Anda di halaman 1dari 3

AUDIT EKUITAS

Akuntansi ekuitas dapat dipandang dari sisi perusahaan maupun dari sisi pemilik
modal perusahaan. Dari sisi perusahaan, ekuitas dianggap sebagai kewajiban perusahaan
kepada pemilik modal, sedangkan dari sisi pemilik modal, ekuitas adalah hak pemilik atas
kekayaan bersih perusahaan. Ekuitas dapat menjadi berbeda tergantung dari jenis
perusahaannya. Misalnya pada perusahaan perorangan, ekuitasnya adalah modal pemilik
tunggal, (modal awal prive + laba/- rugi), koperasi ekuitasnya berasal dari simpanan
anggota yang tidak dapat dipindahtangankan dan diambil kembali apabila anggota
mengundurkan diri.
Suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai perseroan terbatas apabila telah disahkan
oleh Menteri hukum dan HAM menurut UU PT No. 1 Tahun 1995. Tanggung jawab PT
adalah sebesar modal disetornya. Dalam PT, Akun ekuitasnya terdiri dari :
- Modal yang terdiri dari modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
o Ketentuannya adalah modal disetor dan modal ditempatkan tidak boleh lebih dari
modal dasar serta yang dicantumkan dalam laporan posisi keuangan adalah modal
disetor.
o Selain itu, dalam KUHD, diatur bahwa apabila akumulasi kerugian perusahaan telah
mencapai 75% maka perusahaan harus dibubarkan karena going concern nya
diragukan.
o Saat akumulasi kerugian telah mencapai 50% dari modal disetor perusahaan harus
melapor ke pengadilan negeri.
o Apabila perusahaan listed dan akan memberikan setoran saham dalam bentuk non
kas, maka harus melalui persetujuan Dewan Komisaris. Perusahaan listed yang tidak
membagikan dividen selama tiga tahun berturut-turut akan dikenai sanksi oleh
Bapepam-LK
- Saham treasuri berguna untuk meningkatkan harga pasar saham atau sebagai bonus pada
manajer. Yang perlu diperhatikan adalah pemegang saham treasuri tidak berhak atas
dividen kas
- Tambahan modal disetor, Selisih kurs atas modal disetor, Selisih atas revaluasi aset yang
harus disetujui Kantor Pelayanan Pajak, Saldo laba

TUJUAN PEMERIKSAAN PERMODALAN/EKUITAS
Untuk memeriksa :
1. Keberadaan internal control permodalan/ekuitas, termasuk transaksi jual beli saham,
pembayaran dividen dan sertifikat saham. Internal control ini terlihat dari adanya
otorisasi pejabat berwenang apabila ada pembagian dividen yang disahkan oleh
RUPS. perubahan modal, seperti :
a. PT melalui Menteri Hukum dan HAM,
b. Perusahaan didirikan untuk PMDN oleh BKMPDN
c. PMA disetujui oleh BKPM dan disetujui oleh Presiden
d. Perusahaan yang akan go public disetujui oleh Bapepam-LK
2. Kesesuaian struktur ekuitas yang tercantum di neraca dengan akte pendirian
perusahaan
3. Kepemilikan izin yang diperlukan dari pemerintah (dari Departemen Kehakiman dan
HAM, BKPM, BKPMD, BAPEPAM, KPP dan SK Presiden)
4. Otorisasi perubahan permodalan dari pejabat yang berwenang (direksi, dewan
komisaris), RUPS maupun instansi pemerintah
5. Bukti yang sah setiap perubahan Retained Earnings atau Accumulated Losses
6. Penyajian permodalan/ekuitas di Neraca sudah sesuai dengan PSAK/PABU dan hal
penting diungkapkan dalam catatan laporan keuangan

PROSEDUR PEMERIKSAAN PERMODALAN/EKUITAS
1. Pelajari dan evaluasi internal control permodalan transaksi jual beli saham,
pembayaran dividen dan sertifikat saham menggunakan ICQ atau penjelasan naratif.
2. Minta copy akte pendirian, SK Pengesahan MenKeh dan HAM, SK BKPM/BKPMD,
BAPEPAM, KPP dan SK Presiden untuk disimpan dalam permanent file
3. Cocokkan data akte pendirian dengan modal yang tercantum di neraca dan penjelasan
dalam catatan atas laporan keuangan
4. Untuk perusahaan yang baru didirikan dan yang mempunyai tambahan setoran modal
dalam periode yang diperiksa, periksalah bukti setoran, dan pembukuan
lainnya,otorisasi dari pejabat berwenang dan instansi pemerintah melalui
permeriksaan buku besar dan jika ada transaksi kredit, diperiksa voucher refference
a. Bukti penerimaan kas/nota bank setoran tunai, harus diperiksa apakah
ditarik lagi? Jika ya maka itu melanggar UU PT no. 1 tahun 1995.
b. Journal voucher, laporan appraisal, dan bukti pendukung lainnya setoran
asset non kas
c. Periksa apakah ada right issue (penambahan modal disetor bagi perusahaan go
public dengan mengutamakan pemegang saham lama)
5. Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan :
a. Berapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta premium dan
discount dari penjualan saham
b. Jenis saham yang dimiliki (jumlah lembar dan nominal)
c. Rincian pemegang saham
6. Periksa dokumen pendukung setiap ada perubahan dalam perkiraan retained
earnings/deficit
a. Bukti pengeluaran kas/bank, SSP membayar kekurangan penyetoran pajak
untuk tahun lalu + denda
b. Bukti pendukung lain + otorisasi koreksi atas biaya dan pendapatan lalu
7. Seandainya ada pembagian dividen, periksa :
a. Bentuk pembagian dividen (cash, stock, atau property dividen)
b. Kebenaran pencatatan
c. Otorisasi pejabat yang berwenang
d. Kesesuaian aspek perpajakan dengan peraturan perpajakan
8. Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan (accumulated losses/deficit) sudah
melebihi modal disetor, kalau ini terjadi pertimbangan going concern perusahaan.
Karena diragukan going concern nya, maka auditor pun tidak dapat memberikan
unqualified opinion kecuali ada pernyataan meyakinkan dari manajemen
9. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemgang saham atau Biro Aministrasi
Efek (Stock Transfer Agent)
10. Seandainya ada treasury stock, periksa :
a. Bukti pembelian dan otorisasinya
b. Bukti penjualan dan otorisasinya (jika treasury stock dijual kembali)
c. Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury stock
11. Periksa penyajian ekuitas di neraca
12. Buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas

Anda mungkin juga menyukai