Anda di halaman 1dari 2

ESSAY

1. Apabila perusahaan berperan sebagai pihak pemotong dalam pelaksanaan PPh Potong
Pungut, sebutkan kewajiban-kewajiban perusahaan sebagai pihak yang memotong!
Sebutkan juga sanksi-sanksi yang terkait, serta hal-hal yang harus diperhatikan untuk
menghindari sanksi pajak tersebut!

2. PT Kerinci telah berdiri sejak tahun 2000 dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan
produsen air mineral terbesar di Indonesia. PT Kerinci juga telah menjadi perusahaan terbuka
dengan melakukan penawaran saham kepada publik (go public). Saat ini PT Kerinci
merencanakan akan melakukan investasi di negara lain. Dalam menyusun Tax Planning
terkait hal tersebut, apa saja faktor-faktor yang harus diperhatikan PT Kerinci?

3. PT Mookita adalah perusahaan integrated yang bergerak di bidang produksi susu segar dan
pabrik susu kental manis. Perusahaan mempunyai peternakan sapi yang menghasilkan susu
segar. Sebagian susu segar yang dihasilkan diolah menjadi susu kental manis dan Sebagian
lainnya dijual dalam bentuk susu segar kepada pihak lain.
Pada bulan Desember 2020, perusahan mengeluarkan biaya sebagai berikut:
i. Membeli kaleng kemasan untuk mengemas susu kental manis dengan harga perolehan
Rp30.000.000 (di luar PPN)
ii. Membeli botol kemasan untuk mengemas susu segar dengan harga perolehan
Rp20.000.000 (di luar PPN)
iii. Membeli truk yang digunakan baik untuk perkebunan susu segar maupun untuk pabrik
susu kental manis dengan harga perolehan Rp300.000.000 (di luar PPN)
Seluruh pembelian dikenakan PPN 10%.

Selama tahun 2020, penjualan susu segar adalah Rp800.000.000 sedangkan penjualan
susu kental manis Rp1.200.000.000. PT Mookita hanya memiliki omset dari penjualan ini
dan tidak menggunakan PP 23 / 2018 untuk perhitungan PPh.
Pertanyaan:
a. Sebutkan atas masing-masing pembelian apakah Pajak Masukan dapat
dikreditkan?Jelaskan!
b. Berapakah nilai Pajak Masukan yang dapat dikreditkan pada Masa Desember
2020?
c. Hitunglah nilai pemborosan perpajakan apabila PT Mookita memilih untuk
membebankan seluruh Pajak Masukan atas pembelian tersebut!

1
STUDI KASUS
PT Freelander Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dengan kegiatan
utamanya adalah mengelola hotel serta jasa pemandu wisata. Hingga akhir tahun 2020, PT
Freeland Tbk telah menjual sahamnya di publik dengan komposisi 20% saham publik serta
80% dimiliki oleh Freelander Group. Di tahun 2021, PT Freelander Tbk berencana untuk
melakukan pengembangan bisnis sebagai berikut:
1. Mengelola kawasan wisata terpadu baru di Provinsi Nusa Tenggara Barat, meliputi
pembangunan resort serta jasa transportasi dari Lombok ke pusat kawasan pariwisata di
Sumbawa Barat. Untuk mengelola kawasan wisata baru ini, dibutuhkan tambahan belanja
modal sebesar Rp500.000.000.000. PT Freelander berencana untuk menerbitkan emisi
saham baru yang akan dijual di Bursa Efek sehingga total saham yang diperdagangkan
sebesar 30%.
2. Melakukan diversifikasi usaha dengan memproduksi souvenir khas masing-masing daerah
tempat unit usaha berjalan. Rencana diversifikasi membutuhkan modal sebesar
Rp100.000.000.000. PT Freelander Tbk berencana menerbitkan surat utang senilai
Rp50.000.000.000, sedangkan sisanya akan meminjam dari bank.
Pertanyaan:
1. Terkait rencana pengembangan bisnis PT Freelander Tbk, berikanlah saran agar PT
Freelander Tbk dapat memaksimalkan fasilitas perpajakan yang ada sehingga dapat
menghemat beban pajak perusahaan!
2. Langkah apa yang harus dilakukan PT Freelander Tbk untuk memenuhi syarat agar dapat
memanfaatkan fasilitas pajak yang ada?

Anda mungkin juga menyukai