1992), hlm.34

6
mengevaluasi performa kerja masing-masing karyawan dalam mencapai target kerja yang
telah ditentukan.

Cara untuk mengukur motivasi kerja

1. Membuat proses motivasi dengan spesifik artinya proses metivasi karyawan harus
spesifik, jelas, nyata, dapat dipercaya, dan dipikirkan dengan matang. Motivasi
merupakan upaya kolaborasi antara manajer perusahaan dan karyawan
2. Membuat panduan pengukuran dengan lengkap artinya dalam perusahaan harus ada
panduan yang cukup bagi karyawan sehingga mereka cukup mengerti dan tidak
kesulitan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
3. Memberi penghargaan dengan sikap artinya langkah awal agar karyawan bekerja lebih
keras adalah dengan cara memuji dia atas pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik.
Dan karyawan akan merasa terdorong jika dipuji sebanyak-banyaknya. Hal terssebut
akan menumbuhkan rasa bangga dan dapat membangun percaya diri pada karyawan.
4. Memberi kompensasi kenaikan gaji artinya pemberian kenaikan gaji dan promosi juga
sangat efektif dalam memotivasi karyawan. Misalnya jika seorang karyawan bekerja
sangat baik tetapi bayarannya lebih rendah daripada yang menurutnya adil, dia
mungkin merasa tidak puas. Jika diberikan pekerjaan tambahan atau jadwal kerja atau
jadwal kerja yang berbeda, ia harus dimotivasi untuk berusaha meningkatkan
kemampuannya agar dapat mencapai level yang sama seperti sebelumnya dengan gaji
yang sama.
5. Memberi penjelasan tentang tujuan bisnis artinya penting bagi karyawan untuk merasa
dihargai, mereka harus memiliki peran pentig dalam bisnis dan dapat mempengaruhi
kesuksesan bisnis. Ketika ini terjadi, mereka akan lebih mau bekerja keras dan
mencapai tujuan mereka. Motivasi adalah sekutu terbaik yang bisa dimilki seorang
manajer ketika ingin karyawannya tetap bersama perusahannya.
6. Mengetahui alasan pentingnya motivasi artinya untuk memotivasi seorang karyawan,
seorang manajer harus terlebih dahulu menentukan alasan mengapa karywan tersebut
termotivasi. Setelah ini selesai, manajer kemudian dapat merencanakan sebuah
rencana yang akan membantunya mencapai tujuan menjadi sanagt termotivasi. penting
juga bagi pemberi kerja untuk memahami jenis perilaku yang biasannya mendorong

7
karyawan mereka untuk berhasil atau gagal. Memahami hal ini dapat membantu
mereka untuk merencanakan cara menangani masalah sehingga mereka juga dapat
menggunakan metode ini untuk memotivasi karywan mereka.
7. Melakukan pemahaman pola pikir berbeda pada setiap individu artinya pentinya
dipahami bahwa motivasi bekerja secara berbeda pada orang yang berbeda. Ini berarti
bahwa jenis motivasi tertentu dapat bekerja dengan baik pada satu orang tetapi tidak
terpengaruh pada orang lain.

D. MENGUKUR KEPUASAN KERJA

Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan
atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat
imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi
tempat mereka bekerja. Jadi kepuasan kerja menyangkut psikologis individu didalam
organisasi, yang diakibatkan oleh keadaan yang ia rasakan dari lingkungannya. Ada
banyak faktor yang berkontribusi terhadap kepuasan kerja seperti apresiasi, kompensasi,
fleksibilitas, manajemen, hingga budaya kerja.

Ada beberapa cara pengukuran kepuasan kerja. Diantaranya dengan menggunakan


skala indeks deskripsi jabatan (Job Description Index ), dengan kuesioner kepuasan kerja
Minnesota (Minnesota Satisfaction Questionare ), maupun dengan pengukuran
berdasarkan gambar ekspresi wajah. (Mangkunegara 2000).

1) Pengukuran kepuasan kerja dengan skala Job Description Index.


Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hullin pada tahun
1969. Cara penggunaannya, diajukan pertanyaan pada karyawan mengenai pekerjaan
atau jabatannya, yang mencakup tingkat kepuasan terhadap aspek pekerjaan,
pengawasan, upah, promosi, dan rekan kerja . Setiap pertanyaan yang diajukan, harus
dijawab oleh karyawan dengan menandai jawaban : ya, tidak, atau ragu-ragu (tidak
dapat memutuskan). Dengan cara ini akhirnya dapat diketahui tingkat kepuasan kerja
karyawan.
2) Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Minnesota Satisfaction Questionaire
Pengukuran kepuasan kerja ini dikembangkan oleh Weiss dan England pada
tahun 1967. Skala ini berisi tanggapan yang mengharuskan karyawan untuk memilih

8
salah satu dari alternatif jawaban : sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, atau
sangat puas terhadap berbagai pertanyaan yang diajukan. Berdasarkan jawaban-
jawaban tersebut dapat diketahui tingkat kepuasan kerja karyawan.
3) Pengukuran Kepuasan Kerja Berdasarkan Gambar Ekspresi Wajah.
Pengukuran kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Kunin pada tahun 1955 ini
terdiri dari gambar-gambar wajah orang, mulai dari gambar wajah yang sangat
gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat cemberut. Karyawan diminta untuk
memilih gambar ekspresi wajah yang sesuai dengan kondisi pekerjaan yang
dirasakan. Kepuasan kerja dapat diketahui dari pilihan-pilihan karyawan terhadap
gambar-gambar tersebut.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Motivasi kerja adalah suatu tindakan untuk mengetahui orang lain agar berprilaku
secara teratur. Motivasi juga merupakan sutau tugas bagi manager untuk mempengaruhi
orang lain dalam suatu perusahaan. Daribeberapapendapat dapat di simpulkan bahwa
motivasi adalah suatau dorongan yang timbung dari individu maupun luar individu untuk
melakukan suatu tindakan yang mempengaruhi aktivitas guna mencapai tujuan.

Kepuasan kerja biasanya sesuatu dimana memuaskan salah satu sisi dari sisi yang
lain kurang memmuasakan dan biasanya hanya meratakan hasil perbandingan dari
beberapa keadaan yang mutlak dan terbatas.

Faktor pendorong utama yang menyebabkan manusia bekerja yaitu karena adaya
kebutuhan yang harus di penuhi baik kebutuhan yang di sadari maupun kebutuhan yang
tidak di sadari sehingga para karyawan akan bekerja sungguh sungguh untuk dapat
dukungan lebih besar terhadap pencapaian tujuan.

B. SARAN

Demikian makalah dengan materi motifasi kerja yang dapat kami susun. Kami
sadar maklah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran pembaca
yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.kami mohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan baik di sengaja maupun
tidak,semoga makalah inibermanfaat bagi kita semua sekian kami ucapkan terimkasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Harahap suryani Dewi, Khair Hazmanan. 2019. Pengaruh KepemimpinN dan Kompensi Terhadap
Kepuasan Kerja Melalui Motivasi Kerja. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen. Vol. 2,
No. 1

Nabawi Rizal. 2019. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Beban kerja terhadap
Kinerja Pegawai. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen. Vol. 2, No. 2.

Utarji Doni Yohanes. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan (Studi pada
Karyawan Bagian Marketing PT. Indosat, Tbk Semarang). Semarang.

Sirajuddin. Dkk. 2020. Mengukur tingkat kepuasan karyawan pada perusahaan reparasi mesin
industri dengan menggunakan metode importance performance analysis (IPA). Jurnal
Sains dan Teknologi. Vol 6 No 1. Hal 113-121.

Sunarta. 2019. Pentingnya Kepuasan Kerja. Jurnal Efisiensi. Vol XVI No 2. Hal 63-75.

11

Anda mungkin juga menyukai