Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL DI PASAR MODAL

Nama Penulis:

Izzah Fikroh Basyariyah, Alimun Hakim, Nifa Nur Rohmah, Linda Eka Supratiwi

Dosen Pengampu:

Haqiqi Rafsanjani, M.E.I

ABSTRAK

Tujuan dari makalah ini adalah mendeskripsikan tentang analisis teknikal


dan fundamental di pasar modal, prinsip-prinsip analisis teknikal, teknik-teknik
analisis teknikal, dan metode analisis fundamental. Makalah ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik deskriptif yang dipilih adalah studi
kepustakaan. Hasil makalah ini berkesimpulan bahwa analisis fundamental dan
teknikal merupakan optimalisasi reduksi resiko yang diterima, analisis ini juga
berguna untuk menghindari spekulasi yang sangat dekat maysir yang dilarang
dalam prinsip berinvestasi sesuai syariah Islam. Sehingga dengan adanya makalah
ini dapat memberikan pengetahuan bahwasanya penggunaan analisis teknikal dan
fundamental di pasar modal sangat bermanfaat.

Kata Kunci: analisis teknikal, analisis fundamental, pasar modal


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi global yang terjadi pada triwulan IV tahun 2008 ditandai
dengan melambatnya pertum-buhan ekonomi global sebagai dampak dari pening-
katan harga komoditas dunia, terutama harga minyak dan pangan. Hal ini
bertambah parah dengan krisis keuangan yang terjadi pada Amerika Serikat dan
mengakibatkan penurunan industri keuangan global. Khusus untuk harga minyak
sempat mencapai $133.930 per barel yang merupakan rekor tertinggi sepanjang
masa. Selain itu, krisis menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga dan nilai
tukar US dolar (Bank Indonesia, 2011a). Nilai rata-rata kurs US dolar per
bulannya meningkat sebanyak 6,94%. Peningkatan kurs US dolar diikuti pula oleh
pening-katan BI rate sebanyak 0,07% menjadi 8,67% pada tahun 2008. Begitu
pula dengan pergerakan IHSG dan sektor-sektor di dalamnya mengalami
pergerakan yang sangat fluktuatif (Bank Indonesia, 2011c).
Di pasar modal ada banyak perusahaan yang dapat dipilih investor untuk
menanamkan modalnya, diantaranya indeks LQ45, Indeks Sektoral, Indeks Papan
Utama, Papan Pengembangan dan termasuk juga saham-saham perusahaan yang
masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Mneurut Bursa Efek
Indonesia ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham
syariah yang tercatat di BEI. Konstien ISSI adalah keseluruhan dan terdaftar
dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Pesatnya perkembangan saham syariah tidak terlepas dari kehadiran fatwa
Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI) No. 80 tentang
penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di
pasar reguler bursa efek. Dengan adanya fatwa tersebut investor semakin yakin
dan semakin banyak yang berminat untuk investasi dengan prinsip syariah di
pasar modal, karena telah ada dasar hukum atau fiqh yang kuat.
Investasi di pasar modal yang notabenenya dapat menghasilkan return,
saham syariah juga halal yang artinya baik dalam aspek keislaman. Dengan
memperhatikan beberapa catatan, investasi saham di pasar modal boleh dilakukan.
Oleh karenanya, berkembangnya kebutuhan muamalah akan investasi berdasarkan
prinssip syariah diakomodir dengan adanya pasar modal syariah yang
direalisasikan dengan diresmikannya Jakarta Islamic Index. Ketakutan dari resiko
kerugian yang akan diperoleh, pergerkaan harga saham yang berfluktuatif dan
kurangnya kedalaman keterampilan dan ilmu berinnvestasi merupakan
permasalahan yang mayoritas dialami oleh masyarakat selaku calon investor pada
Bursa Efek Indonesia. Oleh karenanya, dibuthkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai segala hal yang terkait dengan informasi penunjang investasi saham
pada suatu perusahaan yakni nilai pasar, kinerja keuangan, serta nilai intristik dari
suatu saham yang dikeluarkan oleh emiten.
Berdasarkan latar belakang yang kami bahas, maka kami akan
menjelaskan mengenai “Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental di Pasar
Modal”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Analisis Teknikal di Pasar Modal ?
2. Bagaimanakah Analisis Fundamental di Pasar Modal ?

C. Manfaat Penulisan
1. Dapat Mengetahui Analisis Teknikal di Pasar Modal
2. Dapat Mengetahui Analisis Fundamental di Pasar Modal
BAB II
PEMBAHASAN

I. ANALISIS TEKNIKAL
Menurut Abdul Halim, Analisis teknikal ini dimulai dengan cara
memperhatikan perubahan itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini adalah
metode untuk meprediksi pergerakan harga dan tren pasar atau sekuitas dimasa
depan dengan melihat grafik di masa lalu. Analisis ini beranggapan bahwa harga
suatu saham akan ditentukan oleh supply dan demand terhadap saham terebut,
maka dari itu hasil dari analisis ini yaitu angka-angka yang baku dan pasti.
Secara garis besar, analisis terknikal merupakan analisis yang bekerja
dalam fokus trend yang sedang berlangsung, rentan waktu trend, volume transaksi
dan level-level psikologiss yang ada. Oleh karenanya, para investor/calon investor
dapat menganalisis tanpa harus mngukur faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
intristik dari saham yang akan dibeli dengan lebih mudah dan juga cermat. Namun
bukanlah hasil yang terbaik yang diperoleh dari hanya dilakukannya analisis
terkinal, akan lebih baik jika hasil dari analisis fundamental dan analisis terknikal
di selaraskan dan dikombinasikan agar mndapatkan hasil yang tepat.
Rasio yang dapat digunakan dalam analisis teknikal yaitu Volume
Perdagangan menurut ryan Filbert, volume perdagangan adalah jumlah transaksi
pada hari itu atau seberapa banyak lota yang terjual atau terbeli serta berapa besar
nominalnya pada suatu masa. Pergerakan statistik yang digunakan atas dasar
harga dan volume perdagangan atau transaksi dikenal dengan analisis teknikal.
Inti dari analisis fundamental dan teknikal diatas dilakukan merupakan
optimalisasi reduksi resiko yang diterima, analisis ini juga berguna untuk
menghindari spekulasi yang sangat dekat maysir yang dilarang dalam prinsip
berinvestasi sesuai syariah Islam. Karena pada dasarnya, kegiatan spekulasi dalam
trading saham merupakan tindak yang tanpa dasar dan analisis yang jelas karena
tidak berdasarkan pada ilmu dan usaha-usaha tertentu (hanya mengikuti rumor
yang beredar). Dengan dilakukannya analisis yang cermat dalam mengambil
keputusan berinvestasi, maka spekulasi dapat dihindari.
A. Definisi Analisis Teknikal
Analisis teknikal atau lebih dikenal dengan analisis teknis adalah suatu
teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lampau, terutama pergerakan harga dan volume saham. Analisis teknikal adalah
suatu analisis yang mempunyai orientasi kepada momentum pergerakan harga
seperti pembukaan harga dimulai, penutupan, momentum harga tertinggi, dan
momentum harga terendah dari suatu instrument investasi pada periode tertentu.
Analisis teknikal adalah analisis yang mempelajari tentang perilaku
kecenderungan pasar yang dicerminkan ke dalam grafik yang bergerak.
Pergerakan dari grafik tersebut adalah pergerakan harga suatu komoditi pasar di
dalam bursa. Sedangkan harga itu sendiri merupakan kesepakatan transaksi supply
dan demand yang terjadi di dalam pasar.
Analis teknikal berupaya untuk mengidentifikasi pola dan tren harga
dalam pasar keuangan serta berupaya untuk mengeksploitasi pola tersebut. Para
analis berupaya menemukan prototipe patron seperti misalnya pola pembalikan
yang sangat dikenal dengan istilah Inggris head and shoulders (pola berbentuk
seperti kepala dan bahu), serta mempelajari pula berbagai pola seperti harga,
volume, dan per-gerakan rata-rata dari harga.

B. Prinsip Dasar Analisis Teknikal


Dalam aplikasinya, analisis teknikal mempunyai beberapa prinsip dasar
yang umum sebagai panduan bagi para investor dalam menganlisa saham secara
teknis. Diantaranya adalah:
1. Follow the smart money: artinya adalah analisa teknikal mengikuti trend
yang sedang terjadi di pasar, analisa teknikal mempercayai bahwa harga
bergerak dalam trend tertentu dan trend ini akan bergerak terus sehingga
terjadi perubahan permintaan dan penawaran.
2. Contrarian: maksudnya perusahaan atau investor yang menggunakan
metode analisis teknikal sangat mungkin tidak melihat dasar fundamental
suatu saham perusahaan, artinya disini sangat mungkin terjadinya
perbedaan yang besar antara analisis teknikal dan analisis fundamental.
(hal yang terjadi di pasar merupakan hal yang teknis, maak sangat
mungkin terjadi perbedaan dengan harapan investor).
3. Price dicounts everyything: dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui
bahwa harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan,
nilai penjualan ataupun harga komoditi yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut, tetapi analisis teknikal mempercayai bahwa harga akan
mendiskon semua berita tersebut, sering kali harga bergerak melewati nilai
harga teoritis secara fundamental (bisa naik dan turun).
4. Price fluctuates in trends: harga saham atau komoditi biasanya akan
bergerak dalam suatu trend tertentu yang khusus.
5. History repeat it self: teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan
berulang, maksudnya adalah jika harga suatu saham dengan pola tertentu
terjadi, amaka di kemudian hari pola seperti itu dapat terjadi pula.

C. Teknik-teknik Analisis Teknikal

Para pengguna analisis teknikal juga disebut sebagai chartist karena dalam
aktifitasnya mereka merekam data atau membuat grafik pergerakan harga saham
dan volume perdagangan.ada beberapa teknik penggunaan grafik yang biasanya
digunakan investor sebagai dasar untuk pengambilan keputusan investasinya.
Diantaranya:

1. Teknik rata-rata bergerak atau moving average adalah salah satu teknik
yang dipakai dalam analisis teknikal untuk mendeteksi dan menganalisis
pergerakan harga saham baik saham individual maupun seluruh saham
dipasar modal.
2. Relative strength index adalah teknik analisis teknikal yang
menggambarkan resiko anatara saham dengan indexs pasar atau industry
tertentu.
3. Moving average convergence divergence adalah analisis ini merupakan
indicator untuk kelebihan beli atau kelebihan jual dengan melihat
hubungan atara MA jangaka panjang dan jangka pendek MACD
menunjukan perbedaan antara eksponensial pergerakan arata-rata yang
disebut “EMA” yang cepat dan lambat dari harga penutupan.

Analisis teknikal bisa mengetahui pola-pola pergerakan harga saham di


masa datang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan harga saham di masa
lalu. Hal ini didasar oleh asumsi yang dikemukakan oleh Lery (1966 ) .
Pada penelitian ini penulis mengunakan grafik garis ( line chart ) dari
harga penutupan. Harga tertinggi, harga terendah dan harga pembukaan diabaikan
dalam menyajikan grafik. Garis disusun dalam bentuk kontinu yang
menghubungkan harga penutupan antar-interval waktu secara berututan.
Kelebihan Grafik garis adalah bebagai berikut :
1. Harga tertinggi dan terendah yang diabaikan sehingga sebagian kegaduhan
random ( random noise ) yang selama terjadi selama sesi perdagangan
dapat dieliminasi.
2. Fokus pada pertimbangan harga penutupan menampilkan grafik garis yang
lebih bersih dan mudah untuk diamati sehingga memudahkan analisis
untuk melihat trend yang terjadi sebelumnya.
3. Harga penutupan juga sangat penting sebagai dasar pertimbangan karena
mencerminkan harga para pelaku pasar yang benar-benar dipersiapkan
untuk memegang sekuritas melampaui semalam (over night) dan
melampaui seminggu (over weekend).
4. Grafik garis memungkinkan pengeplotan dengan rentang waktu yang lebih
panjang daripada grafik batang. melampaui semalam (over night) dan
melampaui seminggu (over weekend).
5. Grafik garis memungkinkan pengeplotan dengan rentang waktu yang lebih
panjang daripada grafik batang.

II. ANALISIS FUNDAMENTAL


Analisis fundamental adalah metode analisis berdasarkan kinerja suatu
perusahaan. Analisis fundamental bertujuan untuk membantu dalam menilai
investasi saham, saham mana yang terbaik. Analisis Fundamental juga berarti
studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perushaan untuk memperhitungkan
nilai dari saham perusahaan. Analisis ini menitik beratkan pada data-data kunci
dalam laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham
sudah diapresiasikan secara akurat. Analisis ini juga berpendapat bahwa harga
bergerak karena adanya berita dan kebijakan kebijakan, serta respon balik pasar
terhadap berita yang dikeluarkan. Faktor- faktor yang membentuknya tidak hanya
mengenai kesehatan sebuah perusahaan tapi juga mengenai makro ekonomi.
Untuk menilai kinerja suatu perusahaan dapat menggunakan hasil rasio keuangan.
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Rasio keuangan yang digunakan dalam analisis fundamental yaitu:
1. Rasio Lancar (Current Ratio) sebagai rasio likuiditas merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk
mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.
2. Rasio Utang (Debt to Equity Ratio) sebagai solvabilitas merupakan rasio
yang digunakan untuk menilai utang yang digunakan menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini memberikan petunjuk umum tentang kelayakan
dan risiko keuangan perusahaan.
3. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) sebagai rasio aktivitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Rasio
ini dapat pula menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti
dalam satu tahun.
4. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE) sebagai rasio
profabilitas merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal
sendiri.
Perubahan harga saham setiap wkatu tidak dapat diprediksi apabila pelaku
investasi, khususnya perusahaan, tidak melakukan suatu analisis. Analisis yang
paling sesuai dengan harga saham adalah analisis fundamental, karena dengan
analisis ini perushaan akan memperhitungkan risiko dan harga saham yang terjadi
maupun yang sedang terjadi. Analisis fundamental ini diperlukan unttuk
memperhitungkan risiko dan keuntungan yang bisa diterima berupa deviden atau
capital gain. Analisis menggunakan asumsi dan opini pada interpensi data, oleh
karenanya, analisis fundamental lebih menitik beratkan pada ilmu analisis
ekonomi dan psikologi pasar.
Adapun metode analisis fundamental mempunyai tiga pendekatan analisa
yang pada umumnya dilakukan investor untuk menganalisis suatu saham tertentu
“to determine the value of the frim, fundamental analysis relies on long-run
forecasts of the economy, the industry,and the company’s financial prospects.

A. Economic Analysis (Analisis Ekonomi)


Analisis ekonomi adalah salah satu dasar dari tiga analisis yang perlu
dilakukan investor dalam penentuan keputusan investasinya. Analisis ini menjadi
analisis dasar yang perlu dilakukan investor karena kecenderungan adanya
hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan
kinerja bursa efek indonesia. Tujuannya adalah untuk membuat keputusan alokasi
penginvestasian dana dibeberapa negara atau dalam negri dalam bentuk saham.
Dalam perspektif analisis ekonomi makro terdapat beberapa elemen
pertimbangan yang menjadi aspek analisis, seperti kebijakan moneter dan fiskal,
kebijakan pemerintah, inflasi, pertumbuhan produk domestic bruto, angka
pengangguran, nilai suku bunga dan tingkat kurs rupiah.

B. Industri Analysis (Analisis Industri)


Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor,
karena alisis tersebut dipercaya bisa membantu investor untuk mengidentifikasi
peluang-peluang investasi dalam industri yang mempunyai karakteristik risiko dan
return yang menguntungkan bagi investor. Indikator dalam analisis industri antara
lain: penjualan, laba, dividen, struktur modal, regulasi, dan inovasi.
Analisis industri adalah analisa yang mempelajari keadaan kompetitif dari
suatu sector industry dalam hubungannya dengan yang lain serta
mengidentifikasikan perusahaan-perusahaan yang mempunyai potensi pada suatu
sektor-sektor tertentu.
C. Company Analysis (Analisis Perusahaan)
Analisis industri juga perlu diikuti oleh analisis perusahaan, sehingga
investor dapat menentukan saham-saham dari perusahaan mana saja dalam suatu
kelompok industri yang mempunyai kombinasi return-resiko yang terbaik. Hal ini
adalah ekspetasi-ekspetasi yang diharapkan investor dalam melakukan investasi
dalam sektor saham. Ekspetasi tersebut merupakan jawaban dari bagaimana
prospek suatu perusahaan dalam kelompok industrinya di masa yang akan datang.
Untuk itu menentukan ukuran return mengharapkan perusahaan terhadap industri
kelompoknya menjadi suatu hal yang perlu untuk dianalisis. Dengan menilai dan
menentukan return harapan tersebut, investor akan dapat menentukan peluang
investasi pada saham-saham perusahaan yang punya prospek terbaik.
Bagi para investor yang melakukan analisis perusahaan, informasi rasio
dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis
informasi yang paling mudah dan paling murah didapatkan dibandingkan dengan
alternatif informasi lainnya. Disamping itu, informasi laporan keuangan akuntansi
sudah cukup menggambarkan kepada kita sejauh mana perkembangan kondisi
perusahaan selama ini dana apa saja yang telah dicapainya.

D. Penilaian Saham
Dalam penilaian saham dikenal dengan adanya tiga jenis nilai, yaitu : nilai
buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang
dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar
adalah nilai saham yang ada dipasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut
di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai
saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Analisis teknikal atau lebih dikenal dengan analisis teknis adalah suatu
teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lampau, terutama pergerakan harga dan volume saham.
Prinsip dasar analisis teknikal:
1. Follow the smart money
2. Contrarian
3. Price dicounts everyything
4. Price fluctuates in trends
5. History repeat it self
Teknik-teknik analisis teknikal:
1. Teknik rata-rata bergerak atau moving average
2. Relative strength index
3. Moving average convergence divergence

Analisis fundamental adalah metode analisis berdasarkan kinerja suatu


perusahaan. Analisis fundamental bertujuan untuk membantu dalam menilai
investasi saham, saham mana yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA

Danika Reka Artha, Noer Azam Achsani, Hendro Sasongko. Analisis


Fundamental, Teknikal dan Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian.
2014. Institut Pertanian Bogor. JMK Vol. 16, No. 2, September 2014.
Tri Desmaniarti, Rizal Effendi, Trisnadi Wijaya. Analisis Fundamental dan
Analisis Teknikal Dalam Menilai Investasi Saham Syariah yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia. 2013. STIE Multi Data Palembang.
Muhammad Zubayr. Analisis Fundamental dan Teknikal Saham-saham dengan
Nilai Kapitalisasi Pasar Terbesar di Jakarta Islamic Index Periode 2010-
2013. 2015. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Elistya Rimawati. Analisa Fundamental Dan Analisa Teknikal Pada Rencana
Investasi Pasar Modal. Jurnal Ilmiah SINUS. ISSN : 1693-1173.

Anda mungkin juga menyukai