Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS

SEIRES EMIT
LAPORAN
KEUANGAN

PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK

RESTYKA PUSPITA SARI 18510092


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat


dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan buku
yang berjudul “Analisis Kinerja Perusahaan PT. Adhi Karya
(Persero) Tbk” dengan tepat waktu dan tanpa halangan yang
berarti. Buku ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Ujian
Akhir Semester mata kuliah Analisis Informasi Keuangan yang
dibimbing oleh Bapak M. Nanang Choiruddin,SE., MM.
Buku ini membahas penjelasan merinci mengenai
bagaimana penerapan analisis time series dalam laporan
keuangan suatu perusahaan. Serta akan penulis paparkan
tabel dan pembahasan analisa time series. Penyusunan buku
ini melibatkan banyak pihak, oleh karena itu penulis ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi
dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan buku ini, tak lupa penulis ucapkan
permohonan maaf apabila ada kesalahan kata atau penulisan.
Untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran
yang membangun untuk memperbaiki buku ini.

1
Tulungagung, 04 Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................ 3
BAB I ......................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .......................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 6
1.3 Tujuan ............................................................................. 6
BAB II ........................................................................................ 8
PEMBAHASAN .......................................................................... 8
2.1 Pengertian Time Series ............................................. 8
2.2 Metode Time Series ................................................. 9
2.3 Profil Perusahaan ................................................... 15
2.4 Tabel ....................................................................... 17
2.5 Grafik dan Pembahasan ......................................... 29
2.6 Rekomendasi .......................................................... 32
BAB III ..................................................................................... 34
PENUTUPAN ........................................................................... 34
3.1 Kesimpulan ................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 36

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor jasa konstruksi adalah salah satu
sektor strategis dalam mendukung tercapainya
pembangunan nasional. Di berbagai negara, sektor
konstruksi mampu berkontribusi terhadap Gross
Fixed Capital Formation (CFCF) sampai 70%-80% dan
5%-9% Gross Domestic Product (GDP). Sedangkan
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) definisi sektor
bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan
kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat
tinggal atau sarana pembuatan, pemasangan ,
pembongkaran dan perbaikan bangunan. Kegiatan
konstruksi dilakukan oleh kontraktor umum
(perusahaan konstruksi) maupun oleh kontraktor
khusus unit usaha atau individu yang melakukan
kegiatan konstruksi untuk dipakai sendiri. Salah satu
emiten yang bergerak disektor konsturksi, properti,
real estate dan EPC yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia. Proyek-proyek infrastrukturnya mencakup

4
jalan, jembatan, saluran irigasi, pembangkit listrik,
dan pelabuhan, sementara proyek-proyek konstruksi
mencakup gedung pencakar langit, hotel, rumah
sakit, dan sekolah. Perusahaan ini dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia sampai tahun
2004 waktu pemerintah menjual 49% sahamnya di
Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ADHI.
Jumlah saham yang terdaftar yakni 3.560.849.376,
dan perusahaan akan membagikan dividen kepada
pemegang saham. Terhitung sejak tanggal 1 Juni
1974, ADHI menjadi Perseroan Terbatas, berdasarkan
pengasahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Pada analisis ini menggunakan analisis time series
atau runtun waktu adalah himpunan observasi data
terurut dalam waktu1. Analisis time series adalah
metode peramalan dengan menggunakan analisa
pola hubungan antara variabel yang akan dipekirakan
dengan variabel waktu. Peramalan suatu data time
series perlu memperhatikan tipe atau pola data.

1
Hanke&Winchern, 2005: 58

5
Secara umum terdapat empat macam pola data time
series, yaitu horizontal, trend, musiman, dan siklis2.
Analisis menggunakan tiga metode dan
menggunakan rasio keuangan. Yakni metode trend,
metode horizontal dan metode musiman. Analisis kali
ini berfokus pada satu perusahaan yakni PT Adhi
Karya Tbk di sektor konstruksi, karena pada bulan
November 2020 saham ADHI mulai melonjak. Sangat
menarik bila dianalisis dari segi laporan keuangannya
dari periode yang lalu. Tujuan analisis kali ini untuk
mengetahui apakah ADHI layak untuk dijadikan
investasi dan atau kinerja perusahaan dari segala
variabel.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud time series?
2. Sebutkan metode dalam analisis time series?
3. Bagaimana hasil dan pembahasan analisis time
series?
4. Apakah layak PT Adhi Karya Tbk untuk dijadikan
investasi?
1.3 Tujuan

2
Hanke dan Wichren, 2005: 158

6
1. Untuk mengetahui tentang time series beserta
metode analisis
2. Untuk menjadikan rekomendasi para investor
untuk berinvestasi di sektor konstruksi

7
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Time Series

Time series atau runtun waktu adalah himpunan


observasi data terurut dalam waktu3. Analisis time series
adalah metode peramalan dengan menggunakan analisa pola
hubungan antara variabel yang akan dipekirakan dengan
variabel waktu. Peramalan suatu data time series perlu
memperhatikan tipe atau pola data. Secara umum terdapat
empat macam pola data time series, yaitu horizontal, trend,
musiman, dan siklis4. Analisis Time Series adalah analisis yang
dilakukan berdasarkan data atau pengamatan yang
berorientasi pada waktu atau kronologis pada variable yang
diamati5.

Analisis ini sangat berguna pada data yang


perubahannya dipengaruhi oleh waktu atau pengamatan
sebelumnya. Dalam pengembangannya Analisis Time Series

3
Hanke&Winchern, 2005: 58
4
Hanke dan Wichren, 2005: 158
5
Montgomery, Jennings, & Kulahci, 2016
8
banyak digunakan di beberapa bidang seperti bidang
ekonomi, bidang keuangan, bidang transportasi dan masih
banyak lagi. Pola horizontal merupakan kejadian yang tidak
terduga dan bersifat acak, tetapi kemunculannya dapat
memepengaruhi fluktuasi data time series. Pola trend
merupakan kecenderungan arah data dalam jangka panjang,
dapat berupa kenaikan maupun penurunan. Pola musiman
merupakan fluktuasi dari data yang terjadi secara periodik
dalam kurun waktu satu tahun, seperti triwulan, kuartalan,
bulanan, mingguan, atau harian. Sedangkan pola siklis
merupakan fluktuasi dari data untuk waktu yang lebih dari
satu tahun. Dalam analisis time series, perubahan-perubahan
struktural yang akan berpengaruh terhadap angka-angka
keuangan harus diperhatikan. Berikut ini beberapa contoh
perubahan struktural yang akan mempengaruhi tren
keuangan suatu perusahaan:

a. peraturan pemerintah
b. perubahan kompetisi
c. perubahan teknologi
d. akuisisi dan merger (penggabungan perusahaan)

2.2 Metode Time Series

9
1. Metode trend

Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang


ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan
pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan
dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi
(data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu
yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasil analisis
tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang
terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
terhadap perubahan tersebut. Secara teoristis, dalam analisis
time series yang paling menentukan adalah kualitas atau
keakuratan dari informasi atau data-data yang diperoleh serta
waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan.
Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak
maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang
diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin
sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin
jelek.
Penghitungan analisa tren bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda bagi pemakai laporan keuangan.
Beberapa pemakai yang membutuhkan laporan keuangan

10
tersebut antara lain investor, pemberi pinjaman (kreditur),
dan manajemen.
1. Investor
Mereka membutuhkan informasi yang akurat mengenai
aktivitas maupun posisi keuangan perusahaan, apakah
pada masa mendatang menghasilkan laba atau sebaliknya,
2. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi yang
disediakan oleh perusahaan khususnya keuangan, yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah dana
yang tertanam di dalam perusahaan dapat dibayarkan
kembali tepat waktu oleh perusahaan.
3. Manajemen
Manajemen dapat terbantu dalam hal tanggung jawab,
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
berdasarkan hasil analisa.
Analisa tren ini bermanfaat untuk menilai situasi “tren”
perusahaan yang telah lalu serta dapat memprediksi tren
perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan garis tren
yang sudah terjadi itu.
Analisis tren dilakukan untuk melihat struktur keuangan
baik dari daftar Neraca dan Laba rugi. Untuk melihat struktur

11
keuangan ini maka laporan keuangan dikonversikan ke
bentuk persentase dengan mengaitkan dengan pos penting.
Pos penting itu misalnya Penjualan untuk Laba rugi dan pos
Total Aktiva untuk Neraca.

Untuk melakukan analisis tren dapat menggunakan 2


metode, yaitu : 1) metode statistik dengan cara menghitung
garis tren dari laporan keuangan beberapa periode, 2)
menggunakan presentase tren atau angka indeks. Disini,
penulis memilih melakukan analisis tren dengan
menggunakan metode presentase tren.

Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan


analisa tren dengan persentase adalah data yang paling awal.
Kemudian, data tersebut dibandingkan dengan data
selanjutnya. Artinya data paling awal dianggap sebagai tahun
dasar sebagai awal perhitungan. Data awal tahun yang akan
dianalisa kita anggap data normal di antara tahun yang akan
dianalisa.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan analisis


presentase adalah :

1. Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau


laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan

12
laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai
tahun dasar (base year).
2. Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan
keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka
indeks 100.
3. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya
dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun
dasar sebagai penyebut.
4. Memprediksikan kecenderungan yang mungkin
bakal terjadi berdasarkan arah dari kcenderungan historis pos
laporan keuangan yang dianalisa.
Untuk analisis perubahan dari tahun ke tahun, biasanya
perbandingan laporan keuangan dilakukan dalam periode
yang relatif (dua atau tiga tahun) untuk tiap-tiap akun. Analisa
perubahan dari tahun ke tahun dapat dinyatakan dalam
angka mutlah maupun persentase.
2. Metode horizontal
Analsis horizontal adalah analisis dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode
atau beberapa saat sehingga akan diketahui
perkembangannya. Dalammelakukan analisis horisontal,
sutau akun laporan keuangan tahun berjalan

13
dibandingkandengan akun yang sama pada periode
sebelumnya. Kenaikan atau penurunan jumlah postersebut
dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan. Dalam
membandingkanlaporan dari dua periode yang berbeda,
laporan keuangan yang lebih awal selalu dijadikandasar
perhitungan untuk analisis horisontal.
Jumlah kenaikan dan penurunan dalam pos tersebut
daftarnya, bersama-sama dengan persentase kenaikan atau
penurunannya. Metode dan teknik analisis laporan keuangan
horizontal dapat membandingkan dua laporan keuangan.
Dalam hal in, laporan periode sebelumnya digunakan sebagai
dasar.

3. Metode musiman
Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup
satu tahun. Ada beberapa penyebab timbulnya fluktuasi
musiman, misalnya karena peristiwa tertentu (lebaran, tahun
baru), karena cuaca ( musim hujan, kemarau). Contoh yang
menunjukan variasi musiman seperti penjualan pakaian akan
meningkat pada saat hari raya, penjualan buku dan tas
sekolah akan meningkat pada saat awal sekolah.
4. Metode siklus

14
Siklus merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih
pendek 2 – 10 th. Belum ada penjelasan yang memuaskan
terhadap timbulnya fluktuasi siklus. Lamanya dan besarnya
fluktuasi juga sangat beragam dari perusahaan ke perusahaan
dan dari industri ke industri. Pengaruh siklus bisa dilihat
dengan persentase tren yang dirumuskan sebagai berikut:

% Tren = (Y/Yt) X 100

2.3 Profil Perusahaan

Profil PT Adhi Karya (persero) Tbk

Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf
Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.
(Assosiate N.V.) merupakan Perusahaan milik Belanda yang
menjadi cikal bakal pendirian ADHI hingga akhirnya
dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi

15
Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini menjadi
pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status
menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004 ADHI
telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.

Status Perseroan ADHI sebagai Perseroan Terbatas


mendorong ADHI untuk terus memberikan yang terbaik bagi
setiap pemangku kepentingan pada masa perkembangan
ADHI maupun industri konstruksi di Indonesia yang semakin
melaju. Adanya intensitas persaingan dan perang harga
antarindustri konstruksi menjadikan Perseroan melakukan
redefinisi visi dan misi: Menjadi Korporasi Inovatif dan
Berbudaya Unggul untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.

Visi tersebut menggambarkan motivasi Perseroan


untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis
Perseroan melalui sebuah tagline yang menjadi penguat yaitu
“Beyond Construction”. Pertumbuhan yang bernilai dan
berkesinambungan dalam Perseroan menjadi salah satu

16
aspek penting yang senantiasa dikelola ADHI untuk
memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.

ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya


sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara
melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada
keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan.
Keberhasilan usaha yang sudah diraih ADHI bukan berarti
tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, untuk itu ADHI
berperan aktif dalam mengembangkan program CSR serta
Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perseroan.
2.4 Tabel
a. Metode Trend
Metode Trend 2016(%) 2017(%) 2018(%) 2019(%)
Likuiditas
current ratio 100 108,846 103,690 95,720
quick ratio 100 108,996 102,362 95,722
cash ratio 100 90,420 66,510 51,290
Solvabilitas
debt ratio 100 108,849 108,616 111,597
debt to equity ratio 100 142,710 141,250 161,962
Activity

17
tot aset turn over 100 96,880 94,224 75,923
fixed aset turn over 100 131,483 131,292 109,958
Profitabilitas
return on aset 100 116,048 136,308 115,814
return on equity 100 152,149 177,263 168,082
NPM 100 119,785 144,665 152,542
OPM 100 114,069 134,713 139,636
GPM 100 134,708 158,854 151,407

a. Likuiditas
Dilihat dari hasil current rasio, quick rasio dan cash
rasio. Dari tahun 2017-2019 mengalami penurunan.
Dilihat dari hasil current rasio mengalami penurunan
yang sangat signifikan, dari tahun 2017 sampai 2019
terus menurun. Dengan adanya penurunan secara
drastis, perusahaan masih belum mampu dalam
menutupi liabilitas jangka pendek dengan aktiva
lancarnya.
Quick rasio, sama seperti current rasio. Quick rasio
mengalami penurunan secara drastis. Dengan hasil
seperti itu, maka kinerja perusahaan belum mampu

18
dalam menutupi liabilitas jangka pendek dengan
aktiva lancarnya.
Dan yang terakhir cash rasio mengalami penurunan
juga di tahun 2017-2019 secara drastis. Dengan
artian, kinerja perusahaan masih belum mampu
menutupi liabilitas jangka pendek dengan kas dimiliki.
b. Solvabilitas
Hasil dari debt rasio, pada tahun 2017-2018
mengalami sedikit penurunan 0,233% karena total
liabilitas mengalami kenaikan lebih besar
dibandingkan total aktiva. Sedangkan 2018-2019
mengalami kenaikan yang signifikan 2,981% karena
total aktiva mengalami kenaikan lebih besar
dibandingkan total liabilitas. Dengan adanya fluktuasi
dan mengarah ke peningkatan di tahun 2019 maka
dapat diartinya kinerja perusahaan mampu dalam
menutupi total liabilitasnya dengan aktiva yang
dimiliki.
Debt to equity rasio, mengalami penurunan 1,46%
pada tahun 2017-2018 dikarenakan jumlah hutang
mengalami penurunan sedangkan total ekuitas
mengalami kenaikan. Namun ditahun 2018-2019

19
mengalami kenaikan 20,7% karena jumlah ekuitas
mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan
total hutangnya. Dengan artian di akhir tahun
mengalami kenaikan total hutangnya, kinerja
perusahaan mampu dalam menutupi total hutang
dengan ekuitas yang dimiliki.
c. Activity
Hasil dari total asset turnover mengalami penurunan
dari tahun 2017-2019 dengan artian perusahaan
masih belum mampu dalam memaksimalkan aset
yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan yang
lebih tinggi.
Fixed asset turnover mengalami penurunan di tahun
2017-2019 karena aset tetap meningkat lebih besar
dibandingkan penjualan. Dengan terjadinya
penurunan di tahun 2017-2019 perusahaan masih
belum mampu dalam menggunakan aset tetap dalam
proses produksi dan operasional perusahaan.
d. Profitabilitas
Dari hasil ROA mengalami kenaikan dari 2017-2018
20,26% jumlah laba meningkat lebih besar
dibandingkan total aset. Sedangkan di tahun 2018-

20
2019 mengalami penurunan 20,50%. Artinya, kinerja
perusahaan cukup belum mampu memaksimalkan
laba bersih atas aktivanya. Karena antara kenaikan
dan penurunan juga tetap stabil atau seimbang.
ROE, 2017-2018 mengalami kenaikan 25,11% karena
laba dan ekuitas sama-sama mengalami kenaikan.
Sedangkan di tahun 2018-2019 mengalami
penurunan 9,18% karena laba dan ekuitas mengalami
penurunan tidak drastis. Dengan fluktuasi seperti ini,
kinerja perusahaan cukup mampu memaksimalkan
tingkat ekuitas untuk menghasilkan laba.
Net Profit Margin megalami peningkatan dari tahun
2017-2019 yang artinya kinerja perusahaan mampu
memaksimalkan tingkat penjualan untuk
menghasilkan laba.
OPM, mengalami peningkatan dari 2017-2019 karena
laba operasi cendererung menurun dan penjualan
terus meningkat. Dengan artian, kinerja perusahaan
mampu meningkatkan penjualan dan meminimalkan
biaya secara efektif, sehingga perusahaan bisa
menghasilkan laba yang tinggi.

21
GPM, mengalami fluktiasi. Pada tahun 2017-2018
mengalami kenaikan 24,14% laba kotor mengalami
peningkatan lebih besar dibandingkan penjualan.
Sedangkan di 2018-2019 mengalami penurunan 7%
karena laba kotor cenderung menurun dibandingkan
penjualan yang meningkat. Dengan fluktuasi ini,
perusahaan cukup mampu dalam meminimalkan
beban pokok penjualan sehingga nilai laba kotor
perusahaan menjadi kecil yang dapat menurunkan
nilai rasio.

b. Metode Horizontal

2017(%) 2018(%) 2019(%)


Metode Horizontal

Likuiditas
8,846 -4,737 -7,687
current ratio
8,996 -6,086 -6,487
quick ratio
-9,580 -26,443 -22,884
cash ratio

Solvabilitas

22
8,849 -0,214 2,744
debt ratio
42,710 -1,024 14,663
debt to equity ratio

Activity
-3,120 -2,742 -19,423
tot aset turn over
31,483 -0,145 -16,249
fixed aset turn over

Profitabilitas
16,048 17,459 -15,035
return on aset
52,149 16,506 -5,179
return on equity
19,785 20,771 5,445
NPM
14,069 18,098 3,655
OPM
34,708 17,924 -4,688
GPM

a. Likuiditas
Dari hasil current rasio tahun 2017-2019
mengalami penurunan sampai diangka
minus karena liabilitas jangka pendek
mengalami kenaikan lebih besar

23
dibandingkan aktiva lancar. Dengan artian,
kinerja perusahaan masih belum mampu
menutupi liabilitas jangka pendek dengan
aktiva lancarnya.
Quick rasio, mengalami penurunan dari
2017-2019 sampai diangka minus. Karena
liabilitas jangka pendek dan aktiva lancar
mengalami penurunan. Dengan artian,
kinerja perusahaan dalam menutupi liabilitas
jangka pendek dengan aktiva lancarnya
masih belum mampu karena diangka minus.
Cash rasio, mengalami penurunan di tahun
2017-2019 karena jumlah liabilitas jangka
pendek mengalami kenaikan lebih besar
dibandingkan kas. Dengan artian, kinerje
perusahaan belum mampu dalam menutupi
liabilitas jangka pendek dengan kas yang
dimiliki.
b. Solvabilitas
Hasil dari debt rasio, pada tahun 2017-2018
mengalami penurunan 8,6% diangka minus
karena total aktiva mengalami kenaikan

24
lebih besar dibandingkan total liabilitas.
Sedangkan 2018-2019 mengalami kenaikan
2,5% karena total liabilitas mengalami
kenaikan lebih besar dibandigkan total
aktiva. Karena fluktuasi mengalami kenaikan
di tahun 2017-2018, maka kinerja
perusahaan cukup mampu dalam menutupi
total hutang dengan total aktiva yang
dimiliki.
Debt to equity rasio mengalami penurunan
dari 2017-2018 41,7% sampai diangka minus
karena ekuitas mengalami kenaikan lebih
besar dibandingkan total hutang, sedangkan
tahun 2018-2019 mengalami kenaikan
12,6%. Dari hasil fluktuasi dan cenderung
mengalami penurunan di tahun 2017-2019,
kinerja perusahaan cukup mampu dalam
menutupi total hutang dengan ekuitas yang
dimiliki.
c. Activity
Hasil dari total aset turnover mengalami
fluktuasi kenaikan ditahun 2017-2018 0,3%

25
tapi diangka minus, karena aktiva menurun
dibandingkan penjualan. Sedangkan di tahun
2018-2019 mengalami penurunaan 16,7%
namun diangka minus karena sama-sama
mengalami penurunan antara penjualan dan
total aset. Dengan hasil fluktuasi ini,
menyatakan bahwa perusahaan masih
belum mampu dalam memaksimalkan aset
yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan
yang lebih tinggi.
Fixed aset turnover mengalami penurunan
pada tahun 2017-2019 karena aset tetap
meningkat lebih besar dibandingkan
penjualan. Dengan ini dapat disimpulkan
perusahaan masih belum mampu dalam
menggunakan aset tetap dalam proses
produksi dan operasional perusahaan.
d. Profitabilitas
ROA mengalami kenaikan di tahun 2017-
2018 1,4% karena laba mengalami kenaikan
lebih besar dibandingkan total aktiva.
Sedangkan di tahun 2018-2019 mengalami

26
penurunan 2,4% sampai diangka minus.
Dengan hasil fluktuasi in di tahun 2018-2019
mengalami penurunani, meyatakan bahwa
perusahaan masih belum mampu
memaksimalkan laba bersih atas aktivanya.
ROE, 2017-2019 mengalami penurunan
sampai di angka minus. Dengan fluktuasi
seperti ini, kinerja perusahaan belum
mampu memaksimalkan tingkat ekuitas
untuk menghasilkan laba.
Net Profit Margin megalami peningkatan dari
tahun 2017-2018 0,9% sedangkan tahun
2018-2019 mengalami peningkatan 15,3%.
Artinya kinerja perusahaan belum mampu
memaksimalkan tingkat penjualan untuk
menghasilkan laba.
OPM, mengalami kenaikan di tahun 2017-
2018 4,02% karena laba menurun dan
penjualan meningkat. Sedangkan di tahun
2018-2019 mengalami penurunan 14,44%
karena laba meningkat lebih besar
dibandingkan penjualan. Artinya kinerja

27
perusahaan mampu meningkatkan penjualan
dan meminimalkan biaya secara efektif,
sehingga perusahaan bisa menghasilkan laba
yang tinggi.
GPM mengalami penurunan sangat
dignifikan sampai di angka minus. Dengan
artian, perusahaan belum mampu dalam
meminimalkan beban pokok penjualan
sehingga nilai laba kotor perusahaan menjadi
kecil yang dapat menurunkan nilai rasio.

c. Metode Musiman

ADHI 2017 2018 2019


triwulan I 2.248.797.693.174 3.141.876.769.839 2.328.122.461.824
triwulan II 5.184.367.502.263 6.082.706.120.071 2.234.228.541.897
triwulan
III 8.714.878.756.185 9.432.065.139.461 8.941.591.684.095

Indeks
2020 Jumlah Rata-Rata Persen Musim
3.066.294.702.662 10.785.091.627.499 2.696.272.906.874,750 16,501 66,004
5.527.073.239.415 19.028.375.403.646 4.757.093.850.911,500 29,113 116,453
8.457.747.316.516 35.546.282.896.257 8.886.570.724.064,250 54,386 217,542
16.339.937.481.850,500 100 400

28
Dari tahun ke tahun penjualan di PT Adhi Karya Tbk
mengalami kenaikan. Di tahun 2017 ini PT Adhi Karya
mendapatkan proyek lini apartemen mahasiswa dan
berkontribusi hingga 70% terhadap angka penjualan.
Sedangkan untuk proyek lainnya berkontribusi sebesar 30%.
Dan pada tahun 2017 ADHI mendapatkan proyek LRT juga.
Pada tahun 2018 pula, PT Adhi Karya Tbk tengah menginisiasi
ruas jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo.

Pada tahun 2019 dan 2020 ini PT Adhi Karya Tbk


mengalami kenaikan di tengah wabah covid 19. Salah satu
penyebabnya adalah Ustadz Yusuf Mansur yang mulai
mendalami dunia investasi saham dan menyarankan untuk
melakukan investasi salah satunya di PT Adhi Karya Tbk
(ADHI). Dan ustadz Yusuf Mansur melakukan kerjasama
pembangunan lahan Sentul KM 37 dan ada beberapa proyek
pembangunan dengan perusahaan lain. Pada bulan
November 2020, saham di ADHI ini mengalami kenaikan dan
salah satu saham yang direkomendasikan oleh beberapa
sekuritas.

2.5 Grafik dan Pembahasan

29
Trend
200
Current
150 Ratio
DER
100
%

50 Total Aset
Turn Over
0
ROE
2017 2018 2019

Dapat dilihat grafik di atas, bahwa ROE mengalami


penurunan yang cukup drastis di tahun 2018-2019. Karena di
tahun-tahun tersebut hutang di PT Adhi Karya melonjak
terhadap ekuitas yang dimiliki. Dan ekuitas mengalami hanya
naik tipis pada tahun 2019 9,37% dibandingkan tahun 2018.
Bukan hanya ekuitas saja yang mengalami kenaikan tipis, laba
bersih hanya naik tipis menjadi Rp 700 M pada 2019,
sedangkan 2018 di posisi Rp 640 M. Dari sisi pendapatan pun
PT Adhi Karya mengalami penurunan menjadi 15,3 trilliun,
padahal di tahun 2018 senilai Rp 15,66 trilliun. Pada tahun
2019 ADHI memperbesar porsi proyek turnkey dan investasi
ke depannya akan lebih besar dibandingkan porsi jasa
konstruksi.

30
Horizontal
40
Quick Ratio
30
20 DR

10
%

Fixed Aset
0 Turn Over
2017 2018 2019
-10 OPM
-20

Dari grafik di atas pada rasio Fixed Aset Turn Over


mengalami penurunan yang signifikan. Pada akhir tahun buku
pelaporan, grup melakukan penelaahan berkala atas masa
manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan, dan
sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis. Memilih
untuk menggunakan model revaluasi untuk tanah yang nilai
wajarnya dapat diukur secara andal, yakni nilai wajar pada
tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penurunan nilai setelah
tanggal revaluasi. Sedangkan pada tahun 2018-2019
penjualan mengalami penurunan dan aset tetap terjadi
peningkatan. Bisa disebabkan beberapa faktor, salah satunya
terjadi wabah covid-19 ini. Membuat banyak emiten dari
beberapa sektor untuk produksi dan lain-lainnya berkurang.

31
Hal tersebut membuat profit dan lainnya mengalami
penurunan di tahun tersebut. Khususnya di ADHI, ada
beberapa proyek yang harus diselesaikan tetapi harus
terhentikan atau terhambat karena covid-19. Dengan hal itu
akan mempengaruhi pendapatan dan target penjualan
properti Adhi Karya, sehingga melemahkan kinerja kredit
secara keseluruhan.

2.6 Rekomendasi
PT Bursa Efek Indonesia sedang mengawasi
pergerakan saham PT Adhi Karya Tbk. BEI menilai telah terjadi
peningkatan harga saham ADHI di luar kebiasaan atau
Unusual Market Activity (UMA). Dari data RTI Business, harga
saham ADHI meningkat signifikan dalam beberapa waktu.
Pada penutupan hari Jum’at (4 Desember 2020), saham ADHI
berada diharga Rp 1.275/ lembar saham atau menguat 8,97%
dalam sepekan. Adanya covid-19 saham dan proyek ADHI
terus meningkat. Kinerja perusahaan tahun 2020 mulai
diapresiasi positif oleh investor. Saham ADHI tercatat sudah
menguat 10,21% secara year to date Berikut ini adalah

32
gambar grafik dari annual dan pendapatan lima tahun
terakhir6.

6
RTI Business

33
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pada analisis ini menggunakan analisis time series
atau runtun waktu adalah himpunan observasi data terurut
dalam waktu. Analisis time series adalah metode peramalan
dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel
yang akan dipekirakan dengan variabel waktu. Peramalan
suatu data time series perlu memperhatikan tipe atau pola
data. Secara umum terdapat empat macam pola data time
series, yaitu horizontal, trend, musiman, dan siklis.
Analisis menggunakan tiga metode dan menggunakan
rasio keuangan. Yakni metode trend, metode horizontal dan
metode musiman. Analisis kali ini berfokus pada satu
perusahaan yakni PT Adhi Karya Tbk di sektor konstruksi,
karena pada bulan November 2020 saham ADHI mulai
melonjak. Sangat menarik bila dianalisis dari segi laporan
keuangannya dari periode yang lalu. Tujuan analisis kali ini
untuk mengetahui apakah ADHI layak untuk dijadikan
investasi dan atau kinerja perusahaan dari segala variabel.
Dari hasil analisis di atas kinerja perusahaan ADHI dari
tahun ke tahun mulai membaik dan muali diapresiasi positif

34
oleh investor. Faktor eksternal yang membuat penjualan dan
pendapatan yang menurun. Karena adanya covid-19 juga
ADHI mendapatkan proyek baru dan saham meningkat.
Termasuk ustadz Yusuf Mansur yang menyarankan
berinvestasi di sektor konstruksi dan lain-lain.

35
DAFTAR PUSTAKA
• m.id.investing.com
• RTI Business
• www.cnbcindonesia.com
• investasi.kontan.co.id
• www.duniainvestasi.com
• m.bisnis.com
• adhi.co.id
• www.idx.com
• Annual Report PT Adhi Karya (Persero) Tbk
• Novianti, Arie MM. Analisis Laporan Keuangan. Pusat
Pengembangan Bahan Ajar. UMB
• Rusnaeni,N. 2017. Pengaruh Earning Per Share (EPS)
dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham
pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT. Total
Bangunan Persada Tbk. Jurnal Sekuritas: Vol 1 No 2.
• Yuliyanto, Wakhid. 2020. Analisa Rasio Keuangan PT.
Adhi Karya (Persero) Tbk terhadap Rasio Industri
tahun 2014-2017. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis:
Vol 5 No 1.
• Runtung, Guido Gian Layuk dan I Putu Yadnya. 2018.
Analisa Kinerja Keuanan Perusahaan Sebelum dan

36
Sesudah Right Issue di BEI. Jurnal Manajemen:Vol 7
No 3.
• Prasetyo, Marlina. 2017. Kinerja Keuangan dengan
Menggunakan Rasio Keuangan pada PT> Adhi Karya
(Persero) Tbk dan Entitas Anak. Jurnal FinAcc: vol 1
No 9.
• Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis
Laporan Keuangan. Yogyakarta: Unit.

37
A

S
N
A

L
L

A
IS

P
O
IS

R
A
S

L
ANALISIS LAPORAN

N
A
L

P
A

K
KEUANGAN

O
P

E
R
O

U
A
R

A
N
A

A
N

K
Buku ini menjelaskan tentang analisis
N

E
K

laporan keuanganA dengan time series

U
E

A
pada PT. Adhi Karya (persero) Tbk. Penulis
U

IS

N
A

memaparkan tinjauan
IS pustaka dan

G
N

beberapa hasil serta pembahasan yang

A
G

akan digunakan
L
atau bermanfaat bagi
A

A
N

pembaca.
P

P
O

O
Penulis menggunakan 3 metode di
R

R
analisis time series yakni metode
A

A
N

horizontal, metode trend


N dan metode
A
N

musiman. Terdapat tabel metode rasio


K

K
A
E

keuangan, berupa likuiditas, solvabilitas,


E
L
U

U
I

activitas dan profitabilitas. Di bagian


A

A
S

S
N

N
IS

IS

penutup, penulis menambahkan


G

pembahasan rekomendasi untuk investor.


A
L

L
N
A

A
P

P
O

O
R

R
A

A
A

Jangan lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah


P

mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik. –


O

Warren Buffett
K

K
R

E
A

U
N

A
N

N
K

G
E

A
U

Anda mungkin juga menyukai