Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pembimbing : Irvan Yuniza, S.H

Disusun Oleh :
Natasya Nur Hermawati

Sherly Yulianti

Shesi Kirana Nursalina

Silvia Pebianti

Sa’atul Kamilah

Wina Rahayu

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS MA’SOEM

1
KATA PENGANTAR

Puji & Syukur kita panjatkan kepada Allah Swt, atas pertolongan, rahmat dan
karunia-Nya penyusunan makalah sebagai tugas kuliah mata pelajaran Analisis Laporan
Keuangan selesai kami susun, dan tak lupa kami ucapkan terimakasih atas semua pihak yang
ikut membantu penyusunan makalah tentang

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca dan tidak lupa
kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa
kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kebaikan kami untuk kedepannya.

Bandung, 21 Oktober 2021

Kelompok

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan, tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :
1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan
tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah
diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-
rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Arti penting laporan keuangan ?
2. Apakah tujuan analisis laporan keuangan ?
3. Apakah manfaat analisis laporan keuangan ?
4. Bagaimana metode analisis laporan keuangan ?
5. Siapa saja pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui arti penting laopran keuangan.
2. Mengetahui tujuan analisis laporan keuangan.
3. Mengetahui manfaat analisis laporan keuangan
4. Mengetahui metode analisis laporan keuangan.
5. Mengetahui pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti penting Laporan Keuangan


Laporan Keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran tentang posisi suatu keuangan
pada perusahaan serta hasil-hasil yang diperoleh oleh perusahaan. Laporan Keuangan pada
dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi data
keuangan antara pengelola perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-
data tersebut.
2.1.1 Pihak-pihak yang berkepentingan dalam data-data keuangan perusahaan sebagai
berikut :
 Pemilik perusahaan
 Manajer Perusahaan
 Para Investor dan kreditor
 Pemerintah
 Buruh
2.1.2 Laporan Keuangan yang dibutuhkan sebagai berikut :
 Neraca
 Laporan Rugi laba, dan
 laporan perubahan ekuitas/Modal
Analisis Laporan Keuangan mencakup tiga karakteristik dalam suatu perusahaan
yaitu, aspek likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas dan ada pula rentabilitas.
A. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk
memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.
Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancer sebesar
100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas
perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar).Rasio
likuiditas antara lain terdiri dari:
1. Current Ratioadalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan
kewajiban lancar.

5
2. Quick Ratio adalah membandingkan antara (total aktiva lancar – inventory)
dengan kewajiban lancar.
B. Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam
persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan
antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan
per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi
kesehatan perusahaan.
C. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya
Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang
ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang
terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan
dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.
D. Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat
efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.
2.1.3 Keterbatasan Laporan keuangan sebagai berikut :
1. Laporan keuangan yang dibuat periodik pada dasarnya bersifat intern report, dan
bukan laporan yang bersifat final.
2. Laporan keuangan menunjukan angka rupiah yang keliatananya pasti dan tepat tetapi
sebenarnya penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-
ubah.
3. Laporan keuangan disusun berdasarcatatan transaksi keuangan dengan nilai rupiah
waktu atau tanggal lalu tanpa memperhatikan daya beli uang yang semakin menurun.
4. Laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang tidak dapat dinyatakan
dengan uang tetapi mempengaruhi posisi dan keadaan perusahaan, seperti prestasi dan
reputasi perusahaan.
2.1.4 Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Publik
Laporan keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak
terperinci bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa
sehingga kelihatan baik karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan
umum yang independent agar dapat dipercaya keasliannya.
Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas,
profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisa keuangan dilakukan oleh

6
seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan
informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan
kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan
perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan
manajemen misalnya :
1. Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu
usaha.
2. Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi.
3. Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.
4. Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman
bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
5. Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang
tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
2.2 Tujuan Analisa Keuangan
Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
a. Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan
menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income
statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
b. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya,
yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh
aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
c. Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang
diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar.
d. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam
jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas
perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan
serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

7
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua
informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai
yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup,
misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali harga saham.
2.3 Metode Analisis Laporan Keuangan
Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas ,
profitabilitas, pertumbuhan usaha yaitu sebagai berikut :
1. Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
2. Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta
statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah
merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu
dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
3. Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan
dalam industri sejenis.
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat diperbandingkan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan
dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen
masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan
akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang

8
telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang
digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan
suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur,
pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Contoh Laporan Keuangan


Di bawah ini adalah contoh laporan rugi/laba pada perusahaan perdagangan pada
umumnya.
Laporan rugi/laba
PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 1999
Pendapatan:
Penjualan Rp. 10,000,000,00

Harga pokok penjualan:


Persediaan awal Rp. 2,000,000,00

Pembelian Rp. 7,000,000,00

Tersedia untuk dijual Rp. 9,000,000,00

Persediaan akhir Rp. 3,000,000,00

Harga pokok penjualan Rp. 6,000,000,00


Laba kotor Rp. 4,000,000,00
Biaya operasional:
Biaya komisi Rp. 500,000,00
Biaya transportasi Rp. 100,000,00
Biaya listrik, telpon, air Rp. 600,000,00
Biaya gaji pegawai Rp. 1,200,000,00
Biaya penyusutan bangunan Rp. 300,000,00
Biaya penyusutan inventaris Rp. 200,000,00

9
Total Rp.
2,900,000,00
Laba operasi Rp.
1,100,000,00
Biaya bunga Rp.
100,000,00
Laba sebelum pajak Rp.
1,000,000,00
Biaya pajak Rp.
200,000,00
Laba/(rugi) bersih Rp.
800,000,00

Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya.
Neraca
PT. ABCD
Per 31 Desember 1999
Aktiva
Aktiva lancar:
Kas Rp. 1,000,000,00
Piutang usaha Rp. 5,000,000,00
Uang muka pembelian Rp. 500,000,00
Persediaan barang Rp. 3,000,000,00
Total aktiva lancar Rp. 9,500,000,00
Aktiva tetap:
Tanah Rp. 50,000,000,00
Bangunan Rp. 20,000,000
,00
Akumulasi penyusutan-bangunan (5,000,000) Rp. 15,000,000,00
Inventaris kantor Rp. 2,000,000 ,00
Akumulasi penyusutan-inventaris (500,000) Rp. 1,500,000,00
Total aktiva tetap Rp. 66,500,000,00
Total aktiva Rp. 76,000,000,00

10
Hutang
Hutang lancar:
Hutang dagang Rp. 2,000,000,00
Hutang gaji Rp. 500,000,00
Biaya yang masih harus dibayar Rp. 1,000,000,00
Total hutang lancar Rp. 3,500,000,00

Hutang jangka panjang:


Hutang bank Rp. 20,000,000,00
Total hutang jangka panjang Rp. 20,000,000,00
Total hutang Rp. 23,500,000,00
Modal
Modal disetor Rp. 40,000,000,00
Laba ditahan Rp. 12,500,000,00
Total modal Rp. 52,500,000,00
Total hutang dan modal Rp. 76,000,000,00
2.4 Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya
a) Investor
Penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil
pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b) Karyawan
Karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas
dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
c) Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
d) Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo.

11
Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek
daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
e) Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan,
terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung
pada perusahaan.
f) Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan
dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan
kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti
lainnya.
g) Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan
dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan
dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.
2.5 Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya analisa laporan keuangan adalah indikator untuk
menilai kinerja keuangan dalam kurun waktu tertentu. Dari informasi inilah akan terlihat jelas
berapa laba bersih, kerugian, laporan kas, dan mengetahui perputaran persediaan cash flow
perusahaan.

Berikut adalah manfaat selengkapnya yang bisa didapatkan dengan melakukan analisa
laporan keuangan

1. Untuk mencari tahu langkah apa yang akan diambil dalam jangka pendek maupun jangka
panjang untuk sebuah perusahaan.
2. Sebagai tolak ukur hubungan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dimana jika
terjadi ada kelemahan pada laporan keuangan perusahaan tertentu, maka pemiliknya dapat
mengambil langkah cepat untuk memperbaikinya

12
3. Untuk mengetahui rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas
4. Mengetahui kekuatan dan kemampuan perusahaan
5. Lebih luas dan mendalam daripada informasi laporan arus keuangan pada umumnya
6. Melihat secara jelas informasi secara mendetail dan transparan
7. Digunakan untuk memberikan informasi kepada manajemen, dan calon investor
8. Dapat digunakan sebagai pembanding pencapaian terhadap perusahaan yang melakukan
usaha yang sejenis.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu perusahaan.
Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan
dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.
Seorang analis dalam melakukan analisis keuangan harus melakukan beberapa
langkah, yaitu:
1. Menentukan tujuan dari analisis keuangan.
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan.
3. Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan
tersebut.

3.2 Saran
Saran saya sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan dalam
sistem operasional perusahaannya, dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang
analis yang mampu untuk menganalisis data perusahaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://mariajhyun.blogspot.com/2013/06/makalah-analisis-keuangan.html

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html

amosfikarr.blogspot.com/2012/12/makalah-analisis-laopran-keuangan.html

https://greatdayhr.com/id-id/blog/analisis-laporan-keuangan/

14

Anda mungkin juga menyukai