Anda di halaman 1dari 14

PSAP 05

PERSEDIAAN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Manado, 21 Juni 2023
Apa itu PSAP? PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi PSAP 03 Laporan Arus Kas
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan
laporan keuangan pemerintah. PSAP 05 Akuntansi Persediaan
PSAP 06 Akuntansi Investasi
SAP dinyatakan dalam bentuk PSAP yang terdiri
PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap
dari Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
(PSAP) Nomor 01 sampai dengan 17.
PSAP dapat dilengkapi dengan IPSAP dan/atau PSAP 09 Akuntansi Kewajiban
Buletin Teknis SAP yang berisi penjelasan teknis PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,
akuntansi sebagai pedoman bagi pengguna. Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Tidak
Dilanjutkan
Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual.
PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian
SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui
pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam PSAP 12 Laporan Operasional
pelaporan finansial berbasis akrual, serta PSAP 13 Akuntansi Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum
mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan PSAP 14 Akuntansi Aset Tak Berwujud
dalam pelaporan pelaksanaan anggaran PSAP 15 Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
berdasarkan basis yang ditetapkan dalam PSAP 16 Perjanjian Konsesi jasa – Pemberi Konsesi
APBN/APBD.
PSAP 17 Properti Investasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan
PSAP 05
PERSEDIAAN

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 3


Ruang Lingkup Cakupan
Pernyataan Standar ini diterapkan dalam Persediaan merupakan aset yang berupa:
penyajian seluruh persediaan dalam 1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam
laporan keuangan untuk tujuan umum. rangka kegiatan operasional pemerintah;
Standar ini diterapkan untuk seluruh 2. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan
entitas pemerintah pusat dan daerah tidak dalam proses produksi;
termasuk perusahaan negara/daerah.
Pernyataan Standar ini tidak mengatur: 3. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
(a) Persediaan bahan baku dan
perlengkapan yang dimiliki proyek 4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
swakelola dan dibebankan ke suatu masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan.
akun konstruksi dalam pengerjaan;
dan
(b) Instrumen keuangan.

Definisi
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
(PSAP 05 Par. 4)
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Pengukuran

01 Biaya
Jika Persediaan diperoleh dengan pembelian
Hitungan:

perolehan Harga pembelian + biaya pengangkutan + biaya


penanganan – potongan harga – rabat
Pengakuan

02 Harga pokok
Jika Persediaan diperoleh dengan memproduksi
sendiri
Pada saat potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh pemerintah dan
Hitungan: mempunyai nilai atau biaya yang dapat
produksi
diukur dengan andal
Biaya Langsung + biaya tidak langsung • Pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah nilainya
03 Jika Persediaan diperoleh dengan cara lain,
misalnya donasi/rampasan
dapat diukur dengan andal
Nilai wajar Hitungan:

Nilai tukar aset secara wajar

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Contoh Persediaan
Persediaan dapat terdiri dari:
Metode Penilaian
1. Barang konsumsi
Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan: 2. Amunisi
3. Bahan untuk pemeliharaan • Cadangan strategis
1. Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata
seperti cadangan energi
tertimbang 4. Suku cadang (misalnya minyak)
2. Harga pembelian terakhir apabila setiap unit 5. Persediaan untuk tujuan • Berjaga-jaga seperti
persediaan nilainya tidak material dan bermacam- strategis/berjaga-jaga cadangan pangan
(misalnya beras)
macam jenis 6. Pita Cukai dan leges
• Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang 7. Bahan baku
dimaksudkan untuk dijual, seperti pita cukai, dinilai dengan 8. Barang dalam proses/setengah jadi
biaya perolehan terakhir. 9. Tanah/bangunan untuk dijual atau
• Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung diserahkan kepada masyarakat
yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya
tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis. 10. Hewan dan tanaman, untuk dijual Misalnya sapi,
• Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan atau diserahkan kepada masyarakat kuda, ikan, benih
dinilai dengan menggunakan nilai wajar. padi dan bibit
tanaman.
• Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau
penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan
berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length Catatan:
transaction). Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca,
tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


• Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam a. Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods)
pengukuran persediaan b. Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian
• Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan, Laporan Operasional
seperti barang atau perlengkapan yang c. Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran
digunakan dalam pelayanan masyarakat, pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang
barang atau perlengkapan yang digunakan dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan
dalam proses produksi, barang yang disimpan
d. Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran
untuk dijual atau diserahkan kepada
persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara
masyarakat, dan barang yang masih dalam
saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan
proses produksi yang dimaksudkan untuk
dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai
dijual atau diserahkan kepada masyarakat
dengan metode penilaian persediaan.
• Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam
e. Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil
kondisi rusak atau usang
inventarisasi fisik

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


KEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAAN
dalam PMK 231/PMK.05/2022

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 8


Definisi
Persediaan Barang-barang Operasional Kegiatan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung Persediaan tidak dapat dilihat dari bentuk barangnya,
kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang
melainkan niat awal (intention) pada saat penyusunan
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat. perencanaan kegiatan dan penyusunan RKA KL

Suatu barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan


apabila perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat
kontinu atau berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali
Cakupan kegiatan saja dalam jangka waktu pendek.
Persediaan merupakan aset yang berupa:
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pencatatan
1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka
kegiatan operasional pemerintah; Persediaan untuk operasional kegiatan satker adalah:
1. materialitas;
2. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam
proses produksi; 2. pencerminan dari tugas dan fungsi utama satker; dan
3. pengendalian internal.
3. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat;
Dalam hal barang berasal dari bantuan pemerintah untuk
4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan. diserahkan kepada masyarakat/pemda, harus dicatat sebagai
persediaan.
5. Barang-barang untuk tujuan berjaga-jaga atau strategis seperti
cadangan minyak dan cadangan beras.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Jenis-Jenis Persediaan

Sifat Pemakaian Pengukuran


1.barang habis pakai
2.barang tak habis pakai
3.barang bekas pakai.
01 Biaya
Jika Persediaan diperoleh dengan pembelian
Hitungan:
Bentuk dan jenisnya perolehan Harga pembelian + biaya pengangkutan +
biaya penanganan – potongan harga – rabat
1.barang konsumsi
2.Amunisi
3.bahan untuk pemeliharaan

02
4.suku cadang Jika Persediaan diperoleh dengan
5.persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga Harga
6.pita cukai dan leges
memproduksi sendiri
7.bahan baku
pokok
Hitungan:
8.barang dalam proses/ setengah jadi produksi
9.tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/ pemda Biaya Langsung + biaya tidak langsung
10.peralatan dan mesin, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/ pemda
11.jalan, irigasi, dan jaringan, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/
pemda
12.aset tetap lainnya, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/ pemda
13.hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/
03 Jika Persediaan diperoleh dengan cara
lain, misalnya donasi/rampasan
pemda; Nilai wajar Hitungan:
14.aset tak berwujud, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/ pemda
15.persediaan lainnya untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/ pemda. Nilai tukar aset secara wajar

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Metode Pencatatan
Beban Persediaan
Dalam mencatat Persediaan, Pemerintah menggunakan
metode pencatatan Perpetual.

Dalam rangka penyajian hehan persediaan pada Laporan


Metode Penilaian Operasional, Beban Persediaan dicatat sehesar pemakaian
persediaan (use of goods). Dikecualikan dari Beban Persediaan
Persediaan dinilai dengan menggunakan Metode First In
adalah:
First Out (FIFO), dimana harang yang masuk terlehih
dahulu dianggap sehagai harang yang pertama kali keluar. 1. pemakaian barang persediaan untuk pemeliharaan yang dicatat
Dengan metode ini saldo persediaan dihitung herdasarkan sehagai Beban Pemeliharaan;
harga perolehan masing-masing. 2. penyerahan barang persediaan untuk dijual/diserahkan kepada
masyarakat/pemda yang dicatat sehagai Beban Barang untuk
Dijual/Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda;
Pengukuran Pemakaian Persediaan 3. penyerahan barang persediaan dalam rangka hantuan sosial
yang dicatat sehagai Beban Bantuan Sosial; dan
Pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan 4. penyerahan barang persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-
inventarisasi fisik (stock opname), yaitu dengan cara jaga yang dicatat sehagai Behan Persediaan untuk Tujuan
memperhitungkan saldo awal persediaan ditambah pemhelian
Strategis/Berjaga-jaga.
atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir
persediaan, yang hasilnya dikalikan nilai per unit sesuai
dengan metode penilaian FIFO.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Penyajian Pengungkapan
a. Persediaan disajikan di neraca pada bagian aset Persediaan diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas
lancar. Laporan Keuangan hal-hal sehagai herikut antara lain:
b. Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, 1. kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
satuan kerja melaksanakan inventarisasi fisik (stock pengukuran persediaan;
opname) persediaan minimal setiap akhir semester 2. penjelasan lehih lanjut persediaan seperti harang atau
dengan mempertimbangkan kebutuhan pengelolaan perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan
persediaan secara tertib dan adanya efisiensi dalam masyarakat, harang atau perlengkapan yang digunakan
pelaksanaannya. dalam proses produksi, harang yang disimpan untuk
c. Pada akhir tahun periode pelaporan satuan kerja dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan harang
yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan
menyajikan persediaan dengan penyesuaian data
untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/
nilai persediaan herdasarkan hasil inventarisasi pemda;
fisik.
3. penjelasan atas selisih antara pencatatan dengan hasil
d. Dalam hal pimpinan entitas tidak melalukan inventarisasi fisik; dan
inventarisasi fisik pada laporan interim karena
pertimbangan efektivitas dan efisiensi, maka hal 4. jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak
tersebut diungkapkan secara memadai pada CaLK. atau usang.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Perlakuan Khusus

1. Persediaan berupa barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pemda yang masih dalam proses
pembangunan sampai dengan tanggal pelaporan, maka atas pengeluaran-pengeluaran yang dapat
diatribusikan untuk pembentukan aset tersebut tetap disajikan sebagai persediaan (bukan KDP)
2. Pemerintah dapat menerapkan kebijakan khusus atas persediaan yang bersifat spesifik, misalnya:
• vaksin;
• obat-obatan atau zat kimia dengan nilai material;
• barang sitaan atau rampasan;
• barang untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat/pemda dengan spesifikasi khusus atau berbeda
antara satu unit dengan unit yang lain (contoh: bangunan rumah, bangunan pasar, dermaga, dan lain
sebagainya);
• Hadiah Tidak Tertebak (HTT) dan/atau Hadiah Tidak Diambil Pemenang (HTDP) pada kementerian
yang menyelenggarakan urusan di bidang sosial, yang tindak lanjutnya memenuhi kriteria persediaan;
dan
• aset persediaan eks kepabeanan.
3. Kebijakan khusus atas persediaan yang bersifat spesifik dapat ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga
setelah berkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan di bidang keuangan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


SELESAI
Terima Kasih

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 14

Anda mungkin juga menyukai