Anda di halaman 1dari 5

Cara Analisa Forex

Cara analisa forex umumnya dibagi dua, yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal. Ada juga
yang menambahkan analisa sentimen dan analisa intermarket sebagai pelengkap. Sebagian besar
trader menggabungkan beberapa cara analisa forex untuk mendapatkan gambaran lebih komplit
mengenai kondisi pasar, tetapi ada trader yang fokus pada salah satu diantaranya saja.

Macam-Macam Cara Analisa Forex

1. Analisa Fundamental

Analisa Fundamental adalah cara analisa forex dengan menelaah pergerakan harga berdasarkan
data ekonomi dan berita-berita yang ramai diperbincangkan di pasar finansial. Trader pengguna
analisa fundamental akan mengamati data-data ekonomi yang berpengaruh pada pengambilan
keputusan pelaku pasar, seperti inflasi, suku bunga, Gross Domestic Product (GDP), pengangguran,
dan lain sebagainya. Selain itu, berita-berita terkait stabilitas politik dan keamanan juga sering
disoroti untuk menyimpulkan apakah perekonomian suatu negara sehat atau tidak.

Contohnya: seorang trader yang menelaah fundamental pasangan mata uang EUR/USD menemukan
bahwa kondisi ekonomi Amerika Serikat lebih baik dibanding Zona Euro. Ia mengetahui bahwa
proyeksi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dapat mendorong investor untuk menanamkan lebih
banyak dana di Amerika Serikat. Dalam situasi ini, ia bisa memutuskan untuk melakukan buy USD
terhadap EUR (sell EUR/USD).
2. Analisa Teknikal

Analisa Teknikal adalah cara analisa forex dengan mengukur perubahan harga menggunakan
perangkat statistik seperti grafik (chart) dan rumus-rumus matematis. Penerapan analisa teknikal
membutuhkan grafik harga (chart) dan indikator yang ditelaah dengan metode tertentu.

Dahulu, trader perlu menggambar chart dan melakukan perhitungan analisa teknikal secara manual.
Namun, kini chart dan indikator teknikal yang dibutuhkan sudah terintegrasi dengan platform
trading forex online, sehingga lebih mudah. Trader cukup memahami metode analisa teknikal (cara
membaca grafik dan indikator) saja. (Baca juga: Analisa Teknikal Dalam Trading Forex)

Contohnya, seorang trader yang menganalisa pasangan mata uang GBP/USD akan melihat grafik
harga, kemudian menerapkan indikator teknikal seperti dalam gambar berikut ini:

Dari tampilan tersebut, trader akan menyimpulkan bahwa harga pada GBP/USD sedang mengalami
bearish (tren harga menurun) dan trader memiliki peluang untuk sell. Bagaimana bisa
menyimpulkan demikian? Karena trader telah mengetahui cara memaknai Moving Average dan
indikator RSI yang diterapkan pada grafik harga.
3. Jenis Analisa Forex Lainnya

Selain fundamental dan teknikal, sebagian trader ada juga yang menelaah cabang analisa forex
lainnya: analisa sentimen dan analisa intermarket. Namun, umumnya trader hanya
menggunakannya sebagai pendukung analisa fundamental dan teknikal saja.

Analisa Sentimen adalah cara analisa forex dengan mengamati kesepakatan bersama (konsensus)
dari para pelaku pasar untuk mengantisipasi pergerakan harga. Pada umumnya, ada empat
sentimen yang dapat timbul di pasar finansial, yaitu sentimen bullish, sentimen bearish, minat risiko
tinggi (risk appetite), serta penghindaran risiko (risk avoidance). (Baca juga: Apa Maksud Dari
Sentimen Pasar? )

Analisa Intermarket adalah cara analisa forex dengan menelaah hubungan dan interaksi antara
empat kelompok aset finansial utama, yaitu saham, obligasi, komoditas, dan mata uang (forex).
Contohnya, diketahui ada korelasi positif antara indeks saham dan nilai tukar mata uang suatu
negara. Berdasarkan pengetahuan tersebut, maka penguatan indeks Nikkei (bursa Jepang) dapat
berpengaruh bullish bagi Yen, sehingga trader memperkirakan USD/JPY akan menurun. (Baca juga:
Trading Forex Dengan Analisa Intermarket)

Prinsip-Prinsip Analisa Forex

1. Memahami Faktor-Faktor Yang Menggerakkan Pasar

Salah satu kunci dari kesuksesan trading adalah memahami mengapa suatu pergerakan terjadi di
pasar. Jadi, misalnya ketika Anda melihat harga turun, selidikilah mengapa harga turun.

Faktor-faktor penggerak dapat berasal dari aspek fundamental, teknikal, sentimen pasar, maupun
intermarket. Penting pula untuk dipahami bahwa:

• Faktor-faktor penggerak pasar dalam suatu waktu itu selalu bermacam-macam; tak ada
pergerakan harga yang hanya dipacu oleh satu sebab saja.
• Pengaruh faktor-faktor tersebut akan terus berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Contohnya, minggu lalu Dolar AS merosot terhadap Euro karena tingkat pengangguran AS
dilaporkan meningkat dan tiada indikasi suku bunga akan naik; sedangkan Zona Euro berhasil
mencatat pertumbuhan ekonomi bagus. Namun, pekan ini Dolar AS kembali menguat. Ada apa
gerangan? Dengan menyimak berita-berita forex, trader mungkin akan menemukan bahwa data
inflasi meningkat sehingga mendukung kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Dari sisi Euro boleh
jadi tak ada perubahan kondisi apapun, tetapi bisa jadi pula ada berita buruk.

Contoh lain lagi, indeks saham AS terus menerus meningkat sebagai imbas dari kondisi ekonomi
yang baik. Namun, suatu waktu mendadak indeks saham AS jatuh. Apakah itu artinya kondisi
ekonomi memburuk? belum tentu. Boleh jadi, ada faktor teknikal. Umpamanya, harga telah
mencapai level psikologis tertentu yang menjadi patokan bagi investor untuk menilai saham sudah
naik terlalu tinggi, sehingga dimulailah aksi jual dalam rangka profit-taking.

Karena faktor-faktor penggerak pasar bisa berubah-ubah, maka trader disarankan jangan terpaku
pada grafik harga saat ini saja, melainkan juga grafik harga pada timeframe yang lebih besar.
Misalnya, meskipun Anda akan trading pasangan mata uang NZD/USD pada timeframe H1, tetapi
ada baiknya menengok pula bagaimana dinamika pada timeframe H4 dan Daily. (Baca juga:
Mengenal Timeframe Dalam Forex)

2. Mengetahui Konsensus Pasar

Setelah memahami faktor-faktor apa saja yang menggerakkan pasar, langkah selanjutnya adalah
mengetahui pandangan umum para pelaku pasar (konsensus). Sebaiknya, jangan memaksakan
penerjemahan Anda sendiri; karena yang mengendalikan pasar bukan keputusan trading Anda,
melainkan pembeli dan penjual yang jumlahnya banyak sekali.

Bagaimana caranya mengetahui konsensus pasar? Setiap cara analisa forex telah mencakup bahasan
ini. Dalam analisa fundamental, biasanya dilihat dari proyeksi kesehatan ekonomi-politik-keamanan
suatu negara dalam suatu waktu jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada analisa
teknikal, trader dapat melihat kekuatan buyer-seller (supply-demand) pada grafik harga.
3. Menyimpulkan Apakah Kondisi Pasar Cocok Untuk Trading

Analisa forex tidak berhenti sebatas menyelidiki faktor-faktor penggerak dan konsensus pasar saja,
melainkan diharapkan menghasilkan suatu kesimpulan bagi trader mengenai apakah akan trading
atau tidak. Dan jika diputuskan akan trading, harus diputuskan pula dimana atau kapan trader akan
entry (eksekusi buy/sell) dan exit (close position) berdasarkan sistem trading yang digunakan.
Apabila market tak menunjukkan peluang trading potensial atau pergerakannya tak cocok dengan
sistem trading, maka jangan memaksakan diri untuk entry.

Berbagai cara analisa forex ini merupakan seni untuk mengetahui latar belakang (konteks)
pergerakan harga di pasar finansial. Serupa dengan seni, setiap orang bisa mengembangkan gaya
dan metode yang berbeda-beda. Walaupun Anda berguru pada orang yang sama, belum tentu
hasilnya sama. Cara analisa forex Anda pun belum tentu sama dengan guru Anda sendiri. Namun,
satu hal yang pasti bagi trader pemula: Anda perlu mengetahui dulu cara melakukan masing-masing
jenis analisa forex, sebelum mulai trading.

Copyright seputarforex.com

Anda mungkin juga menyukai