MAKALAH
Oleh :
ALBERT HATIGORAN S.
090810301091
ALWAN LAZUARDY
090810301094
090810301108
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Paper ini disusun diharapkan mampu memberikan paparan ringkas mengenai penerapan
akuntansi pada salah satu organisasi nirlaba yaitu LSM, serta hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengaplikasian akuntansi keuangan pada LSM.
BAB II
AKUNTANSI UNTUK LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
Pendanaan LSM dapat diperoleh dari sumber lembaga donor baik nasional maupun
internasional, fundraising lembaga, atau masyarakat. Penerimaan dan penggunaan dana yang
diperoleh dari pihak luar negeri diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Sementara itu, usaha untuk meningkatkan penerimaan dana dari masyarakat harus
didasarkan atas pola prinsip tidak mencari keuntungan.
LSM menyelenggarakan pembukuan terpadu berdasarkan peraturan tata buku yang
berlaku. Pembukuan keuangan LSM diperiksa oleh peninjau organisasi dan pemberi dana.
Sementara itu, kewenangan penerimaan, penyimpanan dan penggunaan dana, serta
pembukuan keuangan LSM yang diselenggarakan oleh pelaku organisasi LSM ditentukan
oleh badan penyandang dana berdasarkan status LSM yang dimaksud. Rencana anggaran
LSM, setelah disepakati oleh personel LSM, di usulkan kepada lembaga donor untuk
disetujui menjadi sebuah program atau proyek LSM.
Hubungan antara sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya terletak pada
pengaruh siklus kegitatan lembaga yang bersangkutan. Siklus akuntansi biaya dalam suatu
lembaga sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan lembaga tersebut tau transaksi-transaksi
yang dilakukannya. Siklus kegiatan LSM dimulai dengan pembelian barang sesuai kebutuhan
program dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut dan diakhiri dengan penyediaan layanan
bagi masyarakat sasarannya. Transaksi-transaksi LSM tidak akan terlepas dari pembiayaan
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta penafsiran
informasi biaya tergantung pada siapa proses tersebut ditujukan. Proses akuntansi biaya LSM
dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai diluar organisasi. Dalam hal ini, proses
akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Dengan demikian,
akuntansi biaya berkaitan erat akuntansi keuangan.
Tujuan dari pelaporan keuangan LSM adalah menyediakan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan, disamping untuk menunjukan akuntabilitas organisasi
terhadap sumber daya terpercaya dengan :
a. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, lokasi, dan penggunaan sumber
daya keuangan
b. Menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM mendanai aktifitasnya
dan memenuhi persyaratan kasnya.
c. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan organisasi
LSM untuk mendanai aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban serta
komitmennya
d. Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan
perubahan di dalamnya.
e. Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan
Laporan keuangan LSM juga memainkan peranan prediktif dan prospektif yang
menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi banyaknya sumber dana yang
diisyaratkan untuk operasi berkelanjutan, sumber daya yang dapat dihasilkan oleh operasi
berkelanjutan, dan resiko berasosiasi, serta ketidakpastian. Laporan keuangan dapat juga
menyediakan informasi kepada pemakainya, seperti :
a. Mengindikasikan apakah sumber daya yang telah di dapatkan dan digunakan sesuai
dengan anggaran yang ditetapkan
b. Mengindikasikan apakah sumber daya telah didapatakan dan digunakan sesuai dengan
persyaratan, termasuk batas keuangan yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan di
masing-masing LSM
Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM harus disusun atas dasar akrual.
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya ( dan
bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar ) serta dicatat dalam catatan
akuntasi serta dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan. Laporan keuangan
LSM yang disusun atas dasar akrual akan memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya
transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban
pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan
diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan LSM menyediakan jenis transaksi
masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan
keputusan.
Laporan keuangan LSM biasanya disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi
LSM dan dalam melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, organisasi ini
diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidisasi atau mengurangi secara
material skala pelayananya.
Laporan keuangan yang dihasilkan
Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan
Laporan posisi keuangan
Tujuan laporan posisi keuangan adalh untuk menyediakan informasi mengenai aktiva,
kewajiban dan aktiva bersih, serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur
tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan
bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para
penyumbang, anggota organisasi, kreditor, dan pihak-pihak lain untuk menilai :
1. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan
2. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal.
Laporan aktivitas
Jurnal
Pengertian jurnal, jurnal adalah sarana mencatat transaksi organisasi LSM yang
dilakukan secara kronologis atau berdasarkan urut waktu terjadinya, dengan menunjukan
akun yang harus didebet atau dikredit beserta jumlah nilai uang masing-masing. Dalam jurnal
ini, data transaksi keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut jenisnya yang
sesuai dengan informasi yang akan disajikan delam laporan keuangan.
Setiapa transaksi yang terjadi dalam organisasi LSM, sebelum dibukukan ke dalam
buku besar, harus dicatat dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu, jurnal selain didefinisikan
seperti di atas, sering juga disebut buku harian. Jurnal yang dibuat untuk suatu transaksi
disebut ayat jurnal, dimana antara ayat jurnal yang satu dengan yang lainnya haru sdiberi
jarak satu baris, sehingga terlihat batas antara yang satu dengan yang lainnya.
Metode pencatatan jurnal, pencatatan jurnal dapat memakai beberapa cara sebagai berikut :
1. Transaksi dapat dicatat dengan tangan ( ditulis ) dalam jurnal yang dijilid atau terdiri
dari lembaran-lembaran yang terlepas atau kartu-kartu.
2. Transaksi dicatat dengan mesin ketik atau mesin-mesin pembukuan dalam jurnal yang
terdiri dari lembaran-lembaran yang terlepas atau kartu-kartu, mesin-mesin ini biasanya
( dioperasikan oleh manusia )mengetik pos-pos jurnal dan memindahkannya ke buku besar
dan buku-buku besar pembantu, atau membuat dokumen-dokumen organisasi
3. Formulir-formulir atau dokumen-dokumen asli organisasi dapat digunakan sebagai
jurnal. Buku besar dikerjakan langsung dari formulir-formulir dan dokumen asli tersebut,
sehingga tidak menggunakan jurnal.
Cara kedua dari penggunaan formulir-formulir dan dokum-dokumen asli organisasi ialah
pembukuan tanpa buku besar. Menurut cara kedua ini, satu lemabr tembusan dan formulir
atau dokumen dikumpulkan serta dianggap sebagai jurnal, dan satu lembar lagi dikumpulkan
serta dianggap sebagai buku besar.
Buku besar
Buku besar merupakan suatu buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan yang telah
dicatat dalam jurnal. Akun-akun tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva,
kewajiban atau utang, dan ekuitas
Kertas kerja
Pengertian kertas kerja, sebelum membuat laporan keuangan, jurnal dan membukukan
ayat jurnal penyesuaian, terlebih dahulu perlu ditentukan dan dikumpulkan data yang relevan;
misalnya, perlu ditentukan nilai perlengkapan yang masih ada dan gaji yang terhutang pada
akhir periode itu. Kumpulan data, naskah laporan keuangan, dan analisis-analisis lain yang
bermanfaat yang disiapkan oleh akuntan, umumnya disebut kertas kerja
Kertas kerja merupakan kolom yang digunakandalam proses akuntansi keuangan
manual. Di dalam format kertas kerja. Neraca saldo merupakan daftar akun-akun beserta
saldo yang menyertai selama suatu periode tertentu.
1.Aktiva
Aktiva adalaha sumber daya yang dikuasai oleh entitas/ lembaga sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
entitas/lembaga
2.Utang/kewajiban
Kewajiban merupakan utang masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, dan
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas/lembaga
yang mengandung manfaat ekonomi.
3.Modal
Modal adalah hak residual atas aktiva entitas/lembaga setelah dikurangi semua kewajiban
a.Setoran modal dari entitas/lembaga
b.Saldo laba dan cadangan
Pendapatan, arus kas masuk atau peningkatan lain aktiva sebuah entitas atau
pelunasan utang ( atau kombinasi keduanya ) dari pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang
merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung dari entitas tersebut.
Biaya, arus kas keluar atau penggunaan lain aktiva atau timbulnya utang ( atau
kombinasi keduanya ) dari pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan
kegiatan utama dan masih berlangsung dari entitas tersebut
Surplus, kenaikan ekuitas dari transaksi transaksi tambahan atau insidentil entitas dan
dari semua transaksi lainnya atau kejadia-kejadian serta keadaan lainnya yang mempengaruhi
entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi dari entitas.
Defisit, penurunan ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau insidentil entitas,
dari semua transaksi lainnya, dan dari kejadian serta keadaan lainnya yang mempengaruhi
entitas tersebut, kecuali yang berasal dari biaya atau kerugian yang ditanggung oleh entitas
Biaya tetap
Apa yang dimaksut dengan biaya tetap?biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya yang
tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan organisasi. Biaya tetap mempunyai sifat sebagai
berikut :
a. Jumlah totalnya tidak berubah walaupun kegiatannya berubah.
b. Biaya per unit semakin kecil apabila kegiatan semakin besar.
Pada dasarnya, biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam
jangka waktu tertentu, sedangkan dalam jangka panjang, jumlah totalnya dapat berubah.
Selain itu, jumlah total yang biaya tetap juga akan sama pada tingkat kapasitas tertentu, dan
apabila kegiatan yang telah ditetapkan mencukupi, maka biaya tetap akan berubah
jumlahnya.
Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen (commited fixed cost) adalah biaya
tetap yang dikeluarkan karena keputusan yang lalu dan berbuhungan dengan ramalan
pengoprasian jangka panjang, atau untuk menjaga kapasitas yang dibutuhkan dalam jangka
panjang ; contonya adalah biaya penyusutan aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan, biaya
asuransi ,sewa dan gaji karyawan utama.
Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakn manajemen (discretonary fixed cost)
merupakan biaya yang timbul dari keputusan penyadiaan anggaran secara berkala (biasanya
tahunan), yang secara langsung mencerminkan kebijakn manajemen puncak mengenai jumlah
maksimum biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan. Biaya ini tidak dapat menggambarkan
hubungan yang oktimum antara masukan dan keluaran (yang diukur dengan volume
penjualan jasa atau produk). Contonya, adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan,
biaya promosi, biaya program latihan karyawan, dan biaya konsultan. Pengeluaran biaya ini
dapat dihentikan atas kebijakan manajemen.
Biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya dipengaruhi oleh perubahan
kegiatan. Biaya variabel mempunyai sifat :
a.Jumlah totalnya ikut berubah secara proporsional ketika kegiatan organisasi berubah, yang
artinya: apabila kegiatan bertambah, maka biaya totalnya ikut bertambah dalam persentase
yang sama dengan penambahan kegiatan, dan sebaliknya, jika kegiatan berkurang, maka
jumlah biaya akan berkurang sebesar persentase turunnya kegiatan.
b.Biaya per unit tidak berubah walaupun kegiatan berubah.
Apa saja contoh biaya yang termasuk kedalam variabel? Contoh biaya variabel pada
organisasi manufaktur adalah biaya bahan baku dan biaya upah tenaga kerja langsung.
Sedangkan contoh biaya variabel untuk organisasi jasa adalah biaya administrasi dan biaya
komisi.
Biaya semi variabel
Biaya semi varibel merupakan biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di
dalamnya. Unsur tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa,
sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan. Biaya juga dapat diklasifikasikan menjadi biaya langsung (direct
cost) dan biaya tak langsung (indirect cost).
Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program
atau kegiatan yang direncanakan. Jenis biaya langsung dapat berupa biaya staf dan relawan
serta biaya peralatan. Keberadaan anggaran biaya langsung merupakan konsekuensi dari
program atau kegiatan yang ditetapkan.
Karakteristik biaya langsung adalah bahwa input (alokasi biaya) yang ditetapkan
dapat diukur dan diperbandingkan dengan output yang dihasilkan. Variabelitas jumlah
komponen biaya langsung sebagian besar dipengaruhi oleh target kinerja atau tingkat
pencapaian program atau kegiatan yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Akuntansi merupakan suatu kegiatan yang akan mengarah pada pencapaian hasil pada
tingkat tertentu dan bermanfaat bagi LSM tersebut. Di antara lembaga publik lainnya seperti
lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan lain-lain, penerapan dalam LSM sedikit
berbeda. Perbedaan tersebut muncul karena lingkungan yang mempengaruhi LSM
berbeda.Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi LSM tergolong ke dalam organisasi
nirlaba serta organisasi lainnya yang profit oriented dapat dilihat dengan membandingkan
tujuan organisasi, sumber pendanaan, pola pertanggungjawaban, struktur keorganisasian, dan
anggarannya.
Seperti halnya dengan akuntansi organisasi lainnya, akuntansi LSM terkait dengan
tiga hal pokok, yakni penyediaan informasi, pengendalian pengelolaan, dan akuntabilitas.
Akuntabilitas LSM merupakan sarana informasi mengenai pengelolaan bagi lembaga
pemberi dana maupun publik. Bagi LSM yang bersangkutan, informasi akuntansi akan
digunakan dalam proses pengendalian pengelolaan mulai dari perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra, 2007, Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik, Jakarta : Erlangga
http://www.keuanganlsm.com/article/biaya-standar-dalam-penganggaran/