Nama Penulis:
Izzah Fikroh Basyariyah, Alimun Hakim, Nifa Nur Rohmah, Linda Eka Supratiwi
Dosen Pengampu:
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis ekonomi global yang terjadi pada triwulan IV tahun 2008 ditandai
dengan melambatnya pertum-buhan ekonomi global sebagai dampak dari pening-
katan harga komoditas dunia, terutama harga minyak dan pangan. Hal ini
bertambah parah dengan krisis keuangan yang terjadi pada Amerika Serikat dan
mengakibatkan penurunan industri keuangan global. Khusus untuk harga minyak
sempat mencapai $133.930 per barel yang merupakan rekor tertinggi sepanjang
masa. Selain itu, krisis menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga dan nilai
tukar US dolar (Bank Indonesia, 2011a). Nilai rata-rata kurs US dolar per
bulannya meningkat sebanyak 6,94%. Peningkatan kurs US dolar diikuti pula oleh
pening-katan BI rate sebanyak 0,07% menjadi 8,67% pada tahun 2008. Begitu
pula dengan pergerakan IHSG dan sektor-sektor di dalamnya mengalami
pergerakan yang sangat fluktuatif (Bank Indonesia, 2011c).
Di pasar modal ada banyak perusahaan yang dapat dipilih investor untuk
menanamkan modalnya, diantaranya indeks LQ45, Indeks Sektoral, Indeks Papan
Utama, Papan Pengembangan dan termasuk juga saham-saham perusahaan yang
masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Mneurut Bursa Efek
Indonesia ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham
syariah yang tercatat di BEI. Konstien ISSI adalah keseluruhan dan terdaftar
dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Pesatnya perkembangan saham syariah tidak terlepas dari kehadiran fatwa
Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI) No. 80 tentang
penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di
pasar reguler bursa efek. Dengan adanya fatwa tersebut investor semakin yakin
dan semakin banyak yang berminat untuk investasi dengan prinsip syariah di
pasar modal, karena telah ada dasar hukum atau fiqh yang kuat.
Investasi di pasar modal yang notabenenya dapat menghasilkan return,
saham syariah juga halal yang artinya baik dalam aspek keislaman. Dengan
memperhatikan beberapa catatan, investasi saham di pasar modal boleh dilakukan.
Oleh karenanya, berkembangnya kebutuhan muamalah akan investasi berdasarkan
prinssip syariah diakomodir dengan adanya pasar modal syariah yang
direalisasikan dengan diresmikannya Jakarta Islamic Index. Ketakutan dari resiko
kerugian yang akan diperoleh, pergerkaan harga saham yang berfluktuatif dan
kurangnya kedalaman keterampilan dan ilmu berinnvestasi merupakan
permasalahan yang mayoritas dialami oleh masyarakat selaku calon investor pada
Bursa Efek Indonesia. Oleh karenanya, dibuthkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai segala hal yang terkait dengan informasi penunjang investasi saham
pada suatu perusahaan yakni nilai pasar, kinerja keuangan, serta nilai intristik dari
suatu saham yang dikeluarkan oleh emiten.
Berdasarkan latar belakang yang kami bahas, maka kami akan
menjelaskan mengenai “Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental di Pasar
Modal”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Analisis Teknikal di Pasar Modal ?
2. Bagaimanakah Analisis Fundamental di Pasar Modal ?
C. Manfaat Penulisan
1. Dapat Mengetahui Analisis Teknikal di Pasar Modal
2. Dapat Mengetahui Analisis Fundamental di Pasar Modal
BAB II
PEMBAHASAN
I. ANALISIS TEKNIKAL
Menurut Abdul Halim, Analisis teknikal ini dimulai dengan cara
memperhatikan perubahan itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini adalah
metode untuk meprediksi pergerakan harga dan tren pasar atau sekuitas dimasa
depan dengan melihat grafik di masa lalu. Analisis ini beranggapan bahwa harga
suatu saham akan ditentukan oleh supply dan demand terhadap saham terebut,
maka dari itu hasil dari analisis ini yaitu angka-angka yang baku dan pasti.
Secara garis besar, analisis terknikal merupakan analisis yang bekerja
dalam fokus trend yang sedang berlangsung, rentan waktu trend, volume transaksi
dan level-level psikologiss yang ada. Oleh karenanya, para investor/calon investor
dapat menganalisis tanpa harus mngukur faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
intristik dari saham yang akan dibeli dengan lebih mudah dan juga cermat. Namun
bukanlah hasil yang terbaik yang diperoleh dari hanya dilakukannya analisis
terkinal, akan lebih baik jika hasil dari analisis fundamental dan analisis terknikal
di selaraskan dan dikombinasikan agar mndapatkan hasil yang tepat.
Rasio yang dapat digunakan dalam analisis teknikal yaitu Volume
Perdagangan menurut ryan Filbert, volume perdagangan adalah jumlah transaksi
pada hari itu atau seberapa banyak lota yang terjual atau terbeli serta berapa besar
nominalnya pada suatu masa. Pergerakan statistik yang digunakan atas dasar
harga dan volume perdagangan atau transaksi dikenal dengan analisis teknikal.
Inti dari analisis fundamental dan teknikal diatas dilakukan merupakan
optimalisasi reduksi resiko yang diterima, analisis ini juga berguna untuk
menghindari spekulasi yang sangat dekat maysir yang dilarang dalam prinsip
berinvestasi sesuai syariah Islam. Karena pada dasarnya, kegiatan spekulasi dalam
trading saham merupakan tindak yang tanpa dasar dan analisis yang jelas karena
tidak berdasarkan pada ilmu dan usaha-usaha tertentu (hanya mengikuti rumor
yang beredar). Dengan dilakukannya analisis yang cermat dalam mengambil
keputusan berinvestasi, maka spekulasi dapat dihindari.
A. Definisi Analisis Teknikal
Analisis teknikal atau lebih dikenal dengan analisis teknis adalah suatu
teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lampau, terutama pergerakan harga dan volume saham. Analisis teknikal adalah
suatu analisis yang mempunyai orientasi kepada momentum pergerakan harga
seperti pembukaan harga dimulai, penutupan, momentum harga tertinggi, dan
momentum harga terendah dari suatu instrument investasi pada periode tertentu.
Analisis teknikal adalah analisis yang mempelajari tentang perilaku
kecenderungan pasar yang dicerminkan ke dalam grafik yang bergerak.
Pergerakan dari grafik tersebut adalah pergerakan harga suatu komoditi pasar di
dalam bursa. Sedangkan harga itu sendiri merupakan kesepakatan transaksi supply
dan demand yang terjadi di dalam pasar.
Analis teknikal berupaya untuk mengidentifikasi pola dan tren harga
dalam pasar keuangan serta berupaya untuk mengeksploitasi pola tersebut. Para
analis berupaya menemukan prototipe patron seperti misalnya pola pembalikan
yang sangat dikenal dengan istilah Inggris head and shoulders (pola berbentuk
seperti kepala dan bahu), serta mempelajari pula berbagai pola seperti harga,
volume, dan per-gerakan rata-rata dari harga.
Para pengguna analisis teknikal juga disebut sebagai chartist karena dalam
aktifitasnya mereka merekam data atau membuat grafik pergerakan harga saham
dan volume perdagangan.ada beberapa teknik penggunaan grafik yang biasanya
digunakan investor sebagai dasar untuk pengambilan keputusan investasinya.
Diantaranya:
1. Teknik rata-rata bergerak atau moving average adalah salah satu teknik
yang dipakai dalam analisis teknikal untuk mendeteksi dan menganalisis
pergerakan harga saham baik saham individual maupun seluruh saham
dipasar modal.
2. Relative strength index adalah teknik analisis teknikal yang
menggambarkan resiko anatara saham dengan indexs pasar atau industry
tertentu.
3. Moving average convergence divergence adalah analisis ini merupakan
indicator untuk kelebihan beli atau kelebihan jual dengan melihat
hubungan atara MA jangaka panjang dan jangka pendek MACD
menunjukan perbedaan antara eksponensial pergerakan arata-rata yang
disebut “EMA” yang cepat dan lambat dari harga penutupan.
D. Penilaian Saham
Dalam penilaian saham dikenal dengan adanya tiga jenis nilai, yaitu : nilai
buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang
dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar
adalah nilai saham yang ada dipasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut
di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai
saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Analisis teknikal atau lebih dikenal dengan analisis teknis adalah suatu
teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lampau, terutama pergerakan harga dan volume saham.
Prinsip dasar analisis teknikal:
1. Follow the smart money
2. Contrarian
3. Price dicounts everyything
4. Price fluctuates in trends
5. History repeat it self
Teknik-teknik analisis teknikal:
1. Teknik rata-rata bergerak atau moving average
2. Relative strength index
3. Moving average convergence divergence