BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Manusia-manusia modern yang hidup di era globalisasi sudah tidak asing
untuk menginvestasikan hartanya sebagai simpanan di masa yang akan datang.
Hal ini yang menyebabkan orang-orang memilih menanamkan uangnya kepada
produk-produk investasi yang beragam dari berbagai jenis instrumen investasi,
seperti reksadana, obligasi, saham, dan produk investasi alternatif lainnya.
Investasi merupakan strategi yang baik dalam mengembakan dana yang dimiliki
sehingga menghasilkan keuntungan.
Salah satu strategi dalam berinvestasi yang sedang populer saat ini adalah
dengan melakukan tradding saham, yang dimaksud dengan tradding saham adalah
membeli saham pada saat harga yang lebih rendah dan menjual saham di harga
yang lebih tinggi. Namun, tidak semua orang beranggapan bahwa tradding saham
itu mudah untuk dilakukan dalam manajemen investasi. Orang yang melakukan
investasi dalam saham biasanya disebut sebagai investor.
Terdapat dua analisis yang biasanya digunakan dalam perdagangan saham.
Analisis tersebut adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis
fundamental merupakan analisa yang mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan kondisi ekonomi suatu perusahaan yang bersangkutan terhadap harga
pasar. Sedangkan analisis teknikal merupakan analisa untuk memprediksi
pergerakan harga saham dengan menggunakan grafik sehingga investor dapat
mengetahui kapan harus membeli dan menjual saham guna memperoleh
keuntungan dan membatasi kerugian. Tidak hanya melalui grafik, tapi juga
melalui perhitungan setiap indikator saham dalam bentuk formula perhitungan
matematis.
Pada penulisan skripsi ini, penulis mencoba membahas mengenai analisis
teknikal yang di gunakan dalam perdagangan saham yaitu indikator Decision
Point Price Momentum Oscilator (PMO) dan indikator Know Sure thing (KST).
Indikator Decision Point Price Momentum Oscilator digunakan sebagai ukuran

1
 2

dari relative strength, momentum, dan juga berguna membantu mencari tahu
apakah indeks harga overbought atau oversold. PMO juga di gunakan untuk
pembalikan harga menggunakan sinyal bull dan bear crossovers. Sedangakan
Know Sure Thing dirancangkan untuk menangkap empat sikus harga yang
berbeda.

1.2. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan untuk menjaga pembahasan
penulisan skripsi ini agar terfokus pada satu poin saja. Pada kesempatan kali ini,
penulis hanya membatasi untuk perhitungan pembentukan garis PMO dan garis
sinyalnya, serta garis KST dan garis sinyalnya. Kemudian penulis melakukan
trading dengan berdasarkan indikator tersebut, dan dilakukan beberapa kali
pengamatan dalam tradding saham yang kemudian hasilnya akan dibandingkan
dengan indikator Moving Average (MA) dan Relative Strength Index (RSI).

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka tujuan
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari tentang trading saham
2. Mempelajari dan memahami tentang indikator PMO dan KST dalam analisis
teknikal saham
3. Memberikan interpretasi dan strategi-strategi trading berdasarkan indikator
yang telah dipelajari sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan
jual atau beli saham
4. Mengetahui perbandingan kinerja indikator yang dapat dihasilkan PMO dan
KST dengan indikator SMA dan RSI

1.4. Tinjauan Pustaka

Analisis teknikal pertama kali dikembangkan oleh Homma Munehisa pada
awal abad ke 18 yang menggunakan teknik grafik lilin (candlestick chart) yang
merupakan perangkat analisis yang utama pada saat ini. Ketika ilmu matematika
 3

dan statistika mulai diaplikasikan dalam analisis teknikal, mulailah banyak

diciptakan indikator. Indikator pertama yang mulai digunakan dalam analisis
teknikal adalah indikator Moving Average (MA) oleh Richard Donchian dan J.M
Hurst sebelum masa perang dunia kedua. Sejak itulah indikator teknikal mulai
banyak digunakan.
Pada penulisan skripsi kali ini akan dibahas mengenai indikator Descision
Poinr Price Momentum Oscilator dan Pring’s Know Sure Thing, yang mana
indikator PMO mempunyai cara kerja yang hampir mirip dengan indikator
Moving Average Convergence/Divergence Oscillator (MACD) yang mana
indikator tersebut telah dibahas oleh Tine Anggraini Ramadhan dalam skripsinya
yang berjudul “Analisis Teknikal Saham Dengan Indikator Moving Average
Convergence Divergence (MACD)” pada tahun 2012. Indikator Know Sure Thing
dikembangkan oleh martin pring sebagai osilator momentum yang berdasarkan
pada pemulusan dari Rate of Change. Begitu juga dengan indikator Decision
Point Price Momentum Oscilator merupakan pengembangan dari indikator Rate
of Change.

1.5. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
berdasarkan studi literatur menggunakan sumber-sumber resmi seperti buku-buku,
jurnal, dan artikel-artikel yang mendukung tema penelitian baik yang diperoleh di
perpustakaan maupun di situs-situs internet. Pengerjaan penulisan skripsi ini juga
ditunjang dengan beberapa perangkat lunak untuk analsis data diantaranya
software R dan microsoft excel.

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang dan permasalahan, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
 4

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas tentang dasar-dasar teori penunjang yang
mendasari dan mendukung tema skripsi ini.
BAB III ANALISIS TEKNIKAL DENGAN INDIKATOR DECISION
POINT PRICE MOMENTUM OSCILATOR DAN KNOW SURE
THING
Bab ini akan membahas pokok tema skripsi meliputi pengertian
analisis teknikal saham, estimasi formula Exponential Moving
Average dan perhitungan indikator PMO dan KST.
BAB IV STUDI KASUS
Bab ini membahas tentang penerapan indikator PMO dan KST
dalam analisis teknikal dengan menggunakan data saham asli dan
software yang mendukung, serta menginterpretasikannya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan pada
bab sebelumnya dan saran untuk pengembangan dalam penelitian
selanjutnya.