Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN LEMBAGA SWADAYA

MASYARAKAT (LSM)

KELOMPOK 8

KIKI NOVIEM MERY


ZAKIATI HILMA
KIKI MURTIYANA SARI
SITI THANGATUN
REZA OKTAVIANI
FILDANERI MARIZA
NUR ARINI
ELSA MELINA
RAJA ERIYAN MENTARI
Pengertian LSM

LSM dapat diartikan sebagai


organisasi swasta (nirlaba) yang
kegiatannya adalah untuk
membebaskan penderitaan,
memajukan kepentingan kaum
miskin, melindungi lingkungan,
menyediakan pelayanan dasar bagi
masyarakat, atau menangani
pengembangan masyarakat
Peran LSM

1. Motivator

LSM bertugas memberikan


motivasi, menggali potensi,
menumbuhkan dan
mengembangkan kesadaran
anggota masyarakat akan
masalah-masalah yang dihadapi
dirinya maupun lingkungannya.
Peran LSM

2. Komunikator

a. Mengamati, merekam, serta menyalurkan aspirasi


dan kebutuhan masyarakat agar dijadikan bahan
rumusan kebijakan dan perencanaan program
pembangunan.

b. Memonitor/mengawasi pelaksanaan program


pembangunan masyarakat.

c. Memberikan penyuluhan dan menjelaskan


program-program pembangunan dengan bahasa
yang akrab dan kerangka berpikir yang mudah
dipahami masyarakat sasaran.
Peran LSM

3. Dinamisator

LSM bertugas merintis strategi,


mengembangkan metode
program, dan memperkenalkan
inovasi di bidang teknologi serta
pengelolaan orgaisasi yang belum
dikenal ke lingkungan
masyarakat setempat untuk
pengembangan dan kemajuan
masyarakat local.
Peran LSM

4. Fasilitator

LSM bertugas memberikan batuan


teknis dalam pelaksanaan
program.
Faktor – Faktor Penunjang Peran
LSM

1. Sumber daya manusia (SDM)

2. Material/bahan

3. Dana

4. Peralatan/teknologi
Pengelolaan LSM sangat erat kaitannya
dengan Ruang Lingkup Akuntansi
perencanaan, pengangaran,
Lembaga Swadaya Masyarakat
pelaksanaan, dan pelaporan seluruh kegiatan
di dalam sebuah LSM. Dan, setelah itu,
mekanisme pertanggungjawaban menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dan tidak akan
pernah ditinggalkan dalam pelaksanaan
seluruh aktivitas LSM tersebut. Dalam
konteks idealita, secara umum tidak ada satu
LSM pun yang bertujuan tidak jujur,
melanggar amanah, maupun lari dari
tanggungjawab. Apabila program sudah
dijalankan, maka pelaksanaan harus diikuti
dengan pertanggungjawaban. Jadi, seluruh
aspek dalam pengelolaan LSM menjadi
Tujuan Akuntansi Lembaga Swadaya
Masyarakat
1. Memberikan informasi yang diperlukan dalam mengelola secara tepat,
efisien dan ekonomis atas suatu kegiatan serta lokasi sumber daya
yang dipercayakan kepada organisasi.tujuan ini terkait dengan
pengendalian pengelolaan.
2. Memberikaan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan
efektif progam beserta penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenagnya, disamping untuk melaporkaan kepada publik atau lembaga
pemberi dana hasil operasi organisasi. Tujuan ini terkait dengan
akuntabilitas.
Sifat dan Karakteristik Akuntansi Lembaga
Swadaya Masyarakat
• Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi LSM
yang tergolong kedalam organisasi nirlaba serta
organisasi lainnya yang profit oriented dapat
dilihat dengan membandingkan tujuan organisasi,
sumber pendanaan, pola pertanggungjawaban,
struktur keorganisasian, dan anggarannya.
• Secara kelembagaan, organisasi LSM juga
berbeda dengan organisasi lainnya, walaupun
sama-sama organisasi publik. Struktur organisasi
ini tidak terlalu formal, namun biasanya ada
seseorang atau aktivis senior yang memimpin.
Pihak yang berpengaruh ini biasanya berpeluang
sangat besar dalam mengarahkan kebijakan dan
pengelolaan organisasi. Tipologi pemimpin atau
tokoh termasuk pilihan dan orientasi
kebijakannya, akan sangat berpengaruh dalam
memilih struktur organisasi.
Sistem Akuntansi Keuangan Pada
LSM
PSAK No. 45 tentang Standar Akuntansi untuk
Entitas Nirlaba
Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggung
jawaban keuangan terhadap segala aktivitas pada semua
organisasi LSM, adalah PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan
organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda
dengan organisasi bisnis, dimana perbedaan utama yang mendasar
adalah cara organisasi tersebut memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya.
Siklus Akuntansi Keuangan LSM

Siklus akuntansi merupakan


serangkaian prosedur kegiatan
akuntansi dalam satu periode,
mulai dari pencatatan transaksi
pertama sampai dengan
penyusunan laporan keuangan
dan penutupan pembukuan
secara keseluruha, serta siap
untuk pencatatan transaksi
periode selanjutnya.
Penerapan Sistem Akuntansi Biaya
LSM
Proses akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi
keuangan dan manajemen organisasi.
Proses akuntansi biaya meliputi :
1. Pihak luar (Eksternal), yaitu memenuhi
karakteristik akuntansi keuangan yang
merupakan bagian dari akuntansi
keuangan.
2. Pihak dalam (Internal), yaitu memenuhi
karakteristik akuntansi keuangan yang
merupakan bagian dari akuntansi
keuangan.
Klasifikasi biaya LSM

1. Biaya tetap : biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh


perubahan kegiatan organsasi. Biaya tetap terbagi menjadi dua:
a. Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen
b. Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen.
2. Biaya variabel : biaya yang jumlah totalnya dipengaruhi oleh
perubahan kegiatan.
3. Biaya semi variabel : biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di
dalamnya.
4. Biaya langsung : biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya
program atau kegiatan yang direncanakan.
5. Biaya tidak langsung : biaya yang tidak dipengaruhi secara langsung
oleh adanya program atau kegiatan.
Anggaran LSM

 Dokumen perencanaan keuangan dibuat berdasarkan anggran yang


dirancang organisasi. Pross anggaran ini harus diawali dengan
penetapan tujuan, target, dan kebijakan. Kesamaan persepsi di antara
berbagai pihak tentang apa yang akan dicapai dan keterkaitan tujuan
dengan berbagai program yang akan dilakuakan sangat penting bagi
kesuksesan anggaran.
 Beberapa organisasi nirlaba memiliki lebih dari satu program, dan
masing- masing program ahrus merencanakan tahapan kinerja terkait
dan arus kas yang di butuhkan. Pada dasarnya, organisasi LSM
berusaha meminimalkan biaya overhead atau biaya administrasi, yaitu
biaya pendukung sumber daya yang menopang organisasi dan program
secara keseluruhan. Pada akhir bulan, laporan realisasi anggaran
selalu diperbaharui dengan aktualisasi penerimaan dan pengeluaran.
Anggaran LSM
Hal yang harus diperhatikan dalam penganggran organisasi LSM adalah:
1. Identifikasi kegiatan yang dilakukan dala organisasi secara rinci
2. Kegiatan yang dilakukan dalam proyek disesuaikan terlebih dahulu dengan
tujuan dan output yang terdapat dalam misi serta visi organisasi
3. Menyiapkan rencana kerja ( work plan) kegiatan yang mengacu pada
rencana program. Sebuah organisasi pasti memerlkan rencana anggran
yang seimbang di mana biaya- biaya yang terjadi dapa ditutupi oleh
sejumlahsumber daya.
4. Aturan umum dalam renacan anggran, yakni pendapatan (dapat berasal
dari masyarakat atau lembaga donor) dan pengelaran (biaya organisasi
dan program);
5. 5. Setelah mengembangkan proyeksi anggran yang baik, bandingkan
keuanagan dan strategi pembiayaan. Bisa jadi anggaran tersebut sangat
berbeda dengan pembiayaan yang ada dan mencerminkan adanya jeda
pembiayaan.
Anggaran LSM
Secara umum, rancangan anggaran organisasi
disusun berdasarkan jenis kegiatan yang ada dalam
rencana kerja program, ditambah komponen biaya
lainnya yang terkait. Langkah- langkah dalam
menyusun rancangan anggran organisasi adalah:
1. Menentukan workplan yang berisi jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proyek,
beserta lama waktu pengerjaannya (disesuaikan
dengan tujuan dan output yang ada dalam visi
serta misi organisasi)
2. Menentukan jenis biaya tetap dan biaya
variabel yang terdapat dalam proyek
3. Menentukan standar biaya untuk setiap

Anda mungkin juga menyukai