Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN

PERKEMBANGANNYA

Disusun untuk memenuhi Tugas 1


Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

Devi Aisyah Putri


200301072067

PJJ AKUNTANSI
UNIVERSITAS SIBER ASIA
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini
terdapat perhatian yang lebih besar terhadap peraktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemerintah, perusahaan milik negara/daerah, dan berbagai organisasi publik lainnya
dibandingkan dengan pada masa-masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari
masyarakat untuk dilakukan transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor
publik.

Dalam pemerintah sendiri, sudah mulai ada perhatian yang lebih besar terhadap penilaian
kelayakan praktik manajemen pemerintah yang mencakup perlunya dilakukan perbaikan
kelayakan praktik sistem akuntansi manajemen, sistem akuntansi keuangan, perencanaan
keuangan dan pembangunan, sistem pengawasan dan pemerikasaan, serta berbagai implikasi
finansial atas kebijakan-kebijakan yang dialakukan pemerintah. Jika diamati secara lebih
mendalam, akuntabilitas sektor publik memiliki peranan yang vital dan menjadi subyek untuk
didiskusikan baik kalangan akademisi maupun praktisi sektor publik.

Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien,
memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivasi yang
dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntasi dapat dengan cepat diterima dan
diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan publik. Akuntansi sektor
publik pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu profesi yang relatif kecil.
Namun demikian, saat ini akuntansi sektor publik sedang mengalami proses untuk menjadi
disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan dan subtansial keberadaannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Istilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi,
politik, hokum, sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut
pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka
memenuhi kebutuhan hak publik.

Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diimplementasikan terhadap pengelolaan dana masyarakat di lembaga/organisasi tinggi
Negara dan departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, serta
yayasan sosial dan pada proyek- proyek kerjasama sektor publik wisata. Lembaga publik
mengemban tuntutan masyarakat agar dalam mengelola keuangan dapat bersikap transparan
dan bertanggung jawab.

Lembaga sektor publik termasuk di bidang akuntansi menghadapi banyak faktor yang
menuntutnya agar lebih efisien. Beberapa biaya seperti biaya ekonomi, biaya sosial, dan
risiko lain juga harus dalam perhitungan. Banyaknya tuntutan tersebut mengakibatkan
akuntansi merupakan ilmu yang berperan penting untuk mengelola urusan publik. Akuntansi
sektor publik sudah menjadi disiplin ilmu yang menjadi solusi pada saat ini.
B. Pengertian Akuntansi Sektor Publik Menurut Para Ahli

Dwi Ratmono (2015) Akuntansi sektor publik merupakan adanya proses identifkasi,
pengukuran, adanya catatan, serta pelaporan suatu transaksi keuangan dari pemerintah daerah
yang digunakan untuk mengambil keputusan ekonomi yang dibutuhkan pihak eksternal.

Erlina dkk (2015) Akuntansi sektor publikyaitu akuntansi yang berfungsi untuk mencatat
transaksiekonomi di suatu organisasi nonprofit.

Mardiasmo (2009) Definisi akuntansi sektor publik menurut Mardiasmo yaitu alat untuk
pemerintah baik sebagai manajemen ataupun infomasi bagi publik.

Abdul Hafiz (2006) Akuntansi sektor publik merupakan serangkaian kegiatan penggolongan,
pencatatan, dan pengikhtisaran dengan bermacam-macam metode tertentu dalam ukuran moneter,
transaksi, serta kejadian yang termasuk ke dalam laporan penyelenggaran pemerintah dan turut
kepada asas otonomi. Selain itu, tugas pembuatannya berdasarkan sistem NKRI dan prinsip
otonomi.

C. Tujuan Akuntansi Sektor Publik

Tujuan dari akuntansi sektor publik harus mengedepankan transparansi, kejujuran, dan
kredibilitas. Hal tersebut sangat berguna untuk tetap menjaga pengelolaan keuangan dari
organisasi publik agar sesuai dengan fungsinya. Berikut ini adalah beberapa tujuan akuntansi
sektor publik di antaranya :
a. Akuntansi Sektor Publik Sebagai Management Control

Bertujuan untuk memberikan informasi dalam pengelolaan suatu lembaga dengan cepat,
tepat, efisien dan ekonomis atas suatu operasi dan penggunaan sumber daya yang ada dalam
anggaran sebuah lembaga.

b. Accountability

Accountability berfungsi untuk memberikan informasi kepada manajer sektor


publik untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab daya/ bidang/ divisi yang berada di
bawah wewenangnya serta melaporkan aktivitas kepada publik atas operasi pemerintah dan
penggunaan anggaran publik.

Akuntabilitas Publik

Definisi Akuntabilitas yaitu pemegang amanah (agent) wajib untuk memberikan suatu
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, serta mengungkapkan semua kegiatan dan
aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya kepada pemberi amanah sebagai pemilik hak dan
kewenangan. Akuntabilitas publik terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Akuntabilitas Vertikal (Vertical Accountability)

Pertanggungjawaban vertikal adalah pengelolaan danayang dipertanggungjawabkan


terhadap otoritas yang lebih tinggi. Misalnya, unit- unit kerja bertanggungjawab kepada
pemerintah daerah, pemerintah daerah bertanggung jawab kepada pemerintah pusat, dan
pemerintah pusat bertanggung jawab kepada MPR.
2. Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability)

Merupakan pertanggungjawaban kepada massyarakat.Dalam lingkup pemerintah


lembaga pemerintah, akuntablitas publik yaitu pemberian informasi dan pengungkapan informasi
atas aktivitas dan kinerja financial pemerintah kepada pihak- pihak yang berkepentingan dengan
laporan tersebut. Dalam hal ini, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bisa menjadi
subyek untuk memberikan suatu informasi yang bertujuan untuk memenuhi hak- hak publik.

Salah satu tujuan utama dan reformasi publik adalah terwujudnya akuntabilitas. Tuntutan
akuntabilitas publik mewajibkan lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pada
pertanggungjawaban horizontal sehingga bukan hanya pertanggungjawaban vertikal.

Akuntabilitas publik yang dilaksanakan oleh lembaga sektor publik terdiri dari 4 dimensi.
Keempat dimensi akuntansi publik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum

Akuntabilitas kejujuran berhubungan dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan


sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang lainnya yang telah disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.

b. Akuntabilitas proses

Akuntabilitas proses lebih lebih megarah apakah suatu prosedur yang digunakan
saat melaksanakantugas sudah baik yang mencakup lengkapnya sistem informasi akuntansi,
sistem informasi manajemen serta prosedur administrasi.
c. Akuntabilitas program

Akuntabilitas program lebih memperhatikan apakah tujuan yang telah ditentukan dapat
diraih atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan alternatif program yang memberikan
hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.

d. Akuntabilitas kebijakan

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat


maupun daerah atas suatu kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD) serta
masyarakat luas.

D. Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

Sama seperti jenis akuntansi lainnya, akuntansi sektor publik juga memiliki cakupan
sesuai dengan fungsinya. Adapun ruang lingkup akuntansi sektor publik adalah sebagai berikut:

 Lembaga tinggi pemerintah Negara dan departemen di bawah naungannya.


 Lembaga pemerintah daerah.
 Yayasan.
 Partai politik dan LSM.
 Organisasi non profit.
 Kesehatan.
 Sekolah.
 Perguruan Tinggi.
 Akuntansi tempat peribadatan : masjid, gereja, wihara atau pura.
Perbedaan Antara Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Privat

No. Perbedaan Akuntansi Sektor Akuntansi Sektor Privat/Swasta


Publik/Pemerintahan

1. Tujuan organisasi Non profit Profit

2. Sumber pendanaan Penjualan aset Negara, Pajak Pembiayaan internal : Modal


Retribusi, Obligasi Pemerintah, Utang, Pribadi, penjualan aset, serta laba
Sumbangan, Laba BUMN/BUMD, ditahan.
dan Hibah.
Pembiayaan eskternal :
Utang Bank, Obligasi, Penerbitan
saham.

3. Pertanggungjawaban Bertanggungjawab kepada Bertanggungjawab pada kreditor


masyarakat/ publik dan parlemen dan pemegang saham.
(DPR/DPRD).

4. Susunan/ bentuk Kaku, hirarkis, dan birokratis Lebih mengarah pada fleksibilitas,
organisasi lintas fungsional, piramid, dan
datar.

5. Karakter anggaran Terbuka dan transparan untuk publik Lebih tertutup untuk publik
/umum.

6. Sistem akuntansi Basis kas Sistem berbasis akrual


E. Barang dan Jasa Publik

Menurut Howlett dan Ramesh Howlett, terdapat 4 jenis barang/jasa. Di antaranya adalah
sebagai berikut :

1. Barang/Jasa Swasta

Barang atau jasa swasta merupakan produk yang derajat kekhususan dan kelangkaannya
sangat tinggi. Contoh adalah jasa tukang pijat yang bisa dibagikan oleh beberapa pengguna
namun jika sudah dibeli/digunakan oleh pengguna maka sudah tidak tersedia lagi.

2. Barang/Jasa Publik

Barang atau jasa publik merupakan produk yang derajat kekhususan dan kelangkaannya
sangat rendah. Contohnya adalah penerangan lampu di jalan raya. Fasilitas ini tidak ada
batasan dalam penggunaannya dan tidak habis walaupun telah dimanafaatkan oleh banyak
orang.

3. Peralatan Publik atau Barang/Jasa Semi Publik

Peralatan ini adalah jenis barang/jasa yang memiliki derajat kekhususan tinggi, tetapi
dengan tingkat kelangkaan rendah. Contohnya, jalan tol yang tetap bisa digunakan oleh
pengguna lain setelah digunakan/dinikmati oleh orang lain. Namun, jalan ini akan
menimbulkan pembebanan yakni orang yang menggunakannya akan dimintai biaya.

4. Barang/Jasa Milik Bersama

Jenis barang atau jasa ini merupakan sesuatu yang memiliki derajat kekhususan yang
rendah, tetapi tingkat kelangkaannya tinggi. Contohnya adalah penyu, karang, dan ikan di
laut yang jumlahnya berkurang karena telah terjadi penangkapan, namun tidak dilakukan
pembebanan biaya secara langsung terhadap orang yang memakai.
F. Praktik Sektor Akuntansi Sektor Publik di Indonesia

Akuntansi sangat penting dalam lembaga publik, dengan demikian penerapan akuntansi
harus dilandaskan dengan pemahaman peran akuntansi. Berikut ini hal- hal yang perlu
diketahui dari praktik akuntansi di Indonesia yaitu :

1. Praktik Pertanggungjawaban Akuntansi yang Layak

Kebijakan pembayaran serta penghasilan dari pertanggungjawaban lembaga sektor


publik bisa dilaksanakan dengan pemenuhan otorisasi, baik dari DPR/DPRD ataupun
komisaris. Walaupun terkadang, cara pemberian kuasa didapatkan dari proses demokrasi
dengan cara pengambilan suara.

2. Prinsip Bruto

Pendapatan yang dikurangi dengan biaya yang terjadi. Hal ini harus dilaporkan kepada
setiap bagian pertanggungjawaban yang terkait.

3. Periodikal

Semua pengeluaran harus dipertanggungjawabkan pada setiap periode, maka otorisasi


pengeluaran dapat dinilai dari prestasi periode tersebut. Pengeluaran di atas dana dapat
diketahui dan dikembalikan lagi kepada manajemen pertanggungjawaban.

4. Spesifikasi

Pengeluaran yang memiliki tujuan khusus sehingga wajib berdasarkan persetujuan


DPR/DPRD atau komisaris. Dalam hal ini, pengeluaran harus ada peraturan yang memuat
konsep pengecualian dengan tidak menghiraukan adanya tingkat pencapaian prestasi oleh
manajamen lembaga sektor publik.
G. Profesi Akuntan Sektor Publik

Profesi akuntan dengan disiplin ilmu akuntansinya dianggap oleh Anglo Amerika dapat
mempengaruhi pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Dahulu, negera-negara seperti Rusia
dan Eropa Timur tidak terpengaruh, akan tetapi pada saat ini mengalami perubahan di bidang
akuntansi.

Secara historis, profesi akuntansi sektor publik telah dari suatu negera ke negara lain
sehingga saat ini menjadi kebutuhan di setiap negara. Di antara penyebab yang
mempengaruhi penyebarannya yaitu :

Hukum Umum : Anglo Saxon yang berasal dari Inggris yang selanjutnya diekspor ke
beberapa negara seperti India, Malaysia, Kanada, Australia, Pakistan, Amerika, dan
Hongkong.

Hukum Kode : Kontinental yang berawal dari negara- negara Eropa Kontinental.

H. Keterbatasan Profesi Akuntansi

Meski profesi akuntansi sangat dibutuhkan dan diandalkan untuk mencatat dan melaporkan
setiap transaksi di suatu organisasi atau lembaga, dalam pelaksanaannya masih memiliki
keterbatasan atau kelemahan. Di antara kelemahan profesi akuntasi yaitu:

Uang merupakan alat tukar penengah dan sumber kekayaan, sehingga akuntan dibayar untuk
mengembangkan kekayaan orang lain,

Kelompok sosialis, dimana uang tidak berperan penting, sehingga akuntansi tidak dianggap
penting.

Akuntansi yang sangat tergantung pada waktu dan tempat, oleh karena itu perbandingan
antar organisasi menjadi lebih sulit.
I. Perkembangan Profesi Akuntan Sektor Publik di Indonesia

Kompartemen Akuntan Sektor Publik muncul saat mulai berdirinya Ikatan Akuntan
Indonesia. Kompartemen ini menampung para pekerja di bidang akuntansi dan akuntan yang
bekerja di organisasi/lembaga sektor publik.

Seiring dengan perkembangan profesi akuntansi, pertumbuhan bidang akuntansi sektor


publik dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

Kemampuan dan tujuan/maksud adanya kebijakan ekonomi, yang mengakibatkan aspek


politik, ekonomi, sosial, budaya menjadi kuat.

Dalam hal pengelolaan lembaga sektor publik akan mengganti arah pertumbuhan
organisasi/ lembaga di bidang akuntansi.

Kunci untuk memecahkan permasalahan yang ada di akuntansi sektor publik adalah
penyederhanaan yang logis sehingga dapat menemukan kompleksitas bidang akuntansi
sektor publik.

J. Fenomena Terkait Akuntansi Sektor Publik

Peristiwa dalam bidang akuntansi sektor publik yaitu adanya reformasi tata kelola
pemerintahan dan organisasi sektor publik lainnya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di
Indonesia melainkan di negara-negara yang lain.

Adanya tuntutan reformasi berdampak terhadap demokratisasi pengelolaan organisasi


yang melalui aspek transparansi dan akuntabilitas. Secara khusus, tuntutan tersebut lebih
berkaitan dengan bidang pengelolaan keuangan publik.

Demikian informasi terkait pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik yang
telah berkembang di Indonesia. Semoga membantu dan bermanfaat bagi Anda yang ingin
menambah wawasan di bidang akuntansi.
BAB III

PEMBAHASAN SOAL

1. Apa itu dana perimbangan? Dan untuk tujuan apa dana perimbangan tersebut bagi
pemda?
Jawaban:
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan ke
Pemerintah Daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi. Sumber dana dari APBN meliputi:
A. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
B. Dana Alokasi Umum (DAU), sebesar 25%
C. Dana Alokasi Khusus (DAK), misalnya Dana Bos

Tujuan Dana Perimbangan bagi Pemda yaitu:

A. Memberikan sumber dana bagi daerah otonom untuk melaksanakan urusan yang
diserahkan yang menjadi tanggungjawabnya.
B. Mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan
antar pemerintah daerah.
C. Meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik dan mengurangi kesenjangan
kesejahteraan dan pelayanan publik antar daerah.
D. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya daerah,
khususnya sumber daya keuangan.
2. Apa yang dimaksud Revaluasi Aset Tetap dan aset tetap apa saja yang bisa direvaluasi?
Jawaban:
Revaluasi Aset Tetap adalah penilaian kembali suatu aset. Penilaian kembali suatu aset
dengan membandingkan kembali suatu aset dari nilai buku dengan nilai wajar (nilai
pasar). Revaluasi hanya diperkenankan untuk penurunan nilai aset tidak untuk
peningkatan nilai aset. Selisih nilai buku dari nilai jual dimasukkan ke dalam laporan
ekuitas. Contoh aset tetap yang dapat direvaluasi yaitu : Tanah, Bangunan, jalan, irigasi,
mesin, jaringan yang termasuk dalam revaluasi aset tetap. Selain itu aset lancer seperti
persediaan bisa direvaluasi.

3. Metode manakah yang paling efektif digunakan untuk menyusun laporan Arus Kas? dan
Mengapa?
Jawaban:
Metode langsung merupakan metode yang paling efektif digunakan untuk menyusun
Arus Kas. Karena, metode langsung dilakukan dengan mengungkapkan pengelompokkan
utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto. Pada metode langsung tidak dilakukan
penangguhan (deferral) atau pengakuan(accrual). Metode langsung hanya mencatat
transaksi yang sudah diakui menggunakan Basis Kas.

4. Apakah ada keuntungan dan kekurangan dalam pembuatan laporan keuangan


menggunakan metode BaSis Akrual dalam sektor publik?
Jawaban:
Kelebihan:
A. Semua transaksi yang sudah diakui sudah dicatat walaupun kas belum dikeluarkan.
B. Hasil pencatatan yang lebih rinci dan pleksibel sehingga memudahkan untuk
pengambilan keputusan.
C. Hasil laporan keuangan bagi pihak pembaca dapat dipercaya karena ditulis dengan rinci.
D. Adanya pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian.
E. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan
kebijakan perusahaan kedepanya.
F. Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat
diakui sebagai pendapatan.
G. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal
dan terpecaya walaupun kas belum diterima
Kelemahan:
A. Adanya estimasi-estimasi akibat pencatatan yang dilakukan karena kas belum
dikeluarkan.
B. Peluang manipulasi keuangan lebih sulit dikendalikan bagi pihak perusahaan.
C. Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi
pendapatan perusahaan.
D. Tidak ada perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain dapat
diterima.
E. Dengan adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
F. Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga
dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
BAB IV

PENUTUP

Dalam praktiknya, akuntansi sektor publik lebih menekankan pada pemeriksaan serta
sistem akuntansinya. Standar sistem akuntansi negara, terutama lembaga pemerintah
membuat akuntansi ini menjadi akuntansi yang harus disesuaikan dengan standar akuntansi
di setiap lembaga. Ukuran prestasi dan kinerja sektor publik menjadi titik berat dalam
pengembangan akuntansi sektor publik. Tekanan pada efektivitas manajemen serta efisiensi
keuangan pun menjadi titik fokus utama dalam bidang akuntansi ini.

Akuntansi sektor publik dibentuk karena munculnya berbagai faktor-faktor pendukung


yang membantu proses pembentukannya. Sistem pemerintahan parlementer yang diterapkan
di Indonesia menjadi faktor yang pertama. Maka dari itu muncullah sistem akuntansi sektor
publik yang penerapannya berada di bawah pengaruh lembaga-lembaga eksekutif dan
legislatif dalam kondisi check and balance. Faktor yang kedua adalah sumber daya yang
secara tidak langsung berkaitan dengan hasilnya. Dan faktor terakhir berpengaruh adalah
kondisi politik negara yang menimbulkan negoisasi diantara lembaga pemerintah dan
legislatif.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Riahi Balkoui. 2000. Teori Akuntansi Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Bastian,
Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. C. Rolin, Niswonger,
dkk. 2005. Prinsip – Prinsip Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Halim, Abdul. 2010. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN.
Harahap, Sofyan Safri. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit UII Press. Mulyadi. 2009.
Pemeriksaaan Akuntansi, Edisi Empat. Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN. Nugroho, Widjajanto.
2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai