SEIRES EMIT
LAPORAN
KEUANGAN
1
Tulungagung, 04 Desember 2020
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................ 3
BAB I ......................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .......................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 6
1.3 Tujuan ............................................................................. 6
BAB II ........................................................................................ 8
PEMBAHASAN .......................................................................... 8
2.1 Pengertian Time Series ............................................. 8
2.2 Metode Time Series ................................................. 9
2.3 Profil Perusahaan ................................................... 15
2.4 Tabel ....................................................................... 17
2.5 Grafik dan Pembahasan ......................................... 29
2.6 Rekomendasi .......................................................... 32
BAB III ..................................................................................... 34
PENUTUPAN ........................................................................... 34
3.1 Kesimpulan ................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 36
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor jasa konstruksi adalah salah satu
sektor strategis dalam mendukung tercapainya
pembangunan nasional. Di berbagai negara, sektor
konstruksi mampu berkontribusi terhadap Gross
Fixed Capital Formation (CFCF) sampai 70%-80% dan
5%-9% Gross Domestic Product (GDP). Sedangkan
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) definisi sektor
bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan
kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat
tinggal atau sarana pembuatan, pemasangan ,
pembongkaran dan perbaikan bangunan. Kegiatan
konstruksi dilakukan oleh kontraktor umum
(perusahaan konstruksi) maupun oleh kontraktor
khusus unit usaha atau individu yang melakukan
kegiatan konstruksi untuk dipakai sendiri. Salah satu
emiten yang bergerak disektor konsturksi, properti,
real estate dan EPC yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia. Proyek-proyek infrastrukturnya mencakup
4
jalan, jembatan, saluran irigasi, pembangkit listrik,
dan pelabuhan, sementara proyek-proyek konstruksi
mencakup gedung pencakar langit, hotel, rumah
sakit, dan sekolah. Perusahaan ini dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia sampai tahun
2004 waktu pemerintah menjual 49% sahamnya di
Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ADHI.
Jumlah saham yang terdaftar yakni 3.560.849.376,
dan perusahaan akan membagikan dividen kepada
pemegang saham. Terhitung sejak tanggal 1 Juni
1974, ADHI menjadi Perseroan Terbatas, berdasarkan
pengasahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Pada analisis ini menggunakan analisis time series
atau runtun waktu adalah himpunan observasi data
terurut dalam waktu1. Analisis time series adalah
metode peramalan dengan menggunakan analisa
pola hubungan antara variabel yang akan dipekirakan
dengan variabel waktu. Peramalan suatu data time
series perlu memperhatikan tipe atau pola data.
1
Hanke&Winchern, 2005: 58
5
Secara umum terdapat empat macam pola data time
series, yaitu horizontal, trend, musiman, dan siklis2.
Analisis menggunakan tiga metode dan
menggunakan rasio keuangan. Yakni metode trend,
metode horizontal dan metode musiman. Analisis kali
ini berfokus pada satu perusahaan yakni PT Adhi
Karya Tbk di sektor konstruksi, karena pada bulan
November 2020 saham ADHI mulai melonjak. Sangat
menarik bila dianalisis dari segi laporan keuangannya
dari periode yang lalu. Tujuan analisis kali ini untuk
mengetahui apakah ADHI layak untuk dijadikan
investasi dan atau kinerja perusahaan dari segala
variabel.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud time series?
2. Sebutkan metode dalam analisis time series?
3. Bagaimana hasil dan pembahasan analisis time
series?
4. Apakah layak PT Adhi Karya Tbk untuk dijadikan
investasi?
1.3 Tujuan
2
Hanke dan Wichren, 2005: 158
6
1. Untuk mengetahui tentang time series beserta
metode analisis
2. Untuk menjadikan rekomendasi para investor
untuk berinvestasi di sektor konstruksi
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Time Series
3
Hanke&Winchern, 2005: 58
4
Hanke dan Wichren, 2005: 158
5
Montgomery, Jennings, & Kulahci, 2016
8
banyak digunakan di beberapa bidang seperti bidang
ekonomi, bidang keuangan, bidang transportasi dan masih
banyak lagi. Pola horizontal merupakan kejadian yang tidak
terduga dan bersifat acak, tetapi kemunculannya dapat
memepengaruhi fluktuasi data time series. Pola trend
merupakan kecenderungan arah data dalam jangka panjang,
dapat berupa kenaikan maupun penurunan. Pola musiman
merupakan fluktuasi dari data yang terjadi secara periodik
dalam kurun waktu satu tahun, seperti triwulan, kuartalan,
bulanan, mingguan, atau harian. Sedangkan pola siklis
merupakan fluktuasi dari data untuk waktu yang lebih dari
satu tahun. Dalam analisis time series, perubahan-perubahan
struktural yang akan berpengaruh terhadap angka-angka
keuangan harus diperhatikan. Berikut ini beberapa contoh
perubahan struktural yang akan mempengaruhi tren
keuangan suatu perusahaan:
a. peraturan pemerintah
b. perubahan kompetisi
c. perubahan teknologi
d. akuisisi dan merger (penggabungan perusahaan)
9
1. Metode trend
10
tersebut antara lain investor, pemberi pinjaman (kreditur),
dan manajemen.
1. Investor
Mereka membutuhkan informasi yang akurat mengenai
aktivitas maupun posisi keuangan perusahaan, apakah
pada masa mendatang menghasilkan laba atau sebaliknya,
2. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi yang
disediakan oleh perusahaan khususnya keuangan, yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah dana
yang tertanam di dalam perusahaan dapat dibayarkan
kembali tepat waktu oleh perusahaan.
3. Manajemen
Manajemen dapat terbantu dalam hal tanggung jawab,
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
berdasarkan hasil analisa.
Analisa tren ini bermanfaat untuk menilai situasi “tren”
perusahaan yang telah lalu serta dapat memprediksi tren
perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan garis tren
yang sudah terjadi itu.
Analisis tren dilakukan untuk melihat struktur keuangan
baik dari daftar Neraca dan Laba rugi. Untuk melihat struktur
11
keuangan ini maka laporan keuangan dikonversikan ke
bentuk persentase dengan mengaitkan dengan pos penting.
Pos penting itu misalnya Penjualan untuk Laba rugi dan pos
Total Aktiva untuk Neraca.
12
laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai
tahun dasar (base year).
2. Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan
keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka
indeks 100.
3. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya
dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun
dasar sebagai penyebut.
4. Memprediksikan kecenderungan yang mungkin
bakal terjadi berdasarkan arah dari kcenderungan historis pos
laporan keuangan yang dianalisa.
Untuk analisis perubahan dari tahun ke tahun, biasanya
perbandingan laporan keuangan dilakukan dalam periode
yang relatif (dua atau tiga tahun) untuk tiap-tiap akun. Analisa
perubahan dari tahun ke tahun dapat dinyatakan dalam
angka mutlah maupun persentase.
2. Metode horizontal
Analsis horizontal adalah analisis dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode
atau beberapa saat sehingga akan diketahui
perkembangannya. Dalammelakukan analisis horisontal,
sutau akun laporan keuangan tahun berjalan
13
dibandingkandengan akun yang sama pada periode
sebelumnya. Kenaikan atau penurunan jumlah postersebut
dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan. Dalam
membandingkanlaporan dari dua periode yang berbeda,
laporan keuangan yang lebih awal selalu dijadikandasar
perhitungan untuk analisis horisontal.
Jumlah kenaikan dan penurunan dalam pos tersebut
daftarnya, bersama-sama dengan persentase kenaikan atau
penurunannya. Metode dan teknik analisis laporan keuangan
horizontal dapat membandingkan dua laporan keuangan.
Dalam hal in, laporan periode sebelumnya digunakan sebagai
dasar.
3. Metode musiman
Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup
satu tahun. Ada beberapa penyebab timbulnya fluktuasi
musiman, misalnya karena peristiwa tertentu (lebaran, tahun
baru), karena cuaca ( musim hujan, kemarau). Contoh yang
menunjukan variasi musiman seperti penjualan pakaian akan
meningkat pada saat hari raya, penjualan buku dan tas
sekolah akan meningkat pada saat awal sekolah.
4. Metode siklus
14
Siklus merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih
pendek 2 – 10 th. Belum ada penjelasan yang memuaskan
terhadap timbulnya fluktuasi siklus. Lamanya dan besarnya
fluktuasi juga sangat beragam dari perusahaan ke perusahaan
dan dari industri ke industri. Pengaruh siklus bisa dilihat
dengan persentase tren yang dirumuskan sebagai berikut:
Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf
Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.
(Assosiate N.V.) merupakan Perusahaan milik Belanda yang
menjadi cikal bakal pendirian ADHI hingga akhirnya
dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi
15
Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini menjadi
pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status
menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004 ADHI
telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
16
aspek penting yang senantiasa dikelola ADHI untuk
memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.
17
tot aset turn over 100 96,880 94,224 75,923
fixed aset turn over 100 131,483 131,292 109,958
Profitabilitas
return on aset 100 116,048 136,308 115,814
return on equity 100 152,149 177,263 168,082
NPM 100 119,785 144,665 152,542
OPM 100 114,069 134,713 139,636
GPM 100 134,708 158,854 151,407
a. Likuiditas
Dilihat dari hasil current rasio, quick rasio dan cash
rasio. Dari tahun 2017-2019 mengalami penurunan.
Dilihat dari hasil current rasio mengalami penurunan
yang sangat signifikan, dari tahun 2017 sampai 2019
terus menurun. Dengan adanya penurunan secara
drastis, perusahaan masih belum mampu dalam
menutupi liabilitas jangka pendek dengan aktiva
lancarnya.
Quick rasio, sama seperti current rasio. Quick rasio
mengalami penurunan secara drastis. Dengan hasil
seperti itu, maka kinerja perusahaan belum mampu
18
dalam menutupi liabilitas jangka pendek dengan
aktiva lancarnya.
Dan yang terakhir cash rasio mengalami penurunan
juga di tahun 2017-2019 secara drastis. Dengan
artian, kinerja perusahaan masih belum mampu
menutupi liabilitas jangka pendek dengan kas dimiliki.
b. Solvabilitas
Hasil dari debt rasio, pada tahun 2017-2018
mengalami sedikit penurunan 0,233% karena total
liabilitas mengalami kenaikan lebih besar
dibandingkan total aktiva. Sedangkan 2018-2019
mengalami kenaikan yang signifikan 2,981% karena
total aktiva mengalami kenaikan lebih besar
dibandingkan total liabilitas. Dengan adanya fluktuasi
dan mengarah ke peningkatan di tahun 2019 maka
dapat diartinya kinerja perusahaan mampu dalam
menutupi total liabilitasnya dengan aktiva yang
dimiliki.
Debt to equity rasio, mengalami penurunan 1,46%
pada tahun 2017-2018 dikarenakan jumlah hutang
mengalami penurunan sedangkan total ekuitas
mengalami kenaikan. Namun ditahun 2018-2019
19
mengalami kenaikan 20,7% karena jumlah ekuitas
mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan
total hutangnya. Dengan artian di akhir tahun
mengalami kenaikan total hutangnya, kinerja
perusahaan mampu dalam menutupi total hutang
dengan ekuitas yang dimiliki.
c. Activity
Hasil dari total asset turnover mengalami penurunan
dari tahun 2017-2019 dengan artian perusahaan
masih belum mampu dalam memaksimalkan aset
yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan yang
lebih tinggi.
Fixed asset turnover mengalami penurunan di tahun
2017-2019 karena aset tetap meningkat lebih besar
dibandingkan penjualan. Dengan terjadinya
penurunan di tahun 2017-2019 perusahaan masih
belum mampu dalam menggunakan aset tetap dalam
proses produksi dan operasional perusahaan.
d. Profitabilitas
Dari hasil ROA mengalami kenaikan dari 2017-2018
20,26% jumlah laba meningkat lebih besar
dibandingkan total aset. Sedangkan di tahun 2018-
20
2019 mengalami penurunan 20,50%. Artinya, kinerja
perusahaan cukup belum mampu memaksimalkan
laba bersih atas aktivanya. Karena antara kenaikan
dan penurunan juga tetap stabil atau seimbang.
ROE, 2017-2018 mengalami kenaikan 25,11% karena
laba dan ekuitas sama-sama mengalami kenaikan.
Sedangkan di tahun 2018-2019 mengalami
penurunan 9,18% karena laba dan ekuitas mengalami
penurunan tidak drastis. Dengan fluktuasi seperti ini,
kinerja perusahaan cukup mampu memaksimalkan
tingkat ekuitas untuk menghasilkan laba.
Net Profit Margin megalami peningkatan dari tahun
2017-2019 yang artinya kinerja perusahaan mampu
memaksimalkan tingkat penjualan untuk
menghasilkan laba.
OPM, mengalami peningkatan dari 2017-2019 karena
laba operasi cendererung menurun dan penjualan
terus meningkat. Dengan artian, kinerja perusahaan
mampu meningkatkan penjualan dan meminimalkan
biaya secara efektif, sehingga perusahaan bisa
menghasilkan laba yang tinggi.
21
GPM, mengalami fluktiasi. Pada tahun 2017-2018
mengalami kenaikan 24,14% laba kotor mengalami
peningkatan lebih besar dibandingkan penjualan.
Sedangkan di 2018-2019 mengalami penurunan 7%
karena laba kotor cenderung menurun dibandingkan
penjualan yang meningkat. Dengan fluktuasi ini,
perusahaan cukup mampu dalam meminimalkan
beban pokok penjualan sehingga nilai laba kotor
perusahaan menjadi kecil yang dapat menurunkan
nilai rasio.
b. Metode Horizontal
Likuiditas
8,846 -4,737 -7,687
current ratio
8,996 -6,086 -6,487
quick ratio
-9,580 -26,443 -22,884
cash ratio
Solvabilitas
22
8,849 -0,214 2,744
debt ratio
42,710 -1,024 14,663
debt to equity ratio
Activity
-3,120 -2,742 -19,423
tot aset turn over
31,483 -0,145 -16,249
fixed aset turn over
Profitabilitas
16,048 17,459 -15,035
return on aset
52,149 16,506 -5,179
return on equity
19,785 20,771 5,445
NPM
14,069 18,098 3,655
OPM
34,708 17,924 -4,688
GPM
a. Likuiditas
Dari hasil current rasio tahun 2017-2019
mengalami penurunan sampai diangka
minus karena liabilitas jangka pendek
mengalami kenaikan lebih besar
23
dibandingkan aktiva lancar. Dengan artian,
kinerja perusahaan masih belum mampu
menutupi liabilitas jangka pendek dengan
aktiva lancarnya.
Quick rasio, mengalami penurunan dari
2017-2019 sampai diangka minus. Karena
liabilitas jangka pendek dan aktiva lancar
mengalami penurunan. Dengan artian,
kinerja perusahaan dalam menutupi liabilitas
jangka pendek dengan aktiva lancarnya
masih belum mampu karena diangka minus.
Cash rasio, mengalami penurunan di tahun
2017-2019 karena jumlah liabilitas jangka
pendek mengalami kenaikan lebih besar
dibandingkan kas. Dengan artian, kinerje
perusahaan belum mampu dalam menutupi
liabilitas jangka pendek dengan kas yang
dimiliki.
b. Solvabilitas
Hasil dari debt rasio, pada tahun 2017-2018
mengalami penurunan 8,6% diangka minus
karena total aktiva mengalami kenaikan
24
lebih besar dibandingkan total liabilitas.
Sedangkan 2018-2019 mengalami kenaikan
2,5% karena total liabilitas mengalami
kenaikan lebih besar dibandigkan total
aktiva. Karena fluktuasi mengalami kenaikan
di tahun 2017-2018, maka kinerja
perusahaan cukup mampu dalam menutupi
total hutang dengan total aktiva yang
dimiliki.
Debt to equity rasio mengalami penurunan
dari 2017-2018 41,7% sampai diangka minus
karena ekuitas mengalami kenaikan lebih
besar dibandingkan total hutang, sedangkan
tahun 2018-2019 mengalami kenaikan
12,6%. Dari hasil fluktuasi dan cenderung
mengalami penurunan di tahun 2017-2019,
kinerja perusahaan cukup mampu dalam
menutupi total hutang dengan ekuitas yang
dimiliki.
c. Activity
Hasil dari total aset turnover mengalami
fluktuasi kenaikan ditahun 2017-2018 0,3%
25
tapi diangka minus, karena aktiva menurun
dibandingkan penjualan. Sedangkan di tahun
2018-2019 mengalami penurunaan 16,7%
namun diangka minus karena sama-sama
mengalami penurunan antara penjualan dan
total aset. Dengan hasil fluktuasi ini,
menyatakan bahwa perusahaan masih
belum mampu dalam memaksimalkan aset
yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan
yang lebih tinggi.
Fixed aset turnover mengalami penurunan
pada tahun 2017-2019 karena aset tetap
meningkat lebih besar dibandingkan
penjualan. Dengan ini dapat disimpulkan
perusahaan masih belum mampu dalam
menggunakan aset tetap dalam proses
produksi dan operasional perusahaan.
d. Profitabilitas
ROA mengalami kenaikan di tahun 2017-
2018 1,4% karena laba mengalami kenaikan
lebih besar dibandingkan total aktiva.
Sedangkan di tahun 2018-2019 mengalami
26
penurunan 2,4% sampai diangka minus.
Dengan hasil fluktuasi in di tahun 2018-2019
mengalami penurunani, meyatakan bahwa
perusahaan masih belum mampu
memaksimalkan laba bersih atas aktivanya.
ROE, 2017-2019 mengalami penurunan
sampai di angka minus. Dengan fluktuasi
seperti ini, kinerja perusahaan belum
mampu memaksimalkan tingkat ekuitas
untuk menghasilkan laba.
Net Profit Margin megalami peningkatan dari
tahun 2017-2018 0,9% sedangkan tahun
2018-2019 mengalami peningkatan 15,3%.
Artinya kinerja perusahaan belum mampu
memaksimalkan tingkat penjualan untuk
menghasilkan laba.
OPM, mengalami kenaikan di tahun 2017-
2018 4,02% karena laba menurun dan
penjualan meningkat. Sedangkan di tahun
2018-2019 mengalami penurunan 14,44%
karena laba meningkat lebih besar
dibandingkan penjualan. Artinya kinerja
27
perusahaan mampu meningkatkan penjualan
dan meminimalkan biaya secara efektif,
sehingga perusahaan bisa menghasilkan laba
yang tinggi.
GPM mengalami penurunan sangat
dignifikan sampai di angka minus. Dengan
artian, perusahaan belum mampu dalam
meminimalkan beban pokok penjualan
sehingga nilai laba kotor perusahaan menjadi
kecil yang dapat menurunkan nilai rasio.
c. Metode Musiman
Indeks
2020 Jumlah Rata-Rata Persen Musim
3.066.294.702.662 10.785.091.627.499 2.696.272.906.874,750 16,501 66,004
5.527.073.239.415 19.028.375.403.646 4.757.093.850.911,500 29,113 116,453
8.457.747.316.516 35.546.282.896.257 8.886.570.724.064,250 54,386 217,542
16.339.937.481.850,500 100 400
28
Dari tahun ke tahun penjualan di PT Adhi Karya Tbk
mengalami kenaikan. Di tahun 2017 ini PT Adhi Karya
mendapatkan proyek lini apartemen mahasiswa dan
berkontribusi hingga 70% terhadap angka penjualan.
Sedangkan untuk proyek lainnya berkontribusi sebesar 30%.
Dan pada tahun 2017 ADHI mendapatkan proyek LRT juga.
Pada tahun 2018 pula, PT Adhi Karya Tbk tengah menginisiasi
ruas jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo.
29
Trend
200
Current
150 Ratio
DER
100
%
50 Total Aset
Turn Over
0
ROE
2017 2018 2019
30
Horizontal
40
Quick Ratio
30
20 DR
10
%
Fixed Aset
0 Turn Over
2017 2018 2019
-10 OPM
-20
31
Hal tersebut membuat profit dan lainnya mengalami
penurunan di tahun tersebut. Khususnya di ADHI, ada
beberapa proyek yang harus diselesaikan tetapi harus
terhentikan atau terhambat karena covid-19. Dengan hal itu
akan mempengaruhi pendapatan dan target penjualan
properti Adhi Karya, sehingga melemahkan kinerja kredit
secara keseluruhan.
2.6 Rekomendasi
PT Bursa Efek Indonesia sedang mengawasi
pergerakan saham PT Adhi Karya Tbk. BEI menilai telah terjadi
peningkatan harga saham ADHI di luar kebiasaan atau
Unusual Market Activity (UMA). Dari data RTI Business, harga
saham ADHI meningkat signifikan dalam beberapa waktu.
Pada penutupan hari Jum’at (4 Desember 2020), saham ADHI
berada diharga Rp 1.275/ lembar saham atau menguat 8,97%
dalam sepekan. Adanya covid-19 saham dan proyek ADHI
terus meningkat. Kinerja perusahaan tahun 2020 mulai
diapresiasi positif oleh investor. Saham ADHI tercatat sudah
menguat 10,21% secara year to date Berikut ini adalah
32
gambar grafik dari annual dan pendapatan lima tahun
terakhir6.
6
RTI Business
33
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pada analisis ini menggunakan analisis time series
atau runtun waktu adalah himpunan observasi data terurut
dalam waktu. Analisis time series adalah metode peramalan
dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel
yang akan dipekirakan dengan variabel waktu. Peramalan
suatu data time series perlu memperhatikan tipe atau pola
data. Secara umum terdapat empat macam pola data time
series, yaitu horizontal, trend, musiman, dan siklis.
Analisis menggunakan tiga metode dan menggunakan
rasio keuangan. Yakni metode trend, metode horizontal dan
metode musiman. Analisis kali ini berfokus pada satu
perusahaan yakni PT Adhi Karya Tbk di sektor konstruksi,
karena pada bulan November 2020 saham ADHI mulai
melonjak. Sangat menarik bila dianalisis dari segi laporan
keuangannya dari periode yang lalu. Tujuan analisis kali ini
untuk mengetahui apakah ADHI layak untuk dijadikan
investasi dan atau kinerja perusahaan dari segala variabel.
Dari hasil analisis di atas kinerja perusahaan ADHI dari
tahun ke tahun mulai membaik dan muali diapresiasi positif
34
oleh investor. Faktor eksternal yang membuat penjualan dan
pendapatan yang menurun. Karena adanya covid-19 juga
ADHI mendapatkan proyek baru dan saham meningkat.
Termasuk ustadz Yusuf Mansur yang menyarankan
berinvestasi di sektor konstruksi dan lain-lain.
35
DAFTAR PUSTAKA
• m.id.investing.com
• RTI Business
• www.cnbcindonesia.com
• investasi.kontan.co.id
• www.duniainvestasi.com
• m.bisnis.com
• adhi.co.id
• www.idx.com
• Annual Report PT Adhi Karya (Persero) Tbk
• Novianti, Arie MM. Analisis Laporan Keuangan. Pusat
Pengembangan Bahan Ajar. UMB
• Rusnaeni,N. 2017. Pengaruh Earning Per Share (EPS)
dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham
pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT. Total
Bangunan Persada Tbk. Jurnal Sekuritas: Vol 1 No 2.
• Yuliyanto, Wakhid. 2020. Analisa Rasio Keuangan PT.
Adhi Karya (Persero) Tbk terhadap Rasio Industri
tahun 2014-2017. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis:
Vol 5 No 1.
• Runtung, Guido Gian Layuk dan I Putu Yadnya. 2018.
Analisa Kinerja Keuanan Perusahaan Sebelum dan
36
Sesudah Right Issue di BEI. Jurnal Manajemen:Vol 7
No 3.
• Prasetyo, Marlina. 2017. Kinerja Keuangan dengan
Menggunakan Rasio Keuangan pada PT> Adhi Karya
(Persero) Tbk dan Entitas Anak. Jurnal FinAcc: vol 1
No 9.
• Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis
Laporan Keuangan. Yogyakarta: Unit.
37
A
S
N
A
L
L
A
IS
P
O
IS
R
A
S
L
ANALISIS LAPORAN
N
A
L
P
A
K
KEUANGAN
O
P
E
R
O
U
A
R
A
N
A
A
N
K
Buku ini menjelaskan tentang analisis
N
E
K
U
E
A
pada PT. Adhi Karya (persero) Tbk. Penulis
U
IS
N
A
memaparkan tinjauan
IS pustaka dan
G
N
A
G
akan digunakan
L
atau bermanfaat bagi
A
A
N
pembaca.
P
P
O
O
Penulis menggunakan 3 metode di
R
R
analisis time series yakni metode
A
A
N
K
A
E
U
I
A
S
S
N
N
IS
IS
L
N
A
A
P
P
O
O
R
R
A
A
A
Warren Buffett
K
K
R
E
A
U
N
A
N
N
K
G
E
A
U