Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pelaporan Kepemilikan Antar Perusahaan


Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan II

Disusun oleh :
1. Ainur Mutasyah (200302019)
2. Fardilla Helena V. (200302038)
3. Ferlika Putri Susanto (200302040)
4. Siti Rochmah (190302097)

Dosen pembimbing :
Muhammad Aufa, S.E., M.S.A.

Semester 5 / Kelas Akuntansi A / Sore


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami, kelompok enam dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan kesempatan ini, kami tidak
lupa menyampaikan terima kasih kepada :
1. Muhammad Aufa, S.E., M.S.A selaku dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan
Lanjutan 2.
2. Teman-teman kelompok 4 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini.
3. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan semangat kepada kami.
4. Semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan-bantuan.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga
pembuatan makalah yang akan datang dapat lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan bagi para pembaca umumnya.

Gresik, 28 November 2022

Penyusun

ii
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTAR PERUSAHAAN
DAFTAR ISI

Halaman Judul .....................................................................................................i

Kata Pengantar ...................................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................1

1.4 Manfaat Penulisan ...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3

2.1 Akuntansi untuk Investasi Saham Biasa..........................................................3

2.2 Metode Pelaporan Keuangan Kepemilikan antar Perusahaan ........................6

A. Metode Biaya............................................................................................3

B. Metode Ekuitas..........................................................................................4

2.3 Perbandingan Metode Biaya dan Metode Ekuitas...........................................8

BAB III PENUTUP ...........................................................................................11

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................12

iii
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTAR PERUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan sering mengakuisisi kepemilikan atau hak-hak lain di perusahaan lain
melalui berbagai perjanjian dan untuk berbagai alasan. Beberapa perusahaan berinvestasi
pada perusahaan lain hanya untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan dengan
mengambil keuntungan dari situasi-situasi yang dapat menghasilkan laba. Akan tetapi,
perusahaan dapat mempunyai berbagai alasan lain untuk mengakuisisi kepemilikan di
entitas lain, termasuk untuk mendapatkan kendali atas perusahaan lain, memasuki pasar
atau area peroduk baru melalui perusahaan yang sudah menguasai pasar atau area produk
tersebut, memastikan pasokan bahan baku atau input produksi lain, memastikan output
produksi bagi pelanggan, mendapatkan keuntungan ekonomis dari ukuran perusahaan
yang lebih besar, diversifikasi, mendapatkan teknologi baru, mengurangi kompetisi, dan
membatasi resiko. Akuntansi untuk investasi kepemilikan di perusahaan lain dan
berbagai jenis kepemilikan di perusahaan lain dapat berbeda dalam berbagai hal dengan
akuntansi untuk jenis investasi lain.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi untuk investasi saham biasa?
2. Apa metode yang digunakan dalam pelaporan keuangan kepemilikan antar
perusahaan?
3. Bagaimana perbandingan metode biaya dan metode ekuitas ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini,
sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu akuntansi untuk investasi saham biasa
2. Mengetahui metode yang digunakan dalam pelaporan keuangan kepemilikan
antar perusahaan.
3. Mengetahui bagaimana perbandingan metode biaya dan metode ekuitas.

10
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
1.4 Manfaat Penulisan
1. Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
2. Memberikan informasi bagi pembaca.
3. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.
4. Mahasiswa mampu mengetahui materi dari pelaporan kepemilikan antar
perusahaan.

11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Akuntansi untuk Investasi Saham Biasa


Metode Biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yang tidak
diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan.
Jika efek ekuitas dalam metode biaya memiliki nilai wajar yang dapat ditentukan,
efek tersebut harus disajikan pada nilai pasar di akhir tahun sesuai dengan PSAK No.
15. Berdasarkan metode biaya investor mengakui pendapatan investasi jika laba
sudah didistribusikan oleh investee sebagai dividen.

Metode Ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai


pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi
tidak sesuai. Metode ekuitas tidak dapat digunakan sebagai penganti konsolidasi. Jika
konsolidasi sesuai dan karena itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk
pelaporan investasi selain pada anak perusahaan. Metode ini paling sering digunakan
ketika satu perusahaan mempunyai kepemilikan antara 20% dan 50% saham biasa
perusahaan lain. Dalam metode ekuitas, investor mengakui pendapatan dari investasi
ketika investee memperoleh laba. Tidak seperti konsolidasi yang menggabungkan aset,
kewajiban, pendapatan dan beban individual dari investee dengan investor, investasi
dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba rugi investor. Investasi menyajikan
bagian investor atas aset bersih investee, dan pendapatan yang diakui adalah bagian
investor atas laba bersih investee.

Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan aset, kewajiban,


pendapatan dan beban individual untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan
istimewa seakan-akan mereka adalah satu perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini
pengeliminasian semua kepemilikan dan aktivitas antar perusahaan. Konsolidasi
umumnya sesuai jika satu perusahaan disebut induk perusahaan mengendalikan
perusahaan lain disebut anak perusahaan. Anak perusahaan yang tidak
dikonsolidasikan dengan induk perusahaan disebut anak perusahaan tidak
dikonsolidasi (unconsolidated subsidiary) dan disajikan sebagai investasi pada neraca
induk perusahaan. Berdasarkan standar akuntansi yang berlakusaat ini, sebagian besar
anak perusahaan dikonsolidasikan.

12
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Dasar pelaporan keuangan berdasarkan tingkat kepemilikan saham biasa.
 0% s/d 20 % Pengaruh tidak signifikan dipakai metode biaya
 20 s/d 50 % Pengaruh signifikan dipakai metode ekuitas
 50 % s d 100 % pengendalian dipakai konsolidas

2.2. Metode Pelaporan Keuangan Kepemilikan Antar Perusahaan


A. Metode Biaya (Cost Method)
Pencatatannya berdasarkan biaya historis. Pendapatan diakui setelah dividen
diumumkan. Metode ini digunakan terhadap invertor yang tidak mempunyai
pengaruh signifikan atas investee karena mempunyai investasi kurang dari 20%.
namun, dalam beberapa situasi, faktor-faktor lain seperti kepailitan investee,
membatasi investor untuk mempunyai kendali atau pengaruh yang signifikan
tanpa melihat besarnya ukuran investasi pada investee.

 Prosedur Akuntansi Berdasarkan Metode Biaya Metode


biaya konsisten dengan perlakuan akuntansi atas aset tidak lancar.
Pada saat pembelian, investor mencatat investasi pada saham biasa
sebesar total biaya perolehansedangkan nilai tercatat dalam investasi
tidak berubah sampai investasi tersebut dijual.Pendapatan diakui setelah
dividen diumumkan.
Ilustrasi:
PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000
pada awal tahun. Selama tahun berjalan PT XYZ mempunyai laba bersih
Rp 60.000.000,-dan membayar dividen Rp 20.000.000,-PT ABC mencatat
dalam jurnal sebagai berikut:
1) Investasi pada saham biasa PT XYZ Rp 100.000.000,-
Kas Rp 100.000.000,-
Mencatat pembelian saham biasa PT XYZ

2) Kas Rp 4.000.000,-
Pendapatan dividen Rp 4.000.000,-
Mencatat pendapatan dividen dari PT XYZ.

11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 Pengumuman Dividen Lebih Besar Dari Laba Sejak Akuisisi
Perlakuan khusus dalam metode biaya, jika dividen yang diumumkan investee
jumlahnya lebih besar dari laba yang diperoleh sejak investor mengakuisisi
saham investee.Dividen ini dianggap sebagai dividen likuidasi (liquidating
dividend). Bagian investor atas dividen likuidasi tersebut diperlakukan sebagai
pengembalian modal dan saldo investasi dikurangi oleh jumlah tersebut.
Saham investor yang dibeli pada waktu yang berbeda harus dilkukan terpisah
untuk tujuan perhitungan dividen likuidasi.
Ilustrasi, Dividen Likuidasi:
PT ABC membeli 10% saham biasa PT XYZ pada awal tahun 2011. dividen
dicacat berdasarkan metode biaya. Dividen dicacat berdasarkan metode biaya.
Selanjutnya lihat tabel berikut:

Ayat jurnal yang dibuat PT ABC sebagai berikut :


3) Kas Rp 12.000.000,-
Investasi PT Saham PT XYZ Rp 1.000.000
Pendapatan dividen Rp 11.000.000
Mencatat penerimaan dividen tahun 2011

 Dividen Likuidasi setelah Perubahan dari Metode Ekuitas


Jika ada penjualan sebagian investasi sehingga adanya perubahan dari metode
ekuitas ke metode biaya maka tanggal perubahan metode tersebut
menggantikan tanggal akuisisi sebagai tanggal refernesi untuk menentkan
dividen likuidasi. Dari tangggal tersebut, investor harus membandingkan
antara laba dan dividen investor mulai tanggal perubahan metode menjadi
metode biaya.

12
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 Sudut Pandang Investee atas Dividen Likuidasi
Investee tidak menganggap dividen tersebut sebagai dividen likuidasi karena
dividen ini dapat tibul ketika saham investee dibeli sesaat sebelum
pengumuman dividen kecuali saldo investee tidak mencukupi atau jika
investee secara spesifik mengumumkan dividen likuidasi untuk seluruh
pemegang saham biasa.

 Akuisisi pada tanggal Interim


Akuisisi investasi selain akhir atau awal tahun fiskal dalam metode ini
tidak ada masalah, hanya saja untuk penentuan apakah sebagian dividen yang
diterima merupakan dividen likuidasi ketika investee mengumuman dividen
sehingga investor mengestimasi jumlah laba yang akan diterimanya dan
mencatat pendapatan dividen hanya sebesar jumlah tersebut.

 Perubahan Jumlah Saham Yang Dimiliki


Untuk pembelian dan penjualan saham dicatat dalam jurnal seperti biasa dan
tidak menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.

B. Metode Ekuitas
Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap
periode untuk bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang
diumumkan oleh investee.

 Penggunaan Metode Ekuitas


PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam Perusahaan Asosiasi"
(PSAK.15) mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan
investasi dimana kepemilikan investor atas saham berhak suara memberikan
investor "kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan
operasi dan keuangan " perusahaan.

 Ekuitas Investor Atas Investee


Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan
setiap periode untuk bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen
yang diumumkan oleh investee. Pengaruh dari laba atau rugi pengumuman

11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
dividen investee digambarkan sebagai berikut :
 Dilaporkan oleh Investee : Pengaruh pada akun investor
 Laba bersih : Mencatat pendapatan dari investasi,
Meningkatkan akun investasi
 Rugi bersih : Mencatat kerugian dari investasi,
Menurunkan akun investasi

 Pengakuan Pendapatan
Ilustrasi, PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ dengan
membeli 20% saham biasa PT XYZ pada awal tahun. PT XYZ melaporkan
laba sebesar Rp 60.000.000,- untuk tahun berjalan. PT ABC mencatat
bagiannya atas laba PT XYZ sebesar Rp 12.000.000,-.
Ayat jurnal sebagai berikut :
4) Investasi pada saham PT XYZ Rp 12.000.000,-
Pendapatan dari Investee Rp 12.000.000,-
Mencatat pendapatan dari investasi pada PT XYZ

Ayat jurnal ini disebut sebagai akrual ekuitas dan biasanya dibuat sebagai ayat
jurnal penyesuaian pada akhir periode begitu juga sebaliknya kalau investee
melaporkan rugi berarti mengurangi investasi.

 Pengakuan Dividen
Dalam metode ekuitas dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan
karena pendapatan atau kerugian diakui pada saat laba tersebut diakui oleh
investee serta telah dikapitalisasi dalam nilai investasi. Sebaliknya dividen
yang diumumkan investee sebagai pengurang ekuitasnya sehingga mengurangi
nilai tercatat investasi. Akibatnya semua dividen dari investee diperlakukan
sebagai dividen likuidasi. Oleh karena itu, jika PT ABC memperoleh 20%
saham biasa PT XYZ mengumumkan serta membayar dividen sebesar Rp
20.000.000,- . Maka ayat jurnal dicatat PT ABC sebagai berikut:
5) Kas Rp 4.000.000
Investasi pada saham PT XYZ Rp 4.000.000
Mencatat penerimaan dividen dari PT XYZ

12
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 Nilai Tercatat Investasi
Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp
100.000.000,- PT XYZ memperoleh laba sebesar Rp 60.000.000,- dan
membayar dividen Rp 20.000.000,- . Nilai tercatat investasi diawali dengan
biaya perolehan awal Rp 100.000.000,- dan bertambah sebesar bagian PT
ABC atas laba PT XYZ yaitu sebesar Rp 12.000.000,- Nilai tercatat dikurangi
oleh bagian PT ABC atas dividen PT XYZ yaitu Rp 4.000.000,- . Oleh karena
itu nilai tercatat investasi pada akhir periode = Rp 108.000.000 (Rp
100.000.000 + Rp 12.000.000- Rp 4.000.000 )
Investasi pada saham PT XYZ
Biaya perolehan awal 100.000.000,- 100.000.000
Akrual Ekuitas 12.000.000,- 112.000.000
Dividen 4.000.000 108.000.000

Kenaikan akun investasi sebesar Rp 8.000.000,- mencerminkan bagian PT


ABC sebesar 20% atas laba PT XYZ yang tidak dibagikan pada periode
tersebut (Rp 60.000.000,- - Rp 20.000.000,-).

 Akuisisi Pada Tanggal Interim


Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 1
Oktober senilai Rp 109.000.000,- PT XYZ mengakui laba secara merata
selama tahun tersebut Rp 60.000.000,- dan membayar dividen Rp
20.000.000,- pada tanggal 20 Desember . Nilai investasi tercatat meningkat
Rp 3.000.000,- yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba PT XYZ yang
diperoleh antara tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember.dan menurun Rp
4.000.000,- dari dividen yang diterima pada akhir tahun.
Investasi pada saham PT XYZ
Biaya perolehan awal 109.000.000,- 109.000.000
Akrual Ekuitas (60.000.000x0.20x1/4) 3.000.000,- 112.000.000
Dividen 4.000.000,- 108.000.000

 Perbedaan Antara Biaya Perolehan Investasi Dan Nilai Buku Yang


Mendasari
Diferensial adalah selisih antara nilai perolehan dengan nilai buku investee.

11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Ada beberapa alasan mengapa nilai perolehan melebihi nilai buku aset bersih:
 Aset investee bernilai lebih dibandingkan nilai bukunya
 Adanya goodwill yang tidak tercatat karena adanya kemampuan
menghasilkan laba lebih.
Dalam metode ekuitas bagian dari deferensial harus diamortisasi selama masa
manfaat ekonomis dari aset tersebut. Sebaliknya kalau terjadi kerugian akibat
adanya penurunan nilai harus diakui jika penurunan nilai aset tersebut tidak
bersifat sementara.

 Perubahan Jumlah Lembar Saham Yang Dimiiliki


Perubahan jumlah lembar dalam saham biasa yang dimiliki investor
diperlakukan sama dengan metode biaya tidak ada pengakuan formal.
Sebaliknya pembelian dan penjualan saham memerlukan pengakuan formal.
 Pembelian Saham Tambahan
Pembelian saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki
oleh investor pencatatannya sama dengan saat akuisisi pertama . Investasi
baru dan lama pada saham yang sama digabungkan untuk tujuan
pelaporan keuangan.Pendapatan yang boleh diakui atas saham baru
tersebut hanya boleh diakui oleh investor sejak tanggal akuisisi.
Ilustrasi:
PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 2 januari
2011dan membeli lagi 10% pada tanggal 1 Juli 2011.dan pembelian
saham tersebut dilakukan pada nilai bukunya. Jika PT XYZ memperoleh
laba sebesar Rp 25.000.0000,- dari 2 Januari s.d 30 Jumi dan memperoleh
laba Rp 35.000.000,- dari tanggal 1 Juli s.d 31 Desember, total pendapatan
2011 yang diakui PT ABC investasinya di PT XYZ adalah Rp
15.500.000,- dihitung sebagai berikut :
Pendapatan 2 Januari -30 Juni 2011: 20% x Rp 25.000.000
= Rp 5.000.000,-
Pendapatan 1 Juli -31 Desember : 30% x Rp 35.000.000,-
= Rp 10.500.000,-
Pendapatan dari investasi 2011: Rp 5.000.000 + Rp 10.500.000
= Rp 15.500.000,-

12
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
2.3. Perbandingan Metode Biaya dan Metode Ekuitas
Ikhtisar Perbandingan Metode Biaya dan Metode Ekuitas sebagai berikut :

Walaupun metode ekuitas telah dianggap sebagai konsolidasi satu barisjumlah


rincian yang dilaporkan dalam metode ekuitas sangat berbeda dengan konsolidasi.
Contoh: Investor akan melaporkan pendapatan metode ekuitas yang sama dari dua
investee berikut walapupun komposisi laporan laba rugi ke duanya cukup berbeda :

Dimasa lalu beberapa perusahaan meminjam dalam jumlah banyak melalui anak
perusahaan yang tidak dikonsolidasi dan melaporkan investasinya dalam anak
perusahaan tersebut menggunakan metode ekuitas.Karena dalam situasi seperti ini
utang tersebut tidak dilaporkan maka timbul kekhawatiran mengenai penggunaan
metode ekuitas untuk memfasilitasi pendanaan diluar neraca (off-balance sheet)
sehingga DSAK tidak mengijinkan penggunaan metode ekuitas untuk pelaporan
investasi pada anak perusahaan dan mengharuskan konosolidasi semua anak
perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan.

11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Metode Biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yang tidak
diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan.
Metode Ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai
pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi
tidak sesuai. Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan aset,
kewajiban, pendapatan dan beban individual untuk dua atau lebih perusahaan yang
berhubungan istimewa seakan-akan mereka adalah satu perusahaan.
Dasar pelaporan keuangan berdasarkan tingkat kepemilikan saham biasa, yaitu:
 0% s/d 20 % Pengaruh tidak signifikan dipakai metode biaya
 20 s/d 50 % Pengaruh signifikan dipakai metode ekuitas
 50 % s d 100 % pengendalian dipakai konsolidas

Pencatatan dengan Metode Biaya (Cost Method) hanya mencatat dividen perusahaan
anak. Sedangkan pencatatan dengan Metode Ekuitas (Equity Method) mencatat laba
perusahaan anak, rugi perusahaan anak, dan dividen perusahaan anak.

12
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang‐Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa.

4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5


Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015;

5. Adrian Puspawijaya, Ak., Julia Dwi Nuritha Siregar; Modul Pengelolaan Keuangan
Desa; Edisi Kedua; Tahun 2016.

11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Anda mungkin juga menyukai