Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Akuntansi Sektor Publik masih termasuk baru dalam bidang akuntansi di Indonesia.
Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap praktek akuntansi
yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga publik, seperti lembaga pemerintahan,
perusahaan milik negara/daerah, organisasi publik non pemerintah, dan berbagai organisasi
publik lainnya, dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih
besar dari masyarakat untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-
lembaga sektor publik tersebut.
Dalam pemerintahan sendiri sudah mulai ada perhatian yang lebih besar terhadap
penilaian kelayakan praktek manajemen pemerintahan yang mencakup perlunya dilakukan
perbaikan sistem akuntansi pemerintahan, sistem akuntansi manajemen, sistem akuntansi
keuangan, perencanaan keuangan dan pembangunan, sistem pengawasan dan pemeriksaan,
serta berbagai implikasi finansial atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah. Jika
diamati secara lebih mendalam, akuntansi sektor publik memiliki peranan yang vital dan
menjadi subjekuntuk didiskusikan baik oleh kalangan akademisi maupun praktisi sektor
publik.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien,
memperhitungkan biaya ekonomi, biaya sosial dan manfaatnya bagi publik, dan dampak
negatif atas aktivitas yang dilakukan Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi dapat
dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan-
urusan publik. Akuntansi sektor publik pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi
dari suatu profesi yang relatif kecil. Saat ini akuntansi publicsector sedang mengalami proses
untuk menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan dan substansial keberadaannya.
Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai olehlembaga-lembaga
publik sebagai salah satu alat pertanggungjawabankepada publik. Sekarang terdapat perhatian
yang makin besar terhadappraktek akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga publik,
baikakuntansi sektor pemerintahan maupun lembaga publik non pemerintah. Lembaga publik
mendapat tuntutan dari masyarakat untuk dikelola secara transparan dan bertanggung jawab.
Organisasi sektor publik menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya
ekonomi dan biaya sosial dan manfaatnya bagi publik, serta dampak negatif atas aktivitas
yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi dapat diterima sebagai
ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik pada
awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu profesi yang relatif kecil. Saat ini
sektor publik sedang mengalami proses untuk menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan.
 Pengertian akuntansi menurut AICPA:
"Accountingistheartofrecording, classifyingandsummarizing, in a significantmannerand in
term ofmoney, transactionsandevents, which are in partatleast, offinancialcharacter,
andinterpretingtheresultthereof”
Dengan demikian definisi tersebut mengandung inti mengenai:
Recording : Pencatatan kedalam jurnal,
Classifying :Pengklasifikasian, penggolongan kedalam nomor akun atau mata anggaran,
Summarizing: Pengihtisaran, postingkedalam buku besar (ledger),
Interpreting :Dianalisa, dibandingkan agar berguna untuk pengambilankeputusan.

Pengertian sektor publik adalah merupakan suatu manajemen keuangan yang


sumbernya berasal dari publik sehingga menimbulkan konsekuensi untuk
dipertanggungjawabkan kepada publik, akibatnya pengelolaannya memerlukan keterbukaan
dan akuntabilitas terhadap publik.
Perkataan "publicsector" pertama kali digunakan pada tahun
1952(OxfordEnglishDictionary, 2nd ed. 1989 p.779). EconomicSuranyi-Unger,dalam Rowan
Jones and Maurice Pendlebury (1996, p. 2) menulis:
....."comparisonsofeconomicsystemsandsynthesizedthemintothreegroup: coutries like
the US that emphasized economic freedom; countries like the Soviet Union that had adopted
central planning; and countries time UK and France That had traditionally emphasized
Western economic freedom' but in the previous two decades had shifted to a compromise
between freedom and planning' Conserning the public sector of economy, compromising
countries definitely differ from the countries of Easplanning. The public sector of the former
countries is not only much smaller but also qualitatively different. Most of these countries
employ governmental economic planning for the purpose of aiding and encouraging their
remaining privatesectors' (Suranyi-Unger, 1952, pp. 59-60)"
Bagaimanapun inti dari pengertian sektor publik tersebut adalah dipengaruhi secara
signifikan oleh manajemen makro ekonomi dari ekonomWestern.

Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada wilayah publik. Wilayah publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan
komplek dibandingkan dengan sektor swasta/komersial Secara kelembagaan wilayah publik
antara lain meliputi organisasi nonlaba pemerintahan dan organisasi nirlaba non
pemerintahan. Organisasi pemerintahan adalah badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan unit-unit kerja pemerintah), sedangkan organisasi non laba non
pemerintahan meliputi organisasi sukarelawan, rumah sakit, sekolah tinggi dan universitas,
serta organisasi-organisasi non pemerintahan lainnya (yayasan, lembaga swadaya masyarakat,
organisasi keagamaan, organisasi politik, dan lain sebagainya).
Sistem akuntansi untuk badan-badan pemerintahan (Pemerintah Pusat, Kementerian
Negara/Lembaga dan Pemerintahan Daerah), harus mengikuti Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) seperti dimaksud dalam UU no 17/2003 pasal 32, UU no 1 tahun 2004 pasal 51 ayat
(3), dan Peraturan Pemerintah no 24 tahun 2005), sedangkan unit-unit pemerintahan yang
bergerak di bidang bisnis (BUMN/BUMD) harus mengikuti Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia. Sementara organisasi publik non
pemerintahan mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Untuk akuntansi pemerintahan, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 337/KMK.012/2003 tanggal 18 Juli
2003 tentang Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP).
Karakteristik perbedaan organisasi pemerintahan dan organisasi nirlaba dengan
organisasi bisnis komersial menurut Financial Account ing Standars Board (FASB) dalam
SFAC no 4 sebagai berikut:

a) Receipts of significant amount of resources from resource providers who do not


expect to receive either repayment or economic benefits proporcionate to the resources
provided.
b) Operating purposes that are other than to provide goods or services at profit or profit
equivalent.
c) Absence of defined ownership interest that can be sold, transferred, or redeemed, or
that convey entitlement to a share of a residual distribution of resources in the event of
liquidation of the organization
Sementara perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD) sebagai unit
usaha pemerintah, mempunyai undang-undang khusus mengenai pendiriannya, sistem
akuntansinya mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Akuntansi Sektor Publik organisasi non pemerintahan, sistem akuntansinya
mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan IAI
Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
faktor ekonomi, faktor politik, sosial, budaya dan historis, sehingga sektor publik tidak
seragam dan sangat heterogen (Mardiasmo, 2002).
Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah sektor publik, sehingga setiap disiplin ilmu
(ekonomi, politik, hukum, sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda.
Dari sudut pandang ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka
memenuhi pelayanan dan kebutuhan publik dan hak publik.

1.2 SIFAT DAN KARAKTERISTIK SEKTOR PUBLIK

Akuntansi sektor publik diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, yang harus memiliki
manfaat bagi publik. Dalam beberapa hal akuntansi sektor publik berbeda dengan sektor
swasta/komersial, disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi.
Sifat dan karakteristik organisasi sektor publik terutama adalah tujuan, sifat dan sumber
dananya. Sifat organisasi sektor publik adalah organisasi nirlaba, tidak mencari laba.
Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan memberikan atau
meningkatkan kesejahteraannya. Pemberi dana tidak berkehendak untuk minta pengembalian,
bunga, ataupun memiliki organisasi.

Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat komplek. Komponen
lingkungan yang mempengaruhi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan
demografi, seperti:
a. Faktor ekonomi; - pertumbuhan ekonomi
- tingkat inflasi
- pendapatan per kapita (GNP),
- struktur produksi tenaga kerja
- arus modal
- cadangan devisa
- teknologi, dsb
b. Faktor Politik

- hubungan masyarakat-negara

- legitimasi pemerintah

- ideologi negara

- kelembagaan, dsb

c. Faktor Kultural

- agama, suku, ras, budaya, bahasa

- historis

- sosiologi masyarakat,

- pendidikan
d. Demografi

- pertumbuhan penduduk

- usia penduduk

- migrasi

- tingkat kesehatan

1.3 VALUE FOR MONEY (VFM) Tuntutan baru (transparansi dan akuntabilitas) dalam organisasi
sektor

publik harus memperhatikan value for money (VfM) dalam menjalankan aktivitasnya. VJM
merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama,
yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo, 2002).

Ekonomi, merupakan perolehan masukan (input) dengan kualitas dan kuantitas tertentu
dengan harga terendah. Ekonomi merupakan perbandingan antara masukan yang terjadi)
dengan nilai masukan (yang seharusnya). Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi
sektor publik dapat meminimalisir sumber daya yang digunakan, dengan menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif Efisiensi, merupakan pencapaian keluaran
(output) yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah
untuk mencapai keluaran tertentu.
Efisiensi merupakan perbandingan keluaran/masukan (output/input) yang dikaitkan dengan
standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
Efektivitas, merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output. Ketiga hal
tersebut merupakan elemen pokok VfM, sedangkan tambahannya, dua elemen lain yaitu
keadilan (equity) dan pemerataan atau kesetaraan (equality). Keadilan mengacu pada
adanya kesempatan sosial (social opportunity) yang sama untuk mendapatkan pelayanan
publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi. Selain keadilan, perlu dilakukan
distribusi secara merata (equality). Penggunaan uang publik hendaknya tidak hanya
terkonsentrasi pada kelompok tertentu saja, melainkan dilakukan secara merata.
Secara skematis, VfM dapat digambarkan sebagai berikut:
Masukan (Input):
Masukan merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan,
program, dan aktivitas. Sebagai contoh: dokter di RS, tanah di jalan, guru di sekolah, dan
sebagainya. Dapat dinyatakan secara kuantitatif (jumlah guru, luas tanah, jumlah guru dsb),
dinyatakan dengan nilai Rupiah (biaya dokter, harga tanah, gaji guru dsb). Penentuan
metode harganya: harga pasar, harga beli, dsb. Apakah opportunity cost relevan
dipertimbangkan?
Keluaran (Output):
Keluaran merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan. Harus
diingat pula keluaran yang diinginkan, dan keluaran lainnya yang tidak diinginkan yang
merupakan efek samping. Mengukur keluaran (kualitatif) lebih sulit dilakukan pada
pelayanan sosial, pendidikan, keamanan, dan kesehatan. Pengukuran kualitatif dapat
dilakukan berupa kenaikan nilai, atau nilai tambah seperti peningkatan kualitas hidup.

Sasaran Utama (Throughput)

Analisis VfM memerlukan data masukan dan keluaran yang memadai. Masalahnya adalah tidak
tersedianya data keluaran yang lengkap, sehingga sulit mengukur data keluaran, sehingga perlu
digunakan keluaran antara (intermediateoutput) atau indikator kinerja (performanceindicator),
misalnya perbaikan kesehatan masyarakat, peningkatan harapan hidup.

Pencapaian hasil (Outcome)

Hasil adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Misalnya hasil pengumpulan
sampah oleh Dinas Kebersihan untuk lingkungan kota yang bersih dan sehat. Biasanya dikaitkan
dengan tujuan (objectives) atau target yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang menyebabkan
outcome sulit ditetapkan ataudiukur:

1. Tidak dapat dijelaskan dengan sederhana yang memudahkanmonitoring:

2. Adanya masalah politikdalam proses penetapan outcome, tergantungpenguasa;

3. Penentuan outcome perlu pertimbangan kualitas, output meningkat, lebih ekonomis dan efisien,
atau sudah berkualitas?
Valueformoney dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya masukan paling kecil
untuk mencapai keluaran yang optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Konsep VfM
sektor publik gencar dilakukan seiring dengan meningkatnya tuntutan akuntabilitasdan
goodgovernance. Manfaat konsep VFM pada organisasi sektor publik antara lain
1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik.
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik

3. Menurunkan biaya pelayanan publik karenapenghematan inputefisiensidan

4. Alokasi belanja yang berorientasi pada kepentingan publik 5. Meningkatkan kesadaran atas
penggunaan uang publik, demiakuntabilitas

1.4 PERBADAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR KOMERSIAL

Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor komersial dapat dilihat denghan
membandingkan beberapa hal, dapat dilihat dalam tabel berikut :

NO Perbedaan Sektor pubilk Sektor Swasta /komersial


/pemerintahan
1 Sumber Pendanaan Nonprofit motif Profit motif
2 Sumber pendanaan Pajak, Retribusi, Utang, Pembiyaan internal : Modal
Obligasi, Pemerintahaan, sendiri, Laba di tahan,
Laba BUMN/BUMD, penjualaan aktiva. Pembiyaan
Penjualan aset negara , DSB, Eksternal : utang bank,
Sumbangan , Hibah. obligasi, Penerbitan saham.
3 Pertanggung Jawabaan Pertanggung Jawaban Pertanggung jawaban kepada
kepada publik/ masyarakat pemegang saham dan kreditor
dan parlemen (DPR/ DPRD )
4 Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Fleksibel : Datar, piramid,
lintas fungsional, dsb.
5 Karakteristik Anggaran Terbuka untuk Publik Tertutup untuk Publik
6 Sistem akuntansi Basis Kas Basis Akrual

Tujuan Organisasi

Tujuan sektor komersial adalah memaksimumkan laba, untuk meningkatkan kesejahteraan


pemegang saham. Tujuan sektor publik terutama bukan mencari laba, tetapi memberi pelayanan
kepada masyarakat (public service) dan mensejahterakan masyarakat. Pelayanan dalam bidang
pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi publik, penyediaan
barang kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Namun demikian Pemerintah juga mempunyai
badan usaha (BUMN dan BUMD) yang bertujuan mencari laba untuk meningkatkan penerimaan
negara dan untuk mengusahakan barang-barang strategis kebutuhan masyarakat umum.

Sumber Pembiayaan
Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak, retribusi, laba BUMN/BUMD, pinjaman luar
negeri, obligasi, dan sumber lain yang ayah (pemerintahan) sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah,
dan lain bagaimana (non pemerintahan).
Sektor komersial sumber pendanaannya lebih fleksibel, dari seg internal berasal dari modal pemilik
dan laba yang ditahan, sedang dari eksternal adalah utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru,

Pertanggungjawaban.

Sektor publik, menguasai dana publik, bertanggung jawab kepada publik melalui perwakilan di
DPR/DPRD (organisasi pemerintahan. dan langsung kepada masyarakat yang terkait non
pemerintahan Pertanggungjawaban vertikal inilah pertanggungjawaban kepada atasannya dalam
struktur organisasi, bidang pertanggungjawaban horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat umum, melalui mekanisme yang ada yaitu parlemen. Sektor komersial menguasai dana
pemilik, bertanggungjawab kepada para pemilik yaitu pemegang saham, dan kreditor

Struktur Organisasi

Struktur organisasi sektor komersial lebih fleksibel, datar, piramid, fungsional, dsb Sektor komersial
berusaha menyediakan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan dan permintaan konsumen.
Pada sektor publik bersifat birokratis, Kaku, hirarkis Sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan
politik yang sangat komplek.
Organisasi Pemerintah mempunyai fungsi yang lebih luas, meliputi:
 Pertahanan dan Keamanan
 Hubungan Luar Negeri
 Kebijakan fiskal dan moneter
 Regulasi sektor swasta
 Stabilisasi politik dan ekonomi.
 Perlindungan sumber daya alam dan sosial
 Penegakan hukum dan perlindungan HAM
 Pemberian barang dan pelayanan
 Distribusi pendapatan dan kekayaan

Anda mungkin juga menyukai