1. Undang-Undang Nomor 6 ahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitasi Sistem Keuangan
untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
NJW/09/2021
DASAR HUKUM PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2022
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5864);
6. Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2022 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 260);
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun
2021 tentang Priotitas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 961)
BEBERAPA KETENTUAN UMUM PENGATURAN PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA DESA
Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah pilihan program dan / atau kegiatan yang didahulukan dan
diutamakan dari pada pilihan kegiatan lainnya untuk dibiayai dengan Dana Desa.
1 2 3 4 5
berdasarkan program dan/atau program dan/atau program dan/atau program dan/atau
permasalahan dan kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang kegiatan yang
potensi penyelesaian direncanakan harus direncanakan harus direncanakan harus direncanakan harus
masalah yang ada di lebih banyak dilaksanakan secara dipastikan adanya dikelola secara
Desa dipilih melibatkan swakelola dengan keberlanjutan manfaat partisipatif,
program/kegiatan masyarakat Desa menggunakan bagi generasi transparan dan
yang paling khususnya Padat sumberdaya yang ada mendatang akuntabel
dibutuhkan Karya Tunai Desa di Desa
masyarakat Desa dan (PKTD)
yang paling besar
kemanfaatannya untuk
masyarakat Desa,
sehingga Dana Desa
dilarang untuk dibagi
rata
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa harus merujuk kepada data masalah dan potensi Desa sebagaimana
hasil pemutakhiran data berbasis SDGs Desa yang sudah dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Desa (SID).
Dalam hal SID belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena dalam proses transisi, maka dapat menggunakan
data IDM yang dimiliki oleh Desa.
04 Pembinaa
n
.
Penggunaan Dana Desa untuk
Program prioritas nasional sesuai
kewenangan Desa
a). Pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber
daya, dan pengembangan teknologi informasi b). Pengembangan Desa untuk
NJW/09/2021
Penggunaan Dana Desa untuk Mitigasi
Bencana Alam dan Non alam sesuai dengan
kewenangan Desa
1 Prioritas Penggunaan Dana Desa diatur dan diurus oleh Desa berdasarkan
kewenangan Desa, dibahas dan disepakati melalui Musyawarah Desa
Dalam penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa dilaksanakan mengikuti tahapan perencanaan
pembangunan Desa sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang- undangan yang mengatur
2 mengenai Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
PASAL 7 Pelaksanaan program dan/atau kegiatan Prioritas Penggunaan Dana Desa dilakukan melalui
DAN 3 swakelola dan diutamakan menggunakan pola Padat Karya Tunai Desa dengan mendayagunakan
sumberdaya lokal Desa
PASAL 8
4 Pembiayaan Padat Karya Tunai Desa dialokasikan untuk upah pekerja sekurang-
kurangnya 50% (lima puluh persen) dari biaya kegiatan PKTD
Dana Desa yang digunakan untuk membiayai pengembangan kapasitas masyarakat dilakukan
5 melalui swakelola oleh Desa atau Badan Kerja Sama Antar-Desa
6 Swakelola oleh badan kerja sama antar-Desa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
NJW/09/2021
PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 9 :
1. Dapat dilakukan dengan cara kerja sama antar desa dan/atau kerja sama desa dengan pihak
ketiga dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Dalam hal dibutuhkan adanya kerja sama antara desa dengan kelurahan untuk melaksanakan program
dan/atau kegiatan melalui swakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
NJW/09/2021
PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 10 :
Masyarakat Desa berpartisipasi dalam penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa, dengan cara :
PUBLIKASI 2). Publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. hasil Musyawarah Desa; dan
PASAL 12-13 b. data Desa, peta potensi dan sumber daya pembangunan, dokumen RPJM Desa,
dokumen RKP Desa, Prioritas Penggunaan Dana Desa, dan dokumen APB Desa
3). Publikasi APB Desa paling sedikit memuat nama kegiatan, lokasi
kegiatan, dan besaran anggaran.
NJW/09/2021
1). Kepala Desa menyampaikan
laporan penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa
Kepada menteri Melalui
Kementerian
PELAPORA
N 2). Laporan dapat disampaikan dalam
PASAL 14 bentuk dokumen digital menggunakan
Sistem Informasi Desa yang disediakan
oleh kementerian
0
1
0
2
Psl.17 :
tata kelola keuangan pelaksanaan Prioritas Penggunaan Dana
Desa
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
LAMPIRAN PERMENDESAPDTT
NOMER 7 TAHUN 2021 TENTANG
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA
DESA TAHUN 2022
23
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN
PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah menimbulkan korban jiwa,
dan kerugian material yang semakin besar, sehingga berimplikasi pada
aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat
A. SDGs Desa :
Untuk mengoperasionalkan tujuan pembangunan Desa yang dimandatkan oleh Undang-Undang Desa, maka penggunaan
Dana Desa diprioritaskan untuk mewujudkan 8 (delapan) tipologi Desa dan 18 (delapan belas) tujuan SDGs Desa
NJW/09/2021
B.1.Penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan Desa
tanpa kemiskinan
1. PENDATAAN DESA
3.PENGELOLAAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
4. PENGEMBANGAN DESA
WISATA
DANA
DESA
a. b. d. e.
c.
pendataan potensi pendataan pendataan pemutakhiran pendataan Desa lainnya yang
dan sumberdaya pada tingkat pada tingkat data Desa sesuai dengan kewenangan Desa
pembangunan Desa; rukun keluarga; termasuk data dan diputuskan dalam
tetangga; kemiskinan; dan Musyawarah Des a.
a. b. c.
penyusunan peta pemutakhiran pemetaan potensi dan sumber
potensi dan peta potensi dan daya pembangunan Desa lainnya
sumber daya sumber daya yang sesuai kewenangan Desa
pembangunan pembangunan dan dipu tu skan dalam
Desa Desa Musyawarah Desa.
NJW/09/2021 Lampiran Permendesa No. 7 Tahun 2021
C . 3 . Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi
b. c. d.
a.
penyediaan pengadaan pengelolaan teknologi
Pengelolaan sistem informasi dan komunikasi
informasi sarana/prasarana
informasi Desa berbasis lainnya sesuai dengan
pembangunan teknologi informasi
aplikasi digital yang kewenangan Desa yang
Desa berbasis dan komunikasi
disediakan oleh diputuskan dalam
aplikasi digital; berbasis aplikasi
Pemerintah; Musyawarah Desa.
dan digital meliputi :
a b. c. d. e. f.
. pengadaan, promosi Desa pelatihan pengelolaan kerjasama pengem bangan
pembangunan, wisata pengel Desa dengan pihak Desa wisata
pemanfaatan dan diutamakan olaan wisata ketiga untuk lainnya yang
pemeliharaan melalui gelar Desa investasi sesuai dengan
sarana dan budaya dan wisata Desa wisata; kewenangan
prasarana berbasis digital dan Desa yang
diputuskan
Desa wisata
dalam
Musyawarah
Desa.
a b. c.
Pengelolaan advokasi konvergensi tindakan promotif dan peningkatan layanan
pencegahan stunting di Desa dengan preventif untuk pencegahan kesehatan, peningkatan gizi
menggunakan aplikasi digital electronic- stunting melalui rumah Desa dan pengasuhan anak
Human Development Worker (e-HDW sehat melalui kegiatan
a b. c. d. e.
kegiatan pelayanan dasar untuk penyelenggaraan pemberian penguatan nilai- kegiatan lainnya untuk
kelompok marginal dan rentan forum warga untuk bantuan hukum nilai keagamaan mewujudkan Desa
yaitu: perempuan, anak, lanjut penyusunan usulan bagi kelompok dan kearifan lokal inklusif yang sesuai
usia, suku dan masyarakat adat kelompok marginal marginal dan untuk membentuk dengan kewenangan
terpencil, penghayat dan rentan; rentan; kesalehan sosial di Desa dan diputuskan
kepercayaan, disabilitas, Desa; dana dalam Musyawarah
kelompok masyarakat miskin, Desa
dan kelompok rentan lainnya;
B. Swakelola
4. Program dan/atau kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa harus dilaksanakan secara swakelola oleh Desa sesuai
ketentuan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
5. Desa dalam melaksanakan swakelola penggunaan Dana Desa dapat melakukan pengadaan barang dan jasa
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengadaan barang dan jasa di Desa.
3. Kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat Desa yang didanai Dana Desa dilaksanakan secara swakelola oleh Desa
atau badan kerjasama antar-Desa, dilaksanakan di Desa dan dilarang dikerjakan oleh penyedia barang/jasa
Lampiran Permendesa No. 7 Tahun 2021
NJW/09/2021
Padat Karya Tunai Desa
1. Penggunaan Dana Desa diutamakan untuk
dilaksanakan dengan pola Padat Karya Tunai
Desa (PKTD);
2. pekerja diprioritaskan bagi penganggur, setengah
penganggur, Perempuan Kepala keluarga (PEKKA),
anggota keluarga miskin, serta anggota masyarakat
marginal lainnya;
3. besaran anggaran upah kerja paling sedikit 50%
(lima puluh persen) dari total biaya per kegiatan
yang dilakukan menggunakan pola PKTD;
4. pembayaran upah kerja diberikan setiap hari;
5. pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD)
dikelola dengan menerapkan protokol kesehatan untuk
menjaga para pekerja dari COVID-19, meliputi:
menggunakan masker, menerapkan jarak aman antara
satu pekerja dengan pekerja lainnya minimum 2 (dua)
meter, dan warga Desa yang sakit dilarang ikut bekerja
di PKTD
J E N I S KEGIATAN PADAT KARYA TUNAI D E SA (PKTD)
MELIPUTI ANTARA LAIN : PKTD
a. e. f.
. PANGPERTANIAN b. c. d. NDUSTRI PENGOLAHAN
PETERNAKAN
DAN PERKEBUNAN WISATA DESA PERDAGANGAN PERIKANAN DAN PERGUDANGAN
UNTUK 1) kebersihan tempat LOGISTIK PANGAN UNTUK PANGAN
KETAHANAN 1) pemeliharaan bangunan 1) pemasangan atau 1) membersihkan kandang
wisata yang 1) perawatan gudang
1) AN
pemanfaatan lahan pasar; perawatan karamba ternak milik badan usaha
dikelola badan milik badan usaha
kosong milik Desa 2) badan usaha milik Desa bersama; milik Desa dan/atau badan
usaha milik Desa milik Desa dan/atau
untuk tanaman dan/atau badan usaha milik 2) bagi hasil budidaya usaha milik Desa bersama;
dan/atau badan badan usaha milik
pangan dan Desa bersama berperan ikan air tawar 2) penggemukan ternak
usaha milik Desa Desa bersama;
perkebunan; sebagai aggregator untuk melalui badan usaha bersama dengan sistem
bersama; 2) perawatan alat
2) pemanfaatan lahan membeli komoditas Desa milik Desa dan/atau bagi hasil yang dikelola
2) kebersihan tempat penggilingan padi
kosong milik warga untuk dijual kembali di badan usaha milik badan usaha milik Desa
kuliner yang milik badan usaha
untuk penanaman pasar yang lebih luas; Desa bersama; dan dan/atau badan usaha milik
dikelola badan milik Desa
sayuran dan lain- 3) badan usaha milik Desa 3) membersihkan Desa bersama; dan
usaha milik Desa dan/atau badan
lain; dan dan/atau badan usaha milik Tempat Pelelangan 3) kerja sama badan usaha
dan/atau badan usaha milik Desa
3) penanaman Desa bersama memberikan Ikan (TPI) dan milik Desa dan/atau badan
usaha milik Desa bersama; dan
tumpang sari talangan kepada petani dan tempat penjualan usaha milik Desa bersama
bersama; dan 3) penyewaan
tanaman pokok pengusaha kecil untuk ikan lainnya yang dan peternak dalam
3) membuka gudang secara
dilahan-lahan melakukan produksi; dan dikelola badan usaha pemanfaatan kotoran
partisipasi warga murah yang
perkebunan. 4) tambahan penyertaan milik Desa dan/atau ternak untuk pupuk
untuk berusaha di sebagian dibayar
modal badan usaha milik badan usaha milik organik.
lokasi-lokasi melalui dana
Desa dan/atau badan usaha Desa bersama.
wisata. Desa.
milik Desa bersama
kepada produksi yang
menguntungkan di Desa.