(LSM)
1. Motivator
2. Komunikator
b. Memonitor/mengawasi pelaksanaan
program pembangunan masyarakat.
3. Dinamisator
4. Fasilitator
2. Material/bahan
3. Dana
4. Peralatan/teknologi
Pengelolaan LSM sangat erat kaitannya
dengan Ruang Lingkup Akuntansi
perencanaan, pengangaran,
Lembaga Swadaya Masyarakat
pelaksanaan, dan pelaporan seluruh kegiatan
di dalam sebuah LSM. Dan, setelah itu,
mekanisme pertanggungjawaban menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dan tidak akan
pernah ditinggalkan dalam pelaksanaan
seluruh aktivitas LSM tersebut. Dalam
konteks idealita, secara umum tidak ada satu
LSM pun yang bertujuan tidak jujur,
melanggar amanah, maupun lari dari
tanggungjawab. Apabila program sudah
dijalankan, maka pelaksanaan harus diikuti
dengan pertanggungjawaban. Jadi, seluruh
aspek dalam pengelolaan LSM menjadi
Tujuan Akuntansi Lembaga Swadaya
Masyarakat
1. Memberikan informasi yang diperlukan dalam mengelola secara tepat,
efisien dan ekonomis atas suatu kegiatan serta lokasi sumber daya
yang dipercayakan kepada organisasi.tujuan ini terkait dengan
pengendalian pengelolaan.
2. Memberikaan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan
efektif progam beserta penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenagnya, disamping untuk melaporkaan kepada publik atau lembaga
pemberi dana hasil operasi organisasi. Tujuan ini terkait dengan
akuntabilitas.
Sifat dan Karakteristik Akuntansi Lembaga
Swadaya Masyarakat
Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi LSM
yang tergolong kedalam organisasi nirlaba serta
organisasi lainnya yang profit oriented dapat
dilihat dengan membandingkan tujuan organisasi,
sumber pendanaan, pola pertanggungjawaban,
struktur keorganisasian, dan anggarannya.
Secara kelembagaan, organisasi LSM juga
berbeda dengan organisasi lainnya, walaupun
sama-sama organisasi publik. Struktur organisasi
ini tidak terlalu formal, namun biasanya ada
seseorang atau aktivis senior yang memimpin.
Pihak yang berpengaruh ini biasanya berpeluang
sangat besar dalam mengarahkan kebijakan dan
pengelolaan organisasi. Tipologi pemimpin atau
tokoh termasuk pilihan dan orientasi
kebijakannya, akan sangat berpengaruh dalam
memilih struktur organisasi.
Sistem Akuntansi Keuangan Pada
LSM
PSAK No. 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba
Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggung jawaban keuangan terhadap segala
aktivitas pada semua organisasi LSM, adalah PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan organisasi
nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis, dimana perbedaan utama
yang mendasar adalah cara organisasi tersebut memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas operasionalnya.
Siklus Akuntansi Keuangan LSM
1. Biaya tetap : biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan organsasi.
Biaya tetap terbagi menjadi dua:
a. Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen
b. Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen.
2. Biaya variabel : biaya yang jumlah totalnya dipengaruhi oleh perubahan kegiatan.
3. Biaya semi variabel : biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya.
4. Biaya langsung : biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan
yang direncanakan.
5. Biaya tidak langsung : biaya yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program
atau kegiatan.
Anggaran LSM
Dokumen perencanaan keuangan dibuat berdasarkan anggran yang dirancang organisasi. Pross
anggaran ini harus diawali dengan penetapan tujuan, target, dan kebijakan. Kesamaan persepsi
di antara berbagai pihak tentang apa yang akan dicapai dan keterkaitan tujuan dengan berbagai
program yang akan dilakuakan sangat penting bagi kesuksesan anggaran.
Beberapa organisasi nirlaba memiliki lebih dari satu program, dan masing- masing program
ahrus merencanakan tahapan kinerja terkait dan arus kas yang di butuhkan. Pada dasarnya,
organisasi LSM berusaha meminimalkan biaya overhead atau biaya administrasi, yaitu biaya
pendukung sumber daya yang menopang organisasi dan program secara keseluruhan. Pada
akhir bulan, laporan realisasi anggaran selalu diperbaharui dengan aktualisasi penerimaan dan
pengeluaran.
Anggaran LSM
Hal yang harus diperhatikan dalam penganggran organisasi LSM adalah:
1. Identifikasi kegiatan yang dilakukan dala organisasi secara rinci
2. Kegiatan yang dilakukan dalam proyek disesuaikan terlebih dahulu dengan tujuan dan output
yang terdapat dalam misi serta visi organisasi
3. Menyiapkan rencana kerja ( work plan) kegiatan yang mengacu pada rencana program.
Sebuah organisasi pasti memerlkan rencana anggran yang seimbang di mana biaya- biaya
yang terjadi dapa ditutupi oleh sejumlahsumber daya.
4. Aturan umum dalam renacan anggran, yakni pendapatan (dapat berasal dari masyarakat atau
lembaga donor) dan pengelaran (biaya organisasi dan program);
5. 5. Setelah mengembangkan proyeksi anggran yang baik, bandingkan keuanagan dan strategi
pembiayaan. Bisa jadi anggaran tersebut sangat berbeda dengan pembiayaan yang ada dan
mencerminkan adanya jeda pembiayaan.
Anggaran LSM
Secara umum, rancangan anggaran organisasi
disusun berdasarkan jenis kegiatan yang ada dalam
rencana kerja program, ditambah komponen biaya
lainnya yang terkait. Langkah- langkah dalam
menyusun rancangan anggran organisasi adalah:
1. Menentukan workplan yang berisi jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proyek,
beserta lama waktu pengerjaannya (disesuaikan
dengan tujuan dan output yang ada dalam visi
serta misi organisasi)
2. Menentukan jenis biaya tetap dan biaya
variabel yang terdapat dalam proyek
CONTOH LAPORAN POSISI KEUANGAN
CONTOH LAPORAN AKTIVITAS
Contoh laporan keuagan LSM
THANK
YOU