perusahaan. Sedangkan dari segi pemilik perusahaan, modal adalah bagian hak pemilik
Dalam suatu perusahaan perorangan modal terdiri atas modal pemilik tunggal;
laba yang diperoleh dalam suatu periode dan tambahan setoran modal akan menambah
saldo modal, kerugian yang diderita dalam suatu periode dan pengambilan prive akan
Dalam suatu firma (partnership) modal terdiri atas modal lebih dari satu
partner.
atau tambahan setoran modal dan akan berkurang dengan adanya pembagian kerugian
Dalam badan hukum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah simpanan
pokok anggota yang tak dapat dipindahtangankan dan dapat diambil kembali pada saat
seorang anggota mengundurkan diri. Kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok,
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas.
Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan (neraca) bergantung
pada pengukuran aset dan liabilitas. Biasanya hanya karena faktor kebetulan jika jumlah
ekuitas gabungan sama dengan jumlah nilai pasar keseluruhan dan saham entitas atau
jumlah yang dapat diperoleh dengan melepaskan seluruh aset bersih entitas baik satu
per satu (liquidating value) atau secara keseluruhan dalam kondisi kelangsungan usaha
(going concern value).
Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus dilaporkan sedemikian rupa
sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai
Modal Perseroan Terbatas terdiri atas saham. Tanggung jawab persero terbatas pada jumlah modal
saham yang disetor jika Perseroan Terbatas telah disahkan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Modal Perseroan Terbatas terdiri atas saham. Tanggung jawab persero terbalas pada
jumlah modal saham yang disetor jika Perseroan Terbatas telah disahkan Menteri
Jika pemegang instrumen keuangan tidak mempunyai hak keuangan masa depan
pada penerbit instrumen, namun berhak secara proporsional atas dividen atau distribusi
Modal saham mneliputi saham preferen, saham biasa dan akun Tambahan Modal Disetor.
Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai
Akun Tambahan Modal Disetor terdiri atas berbagai macam unsur penambahan modal,
seperti agio saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang
lebih rendah dari jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari
penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan
pada saat perolehannya, tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor dan
sebagainya. Akun Tambahan Modal Disetor tidak boleh didebit atau dikreditkan
Dalam badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas (PT), permodalannya terdiri
atas berikut.
Modal yang berasal dari sumbangan (donated capital) bisa dilaporkan sebagai
2. Treasury stock (salham perusahaan yang sudah beredar lalu dibeli kembali oleh
perusahaan).
3. Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham baik saham biasa
5. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap, untuk perusahaan yang melakukan revaluasi
6. Retained earnings (saldo laba/sisa laba tahun lalu) atau deficit/accumulated losses
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai pemeriksaan ekuitas adalah sebagai berikut.
I. Jika akta pendirian suatu PT belum mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan
HAM menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru (No. 1 Tahun 1995,
yang mulai berlaku tanggal 7 Maret 1996), transaksi hukum perusahaan (perjanjian-
2. Modal disetor dan modal ditempatkan tidak dapat melebihi modal dasar. Jika modal
disetor melebihi modal dasar maka harus dilakukan perubahan akta pendirian yang
Akta pendirian yang telah disahkan Menteri Hukum dan HAM akan diumumkan
dalam Berita Negara (Lembaran Negara). Selama perubahan akta belum disahkan
Menteri Hukum dan HAM, kelebihan modal disetor atas modal dasar dilaporkan
3. Modal yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) adalah modal disetor.
Contohnya:
Rp250.000.000
b. untuk dibagilkan sebagai saham bonus kepada para manajer dan pegawai
perusahaan.
Perlu diperhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen. Oleh
karena itu, jika suatu perusahaan yang memiliki treasury stock membagikan cash
dan treasury stock-nya 20.000 lembar saham, membagikan cash dividen sebesar
Rp20.000.000 karena ada treasury stock, maka dividen per sahamnya adalah:
Jika treasury stock tidak ada, maka dividen per saham adalah:
Dengan lebih tingginya dividen per saham, diharapkan harga pasar saham bisa
meningkat.
5. Jika akumulasi kerugian suatu perusahaan mencapai 50% dari modal disetor,
Jika akumulasi kerugian perusahaan mencapai 75% dari modal disetor, maka
hukum perusahaan harus bubar dan kalau masih diteruskan beroperasi, maka para
manajer harus bertanggung jawab atas kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga
jika suatu saat perusahaan dibubarkan. Karena hal ini menyangkut kelangsungan
hidup perusahaan (going concern) maka akan memengaruhi opini yang diberikan
hal tersebut di atas (kerugian mencapai 50% atau 75% dari modal disetor) harus
6. Menurut SAK aset tetap harus dicatat/disajikan dalam laporan posisi keuangan
perusahaan dapat melakukan revaluasi aset tetap. Pengaruh dari dilakukannya revaluasi aset tetap
adalah nilai aset tetap meningkat dan kenaikan nilai tersebut
dicatat di sisi kredit sebagai "Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap" yang nantinya,
laba rugi tahun lalu yang jumlahnya material (besar) atau menyangkut pembayaran
pajak yang berasal dari STP (Surat Tagihan Pajak) atau SKP (Surat Ketetapan Pajak)
8. Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), harus menggunakan nilai wajar
aset bukan kas yang diserahkan (disetor), yaitu nilai apraisal yang disetujui Dewan
Komisaris untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai yang disepakati
kecuali jika:
EKUITAS
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas permodalan, termasuk internal
control atas transaksi jual beli saham, pembayaran dividen dan sertifikat saham.
keuangan (neraca) sudah sesuai dengan apa yang tercantum di akta pendirian
perusahaan.
baik dari pejabat perusahaan yang berwenang (direksi, dewan komisaris), Rapat
5. Untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada retained earnings atau accumulated
(neraca) sesuai dengan SAK dan hal-hal yang penting sudah diungkapkan dalam
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas ekuitas.
Beberapa ciri dari internal control yang baik atas ekuitas adalah sebagai berikut.
harus melalui perubahan akta pendirian dan pengesahan dari Menteri Hukum
dan HAM.
Untuk perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal dalam negeri
Negeri, untuk PMA harus diotorisasi oleh BKPM dan disetujui oleh Presiden
Untuk perusahaan yang (akan) go public harus mendapat persetujuan dari Ketua
Варерam-LK.
yang berwenang.
Besarnya dividen yang akan dibagikan, diusulkan oleh Direksi Perusahaan dan
membagikan dividen, akan dikenakan sangsi oleh Bapepam, yaitu harus delisting
Dividen yang dibagikan perusahaan, bisa dalam bentuk: cash dividend, stock
Isiin gambar
Dalam hal pembagian dividen saham, jumlah stockholders' equity tidak berubah,
karena retained earnings berkurang dan paid in capital bertambah dalam jumlah
yang sama.
pengadministrasian saham dan pembayaran dividen, terutama untuk perusahaan yang sudah go public.
posisi keuangan (neraca) sudah sesuai dengan apa yang tercantum di akta
pendirian perusahaan.
Maksudnya bahwa jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, baik
dalam jumlah lembar saham maupun nilai nominal yang tercantum di akta pendirian
harus sesuai dengan yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca).
Selain itu auditor harus memeriksa dan yakin bahwa modal disetor betul-betul
(neraca) dan catatan atas laporan keuangan sudah sesuai dengan ETAP,
PSAK, IFRS
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas permodalan dan transaksi jual beli saham,
2. Minta salinan (copy) dari akta pendirian, SK Pengesahan Menteri Hukum dan HAM,
file.
3 Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang
tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) dan penjelasan dalam catatan atas
laporan keuangan.
4. Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang mempunyai tambahan
setoran modal dalam periode yang diperiksa, periksalah bukti setoran dan bukti
pembukuan lainnya serta otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang dan
instansi pemerintah.
berapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta premium dan
jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah common stock dan preferred
stock, dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya;