Anda di halaman 1dari 17

ROBERTUS SANDYAWAN 206602016

Pemeriksaan
Ekuitas
PEMBAHASAN 18.1 Sifat Dan Contoh Ekuitas

18.2 Tujuan Pemeriksaan

18.3 Audit Prosedur yang Disarankan


18.1 Sifat dan Contoh
Ekuitas
Dari segi perusahaan modal merupakan kewajiban
perusahaan kepada pemilik perusahaan. Sedangkan dari
segi pemilik perusahaan, modal adalah merupakan bagian
hak pemilik atas kekayaan bersih perushaan (Harta
dikurangi Kewajiban).
Menurut PSAK Menurut SAK ETAP
(IAI, 2015: 9,12) (IAI, 2009: 103)
Ekuitas sebagai bagian hak pemilik
dalam entitas harus dilaporkan
sedemikian rupa sehingga
Ekuitas adalah hak residal atas aset memberikan informasi mengenai
perusahaan setelah dikurangi semua sumbernya secara jelas dan disajikan
liabilitas. sesuai dengan peraturan
perundangan dan akta pendirian
yang berlaku.
Perseroan Terbatas (PT) Akuntansi Ekuitas untuk
Badan Usaha Berbentuk PT

Modal perseroan terbatas Modal saham meliputi


terdiri atas saham. sham preferen, saham
Tanggung jawab Persero biasa dan akunTambahan
terbatas pada jumblah Modal Disetor. Pos Modal
modal saham yang disetor lainya seperti modal yang
jika PT telah disahkan berasal dari sumbangan
Menteri Kehakiman dan dapat disajikan sebagai
Hak Asasi Manusia bagian dari tambahan
modal disetor.
25

Unsur Penambahan Modal Distor PT 20

Akunt Tambahan Modal Disetor terdiri atas berbagai 15

macam unsur penambahan modal, seperti agio saham,


tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan
haraga yang lebih rendah dari jumblah diterima pada saat 10

pengeluaran, tambahan modal dari penjualan saham yang


diperoleh kembali dengan harga diatas jumblah yang
dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan modal dari 5

perbedaan kurs modal disetor dan sebagainya. Tambahan


Modal Disetor tidak boleh didebit atau dikreditkan dengan
pos laba atau rugi. 0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Dalam badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT),
permodalannya terdiri atas :
1. Modal menurut akta pendirian yang disahkan Mentri
Kehakiman
2. Treasury Stock (saham perusahaan yang sudah beredar yang
sudah dibeli kembali oleh perusahaan.
3. Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham
baik saham biasa (common stock ) maupun saham preferen
( preferred stock)
4. Selisish kurs atas modal disetor.
5. Selisisih Penilaian Kembali Aset Tetap, untuk perusahaan yang
melakukan revaluasi aset tetap berdasarkan peraturan
pemerintah.
6. Retained earning (saldo laba/sisa laba tahun lalu) atau
deficit/accumulated losses (sisa rugi tahun lalu)
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai
pemeriksaan ekuitas , yaitu:
1. Modal menurut akta pendirian yang disahkan Mentri Hukum dan
HAM menurut Undang-undang PT yang yang baru (No.1 Tahun1995,
yang mulai berlaku tanggal 7 Maret 1996), transaksi hukum
perusahaan (perjanjian-perjanjian dibuat perusahaan) belum
dianggap sah.
2. Modal disetor dan modal ditempatkan tidak dapat melebihi modal
dasar. Jika modal disetor melebihi modal dasar maka harus dilakukan
perubahan akta pendirian yang harus disahkan oleh Mentri Hukum
dan HAM.
3. Modal yang tercantum dilaporan posisi keuangan (neraca) adalah
modal disetor.
4. Tujuan pembelian saham (treasury stock) adalah:
a. Untuk meningkatkan harga saham perusahaan
b. Untuk dibagikan sebagai saham bonus kepada manajer dan
pegawai perusahaan
5. Jika akumulasi kerugian suatu perusahaan mencapai 50% dari modal
disetor, perusahaan harus melaporkan hal tersebut ke Pengadilan
Negri untuk diumumkan dalam berita negara.
6. Menurut SAK aset tetap harus dicatat/disajikan dalam laporan
posisi keuangan (neraca) berdasarkan harga perolehanya
(acquistion cost)
7. Adjustment ke retained earnings (deficit) hanya diperbolehkan
jika menyankut laba rugi tahun yang jumblahnya material
(besar) atau menyangkut pembayaran pajak yang berasal dari
SPT (Surat Tagihan Pajak) atau SKP (Surat Ketetapan Pajak)
walaupun jumblahnya kecil.
8. Setoran saham dalam bentuk barang (inbring), harus
menggunakan nilai wajar aset bukan kas yang diserahkan
(distor), yaitu nilai apraisal yang disetujui Dewan Komisaris
untuk PT yang shamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai yang
disepakati oleh Dewan Komisaris dan penyetor bentuk barang
9. Waktu yang dibutuhkan dalam pemerikasaan permodalan
biasanya tidak banyak, kecuali jika:
a. Perusahaan banyak membuat koreksi reatained earning
(deficid), sehingga auditor harus memeriksa koreksi
tersebut secara rinci (detailed)
b. Perusahaan dalam proses go public.
Audit proses yang disarankan

1. Pelajari dan evaluasi Internal


Control atas permodalan dan
transaksi jual beli saham.
Pembagian dan pembaran
difiden dan sertifikat saham.
2. Minta salinan (copy) dari
akta pendirian, SK pengesahan
Mentri Hukum dan HAM, SK
BKPM/BKPMD, SK Bapepam-
LK, SK Presiden, untuk 3. Cocokan data yang ada
disimpan dalam permanen file. dalam akta pendirian tersebut
dengan modal yang tercantum
di laporan posisi keuangan
(neraca) dan penjelasan dalam
catatan atas laporan keuanagn
4. Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan
yang mempunyai tambahan setoran modal dalam periode
yang diperiksa, periksalah bukti setoran dan bukti
pembukuan lainya serta otorisasi dari pejabat perusahaan
yang berwenang dan instansi pemerinth.

5. Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan :


• Berapa modal dasar, modal ditempatkan,
modal disetor serta premium dan discount dari
penjualan saham
• Jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa
jumblah common stock dan preferred stock,
dalam jumblah lembar maupun nilai
nominalnya.
• Rincian pemegang saham

6. Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan


dalam perkiraan retained earnings/deficit, untuk
mengetahui apakah perubahan tersebut sudah
diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang dan
apakah adjustment ke retained earnings/deficit memang
reasonble dan jumblahnya cukup material.
7. Seandainya ada pembagian dividen, periksa apakah :
• Dividen dibagikan dalam bentuk cash dividend, stock
dividend atau property diividend.
• Pencatatannya sudah benar (pada waktu deklarasi
dividen maupun pada saat pembayaran dividen
• Sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang 9. Pertimbangkan untuk
berwenang (melalui notulen rapat direksi dan rapat mengirim konfirmasi
umum pemegang saham) kepemegang saham atau Brio
• Aspek perpajakan sudah sesuai dengan peraturan Administrasi Efek (Stock
perpajakan yang berlaku. Transfer Agent).

8. Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan


(accumulated losses/deficit) sudah mencapai 75% dari
modal disetor, jika hal tersebut terjadi harus ada
penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan.
10. Seandainya terdapat Treasury Stock :
• periksa bukti pembelian dan otorisasinya
• periksa bukti penjualan dan otorisasinya ( jika Treasury
Stock dijual kembali)
• Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury
stock (apakah untuk memperbaiki harga pasar saham
perusahan atau untuk dibagikan sebagai saham bonus.
• Perhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas
pembagian dividen.
11. Periksa apakah penyajian permodalan dilaporan posisi
keuangan (neraca) dan catatan atas laporan keuangan
sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
ETAP/PSAK/IFRS
12. Buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas.
Penyajian Ekuitas di Laporan Posisi
Keuangan dan Pengungkapan di Catatan
atas Laporan Keuangan

Menurut SAK ETAP (IAI,2009: 109)

Penyajian Modal
Penyajian modal dalam neraca dilakukan sesuai
dengan ketentuan pada akta pendirian entitas dan
peraturan yang berlaku serta menggambarkan
hubungan keuangan yang ada.
Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal
yang disetor, nilai nominal dan banyaknya saham untuk
setiap menjadi saham yang dinyatakan dalam neraca.
Bila terdapat lebih dari satu jenis saham, hak
preferen dari suatu golongan saham atas dividen dan
pelunasan modal pada saat likuidasi dicantumkan
dalam laporan keuangan.
Menurut PSAK (IAI,2015: 1,15)

Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan


posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas, atau
catatan atas laporan keuangan:
• Untuk setiap jenis modal saham:
• jumblah saham modal dasar
• jumblah saham yang diterbitkan dan disetor penuh,
dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh
• nilai nominal saham, atau nilai saham yang tidak
memiliki nominal
• rekonsiliasi jumblah saham yang beredar pada awal
dan akhir periode
• hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat
pada setiap kelas saham, termasuk pembatan atas
dividen dan pelunasan atas modal
• saham entitas yang dimiliki oleh entitas itu sendiri atau
oleh entitas anak atau entitas sosial
• saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak
opsi dan kontrak penjualan saham, termasuk jumblah
dan persyaratan
•Deskripdi mengenai sifat dan tujan setiap pos catangan
dalam ekuitas
Penyajian Dan Pengungkapan Saldo
Awal
Saldo laba menunjukan akumulasi hasil usaha priodik
setelah memperhitungkan pembagian dividen dan
koreksi laba rugi periode lalu. Akun ini dinyataka
terpisah dari Akun Modal Saham. Seluruh saldo awal
dianggap bebas dibagikan sebagi dividen, kecuali jika
diberikan indikasi mengenai pembatasan terhadap saldo
laba, misalnya dicadangkan untuk peluasan pabrik atau
untuk memenuhi ketentuan regulasi maupun ikatan
tertentu. Saldo laba yang tidak tersedia untuk dibagikan
sebagai dividen karena pembatasan-pembatasan
tersebut, dilaporakan dalam akun tersendiri yang
menggambarkan tujan pencadangan termasuk,
pembatasan-pembatasan yang diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikreditkan dengan
pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba
rugi prode berjalan
pengungkapan saldo laba rugi meliputi:
• pengungkapan penjatahan (aprprpiasi) dan pemisahan saldo laba,
menjelaskan jenis penjatahan dan pemisahan, tujuan penjatahan
dan pemisahan saldo laba, seta jumblahnya. Perubahan akun-akun
penjatahan atau pemisahan saldo laba, juga diungkapkan
• peraturan, perikatan, batasan, dan jumblah batasan disekitar
saldo laba, diungkapkan. Misalnya selama perjanjian kredit
berlangsung, entitas tidak dibiarkan membagi saldo laba tampa
seizin kreditur.
• koreksi masalalu, baik bruto maupun neto setelah pajak.
• pengungkapan jumblah dividen dan dividen perlembar saham,
pengungkapan, keterbatasan saldo laba tersedia bagi dividen.
• tunggakan dividen, jumblah maupun tanggal per lembar saham
• pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal laporan posisi
keuangan (neraca), sebelum tanggal penyelesaian laporan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai