PERKEMBANGANNYA
PJJ AKUNTANSI
UNIVERSITAS SIBER ASIA
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini
terdapat perhatian yang lebih besar terhadap peraktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemerintah, perusahaan milik negara/daerah, dan berbagai organisasi publik lainnya
dibandingkan dengan pada masa-masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari
masyarakat untuk dilakukan transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor
publik.
Dalam pemerintah sendiri, sudah mulai ada perhatian yang lebih besar terhadap penilaian
kelayakan praktik manajemen pemerintah yang mencakup perlunya dilakukan perbaikan
kelayakan praktik sistem akuntansi manajemen, sistem akuntansi keuangan, perencanaan
keuangan dan pembangunan, sistem pengawasan dan pemerikasaan, serta berbagai implikasi
finansial atas kebijakan-kebijakan yang dialakukan pemerintah. Jika diamati secara lebih
mendalam, akuntabilitas sektor publik memiliki peranan yang vital dan menjadi subyek untuk
didiskusikan baik kalangan akademisi maupun praktisi sektor publik.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien,
memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivasi yang
dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntasi dapat dengan cepat diterima dan
diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan publik. Akuntansi sektor
publik pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu profesi yang relatif kecil.
Namun demikian, saat ini akuntansi sektor publik sedang mengalami proses untuk menjadi
disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan dan subtansial keberadaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi,
politik, hokum, sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut
pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka
memenuhi kebutuhan hak publik.
Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diimplementasikan terhadap pengelolaan dana masyarakat di lembaga/organisasi tinggi
Negara dan departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, serta
yayasan sosial dan pada proyek- proyek kerjasama sektor publik wisata. Lembaga publik
mengemban tuntutan masyarakat agar dalam mengelola keuangan dapat bersikap transparan
dan bertanggung jawab.
Lembaga sektor publik termasuk di bidang akuntansi menghadapi banyak faktor yang
menuntutnya agar lebih efisien. Beberapa biaya seperti biaya ekonomi, biaya sosial, dan
risiko lain juga harus dalam perhitungan. Banyaknya tuntutan tersebut mengakibatkan
akuntansi merupakan ilmu yang berperan penting untuk mengelola urusan publik. Akuntansi
sektor publik sudah menjadi disiplin ilmu yang menjadi solusi pada saat ini.
B. Pengertian Akuntansi Sektor Publik Menurut Para Ahli
Dwi Ratmono (2015) Akuntansi sektor publik merupakan adanya proses identifkasi,
pengukuran, adanya catatan, serta pelaporan suatu transaksi keuangan dari pemerintah daerah
yang digunakan untuk mengambil keputusan ekonomi yang dibutuhkan pihak eksternal.
Erlina dkk (2015) Akuntansi sektor publikyaitu akuntansi yang berfungsi untuk mencatat
transaksiekonomi di suatu organisasi nonprofit.
Mardiasmo (2009) Definisi akuntansi sektor publik menurut Mardiasmo yaitu alat untuk
pemerintah baik sebagai manajemen ataupun infomasi bagi publik.
Abdul Hafiz (2006) Akuntansi sektor publik merupakan serangkaian kegiatan penggolongan,
pencatatan, dan pengikhtisaran dengan bermacam-macam metode tertentu dalam ukuran moneter,
transaksi, serta kejadian yang termasuk ke dalam laporan penyelenggaran pemerintah dan turut
kepada asas otonomi. Selain itu, tugas pembuatannya berdasarkan sistem NKRI dan prinsip
otonomi.
Tujuan dari akuntansi sektor publik harus mengedepankan transparansi, kejujuran, dan
kredibilitas. Hal tersebut sangat berguna untuk tetap menjaga pengelolaan keuangan dari
organisasi publik agar sesuai dengan fungsinya. Berikut ini adalah beberapa tujuan akuntansi
sektor publik di antaranya :
a. Akuntansi Sektor Publik Sebagai Management Control
Bertujuan untuk memberikan informasi dalam pengelolaan suatu lembaga dengan cepat,
tepat, efisien dan ekonomis atas suatu operasi dan penggunaan sumber daya yang ada dalam
anggaran sebuah lembaga.
b. Accountability
Akuntabilitas Publik
Definisi Akuntabilitas yaitu pemegang amanah (agent) wajib untuk memberikan suatu
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, serta mengungkapkan semua kegiatan dan
aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya kepada pemberi amanah sebagai pemilik hak dan
kewenangan. Akuntabilitas publik terbagi menjadi 2 yaitu :
Salah satu tujuan utama dan reformasi publik adalah terwujudnya akuntabilitas. Tuntutan
akuntabilitas publik mewajibkan lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pada
pertanggungjawaban horizontal sehingga bukan hanya pertanggungjawaban vertikal.
Akuntabilitas publik yang dilaksanakan oleh lembaga sektor publik terdiri dari 4 dimensi.
Keempat dimensi akuntansi publik tersebut adalah sebagai berikut:
b. Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses lebih lebih megarah apakah suatu prosedur yang digunakan
saat melaksanakantugas sudah baik yang mencakup lengkapnya sistem informasi akuntansi,
sistem informasi manajemen serta prosedur administrasi.
c. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program lebih memperhatikan apakah tujuan yang telah ditentukan dapat
diraih atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan alternatif program yang memberikan
hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
d. Akuntabilitas kebijakan
Sama seperti jenis akuntansi lainnya, akuntansi sektor publik juga memiliki cakupan
sesuai dengan fungsinya. Adapun ruang lingkup akuntansi sektor publik adalah sebagai berikut:
4. Susunan/ bentuk Kaku, hirarkis, dan birokratis Lebih mengarah pada fleksibilitas,
organisasi lintas fungsional, piramid, dan
datar.
5. Karakter anggaran Terbuka dan transparan untuk publik Lebih tertutup untuk publik
/umum.
Menurut Howlett dan Ramesh Howlett, terdapat 4 jenis barang/jasa. Di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Barang/Jasa Swasta
Barang atau jasa swasta merupakan produk yang derajat kekhususan dan kelangkaannya
sangat tinggi. Contoh adalah jasa tukang pijat yang bisa dibagikan oleh beberapa pengguna
namun jika sudah dibeli/digunakan oleh pengguna maka sudah tidak tersedia lagi.
2. Barang/Jasa Publik
Barang atau jasa publik merupakan produk yang derajat kekhususan dan kelangkaannya
sangat rendah. Contohnya adalah penerangan lampu di jalan raya. Fasilitas ini tidak ada
batasan dalam penggunaannya dan tidak habis walaupun telah dimanafaatkan oleh banyak
orang.
Peralatan ini adalah jenis barang/jasa yang memiliki derajat kekhususan tinggi, tetapi
dengan tingkat kelangkaan rendah. Contohnya, jalan tol yang tetap bisa digunakan oleh
pengguna lain setelah digunakan/dinikmati oleh orang lain. Namun, jalan ini akan
menimbulkan pembebanan yakni orang yang menggunakannya akan dimintai biaya.
Jenis barang atau jasa ini merupakan sesuatu yang memiliki derajat kekhususan yang
rendah, tetapi tingkat kelangkaannya tinggi. Contohnya adalah penyu, karang, dan ikan di
laut yang jumlahnya berkurang karena telah terjadi penangkapan, namun tidak dilakukan
pembebanan biaya secara langsung terhadap orang yang memakai.
F. Praktik Sektor Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
Akuntansi sangat penting dalam lembaga publik, dengan demikian penerapan akuntansi
harus dilandaskan dengan pemahaman peran akuntansi. Berikut ini hal- hal yang perlu
diketahui dari praktik akuntansi di Indonesia yaitu :
2. Prinsip Bruto
Pendapatan yang dikurangi dengan biaya yang terjadi. Hal ini harus dilaporkan kepada
setiap bagian pertanggungjawaban yang terkait.
3. Periodikal
4. Spesifikasi
Profesi akuntan dengan disiplin ilmu akuntansinya dianggap oleh Anglo Amerika dapat
mempengaruhi pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Dahulu, negera-negara seperti Rusia
dan Eropa Timur tidak terpengaruh, akan tetapi pada saat ini mengalami perubahan di bidang
akuntansi.
Secara historis, profesi akuntansi sektor publik telah dari suatu negera ke negara lain
sehingga saat ini menjadi kebutuhan di setiap negara. Di antara penyebab yang
mempengaruhi penyebarannya yaitu :
Hukum Umum : Anglo Saxon yang berasal dari Inggris yang selanjutnya diekspor ke
beberapa negara seperti India, Malaysia, Kanada, Australia, Pakistan, Amerika, dan
Hongkong.
Hukum Kode : Kontinental yang berawal dari negara- negara Eropa Kontinental.
Meski profesi akuntansi sangat dibutuhkan dan diandalkan untuk mencatat dan melaporkan
setiap transaksi di suatu organisasi atau lembaga, dalam pelaksanaannya masih memiliki
keterbatasan atau kelemahan. Di antara kelemahan profesi akuntasi yaitu:
Uang merupakan alat tukar penengah dan sumber kekayaan, sehingga akuntan dibayar untuk
mengembangkan kekayaan orang lain,
Kelompok sosialis, dimana uang tidak berperan penting, sehingga akuntansi tidak dianggap
penting.
Akuntansi yang sangat tergantung pada waktu dan tempat, oleh karena itu perbandingan
antar organisasi menjadi lebih sulit.
I. Perkembangan Profesi Akuntan Sektor Publik di Indonesia
Kompartemen Akuntan Sektor Publik muncul saat mulai berdirinya Ikatan Akuntan
Indonesia. Kompartemen ini menampung para pekerja di bidang akuntansi dan akuntan yang
bekerja di organisasi/lembaga sektor publik.
Dalam hal pengelolaan lembaga sektor publik akan mengganti arah pertumbuhan
organisasi/ lembaga di bidang akuntansi.
Kunci untuk memecahkan permasalahan yang ada di akuntansi sektor publik adalah
penyederhanaan yang logis sehingga dapat menemukan kompleksitas bidang akuntansi
sektor publik.
Peristiwa dalam bidang akuntansi sektor publik yaitu adanya reformasi tata kelola
pemerintahan dan organisasi sektor publik lainnya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di
Indonesia melainkan di negara-negara yang lain.
Demikian informasi terkait pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik yang
telah berkembang di Indonesia. Semoga membantu dan bermanfaat bagi Anda yang ingin
menambah wawasan di bidang akuntansi.
BAB III
PEMBAHASAN SOAL
1. Apa itu dana perimbangan? Dan untuk tujuan apa dana perimbangan tersebut bagi
pemda?
Jawaban:
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan ke
Pemerintah Daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi. Sumber dana dari APBN meliputi:
A. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
B. Dana Alokasi Umum (DAU), sebesar 25%
C. Dana Alokasi Khusus (DAK), misalnya Dana Bos
A. Memberikan sumber dana bagi daerah otonom untuk melaksanakan urusan yang
diserahkan yang menjadi tanggungjawabnya.
B. Mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan
antar pemerintah daerah.
C. Meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik dan mengurangi kesenjangan
kesejahteraan dan pelayanan publik antar daerah.
D. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya daerah,
khususnya sumber daya keuangan.
2. Apa yang dimaksud Revaluasi Aset Tetap dan aset tetap apa saja yang bisa direvaluasi?
Jawaban:
Revaluasi Aset Tetap adalah penilaian kembali suatu aset. Penilaian kembali suatu aset
dengan membandingkan kembali suatu aset dari nilai buku dengan nilai wajar (nilai
pasar). Revaluasi hanya diperkenankan untuk penurunan nilai aset tidak untuk
peningkatan nilai aset. Selisih nilai buku dari nilai jual dimasukkan ke dalam laporan
ekuitas. Contoh aset tetap yang dapat direvaluasi yaitu : Tanah, Bangunan, jalan, irigasi,
mesin, jaringan yang termasuk dalam revaluasi aset tetap. Selain itu aset lancer seperti
persediaan bisa direvaluasi.
3. Metode manakah yang paling efektif digunakan untuk menyusun laporan Arus Kas? dan
Mengapa?
Jawaban:
Metode langsung merupakan metode yang paling efektif digunakan untuk menyusun
Arus Kas. Karena, metode langsung dilakukan dengan mengungkapkan pengelompokkan
utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto. Pada metode langsung tidak dilakukan
penangguhan (deferral) atau pengakuan(accrual). Metode langsung hanya mencatat
transaksi yang sudah diakui menggunakan Basis Kas.
PENUTUP
Dalam praktiknya, akuntansi sektor publik lebih menekankan pada pemeriksaan serta
sistem akuntansinya. Standar sistem akuntansi negara, terutama lembaga pemerintah
membuat akuntansi ini menjadi akuntansi yang harus disesuaikan dengan standar akuntansi
di setiap lembaga. Ukuran prestasi dan kinerja sektor publik menjadi titik berat dalam
pengembangan akuntansi sektor publik. Tekanan pada efektivitas manajemen serta efisiensi
keuangan pun menjadi titik fokus utama dalam bidang akuntansi ini.
Ahmed, Riahi Balkoui. 2000. Teori Akuntansi Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Bastian,
Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. C. Rolin, Niswonger,
dkk. 2005. Prinsip – Prinsip Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Halim, Abdul. 2010. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN.
Harahap, Sofyan Safri. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit UII Press. Mulyadi. 2009.
Pemeriksaaan Akuntansi, Edisi Empat. Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN. Nugroho, Widjajanto.
2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.