MASYARAKAT (LSM)
KELOMPOK 8
1. Motivator
2. Komunikator
3. Dinamisator
4. Fasilitator
2. Material/bahan
3. Dana
4. Peralatan/teknologi
Pengelolaan LSM sangat erat kaitannya
dengan Ruang Lingkup Akuntansi
perencanaan, pengangaran,
Lembaga Swadaya Masyarakat
pelaksanaan, dan pelaporan seluruh kegiatan
di dalam sebuah LSM. Dan, setelah itu,
mekanisme pertanggungjawaban menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dan tidak akan
pernah ditinggalkan dalam pelaksanaan
seluruh aktivitas LSM tersebut. Dalam
konteks idealita, secara umum tidak ada satu
LSM pun yang bertujuan tidak jujur,
melanggar amanah, maupun lari dari
tanggungjawab. Apabila program sudah
dijalankan, maka pelaksanaan harus diikuti
dengan pertanggungjawaban. Jadi, seluruh
aspek dalam pengelolaan LSM menjadi
Tujuan Akuntansi Lembaga Swadaya
Masyarakat
1. Memberikan informasi yang diperlukan dalam mengelola secara tepat,
efisien dan ekonomis atas suatu kegiatan serta lokasi sumber daya
yang dipercayakan kepada organisasi.tujuan ini terkait dengan
pengendalian pengelolaan.
2. Memberikaan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan
efektif progam beserta penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenagnya, disamping untuk melaporkaan kepada publik atau lembaga
pemberi dana hasil operasi organisasi. Tujuan ini terkait dengan
akuntabilitas.
Sifat dan Karakteristik Akuntansi Lembaga
Swadaya Masyarakat
• Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi LSM
yang tergolong kedalam organisasi nirlaba serta
organisasi lainnya yang profit oriented dapat
dilihat dengan membandingkan tujuan organisasi,
sumber pendanaan, pola pertanggungjawaban,
struktur keorganisasian, dan anggarannya.
• Secara kelembagaan, organisasi LSM juga
berbeda dengan organisasi lainnya, walaupun
sama-sama organisasi publik. Struktur organisasi
ini tidak terlalu formal, namun biasanya ada
seseorang atau aktivis senior yang memimpin.
Pihak yang berpengaruh ini biasanya berpeluang
sangat besar dalam mengarahkan kebijakan dan
pengelolaan organisasi. Tipologi pemimpin atau
tokoh termasuk pilihan dan orientasi
kebijakannya, akan sangat berpengaruh dalam
memilih struktur organisasi.
Sistem Akuntansi Keuangan Pada
LSM
PSAK No. 45 tentang Standar Akuntansi untuk
Entitas Nirlaba
Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggung
jawaban keuangan terhadap segala aktivitas pada semua
organisasi LSM, adalah PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan
organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda
dengan organisasi bisnis, dimana perbedaan utama yang mendasar
adalah cara organisasi tersebut memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya.
Siklus Akuntansi Keuangan LSM