PEMERIKSAAN EKUITAS
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengauditan II
Disusun oleh:
PRODI AKUNTANSI
2024
A. Sifat Dan Contoh Ekuitas
Dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik
perusahaan. Sedangkan dari segipemilik perusahaan, modal adalah bagian dari hak
pemilik ataskekayaan bersih perusahaan (harta dikurangi kewajiban).
Dalam badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas (PT),permodalannya (ekuitas)
terdiri dari :
1. Modal menurut akte pendirian yang telah disahkan menteriKehakiman dan HAM:
a. Modal dasar (authorized capital);
b. Modal ditempatkan (issue capital);
c. Modal disetor ( paid-uo/paid in capital).
Modal yang berasal dari sumbangan ( donated capital) bisadilaporkan sebagai
bagian daro tambahan modal disetor.
2. Treasury Stock (saham perusahaan yang sudah beredar laludibeli kembali oleh
perusahaan)
3. Premium (agio) atau Discount ( Disagio) dari penjualan sahambaik saham biasa
( common stock) maupun saham preferen( preffered stock).
4. Selisih kurs atas modal disetor
5. Selisih penilaian kembali aktiva tetap, untuk perusahaan yangmelakukan revaluasi
aktiva tetap berdasarkan peraturanpemerintah
6. Retained Earnings (Laba ditahan/sisa laba tahun lalu) atauDeficit/Accumulated
Losses (sisa rugi tahun lalu)
1. Jika akte pendirian suatu PT belum mendapat pengesahan darimenteri kehakiman dan
HAM menurut undang-undang perseroanterbatas no.1 tahun 1995, yang mulai berlaku
tanggal 7 maret1996, transaksi hukum perusahaan (perjanjian- perjanjian yangdibuat
perusahaan) belum dianggap sah.
2. Modal Disetor dan Modal Ditempatkan tidak dapat melebihiModal Dasar. Jika modal
disetor melebihi modal dasar makaharus dilakukan perubahan akte pendirian yang
harus disahkanoleh menteri kehakiman dan HAM
3. Modal yang tercantum di neraca adalah Modal Disetor
4. Jika akumulasi kerugian suatu perusahaan mencapai 50% darimodal disetor,
perusahaan harus melaporkan hal tersebut kepengadilan negeri untuk diumumkan
dalam berita Negara
5. Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia(SAK) aktiva tetap harus
dicatat/disajikan dalam neracaberdasarkan harga perolehannya (acquisition cost).
6. Adjustment ke Retained earnings (deficit) hanya diperbolehkan jika menyangkut laba
rugi tahun lalu yang jumlahnya material(besar) atau menyangkut pembayaran pajak
yang berasal dariSTP (Surat Tagihan Pajak). Atau SKPKB (Surat Ketetapan
PajakKurang Bayar) walaupun jumlahnya kecil
7. Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), harusmenggunakan nilai wajar aktiva
bukan kas yang diserahkan(disetor), yaitu nilai appraisal yang disetujui Dewan
Komisarisuntuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai yangdisepakati
oleh dewan komisaris dan penyetor bentuk barang
8. Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan ekuitas biasanyatidak banyak
D. REFERENSI
Agoes, Sukrisno, 2017. Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik , Buku 2, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.