Anda di halaman 1dari 21

KUIS II - LEADERSHIP

NAMA : SHANIA FLORENSA


NIM : 201850112

1. A. Jelaskan bagaimana akan ciri dari nilai kepemimpinan karismatik dan


berikan contohnya serta apakah kepemimpinan karismatik dapat mengalami
proses penyimpangan berikan alasannya.

Charismatic Leadership adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk


menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan lebih dari yang biasanya
mereka lakukan, terlepas dari hambatan dan pengorbanan pribadi. Pemimpin
karismatik melibatkan emosi mereka dalam kehidupan kerja sehari-hari, yang
membuat mereka energik, antusias, dan menarik bagi orang lain.
Pemimpin karismatik mengartikulasikan visi ideal masa depan yang lebih baik.
Mereka memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan ide dan tujuan yang
kompleks dengan cara yang jelas dan menarik, sehingga orang memahami dan
mengidentifikasi dengan pesan mereka.
Pemimpin karismatik menginspirasi dan memotivasi pengikut untuk berkomitmen
terhadap tujuan. Mereka cocok di lingkungan di mana orang membutuhkan kehadiran
individu yang mampu menggerakkan dan mengubah status quo.
Soekarno adalah contoh seorang pemimpin karismatik. Dia menggunakan
kemampuan orasi dan pidato yang kuat, kepribadian yang menarik, dan komitmen
yang tak tergoyahkan. Dia menggerakkan masyarakat untuk perubahan positif, yakni
kemerdekaan Indonesia.

Kepemimpinan karismatik bisa saja mengalami penyimpangan, diantaranya adalah


seperti Self-centered. Pemimpin Karismatik terlalu percaya diri tinggi dengan
kharisma yang dimiliki. Mereka memandang visi mereka adalah yang terbaik, meski
tidak untuk beberapa orang orang. Contohnya, visi nasional, agama, dan komunis oleh
Soekarno. Sebagian besar orang Indonesia tidak setuju karena tidak sesuai dengan
landasan negara Indonesia. Selanjutnya, para pemimpin karismatik mungkin percaya
bahwa mereka berada di atas hukum, melakukan pelanggaran finansial atau etika.
B. jelaskan bagaimana upaya leader dalam meningkatkan akan nilai
pengaruhnya dalam kepemimpinan terhadap politiknya dan jelaskan akan nilai
kerangkan (frame) politik yang dapat digunakan oleh pemimpin .

Upaya leader untuk meningkatkan nilai pengaruh dalam politik biasanya dapat
menggunakan gaya kepemimpinan koalisional. Gaya kepemimpinan koalisi
digunakan dalam politik.
Pemimpin yang memandang organisasi sebagai tempat munculnya konflik atau
ketegangan atas alokasi sumber daya yang langka. Dalam frame ini pemimpin akan
melihat pembangunan koalisi, bagaimana pekerjaan untuk menyelesaikan konflik, dan
membangun basis kekuasaan untuk mendukung inisiatif pemimpin.

Political frame memandang organisasi sebagai arena konflik atau ketegangan yang
sedang berlangsung atas alokasi sumber daya yang langka. Para pemimpin
menghabiskan waktu mereka berjejaring dan membangun koalisi untuk memengaruhi
keputusan dan tindakan

c. jelaskan bagaimana leader menekankan akan penggunaan jenis


kepemimpinan bersifat koalisisional dan jelaskan bagaimana kerangka frame
terhadap nilai politik dalam kepemimpinan dan jelaskan mana menurut anda
yang efektif , berikan penjelasan secara logis.

Kepemimpinan koalisi sendiri berarti kepemimpinan yang melibatkan pengembangan


anggota tim dan membangun koalisi orang-orang yang mendukung tujuan pemimpin
dan dapat membantu memengaruhi orang lain dalam pengimplementasian keputusan
pemimpin dan mencapai tujuan.Pemimpin koalisi mengamati dan memahami pola
interaksi dan pengaruh dalam organisasi. Mereka terampil dalam mengembangkan
koneksi dengan jaringan orang yang luas dan dapat menyesuaikan perilaku dan
pendekatan mereka terhadap orang dan situasi yang beragam.

Political frame memandang organisasi sebagai arena konflik atau ketegangan yang
sedang berlangsung atas alokasi sumber daya yang langka. Para pemimpin
menghabiskan waktu mereka berjejaring dan membangun koalisi untuk memengaruhi
keputusan dan tindakan.
Cara memiliki kepemimpinan koalisional yang efektif adalah:
1. Leader melakukan interview
Pemimpin melakukan wawancara informal dengan orang-orang dari seluruh
organisasi untuk mengumpulkan informasi dan mendapatkan pemahaman yang
jelas tentang tantangan dan peluang yang mereka hadapi. Pemimpin harus
mengumpulkan informasi internal terlebih dahulu, dapat dilakukan dengan
melakukan wawancara non formal kepada anggota timnya. Informasi yang
dibutuhkan oleh pemimpin biasanya seputar sejauh mana pemahaman anggota
tim terhadap tujuan, masalah yang mereka hadapi, dan peluang apa yang mereka
lihat.
Pembicaraannya juga tidak perlu kaku, seperti contohnya dapat dilakukan ketika
sedang coffee break, atau sedang makan bersama yang sifatnya non formal.
2. Leader mengunjungi pelanggan dan stakeholder lain
Pemimpin meminta pandangan dan masukan dari pelanggan serta pemangku
kepentingan lain yang berpotensi berpengaruh, seperti anggota dewan, lembaga
pemerintah, kreditur, atau lainnya.
3. Leader mengembangkan “map of stakeholder buy-in”
Para pemimpin biasanya menemukan bahwa ada beberapa orang yang sangat
mendukung tujuan dan rencana mereka, beberapa yang dengan gigih
menentangnya, dan sebagian besar yang bisa berayun ke arah mana pun.
4. Leader melakukan perincian rintangan-rintangan dan mempromosikan
cross-silo cooperation
Pemimpin harus melawan hambatan-hambatan yang terjadi dan meningkatkan
kerja sama serta meningkatkan kolaborasi yang baik. Kolaborasi dapat dilakukan
antar departemen, antar divisi, maupun antar tingkat dalam perusahaan.

D. jelaskan bagaimana nilai etika mempengaruhi terhadap penggunaan akan


kekuasan dan hal apa saja yang harus diperhatikan akan nilai etika dalam
penggunaan kekuasaan.

Etika adalah kode prinsip dan nilai yang mengatur perilaku seseorang atau kelompok
sehubungan dengan apa yang benar atau salah. Etika menetapkan standar tentang apa
yang baik atau buruk dalam perilaku dan pengambilan keputusan. Banyak organisasi
yang sukses dan jaya dalam waktu yang panjang memiliki pemimpin yang
memasukan nilai etika dalam peraturan formal dan budaya perusahaan mereka.
Dengan adanya kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, sebagai pemimpin
mereka juga masih harus menaati etika yang berlaku. Etika mempengaruhi kekuasaan
dari leader, dengan adanya etika ini seorang leader akan melakukan hal sesuai dengan
kaidah etikanya.

hal apa saja yang harus diperhatikan akan nilai etika dalam penggunaan kekuasaan
adalah tidak menggunakan etika kekuasaan dengan tidak adil seperti sengaja
membawa-bawa kekuasaan untuk membuat orang takut atau tunduk sama Anda. Lalu
memiliki tanggung jawab terhadap kekuasaan yang dimiliki. Lalu menciptakan
persaingan yang sehat. Lalu juga mempertahankan jati diri.

2. A. Jelaskan apa saja yang harus diperhatikan dalam membentuk team dan
jelaskan bagaiman proses terbentuknya team serta mengapa diperlukan untuk
memahami akan proses pembentukkan team.

Yang harus diperhatikan dalam membentuk team, anggota tim harus bersama-sama
menampilkan masing-masing dari lima kompetensi berikut:
 Goal setting and performance management, pertama dan terpenting,
anggota tim harus memiliki kemampuan untuk menetapkan dan melaksanakan
tujuan tim yang spesifik dan menantang, serta cara untuk memantau dan
mengevaluasi kinerja menuju tujuan pertemuan.
 Planning and coordination, kemampuan untuk merencanakan dan
mengkoordinasikan merupakan penentu penting dari efektivitas tim. Anggota
harus secara ketat mengkoordinasikan dan menyinkronkan kegiatan,
informasi, dan sumber daya untuk mencapai tujuan.
 Collaborative problem solving, anggota tim harus mampu mengenali ketika
suatu masalah membutuhkan partisipasi kelompok dan kemudian secara tepat
melibatkan anggota tim dalam mencari alternatif dan merancang solusi.
 Communication, karyawan yang mengerjakan pekerjaan individu terkadang
dapat bertahan dengan keterampilan komunikasi yang buruk, tetapi roda kerja
tim terus bergulir hanya dengan komunikasi yang baik. Anggota
mengungkapkan pikiran mereka, mengajukan pertanyaan, mencari dan
memberikan umpan balik, dan membuat presentasi yang terampil.
 Conflict Resolution, terakhir, namun tidak kalah pentingnya, tim perlu
mengetahui cara mengelola dan menyelesaikan perselisihan secara efektif.
Bahkan dalam tim yang paling kohesif, konflik pasti akan muncul.

Proses terbentuknya team ada beberapa, yaitu:


 Forming, tahap pembentukan perkembangan merupakan masa orientasi dan
perkenalan. Anggota tim mencari tahu perilaku apa yang dapat diterima orang
lain, mengeksplorasi kemungkinan pertemanan, dan menentukan orientasi
tugas
 Storming, selama tahap storming, kepribadian individu muncul lebih jelas.
Orang menjadi lebih tegas dalam memperjelas peran mereka.
 Norming, pada tahap norming, konflik telah diselesaikan dan kesatuan dan
harmoni tim muncul. Konsensus berkembang tentang siapa pemimpin tim
alami, dan peran anggota jelas. Anggota tim datang untuk memahami dan
menerima satu sama lain.
 Performing, selama tahap pertunjukan, penekanan utama adalah pada
pencapaian tujuan tim. Anggota berkomitmen pada misi tim. Mereka sering
berinteraksi, mengoordinasikan tindakan mereka, dan menangani
ketidaksepakatan dengan cara yang matang dan produktif.
 Adjourning, tahap adjourning terjadi di komite dan tim yang memiliki tugas
terbatas untuk dilakukan dan dibubarkan sesudahnya. Selama tahap ini,
penekanannya adalah pada membungkus dan menurunkan. Kinerja tugas tidak
lagi menjadi prioritas utama, dan para pemimpin sering kali berfokus pada
kebutuhan sosial dan emosional anggota tim

Mengapa diperlukan untuk memahami akan proses pembentukkan team, perlunya


memahami proses pembentukkan team akan menjadikan sebuah kekuatan penting
pada salah satu faktor strategi bisnis yang baik sehingga mampu memberikan kinerja
secara optimal. Dengan memhami proses pembentukkan team akan membuat
anggota-anggotanya dapat saling memahami satu sama lain dan menerima satu sama
lain.
B. Jelaskan bagaimana membentuk teams global secara efektif dan jelaskan nilai
tantangan apa yang dihadapi didalam team global serta jelaskan berbagai upaya
dalam menyelesaikan akan konflik didalam organsiasi.

Bagaimana membentuk teams global secara efektif, yaitu dengan cara:


 Select the Right Team Members. Pemimpin tim virtual yang efektif menaruh
banyak pemikiran untuk mendapatkan campuran yang tepat dari orang-orang
dalam tim. Anggota tim membutuhkan perpaduan yang tepat antara
keterampilan teknis, interpersonal, dan komunikasi untuk bekerja secara
efektif dalam lingkungan virtual. Selain itu, pemimpin menjelaskan kepada
tim mengapa setiap anggota dipilih untuk berpartisipasi, sehingga memberi
orang dasar untuk mempercayai kemampuan dan komitmen orang lain. Nah,
disini kita juga harus memilih orang yang memiliki kepribadian terbuka, jujur,
dan percaya diri.
 Start Off Right. Pemimpin memastikan orang memiliki kesempatan untuk
mengenal satu sama lain dan membangun hubungan saling percaya. Karena
ada Studi tentang tim virtual yang menunjukkan bahwa pertemuan tatap muka
awal adalah salah satu cara terbaik untuk membuat orang berkumpul sebagai
sebuah tim dan dengan cepat melewati tahap pembentukan dan
pengembangan. Contoh: Di Mobil Corporation, para pemimpin menyatukan
anggota tim virtual di satu lokasi di awal proyek sehingga mereka dapat mulai
membangun hubungan pribadi dan memperoleh pemahaman tentang tujuan
dan tanggung jawab mereka.
 Use Technology to Build Relationships. Pemimpin juga menerapkan
teknologi untuk membangun hubungan. Pemimpin bisa mengadakan rapat tim
menggunakan Skype, misalnya, untuk memungkinkan orang mengenal satu
sama lain dan memperjelas peran dan tugas proyek. Dengan cara ini pemimpin
juga mendorong komunikasi secara tidak langsung karena tidak terkait dengan
tugas, seperti penggunaan jejaring sosial online di mana orang dapat berbagi
foto, pemikiran, dll. Para peneliti juga menemukan bahwa ruang kerja virtual
sepanjang waktu, tempat anggota tim dapat mengakses file versi terbaru,
melacak tenggat waktu dan garis waktu, memantau kemajuan satu sama lain,
dan melakukan diskusi di antara pertemuan formal meningkatkan keberhasilan
tim virtual.
 Agree on Ground Rules. Pemimpin membuat peran, tanggung jawab, dan
wewenang setiap orang dengan jelas sejak awal. Semua anggota tim perlu
unutk memahami tujuan tim dan individu, tenggat waktu, dan harapan untuk
partisipasi dan kinerja. Karena, ketika peran dan harapan sudah jelas dalam
sebuah tim, kepercayaan dapat berkembang lebih mudah. Penting juga bagi
para pemimpin untuk mendefinisikan konteks yang jelas sehingga orang dapat
membuat keputusan, memantau kinerja mereka sendiri, dan mengatur perilaku
mereka untuk mencapai tujuan.

Nilai tantangan yang dihadapi dalam team global :


 Task Conflict: mengacu pada ketidaksepakatan di antara orang-orang tentang
tujuan yang ingin dicapai atau isi tugas yang harus dilakukan. Contohnya: dua
anggota tim manajemen puncak mungkin tidak setuju tentang apakah akan
mengakuisisi perusahaan atau masuk ke dalam usaha patungan/joint venture
sebagai cara untuk berkembang secara global.
 Relationship Conflict: mengacu pada ketidakcocokan pribadi yang
menciptakan ketegangan dan perasaan permusuhan pribadi di antara orang-
orang. Misalnya: seseorang yang merendahkan rekan kerja yang mereka
anggap kerjanya tidak bagus atau tidak kompeten.

Upaya untuk menyelesaikan konflik dalam organisasi :


 Gaya mendominasi (cara saya) mencerminkan ketegasan untuk mendapatkan
cara sendiri dan harus digunakan ketika tindakan cepat dan tegas sangat
penting pada isu-isu penting atau tindakan tidak populer, seperti selama
keadaan darurat atau pemotongan biaya mendesak.
 Gaya menghindar (tidak mungkin) tidak mencerminkan ketegasan maupun
kooperatif. Dia tepat ketika masalah sepele, ketika tidak ada peluang untuk
menang, ketika penundaan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi
diperlukan, atau ketika gangguan akan terjadi mahal.
 Gaya kompromi (setengah jalan) mencerminkan jumlah keduanya yang
moderat ketegasan dan kooperatif. Sangat tepat ketika gol di kedua sisi sama
pentingnya, ketika lawan memiliki kekuatan yang sama dan kedua belah pihak
ingin membagi perbedaan, atau ketika orang perlu tiba di sementara atau
bijaksana solusi di bawah tekanan waktu.
 Gaya akomodatif (cara Anda) mencerminkan tingkat kooperatif yang tinggi,
yang bekerja paling baik ketika orang menyadari bahwa mereka salah, ketika
suatu masalah lebih penting bagi orang lain daripada diri sendiri, ketika
membangun kredit sosial untuk digunakan dalam diskusi selanjutnya, dan
ketika menjaga keharmonisan sangat penting.
 Gaya berkolaborasi (cara kami) mencerminkan tingkat ketegasan dan kerja
sama yang tinggi. Gaya berkolaborasi memungkinkan kedua belah pihak
untuk menang, meskipun mungkin memerlukan tawar-menawar dan negosiasi
yang substansial. Gaya berkolaborasi adalah penting ketika kedua rangkaian
masalah terlalu penting untuk dikompromikan, ketika wawasan dari orang
yang berbeda perlu digabungkan menjadi solusi keseluruhan, dan ketika
komitmen kedua belah pihak diperlukan untuk sebuah konsensus.

C. Jelaskan bagaimana menekankan akan nilai team agar efektif dalam bekerja
sesuai dengan pencapaian akan tujuan dan sasaran didalam teams serta jelaskan
akan berbagai macam bentuk team dan apa yang perlu diperhatikan dalam
melakukan negosiasi.

Bagaimana menekankan akan nilai team agar efektif dalam bekerja sesuai dengan
pencapaian akan tujuan dan sasaran didalam teams. Kebanyakan pemimpin
menekankan nilai negosiasi integratif untuk lingkungan bisnis kolaboratif saat ini.
Artinya, kunci keefektifan adalah melihat negosiasi bukan sebagai permainan zero-
sum tetapi sebagai proses untuk mencapai solusi kreatif yang menguntungkan semua
orang.

Berbagai macam bentuk team :


 Functional teams, jenis tim ini terdiri dari seorang supervisor dan bawahannya
dalam rantai komando formal. Tim fungsional dapat mencakup tiga atau
empat tingkat hierarki dalam sebuah departemen. Biasanya, tim fungsional
membentuk satu departemen dalam organisasi.
 Cross-Departmental teams, terdiri dari anggota dari berbagai departemen
dalam organisasi. Tim ini sering disebut tim lintas fungsi. Tim lintas
departemen biasanya digunakan untuk proyek yang mempengaruhi beberapa
departemen dan oleh karena itu memerlukan banyak pandangan untuk
dipertimbangkan.
 Evolution to Self-Directed teams, terdiri dari karyawan yang bekerja dengan
pengawasan minimum dan merotasi pekerjaan untuk menghasilkan
keseluruhan produk atau layanan, atau setidaknya satu aspek atau bagian
lengkap dari produk atau layanan.

Apa yang perlu diperhatikan dalam melakukan negosiasi.


1. Persiapan
Persiapan di sini meliputi pengetahuan kita terhadap persoalan atau hal yang
akan dinegosiasikan. Intinya jangan sampai negosiator tidak menguasai apa
yang akan dia negosiasikan dengan klien. Contoh nyata misalnya, bernegosiasi
dengan pihak sponsorship, maka negosiator terlebih dahulu paham apa acara
yang ingin disponsori sehingga ketika bernegosiasi negosiator tampak yakin
dengan apa yang dia kemukakan dan juga paham betul tentang desain acara
terkait sehingga klien pun tidak akan ragu menyeponsori acara tersebut.
2. Ketahui Tipe Target
Negosiator harus mengetahui siapa lawan bicaranya. Mengetahui dalam hal ini
meliputi darimana asal dia bekerja, posisinya apa, tipe orangnya seperti apa,
dan lain sebagainya. Mengetahui tipe target bukan berarti harus mengenalnya
sebelum pertemuan negosiasi, namun bisa juga dilakukan dengan
memanfaatkan jasa internet. Internet memudahkan kita untuk mengetahui
banyak kepribadian orang, meskipun tidak secara spesifik. Kita bisa
mengetahui bagaimana tipe target kita dengan stalking akun twitter atau
facebooknya, bahkan blognya.
3. Banyaklah Mendengar
Berbicara seringkali lebih mudah daripada mendengarkan. Akan tetapi hanya
dengan mendengarlah kita akan menjadi tahu lebih banyak terkait target atau
klien kita. Banyak mendengar ketika melakukan negosiasi adalah hal yang
sangat dianjurkan. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar manusia yang memang
suka apabila bicaranya didengarkan. Banyak mendengar akan membuat target
atau klien kita merasa dihargai. Selain itu, kita juga akan tahu apa yang
sesungguhnya diinginkan oleh mereka, apa yang menjadi harapannya, dan
tentunya akan lebih tahu banyak info lainnya. Oleh karena itu, negosiator juga
harus menjadi pendengar ulung

Salah satu jenis manajemen konflik yang khas adalah negosiasi, di mana orang-orang
terlibat dalam diskusi memberi dan menerima dan mempertimbangkan berbagai
alternatif untuk mencapai keputusan bersama yang dapat diterima kedua belah pihak.
Negosiasi biasanya digunakan ketika konflik diformalkan, seperti antara serikat
pekerja dan manajemen.

3. A. Jelaskan bagaimana menciptakan serta membuka nilai kesadaran terhadap


sudut pandang yang benar terhadap diversity dan jelaskan bagaimana
menghadapi akan diversity terhadap kaum guy, lesbi, trans gender , biseksual

bagaimana menciptakan serta membuka nilai kesadaran terhadap sudut pandang yang
benar terhadap diversity dengan:
 Berhubungan lebih dekat dengan karyawan
Memahami mereka secara personal, cari tahu hal-hal yang membuat mereka
semangat. Begitu Anda bisa memahaminya, maka Anda bisa terlibat dalam
engagement yang lebih kuat dengan karyawan Anda.
 Melakukan komunikasi
Menyikapi perbedaan dan keragaman di lingkungan kerja memang
membutuhkan perhatian dari Anda. Terutama, bagi seorang leader yang
memang berperan untuk menjalin engagement dengan karyawan, menciptakan
kolaborasi tim, serta melakukan komunikasi secara berkala antara atasan dan
bawahan.
 Kerjasama untuk mencapai target
Sebagai pemimpin Anda bisa mengarahkan tim untuk berkolaborasi demi
mencapai target tersebut.
Maksimalkan keuntungan dari sudut pandang berbeda yang dimiliki setiap
orang di dalam tim. Beri kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk
menyampaikan idenya, jangan lupa berikan feedback juga. Lalu, jangan lupa
pastikan bahwa setiap ide yang Anda terima sudah searah dengan tujuan
perusahaan.

bagaimana menghadapi akan diversity terhadap kaum gay, lesbi, transgender,


biseksual, sebagai sesama manusia kita hanya perlu menerima dan tidak memilih-
milih teman atau partner kerja kita nanti. Kaum gay, lesbi, transgender maupun
biseksual tidak mempengaruhi hasil atau kinerja mereka. Walaupun mereka memiliki
perbedaan itu tetapi yang perlu kita lihat adalah kinerja pekerjaan mereka.

B. Jelaskan bagaimana meningkatkan nilai kecerdasan dalam budaya dan apa


manfaat dari kecerdasan dalam budaya serta jelaskan apa dampak yang terjadi
jika memiliki cara pandang yang salah terhadap diversity.

Meningkatkan nilai kecerdasan dalam budaya, Para pemimpin dapat mengatasi


tantangan keragaman global dengan memahami lingkungan sosiokultural dan dengan
mengembangkan kecerdasan budaya (CQ) yang lebih tinggi untuk mengetahui
bagaimana berperilaku dengan tepat.

Manfaat dari kecerdasan dalam budaya, Kecerdasan budaya mengacu pada


kemampuan seseorang untuk menggunakan keterampilan penalaran dan pengamatan
untuk menafsirkan gerakan dan situasi yang tidak dikenal dan menyusun respons
perilaku yang sesuai. Mengembangkan CQ yang tinggi memungkinkan seseorang
untuk menafsirkan situasi yang tidak dikenal dan beradaptasi dengan cepat. CQ
memungkinkan seseorang untuk menemukan petunjuk tentang pemahaman budaya
bersama dan merespons situasi baru dengan cara yang sesuai dengan budaya.

Dampak yang terjadi jika memiliki cara pandang yang salah terhadap diversity, salah
satu masalah yang signifikan di banyak organisasi adalah prasangka, yaitu perasaan
atau opini yang merugikan yang terbentuk tanpa memperhatikan fakta. Apabila suatu
perusahaan memandang diversity dengan cara yang salah maka akan timbul sasaran
prasangka dan diskriminasi terjadi. Membayar gaji perempuan lebih rendah daripada
laki-laki untuk pekerjaan yang sama adalah diskriminasi gender. Menolak untuk
mempekerjakan seseorang karena dia memiliki etnis yang berbeda adalah
diskriminasi etnis.

C. jelaskan bagaimana menghadapi akan face of minority dan jelaskan


bagaimana menurut anda terhadap nilai kepemimpinan wanita serta bagaimana
menghadapai tantangan di beberapa negara terhadap perlakuakn yang tidak
adil terhadap wanita seperti di Kamboja, Laos dan Myanmar jelaskan seberapa
penting memahami akan dimensi budaya menurut hostede dan jelaskan dimensi
budaya tersebut.

bagaimana menghadapi akan face of minority


Menciptakan lingkungan yang inklusif di mana semua individu merasa dihormati,
dihargai, dan mampu mengembangkan bakat unik mereka sangat sulit.

bagaimana menurut anda terhadap nilai kepemimpinan wanita


Pemimpin perempuan dinilai memiliki pengaruh yang lebih ideal, memberikan
motivasi yang lebih inspirasional, lebih memperhatikan individu, dan menawarkan
lebih banyak stimulasi intelektual. motivasi inspirasional berasal dari pemimpin yang
menarik secara emosional dan simbolis keinginan karyawan untuk melakukan
pekerjaan dengan baik dan membantu mencapai tujuan organisasi.
Bagaimana menghadapai tantangan di beberapa negara terhadap perlakuan yang tidak
adil terhadap wanita seperti di Kamboja, Laos dan Myanmar, dapat dilakukan dengan
cara Inpres PUG sebagai landasan hukum untuk menegakkan hak-hak perempuan dan
laki-laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama, dan penghargaan yang
sama dalam pembangunan, berbangsa, dan bernegara. Inpres yang ditujukan kepada
instansi dan lembaga pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan PUG guna
terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan
program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang
tugas dan fungsi serta kewenangan masing-masing.

Jelaskan seberapa penting memahami akan dimensi budaya menurut hostede


Teori Dimensi Budaya Hofstede, yang dikembangkan oleh Geert Hofstede, adalah
kerangka kerja yang digunakan untuk memahami perbedaan budaya antar negara dan
untuk membedakan cara bisnis dilakukan di budaya yang berbeda. Hosftede ingin
menegaskan betapa pentingnya budaya dengan menganalogikan budaya sebagai
‘software of the mind.’ Budaya adalah penggerak manusia. Tanpanya, manusia
sekedar makhluk tanpa makna.
Pemahaman terhadap budaya merupakan suatu hal yang penting bagi pemasar untuk
menentukan sebuah strategi pemasaran. dengan memahami budaya, kita juga
dapat juga mengenal ‘orang lain’ dan juga ‘memahami diri sendiri.

Jelaskan dimensi budaya tersebut.


5 dimensi yang diidentifikasikan, yaitu
1. Large vs Small Power Distance (jarak kekuasaan)
Power Distance adalah sejauh mana anggota menerima kekuasaan dalam
institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata. Masyarakat dalam Small
Power Distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi untuk
ketidaksejahteraan kekuasaan. Masyarakat di Large Power Distance menerima
perintah hirarki di mana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa perlu
justifikasi lagi. Masalah utaman dimensi ini adalah bagaimana sebuah
masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang
terjadi.
2. Individualisme vs Kolektivisme
Individualisme merupakan kecenderungan fungsi sosial yang relatif bebas dan
individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kebalikannya,
Kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat di
mana masing-masing individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan
loyalitas yang tidak perlu ditanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah
tingkat interdependensi individu dalam sebuah masyarakat.
3. Maskulin vs Feminim
Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan parameter pada
keluarga, heroism dan sukses-sukses material. Sebaliknya, Feminim
cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas
hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana masyarakat
memberikan peran-peran social berhubungan dengan masalah gender.
4. Strong vs Weak Uncertainly Avoidance (Penghindaran Ketidakpastian)
Uncertainly Avoidance adalah tingkat di mana anggota masyarakat merasa
tidak nyaman dengan ketidakpastian dan keraguan-keraguan. Strong
Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu masyarakat yang
begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang atau ide-ide
alternative. Kebalikannya untuk Weak Uncertainly Avoidance. Tema utama
pada dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta
bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta
apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.
5. Long Term Orientation (Orientasi Waktu)
Long Term Orientation merupakan dimensi yang berlawanan pada orientasi
jangka pendek. Dalam komunitas yang memiliki dimensi Long Term
Orientation yang tinggi maka diasosiasikan dengan keadaan akan tingkat
penghematan dan ketekunan yang dimiliki oleh sebuah komunitas.

4. A. Jelaskan sejuah mana peranan akan motivasi, jelaskan akan tantangan yang
dihadapi dalam penerapan akan carrot and stick dan jelaskan bagaimana
penerapan akan bentuk motivasi yang bisa diterapkan dalam organisasi.
Jelaskan teori yang dapat diterpakan dalam organisasi dalam
mengimplementasikan akan nilai motivasi.

Peranan akan motivasi, ketika kita melakukan sesuatu perilaku atau tindakan pasti
didukung dengan adanya motivasi yang ingin kita capai Motivasi mengacu pada
kekuatan baik internal maupun eksternal yang membangkitkan antusiasme dan
ketekunan untuk mengejar tindakan tertentu. Contohnya: Motivasi kita kuliah adalah
untuk memperoleh gelar sarjana dengan gelar yang kita miliki memotivasi kita lagi
untuk dapat memiliki pekerjaan yang baik pula.

Tantangan yang dihadapi dalam penerapan akan carrot and stick


Perilaku yang menghasilkan hasil yang diinginkan dihargai dengan '' carrot, '' seperti
kenaikan gaji atau promosi. Sebaliknya, perilaku yang tidak diinginkan atau tidak
produktif membawa '' stick, '' seperti penurunan pangkat atau menahan kenaikan gaji.
Pendekatan wortel-dan-tongkat cenderung berfokus pada kebutuhan yang lebih
rendah, meskipun kebutuhan yang lebih tinggi kadang-kadang juga dapat dipenuhi.
Pemberian carrot jika tidak hati–hati seringkali membuat anggota tim hanya bekerja
secara transaksional, saya bekerja banyak hanya jika diberi banyak, karena mengejar
hasil sehingga proses kerja sering diabaikan. penerapan stick seringkali membuat
karyawan malah demotivasi jika dilakukan tidak sesuai dengan tujuan.
Bentuk motivasi yang bisa diterapkan dalam organisasi
 Achievement motivation: keinginan untuk mencapai sesuatu yang sulit,
mencapai standar kesuksesan yang tinggi, menguasai tugas-tugas yang
kompleks, dan melampaui orang lain. Orang-orang yang bermotivasi prestasi
bekerja lebih keras apabila penyelia mereka menyediakan penilaian rinci
tentang perilaku kerja mereka,
 Affiliation motivation: keinginan untuk membentuk hubungan pribadi yang
dekat, menghindari konflik, dan menjalin persahabatan yang hangat. Orang-
orang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka dipuji
karena sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan.
 Power motivation: keinginan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang
lain, bertanggung jawab atas orang lain, dan memiliki otoritas atas orang lain.
Orang-orang yang bermotivasi kompetensi juga mengharapkan adanya hasil
yang berkualitas tinggi dari rekan mereka dan mungkin terasa tidak sabar
apabila orang-prang yang bekerja dengan mereka tidak melakukan pekerjaan
dengan hasil yang baik.

Teori yang dapat diterapkan dalam mengimplementasikan nilai motivasi, adalah teori
dua faktor yaitu:
 Dimensi pertama, yang disebut faktor kebersihan, melibatkan ada atau tidak
adanya ketidakpuasan kerja, seperti kondisi kerja, gaji, kebijakan perusahaan,
dan hubungan interpersonal. Ketika faktor kebersihan buruk, pekerjaan tidak
memuaskan. Ini mirip dengan konsep kebutuhan defisiensi dijelaskan oleh
Maslow. Faktor kebersihan yang baik dihilangkan ketidakpuasan, tetapi
mereka tidak dengan sendirinya menyebabkan orang menjadi sangat puas dan
termotivasi dalam bekerja.
 Dimensi kedua, faktor tidak mempengaruhi kepuasan kerja. Motivator
memenuhi kebutuhan tingkat tinggi seperti kebutuhan untuk berprestasi,
pengakuan, tanggung jawab, dan kesempatan untuk berkembang. Ketika
motivator hadir, pekerja sangat termotivasi dan puas.
B. jelaskan akan konsep johari window dalam motivasi serta apa kegunaan
dalam memahami johari window dalam melakukan komunikasi, jelaskan akan
richness of channel dan jelaskan mengapa dalam melakukan komunikasi
diperlukan upaya menjadi pendengar yang baik dan apa yang perlu dilakukan
menjadi pendengar yang baik serta bagaimana menggunakan teknologi dalam
komunikasi agar efektif

Konsep johari window dalam motivasi adalah teori Johari window atau jendela Johari
merupakan sebuah teori yang digunakan untuk membantu orang dalam memahami
hubungan antara dirinya sendiri dan orang lain. 

Kegunaan memahami Johari window adalah:


1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang.
2. Semakin seseorang bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain
tersebut akan menyukai diri seseorang tersebut, akibatnya orang lain tersebut akan
semakin membuka diri.
3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki
sifat-sifat kompeten, terbuka, ekstrovert, fleksibel, adaptif, dan inteligen.
4. Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan
komunikasi intim baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
5. Membuka diri berarti bersikap realistik.

Mengapa dalam melakukan komunikasi diperlukan upaya menjadi pendengar yang


baik, karena kita perlu memahami pesan atau maksud dari lawan bicara kita. Orang-
orang bersedia untuk berbagi ide, saran, dan masalah mereka ketika mereka berpikir
seseorang mendengarkan dan benar-benar menghargai apa yang mereka katakan.
Maka dari itu kita perlu menjadi pendengar yang baik.

Yang perlu dilakukan menjadi pendengar yang baik adalah mendengarkan secara
efektif adalah fokus. Perhatian total pendengar yang baik terfokus pada pesan; dia
tidak memikirkan masalah yang tidak berhubungan di departemen pembelian, berapa
banyak pekerjaan yang menumpuk di mejanya, atau apa yang harus dia makan untuk
makan siang. Pendengar yang baik juga mendengarkan secara aktif, tetap berpikiran
terbuka, bekerja keras dalam mendengarkan, dan menggunakan kecepatan berpikir
untuk secara mental merangkum, menimbang, dan mengantisipasi apa yang dikatakan
pembicara. Mendengarkan yang efektif adalah mendengarkan yang terlibat.

Bagaimana menggunakan teknologi dalam komunikasi agar efektif


 Kombinasikan teknologi tinggi dan sentuhan tinggi
Orang-orang yang bekerja bersama harus bertemu tatap muka secara teratur,
dan para pemimpin harus mengenal pengikut mereka di ruang nyata maupun
virtual.
 Pertimbangkan situasinya
Orang yang megenal satu sama lain dengan baik dan telah bekerja sama dalam
waktu lama biasanya dapat mengkomunikasikan tentang masalah yang lebih
kompleks melalui sarana elektronik daripada orang yang memiliki hubungan
kerja baru.
 Berpikirlah dua kali sebelum anda menekan “kirim”
Banyak orang merasa tertekan untuk menanggapi pesan elektronik dengan
cepat, yang dapat menumbulkan masalah yang tidak diinginkan. Contoh:
Citigroup babaru-baru ini ngirim memo kepada semua karyawan yang
mengingatkan mereka untuk “berpokir sebelum menulis, membaca sebelum
mengirim.”

5. A. Jelaskan respon leader akan sikap terhadap visi dan jelaskan kekuatan apa
yang perlu diperhatikan dalam mengimpelentasikan akan nilai strategi dan
jelaskan akan nilai makna visi sehingga leader dapat menghidupkan akan
pernyataan dari visi, jelaskan akan nilai noble of prupose dalam misi

Respon leader mengenai sikap terhadap visi, visi yang kuat dan menginspirasi telah
dikaitkan dengan kinerja organisasi yang lebih tinggi serta motivasi dan kepuasan
karyawan yang lebih besar. Visi yang efektif menyediakan hubungan antara hari ini
dan besok, berfungsi untuk memberi energi pada karyawan dan memusatkan
perhatian mereka, memberikan makna bagi pekerjaan orang, dan menetapkan standar
keunggulan dan integritas dalam organisasi.
Kekuatan yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan akan nilai strategi.
Untuk mengembangkan strategi, para pemimpin secara aktif mendengarkan orang-
orang baik di dalam maupun di luar organisasi, dan mereka memeriksa tren dan
diskontinuitas di lingkungan yang dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan.
Mereka berusaha untuk mengembangkan pandangan ke depan industri berdasarkan
tren teknologi, demografi, peraturan pemerintah, nilai-nilai, dan gaya hidup yang akan
membantu mereka mengidentifikasi keunggulan kompetitif baru. Analisis situasi,
misalnya, mencakup pencarian kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman SWOT
yang memengaruhi kinerja organisasi. Para pemimpin yang menggunakan analisis
situasi memperoleh informasi eksternal dari berbagai sumber, seperti pelanggan,
laporan pemerintah, pemasok, konsultan, atau pertemuan asosiasi. Mereka
mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal dari sumber-
sumber seperti anggaran, rasio keuangan, laporan laba rugi, dan survei karyawan.

Nilai makna visi sehingga leader dapat menghidupkan akan pernyataan dari visi
Visi itu harapan atau pemikiran kita di masa depan. Intinya visi itu tujuan, apa tujuan
kita dimasa depan nanti, atau apakah tujuan kita besok hari, lalu juga bagaimana cara
kita mencapai visi atau menggapai tujuan untuk masa depan nanti. Maka dari itu
apabila saya seorang eksekutif dalam organisasi, visi itu akan sangat penting untuk
saya karena perusahaan harus memiliki visi yang kuat / visi juga sebagai pondasi.
Apabila pondasi itu tidak kuat, maka tujuannya suatu saat akan runtuh.

Nilai noble of prupose dalam misi


 Discovery (penemuan) : menginspirasi orang dengan menciptakan kesempatan
untuk menemukan atau menciptakan sesuatu yang baru.
Contoh : samsung mendorog karyawannya untuk menciptakan sesuatu yang
baru, bukan meniru.
 Excellence : pemimpin berfokus agar orang melakukan hal yang terbaik yang
dapat dilakukannya.
Contoh : apple tidak menemukan mp3, namunmencoba menemukan mp3 yang
terbaik
 Altruism (kepedulian) : peduli terhadap kesejahteraan orang , tidak hanya
befokus pada keuntungan semata.
Contoh : honda peduli atas keefisienan bahan bakar produknya, membantu
para pengguna honda untuk berhemat.
 Heroism (heroisme) : tujuan perusahaan berdasarkan pada keinginan untuk
menjadi kuat, gresif dan efektif.
Contoh : general electric berusaha untuk menjadi nomor satu dalam industri
sejenisnya.

B. sejauh mana peranan budaya, bagaimana upaya leader dalam menciptakan


nilai budaya serta sejauh mana peranan lingkungan dalam budaya, jelaskan
bagaimana menciptakan akan spiritualisme dalam budaya sehingga mampu
membentuk akaan perilaku yang diharapkan dan jelaskan akan bentuk jenis
budaya, adakah jenis budaya yang terbaik , jelaskan secara logis.

Peranan budaya, Peran dan harapan yang jelas bagi anggota mengarah pada
peningkatan kerja sama karena orang-orang tidak saling bertentangan dalam
kebingungan atas tugas dan tanggung jawab mereka. Tim yang efektif berisi
campuran beragam keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan
untuk melakukan semua komponen proyek tim. Selain itu, keragaman dalam hal ras,
jenis kelamin, latar belakang etnis atau budaya, dan dimensi lain dapat berkontribusi
pada inovasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik karena tim dapat menarik
dari perspektif yang lebih luas.

bagaimana upaya leader dalam menciptakan nilai budaya, sebagian besar


pemimpin mengakui bahwa budaya adalah mekanisme penting untuk menarik,
memotivasi, dan mempertahankan karyawan berbakat, serta menjadi satu-satunya alat
prediksi terbaik keunggulan organisasi secara keseluruhan. Pemimpin mengatakan
budaya memiliki dampak kuat pada kinerja perusahaan mereka. Bagian pertama bab
ini menjelaskan sifat budaya perusahaan dan pentingnya bagi organisasi.

Sejauh mana peranan lingkungan dalam budaya, budaya perusahaan sangat kuat
karena mempengaruhi kinerja perusahaan menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Perusahaan yang berkembang sering menghubungkan keberhasilan mereka dengan
budaya yang dibantu oleh pemimpin mereka. Lingkungan yang berubah sering kali
menyerukan nilai-nilai baru dan pendekatan baru untuk melakukan bisnis.
Sebagian besar pemimpin sekarang memahami bahwa ketika budaya perusahaan
sesuai dengan kebutuhan lingkungan eksternal dan strategi perusahaan, karyawan
dapat menciptakan organisasi yang sulit dikalahkan.

Bagaimana menciptakan spritualisme dalam budaya untuk membentuk perilaku.


1. menciptakan sebuah visi di mana para peserta organisasi mengalami rasa
terpanggil yang memberi makna pada pekerjaan mereka. Visi yang tepat akan
memiliki daya tarik yang luas, mencerminkan cita-cita yang tinggi, dan
menetapkan standar keunggulan.
2. pemimpin spiritual membangun budaya perusahaan berdasarkan cinta
altruistik. Cinta altruistik mencakup pengampunan, kepedulian yang tulus,
kasih sayang, kebaikan, kejujuran, kesabaran, keberanian, dan penghargaan,
yang memungkinkan orang mengalami rasa keanggotaan dan merasa
dipahami.
3. Pemimpin spiritual juga melibatkan harapan dan keyakinan untuk membantu
organisasi mencapai hasil yang diinginkan. Iman ditunjukkan melalui
tindakan. Iman berarti percaya pada kemampuan untuk unggul, menjalankan
pengendalian diri, dan berjuang untuk keunggulan untuk mencapai yang
terbaik pribadi. Harapan/keyakinan seorang pemimpin mencakup ketekunan,
daya tahan, tujuan yang terbentang, dan harapan yang jelas akan kemenangan
melalui usaha.
4. Kepemimpinan spiritual juga memberikan rasa keanggotaan melalui
komunitas kerja di mana seseorang merasa dipahami dan dihargai. Hasil bagi
organisasi adalah peningkatan komitmen dan produktivitas.

Kepemimpinan spiritual dapat mengurangi atau menghilangkan emosi dan konflik


negatif di tempat kerja dan memberikan landasan yang lebih kuat untuk kesejahteraan
pribadi.

Bentuk jenis budaya ada 4 macam, yaitu:


 Budaya kemampuan beradaptasi, dicirikan oleh pemimpin strategis yang
mendorong nilai-nilai yang mendukung kemampuan organisasi untuk
menafsirkan dan menerjemahkan sinyal dari lingkungan ke dalam respons
perilaku baru. Para pemimpin juga secara aktif menciptakan perubahan dengan
mendorong dan menghargai kreativitas, eksperimen, dan pengambilan risiko
yang dilakukan para karyawan.
 Budaya pencapaian, ditandai dengan visi yang jelas tentang tujuan organisasi,
dan para pemimpin fokus pada pencapaian target tertentu seperti pertumbuhan
penjualan, profitabilitas, atau pangsa pasar. Sebuah organisasi yang peduli
dengan melayani pelanggan tertentu di lingkungan eksternal tetapi tanpa
memerlukan fleksibilitas dan perubahan yang cepat cocok dengan budaya
pencapaian.
 Budaya keterlibatan, memiliki fokus internal pada keterlibatan dan partisipasi
karyawan untuk memenuhi harapan yang berubah dari lingkungan eksternal.
Lebih dari yang lain, budaya ini menempatkan nilai pada pemenuhan
kebutuhan anggota organisasi. Perusahaan dengan budaya keterlibatan
umumnya merupakan tempat yang ramah untuk bekerja, dan karyawan
mungkin tampak seperti keluarga.
 Budaya konsistensi, memiliki fokus internal dan orientasi ketergantungan
untuk lingkungan yang stabil. Budaya mendukung cara berbisnis yang
metodis, rasional, dan teratur. Mengikuti aturan dan menjadi hemat dihargai.
Organisasi berhasil dengan menjadi sangat terintegrasi dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai