Anda di halaman 1dari 67

Pelatihan Dasar TIK untuk

Media Informasi
Topik 7: Konsep Isu dan Opini Publik
(Upaya Preventif Menangkal Hoaks)

1
RUANG DIGITAL DAN HOAKS

Borderless Accessibility Anonymity Interactivity Rapidity

Ruang digital bersifat Siapa saja dan kapan Ruang digital Ruang digital Ruang digital
global dan tidak saja bisa m engakses m enyediakan fitur m enyediakan wadah memungkinkan
terbatas pada anonimitas yang interaksi antar pertukaran data dan
batasan geografis mampu pengguna yang informasi secara
merahasiakan terjadi non-stop cepat
identitas pengguna selama 24/7

Karakteristik ruang digital


berpengaruh terhadap
perkembangan hoaks

HOAX Disinformasi Hoaks

Misinformasi
MEDIA SOSIAL
Jejaring sosial merupakan situs dimana
setiap orang bisa membuat web page
pribadi, kemudian terhubung untuk
berbagi informasi dan komunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain
Facebook, WhatsApp, Instagram,
Youtube dan Twitter.

Media sosial mengajak siapa saja yang


tertarik untuk berpartisipasi dengan
m em ber kontribusi dan feedback /
umpan balik secara terbuka, memberi
komentar, serta membagi informasi
dalam waktu yang cepat dan tak
terbatas.
DEFINISI
DEFINISI
DEFINISI

Hoaks adalah informasi yang salah yang sengaja dibuat untuk


menyesatkan dan membahayakan seseorang, sebuah group, maupun
sebuah negara

Disinformasi adalah Informasi yang salah yang sengaja dibuat untuk


menutupi informasi yang sebenarnya sehingga dapat membahayakan
seseorang, group, organisasi maupun sebuah negara

Misinformasi adalah informasi yang salah tetapi tidak dibuat untuk


membahayakan pihak manapun
REGULASI KONTEN INTERNET

◆ U U No. 19 /2016 tentang Perubahan U U No. 11/2008 tentang Informasi dan


Transaksi Elektronik (UU ITE).

◆ P P No. 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE).

◆ Permen Kominfo No.5/2020 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup


Privat.
DASAR HUKUM PENANGANAN
KONTEN INTERNET NEGATIF

UU No. 19/2016 tentang Perubahan Atas UU No. 11/2008 PP No.71/2019 tentang PSTE:
tentang ITE:
Pasal 5
Pasal 40 Ayat (1)
Ayat (2): Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) wajib memastikan Sistem
Pemerintah melindungi kepentingan umum dari segala jenis Elektroniknya tidak memuat Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
gangguan sebagai akibat penyalahgunaan Informasi Elektronik dan Elektronik yang dilarang sesuai dengan ketentuan perundang-
Transaksi Elektronik yang mengganggu ketertiban umum, sesuai undangan.
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Ayat (2)
Ayat (2a): P S E wajib memastikan Sistem Elektroniknya tidak memfasilitasi
Pemerintah W A J I B melakukan pencegahan penyebarluasan dan penyebarluasan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
penggunaan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang yang dilarang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
memiliki m uatan yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pasal 95:
Peran Pemerintah dalam pencegahan penyebarluasan dan
Ayat (2b): penggunaan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
Dalam melakukan pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2a), memiliki m uatan yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan
Pemerintah B E R W E N A N G melakukan pemutusan akses dan/atau perundang-undangan, dilakukan dengan cara:
memerintahkan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik untuk a. pem utusan Akses; dan/atau
melakukan pemutusan akses terhadap Informasi Elektronik dan/atau b.memerintahkan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik untuk
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar hukum. melakukan pemutusan Akses terhadap Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik tersebut.
Dasar (cont’d)
PM Kominfo No.5/2020 tentang
Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Privat

Pasal 9:
Ayat (3) P SE Lingkup P rivat w ajib m em astikan:
- Sistem Elektroniknya tidak memuat Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilarang; dan
- Sistem Elektroniknya tidak memfasilitasi penyebarluasan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilarang.

Ayat (4) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilarang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan klasifikasi:
- melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan;
- meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum; dan
- memberitahukan cara atau menyediakan akses terhadap Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilarang.

Ayat (5) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilarang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b ditetapkan oleh
Kementerian atau Lembaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ayat (6) P S E Lingkup Privat yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diputus akses terhadap Sistem
Elektroniknya (access blocking) sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

Pasal 13:
( 1) P S E Lingkup Privat wajib melakukan Pemutusan Akses (take down) terhadap Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4).

(2) Kewajiban melakukan Pemutusan Akses (take down) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk Pemutusan Akses terhadap Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dapat memfasilitasi penyebarluasan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang dilarang.
KETENTUAN PIDANA BERITA BOHONG/HOAKS

Ketentuan Pidana
Berita Bohong/Hoaks
DATA STATISTIK
TEMUAN ISU HOAKS
TEMUAN ISU HOAKS PER KATEGORI
PENEGAKAN HUKUM KASUS
COVID-19

Keterangan

Penegakan hukum kasus


berita bohong /hoaks terkait
Covid-19 pada PO LRI s.d
113 22 Juni 2021

22 Juni 2021
STRATEGI MENANGKAL HOAKS
TUGAS POKOK

Penerim aan dan Pengelolaan Laporan


P a troli Siber Pemblokiran Konten
Aduan Konten dari Masyarakat
Internet Negatif
dan Instansi.

Analisa Laporan
Isu Populer Isu Hoaks

Verifikasi Akun Penanganan Khusus Konten Terorisme/Radikalisme, Laporan Harian Isu


Sosial Media Pinjaman online /Fintech Ilegal, Peredaran Narkoba Trending Media Sosial
Instansi atau K/L dan Obat-obatan Terlarang.
INISIATIF KEMENKOMINFO DALAM MELAWAN HOAKS
HULU
P eningkatan kapasitas SDM
dan literasi digital masyarakat TENGAH
Tujuan: Membekali masyarakat
dengan pengetahuan dan Tindakan langsung untuk mengurangi
keterampilan literasi digital yang
persebaran hoaks melalui teknologi dan
diperlukan untuk mengetahui,
kolaborasi dengan platform media sosial HILIR
membedakan, dan mengambil
tindakan yang tepat dalam Tujuan: Meminimalisir penyebaran
menangani hoaks Tindakan langsung untuk memberikan
hoaks dengan menindak langsung
terhadap sumbernya di media sosial bantuan teknis dalam mengawasi
Tindakan: Pelatihan literasi digital penyebaran konten hoaks
Tindakan: Berkolaborasi dengan Tujuan: Meminimalisir dampak
Mitra: Gerakan Nasional Literasi penyedia platform media sosial dalam penyebaran hoaks
Digital, Badan Publik, komunitas menindak konten hoaks (take down).
akar rumput, dan stakeholder Meningkatkan inovasi teknologi Tindakan: Kerja sama dengan K/L dan
lainnya (aplikasi tracking) institusi lain, mempermudah akses
jaringan untuk tujuan medis dan
Mitra: Platform media sosial, penyedia
pendidikan
layanan internet & jaringan
telekomunikasi Mitra: Aparat penegak hukum,
Kementerian/Lembaga
UPAYA EXISTING DALAM PENANGANAN
KONTEN HOAKS

Tahap Pelaporan, Rilis dan


Verifikasi / Diseminasi Rilis
Penemuan, dan Penindakan
Cek Fakta Informasi Hoaks
Rekomendasi Konten Hoaks

Verifikasi hasil temuan Jika konten telah terverifikasi


Patroli siber Kemkominfo dan laporan aduan konten Konten hoaks yang
aktif mencari peredaran sebagai konten hoaks / sudah distempel dan
hoaks dari masyarakat, disinformasi, maka Kemkominfo
konten hoaks. rekom endasi K/L terkait, dilakukan cek fakta
akan melakukan rilis stempel akan dirilis untuk
dan tem uan dari patroli
Rekomendasi dari K/L yang sebagai konten hoaks dan diinformasikan kembali
siber. m elakukan blokir /take down
berwenang untuk verifikasi Konten Hoaks terkait sektor kepada masyarakat
fakta dan rekomendasi konten hoaks tersebut dan sebagai bentuk literasi
K/L atau instansi akan
penindakan. sebarannya. oleh Biro Humas, Ditjen
dimintakan verifikasi fakta
Kemkominfo meneruskan ke Aptika, Ditjen IKP
dari pejabat berw enang di APH jika konten hoaks dapat
Aduan masyarakat lewat K/L atau instansi terkait. Kementerian Kominfo,
aduankonten.id / m eresahkan m asyarakat dan forum DIskominfo Se-
Apabila konten telah dirilis m engganggu keam anan dan
aduankonten@ mail.kominfo. oleh cek fakta lain, makan Indonesia dan AP H dan
go.id dan WA 08119224545. ketertiban um um karena publish pada w ebsite
akan diverifikasi ulang menimbulkan konsekuensi
berdasarkan sum ber kominfo.go.id .
hukum pidana
counter faktanya .
UPAYA KOMINFO
UNTUK MENGATASI HOAKS (1)

Patroli Siber Tim AIS Kominfo Siaran Pers


Penerimaan aduan isu hoaks dari Kerjasama publikasi rutin penanganan
masyarakat dan instansi oleh Tim Aduan konten hoaks dengan media nasional
Konten Kominfo
Miss Lambe Hoaks
Kerjasama counter narasi hoaks antar
Kementerian/Lembaga dan LINE Kolibri
multistakeholder Literasi Digital dengan Gerakan Nasional
Verifikasi dan klarifikasi fakta melalui Siber Kreasi
Laporan Isu Hoaks harian dan cekhoaks.id Kerjasama Penegakan hukum bagi
Telegram Chatbot Antihoaks untuk cek pembuat dan penyebar isu hoaks
fakta di platform Telegram dengan Direktorat Siber Bareskrim
Mabes Polri
Pengajuan blokir /takedown konten isu
hoaks ke platform media sosial.
UPAYA KOMINFO
UNTUK MENGATASI HOAKS (2)

Kerjasama dengan Media massa dan platform media sosial

Media Massa Platform Media Sosial

1 Kerjasama cek fakta dengan beberapa 1 Cek fakta dan klarifikasi konten berita atau
media nasional yang telah memiliki informasi yang diunggah pada platform
program cek fakta Facebook
2 Kerjasama dalam publikasi rutin laporan 2 Pengajuan takedown atau blokir konten
isu hoaks yang ditemukan oleh Kominfo hoaks ke platform media sosial
3 Kerjasama untuk Literasi Digital di media 3 Program cek fakta bersama antara
massa platform, media nasional dan komunitas
cek fakta di Indonesia
Program Literasi Digital bersama Kominfo,
4 K/L dan multistakeholder.
MEKANISME UU NOMOR 40 TAHUN 1999
TENTANG PERS DALAM PENANGANAN HOAKS

- Hoaks yang terdapat pada pers online yang terdaftar pada


dewan pers memiliki mekanisme hak untuk jawab /hak koreksi

- Pers online yang tidak terdaftar pada dewan pers akan tunduk
pada UU ITE
PENANGANAN HOAKS
DI PLATFORM PESAN SINGKAT

Sebaran hoaks secara masif di platform pesan singkat seperti


WhatsApp dan Telegram.

Penanganan sebaran hoaks Covid-19 di platform pesan singkat tersebut


tidak bisa dilakukan dengan proses takedown konten karena platform
tersebut bersifat privat dan end-to-end encryption.

Karena secara teknis tidak bisa dilakukan takedown di platform pesan


singkat, maka penanganan yang dilakukan adalah dengan memberi
label hoaks dan diseminasi rilis cek fakta yang disebarluaskan ke
masyarakat melalui platform digital.
PENANGANAN HOAKS PADA MEDIA SOSIAL

P engajuan permohonan takedown ->platform


memberikan label/flag untuk konten yang
mengandung hoaks
WAY FORWARD DALAM KONTRA NARASI
KONTEN HOAKS

Aspek penting dari kontra narasi


2
Pendekatan
Identifikasi

Pembentukan Mempelajari terlebih dahulu karakteristik


masyarakat dan isu yang sedang berkembang
skema koordinasi di masyarakat agar upaya kontra narasi yang
lintas K/L dilakukan dapat terlaksana secara efisien dan
tepat sasaran
Pendekatan Pendekatan
soft-approach hard-approach Literasi
Pembentukan Melindungi masyarakat dari bahaya hoaks &
program literasi radikalisme, serta membekali masyarakat agar
yang m elibatkan memiliki kecakapan digital yang mumpuni
masyarakat untuk menyikapi keberadaan hoaks di ruang
digital.

Pembentukan
Diseminasi
skema koordinasi
lintas K/L Pemerintah mengkomunikasikan upaya
kontra narasi terhadap hoaks secara langsung
kepada m asyarakat
PEJNACLEGUARHAANDDUAANNPEKNOINNDATKEANN

LITERASI DIGITAL
PENINDAKAN HUKUM
Edukasi dan pemberian
wawasan kepada masyarakat Pelaksanaan proses Penegakan
terkait pemanfaatan Internet Hukum terhadap pelaku pembuat
dan penyebar hoaks bekerjasama
dengan POLRI

KLARIFIKASI
Penggunaan berbagai media untuk memberikan PEMBLOKIRAN
penjelasan dan klarifikasi terhadap isu hoaks di
masyarakat Penutupan situs dan konten
penyebar hoaks
Website : IG @M isslambehoaks,kominfo.go.id
dan cekhoaks.id
MITRA KERJASAMA DALAM
PENANGANAN KONTEN NEGATIF
CONTOH DAMPAK HOAKS DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
CONTOH DAMPAK HOAKS DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
CONTOH DAMPAK HOAKS DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
● 2017-2018:
Child abduction
rumours have
caused a continuous
spate of killings in
Source: AFP Source: Business Standard India
● Myanmar, 2014: False rape claim by Muslim
woman picked up by local website, publish on
facebook, went viral

● In 24 hours-Violence ensued

● 2 Killed, dozens injured

● Mosques burned

● And a horrific
lynching in Mexico in
Source: The Guardian
2018
CONTOH HOAKS AGAMA
CONTOH HOAKS AGAMA
CONTOH TEMUAN ISU HOAKS
CONTOH TEMUAN ISU DISINFORMASI
CONTOH TEMUAN ISU HOAKS
COVID-19
Kayu India Bisa Sembuhkan Covid-19 Program Bantuan IVIG Gratis Khusus Bagi
Tenaga Kesehatan yang Terinfeksi Covid-19
Penjelasan :
Beredar informasi pada pesan berantai di WhatsApp berjudul "PROGRAM BANTUAN GRATIS IVIG (INTRAVENOUS
IMUNOGLOBULIN) KHUSUS BAGI TENAGA KESEHATAN YG TERINFEKSI COVID-19". Pada pesan yang beredar tersebut
dijelaskan beberapa syarat yang harus dipenuhi Nakes untuk mendapatkan bantuan gratis IVIG, serta
mencantumkan nomor +62 812-2033-707 mengatasnamakan Ibu Audrey Clarissa sebagai narahubung.
Faktanya, menurut dr. Daeng M Faqih, S.H, M.H. sebagai Ketua Bidang Perlindungan Kesehatan/Ketua U mu m IDI,
informasi tersebut adalah hoaks. Bidang Perlindungan Kesehatan Satgas Covid-19 dan IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
serta narahubung yang tertulis dalam pesan yang beredar itu tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

Link Counter:
-Klarifikasi langsung dr. Daeng M Faqih, S.H, M.H. sebagai Ketua Bidang Perlindungan Kesehatan/Ketua Umum IDI
-https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/cek-fakta/pr-141326815/cek-fakta-tenaga-kesehatan-satgas-covid-19-
dapat-bantuan-ivig-gratis
-https://bekasi.pikiran-rakyat.com/cek-fakta/pr-121327770/cek-fakta-satgas-covid-19-dikabarkan-beri-bantuan-ivig-
gratis-untuk-tenaga-medis-terpapar-covid-19

Penjelasan :
Beredar sebuah unggahan di media sosial sebuah klaim bahwa Qusthul Hindi atau Covid-19 Muncul karena Adanya Tes Rapid dan PCR
Kayu India bisa menyembuhkan Covid-19.
Dikutip dari Liputan6.com yang langsung menghubungi dr Adam Prabata, beliau Penjelasan :
menyebut klaim tersebut belum terbukti. Dr Adam Prabata menjelaskan, terkait Beredar informasi di media sosial yang mengklaim Virus Corona Covid-19 muncul karena adanya rapid test dan tes
Kayu India untuk menyembuhkan Covid-19 masih pada tahap in silico (simulasi PCR (polymerase chain reaction). Klaim tersebut muncul setelah seorang pengguna Facebook memuat sebuah
komputer). Dalam penelitian ini Syrigaresinol atau zat yang ada di dalam Kayu India unggahan dengan narasi “Gara2 ada alat setan Rapid dan PCR yg di sumbang Bill gate..Dunia kacau balau meyakini
diduga memiliki kemampuan antivirus yang dapat bermanfaat untuk Covid-19. ada virus hanya karena adanya alat setan ini!!!!!” Dikutip dari Cekfakta.tempo.co, klaim bahwa virus Corona Covid-19
“Namun untuk mengklaim bahwa Kayu India bisa mencegah atau menyembuhkan muncul karena adanya tes rapid dan tes PCR adalah keliru. Tes PCR dan rapid test adalah dua jenis tes yang bisa
Covid-19 masih belum cukup bukti ilmiah” ujarnya. Dalam laman covid19.go.id juga digunakan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi Covid-19. Pakar kesehatan Akmal Taher mengatakan
dijelaskan, bahwa sampai saat ini obat Covid-19 juga belum ada. Hingga bisa testing bersama tracing dan treatment (3T) merupakan strategi yang perlu diambil untuk menghentikan laju kasus
disimpulkan klaim yang menyebut Kayu India bisa menyembuhkan Covid-19 adalah Covid-19. Dengan tes, mereka yang positif Covid-19 bisa segera ditemukan lalu diisolasi agar tidak menularkannya
tidak benar karena belum terbukti secara ilmiah. pada orang lain. Teknologi tes PCR pun sudah ditemukan sejak 1983, jauh sebelum munculnya Covid-19.

Link Counter: Link Counter:


https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4465973/cek-fakta-belum-terbukti-kayu- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1224/keliru-virus-corona-covid-19-muncul-karena-adanya-tes-rapid-dan-pcr
india-bisa-sembuhkan-covid-19 https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-satu2nya-negara-yg-tidak-ada-covid19-nya-tanzania-mereka-gak-pernah-
https://covid19.go.id/tanya- adakan-rapid-test-n-pcr-kepada-penduduknya
jawab?search=Adakah%20obat%20khusus%20untuk%20mencegah%20atau%20me
ngobati%20virus%20corona%20baru?
CONTOH TEMUAN ISU HOAKS
VAKSIN COVID-19
Gereja Haramkan Vaksin Pfizer Beracun Setelah Divaksin Kasus HIV dan
Vaksin Covid-19 dan Mematikan Kanker Akan Meledak

Penjelasan :
Beredar informasi di sejumlah
media sosial yang menyebut
vaksin Pfizer beracun dan
mematikan karena mengandung
kalium klorida (potassium
chloride) yang digunakan untuk
suntik mati di penjara Amerika
Serikat.

Dilansir dari kumparan.com, klaim


bahwa vaksin Pfizer beracun dan
Penjelasan :
mematikan adalah tidak benar.
Beredar sebuah unggahan berisi daftar penyakit yang diklaim disebabkan oleh vaksin flu atau
Berdasarkan BPOM Amerika
Covid. Unggahan tersebut disertai diagram yang berisi berbagai penyakit antara lain kanker,
Serikat, setiap dosis vaksin Pfizer
Penjelasan : infeksi HIV/AIDS, stroke, diabetes, arthritis, dan serangan jantung. Bahkan, di bagian bawah,
Telah beredar di media sosial sebuah pesan berantai WhatsApp memang mengandung 0,01
disebutkan bahwa kematian adalah salah satu akibat dari pemberian vaksin.
yang mengatakan bahwa gereja telah mengharamkan vaksin Covid- miligram kalium klorida. Meski
19. begitu, Profesor di Fakultas
Berdasarkan hasil penelusuran dari cekfakta.tempo.co, klaim bahwa vaksin flu dapat
Keperawatan Purdue, Libby
Faktanya, klaim yang mengatakan bahwa gereja mengharamkan menyebabkan infeksi HIV dan kanker, maupun penyakit serta gangguan serius lainnya adalah
Richards, mengatakan bahan
vaksin Covid-19 adalah salah. Melalui situs resmi beberapa keliru. Vaksin flu telah banyak digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan belum
tersebut dipilih dengan cermat
organisasi gereja, seperti Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan pernah dilaporkan menyebabkan infeksi HIV maupun kanker. Selanjutnya, dilansir dari
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) justru menghimbau Link Counter: dan diawasi secara ketat untuk
republika.co.id, Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe membantah kabar lawas yang kembali muncul
agar gereja-gereja memberikan dukungan optimal terhadap https://kumparan.com/kumparannews/ho keamanan. Jumlah kalium klorida
di sebagian masyarakat tentang vaksin yang dianggap bisa menyebabkan autisme hingga
pelaksanaan vaksinasi oleh Pemerintah. axbuster-soal-vaksin-pfizer-disebut- yang ditemukan dalam vaksin
kanker. "Tidak ada vaksin yang bisa menyebabkan kanker, malah ada vaksin yang bisa
beracun-1ux4blamCbQ Pfizer sangat kecil dan dianggap
Link Counter: melindungi kanker, vaksin hepatitis B yang bisa melindungi kanker hati, vaksin HPV melindungi
sebagai jumlah yang aman.
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/ob33zE0b-gereja- kanker mulut rahim, jadi tidak benar vaksin sebabkan kanker," ujar Dirga.
Professor Purdue juga menyebut
haramkan-vaksin-ini-faktanya
kalium klorida ditemukan di
https://data.jakarta.go.id/jalahoaks/detail/HOAKS-Gereja- Link Counter:
Haramkan-Vaksin-Covid-19 hampir semua makanan yang kita
-https://cekfakta.tempo.co/fakta/1249/keliru-vaksin-flflu-sebabkan-infeksi-hiv-dan-kanker
makan, daging, buah-buahan.
-https://republika.co.id/berita/qldhz3414/vaksinolog-vaksin-tidak-sebabkan-autisme-dan-kanker
HOAKS DAN INFODEMI SELAMA PANDEMI

Secara Umum, beberapa ahli menyatakan bahwa berita bohong (fake news) dapat beredar karena didorong
oleh tiga faktor berikut:

“Infodemi” merupakan gelombang


berita dan informasi yang salah 1. Adanya motivasi atau niat untuk
terkait COVID-19 menyebarkan suatu berita.
Menurut WHO, pandemi saat ini
merupakan yang pertama dalam
sejarah yang terjadi di saat teknologi
dan media sosial sedang digunakan
secara masif.
2. Adanya platform atau jaringan sosial
(social networks) sebagai media
penyebaran berita.

3. Adanya alat dan layanan untuk membuat


atau mendapat berita.
PERAN MASYARAKAT DALAM MELAWAN HOAKS

Langkah cerdas dalam mengidentifikasi hoaks :

Mewaspadai judul Memeriksa fakta Cek keaslian foto Melaporkan berita


berita/informasi yang atau informasi hoaks
bersifat provokatif

Ada baiknya mencari Selalu periksa 2 hal : Menggunakan fitur dari reverse Fitur report atau feedback di
sum ber berita resmi yang image search dari platform media sosial untuk
juga m em bahas topik yang ● Sum ber berita:apakah seperti Google atau Yandex, m elaporkan berita yang
sama untuk dijadikan berasal dari kanal dengan melakukan drag and m engandung informasi
pem banding dan informasi resmi milik drop pada kolom pencarian negatif
membantu kita dalam institusi yang dapat kita gambar untuk menampilkan
mengidentifikasi informasi kenali atau tidak asal m ula dari gam bar Melaporkan langsung
● J enis berita: apakah
yang faktual. kepada Kemkominfo lewat
informasi yang email
didapatkan berdasarkan aduankonten@ kom info.go.id
fakta atau opini.
MENANGKAL HOAKS
CIRI-CIRI PESAN HOAX
Hoax bisa berupa berita dusta di sebuah situs, berupa pesan
menyesatkan yang disebarkan di WA, atau sosmed, atau berupa
foto hasil rekayasa atau editan, meme yang menyesatkan. Dapat
pula berupa berita benar dari sebuah link situs berkredibilitas tapi
depannya ditempeli judul dan pengantar yg menipu.
Ciri-ciri hoax:

①Pesannya sepihak, hanya membela atau menyerang


saja.
②Sering mencatut nama nama tokoh seakan berasal dari
tokoh itu.
③Memanfaatkan fanatisme dengan nilai-nilai idiologi atau
agama untuk meyakinkan.
④ Judul atau tampilan provokatif.
https://www.merdeka.com/cek-fakta/5-isu-hoax-di-tengah-
⑤Judul dengan isi atau link yang dibuka tidak cocok. bencana-gempa-jangan-percaya.html
⑥Minta dishare atau diviralkan.

Kalau ketemu pesan yang memenuhi sebagian ciri ciri seperti ini,
jangan mudah percaya, dan jangan dishare, itu jelas
mengindikasikan ciri ciri Hoax.

Sumber: Henry Subiakto, SAM Bidang Hukum Kominfo


Jangan langsung
percaya dan share.
Skeptik. Cek. Ricek.
http://pribumindo1945.blogspot.co.id/2017/

1. ALAMAT SITUS
06/ucapan-dokter-amerika-ini-mengenai.html

Cek alamat situsnya. Kalau ragu,


lakukan riset whois. Ada juga
situs abal-abal yang cuma
beralamat di blogspot.

https://whois.domaintools.com/
2. D ETAIL VISUAL
Perhatikan detail
visualnya, misalnya
gambar logonya
yang jelek. Ada situs
abal-abal yang
menyaru mirip-
mirip situs media
mainstream.
3. IKLAN
Hati-hati dengan
website yang
banyak iklannya.
Media abal-abal
sekadar mencari
click untuk
m endapatkan iklan.
4. CIRI-CIRI P AKEM
MEDIA
Bandingkan sejumlah ciri yang
m enjadi pakem khas jurnalistik di
m edia m ainstream . M isalnya,
nama penulisnya jelas, cara
menulis tanggal di badan berita,
hyperlinknya yang disediakan
mengarah ke mana,
narasumbernya kredibel tidak,
dan seterusnya.
5. AB O UT US
Cek "About"nya. Media abal-abal
selalu anonim.

❏Sesuai UU Pers: berbadan


hukum dan ada
penanggungjawabnya. Cek,
ada alamat yang jelas dan siapa
saja orang-orangnya.
❏ Mencantumkan Pedoman
Pemberitaan Media Siber.
6. S ENSASIONAL
Hati-hati dengan judul-
judul yang terlalu
sensasional. Baca
beritanya sampai selesai.
Jangan cuma baca judul
lalu komen di medsos.
8. KONTEN
Hoaks itu TOO GOOD TO
B E TRUE, atau TOO BAD TO
B E TRUE.

Menyandarkan klaim
ilmiah, pakar, atau sumber
tertentu untuk meyakinkan
kebenarannya
9. KALIMAT SUGESTIF
“Viralkan!”
“Sebarkan!”
“Jangan disimpan sendiri!”
“Jika (tidak) disebarkan, ….”

Menggunakan kalimat-
kalimat paranoid dan
sugestif.
10. CEK SITUS MAINSTREAM
Apakah informasi yang sama
ada di sana? Kalau ada, bacalah
bagaimana situs mainstream
melaporkan.
JALUJRALAURDAUDAUNANKKOONNTTEENNHOAKS

aduankonten.id aduankonten@mail.kominfo.go.id 08119224545


https://trustpositif.kominfo.go.id/
https://trustpositif.kominfo.go.id/pdfhoaks
CHATBOT ANTI HOAKS

Chatbot anti hoaks merupakan sistem


berbasis teknologi AI (artificial intelligence)
yang masih dikembangkan saat ini oleh b
kominfo untuk membantu pencarian hoaks di
masyarakat.

https://t.me/antihoaksbot
LAWAN HOAKS!
Tahan Jempol Kita…

Apakah berita itu TIDAK/BELUM JANGAN


kamu mendapat berita
benar? TENTU BENAR DISEBARKAN!

YA

Apakah berita itu TIDAK/BELUM JANGAN


bermanfaat? TENTU BENAR DISEBARKAN!

YA

SEBARKAN!
LAWAN HOAKS!
Ingatkan Keluarga Kita...

Kiat hadapi anggota keluarga sebar hoaks:

1. Dekati dan beritahu secara personal terlebih dahulu.


Mereka akan lebih menerima, daripada ditegur langsung di
muka umum.
2. Hindari langsung mengatakan mereka menyebarkan
informasi salah.Ajaklah untuk bersama-sama cari informasi
pembanding yang kredibel.
3. Tunjukkan dan kenalkan kepada mereka rujukan
informasi kaya data.
4. Perlahan beritahu pula bahwa tokoh terkenal, apapun
profesi dan gelarnya, bukan jaminan kebenaran 100%.
Lakukan cek dan ricek.
5. Titipkan pesan pada orang yang lebih didengar.
KESADARAN DALAM DUNIA DIGITAL
Bahwa di ruang digital itu :

Tidak dapat Apa yang kita Jangan mudah percaya


bersem bunyi posting tidak dapat kecuali dari sumbernya
benar-benar terhapus dapat dipercaya
TIPS BIJAK BERMEDIA SOSIAL
Jaga sikap dan beretika dalam komunikasi

Ja ga privasi sendiri /tidak m encantumkan


data pribadi

Hindari akun akun negatif /filter akun-akun


yang diikuti /jauhi akun-akun toxic

Berpikir sebelum mengirimkan konten

Selalu waspada dan jangan langsung


percaya dengan konten /crosscheck
kebenaran berita

Saring sebelum sharing informasi di internet

Anda mungkin juga menyukai