Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aurelia Jasmine

NIM : 044632966

Tugas Tutorial 3 Tata Kelola Sektor Publik

Soal:
1. Lakukan analisa terhadap sistim penganggaran, sistim pencairan dana dan pembayaran,
dan sistim pertanggungjawaban/pelaporan dalam sektor pemerintahan. Analisa
didasarkan pada perspektif hubungan keagenan yang mencakup
A. deskripsi sistim yang ada berdasarkan peraturan/perundangan dalam format
flowchart dan narasi yang diperlukan beserta semua contoh dokumen yang
digunakan kelemahan dan kekuatan
B. pengaruh terhadap stakeholder (rakyat, pemerintah daerah lain, pemerintah pusat,
industri, dll)
C. saran perbaikan (bila ada)
2. Bandingkan konsep shareholder dalam korporasi dan dalam pemerintahan
3. Apakah terdapat model struktur organisasi yang terbaik dan cocok untuk semua
organisasi baik sektor korporasi maupun lembaga pemerintahan?

Jawaban:
1. Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan suatu rangkaian proses pengelolaan
keuangan daerah yang dimulai dari penganggaran yang ditandai dengan ditetapkannya
APBD, pelaksanaan dan penatausahaan atas APBD, serta pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD. Berikut gambaran singkat mengenai Siklus Pengelolaan Keuangan
Daerah:
Untuk kepentingan pelaksanaan APBD, maka sebelum dimulainya suatu tahun
anggaran Kepala Daerah sudah harus menetapkan pejabat-pejabat berikut ini:
1. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD);
2. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Permintaan Pembayaran
(SPP);
3. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM);
4. Pejabat yang diberi wewenang mengesahkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ);
5. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D);
6. Pejabat fungsional untuk tugas bendahara penerimaan/pengeluaran;
7. Bendahara pengeluaran yang mengelola belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah,
belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, belanja tak terduga,
dan pengeluaran pembiayaan pada SKPD;
8. Bendahara penerimaan pembantu dan bendahara pengeluaran pembantu; dan
9. Pejabat-pejabat lainnya yang perlu ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBD.
Pejabat pelaksana APBD lainnya mencakup:
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD} yang diberi wewenang
melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD;
2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) SKPD yang diberi wewenang melaksanakan
satu atau beberapa kegiatan dari suatu program yang sesuai dengan bidang tugasnya;
3. Pejabat yang diberi wewenang menandatangani surat bukti pemungutan pendapatan
daerah;
4. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani bukti penerimaan kas dan bukti
penerimaan lainnya yang sah; dan
5. Pembantu bendahara penerimaan dan/atau pembantu bendahara pengeluaran.
Kegiatan penatausahaan keuangan daerah mempunyai kepentingan pengendalian
terhadap pelaksanaan Anggaran dan Belanja Daerah, mengingat adanya otorisasi yang
telah diberikan melalui penetapan ke dalam peraturan daerah dan pengesahannya oleh
pejabat berwenang. Tata usaha memegang peranan yang sangat penting karena melalui
tata usaha segala keterangan yang menyangkut kegiatan organisasi secara teratur dicatat
dan dihimpun. Kumpulan keterangan yang berupa angka-angka dan kata-kata merupakan
unsur data yang kemudian data tersebut diolah sedemikian rupa sehingga menjadi
informasi yang dapat dipergunakan oleh orang yang membutuhkannya.
Pelaksanaan realisasi anggaran akan melibatkan berbagai sumber dari organisasi
pemerintahan. Setelah anggaran direalisasikan kemudian dibuat laporannya sehingga
dapat digunakan untuk melihat dan menilai efektivitas pelaksanaan anggaran.
Efektivitas pelaksanaan anggaran merupakan kesesuaian antara keluaran (output)
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk dapat melihat efektivitas
pelaksanaan anggaran dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara anggaran yang
telah ditetapkan dengan realisasi dari pelaksanaan anggaran tersebut.
Semakin kecil penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara anggaran dengan
realisasinya maka semakin efektif pula pelaksanaan anggaran. Untuk mencapai efektivitas
pelaksanaan anggaran diperlukan suatu pengelolaan yang memadai. Pengelolaan meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dimana ketiga hal tersebut saling
berkaitan satu sama lain.
Jadi peranan penatausahaan kuangan daerah dalam meningkatkan efektivitas
pelaksanaan APBD adalah untuk melihat perkembangan volume kegiatan baik beban
Anggaran Rutin maupun Anggaran Pembangunan dari tahun ke tahun dalam
penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah.

2. Shareholder dalam sektor korporasi adalah orang, perusahaan, atau organisasi sebagai
pemilik saham perusahaan dengan bentuk kepemilikannya yang disebut ekuitas. Kegiatan
yang dilaksanakan oleh korporasi adalah untuk memperoleh laba yang dapat
menguntungkan shareholder perusahaan.
Sedangkan dalam pemerintahan, shareholder nya adalah rakyat dan pemerintah itu
sendiri. Segala kegiatan pemerintahan didanai oleh APBN/APBD yang berasal dari
penerimaan dari rakyat seperti perpajakan dan bea cukai, investasi pemerintah, serta
pembiayaan yang berasal dari negara lain. Kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah
pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik.

3. Menurut saya, tidak terdapat model struktur organisasi yang terbaik dan cocok untuk
semua organisasi baik sektor korporasi maupun lembaga pemerintahan. Tujuan yang
hendak dicapai oleh organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan
yang menonjol adalah tujuan untuk memperoleh laba. Pada sektor swasta, usaha mencapai
laba atau profit dimaksimumkan, sedangkan pada sektor publik bukan hanya untuk
mencapai keuntungan semata, namun juga dalam rangka penyediaan pelayanan publik.
Seperti layanan pendidikan, layanan kesehatan masyarakat, penegakan hukum,
transportasi massal dan lain sebagainya.
Pertanggungjawaban manajemen sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang
saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen
bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan oleh organisasi
sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat.
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukanlah suatu rahasia negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran pada
sektor swasta bersigat tertutup dan merupakan rahasia perusahaan. Publik dalam organisasi
sektor publik memiliki makna yang berbeda dengan yang dipahami oleh organisasi sektor
swasta.
Maka dari itu, struktur organisasi sektor publik pasti berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki, sedangkan
struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.
Sumber:
https://akuntansi.uma.ac.id/2022/04/28/perbedaan-dan-persamaan-sektor-publik-dan-
sektor-swasta/
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1498-2781-1-SM.pdf
https://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Gambaran%20Umum%20Peng
elolaan%20Keuangan%20Daerah-BPKP.pdf

Anda mungkin juga menyukai